Ekosistem di Bumi ini ada banyak sekali, seperti yang telah kita
ketahui bersebelumnya. Masing- masing ekosistem ini diberi nama
berdasarkan nama tempat atau habitatnya. Hal ini juga terjadi pada
ekosistem gurun atau padang pasir ini (baca: gurun terbesar di
dunia). Oleh karena di sesuaikan dengan nama lingkungan atau
habitatnya, maka masing- masing ekosistem ini mempunyai ciri
khusus. Ekosistem padang pasir atau gurun ini juga mempunyai ciri
khusus, beberapa ciri yang dimiliki oleh ekosistem gurun ini antara
lain adalah:
Bahkan luas dari ekosistem gurun ini memenuhi hingga 1/3 dari total
luas daratan yang ada di dunia ini. Lokasi gurun terluas di
dunia berada di letak astonomis (baca: letak astronomis Indonesia)
sekitar 20ᵒ garis lintang utara, dari mulai pantai Atlantik di Afrika
hingga ke Asia Tengah. Selain itu kita juga dapat menemui beberapa
gurun yang terkenal di dunia, yakni gurun Gobi di Asia, gurun Sahara
di Afrika, dan gurun Simpson di Australia.
Selain kering, tanah di ekosistem gurun ini juga rendah akan nutrisi
organik sehingga tidak subur sama sekali. Saking tidak suburnya,
hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang bisa hidup di wilayah
padang pasir seperti kaktus dan juga pohon kurma. Begitu pula
degan binatang, hanya sedikit yang bisa bertahan di wilayah gurun
ini, seperti unta, ular, dan beberapa jenis serangga.
Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma
berupa hutan yang selalu basah atau lembap, Hal ini dikarenakan hutan hujan tropis selalu
cukup mendapat sinar matahari dan juga curah hujan yang tinggi. Yang dapat ditemui di wilayah
sekitar khatulistiwa;
Yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa (23,5 LU
hingga 23,5 LS) yang meliputi daerah antara Cancer Tropis dan Capricorn Tropis. Hutan ini
dapat ditemukan di Asia (Indonesia,malaysia), Afrika (Kongo), Meksiko, Amerika Tengah,
Amerika Selatan (Bolivia, Venezuela, Kolombia, Brazil, Suriname, Peru), Papua Nugini, pulau-
pulau di samudera Pasifik, kepulauan Karibia, pulau-pulau Samudera Hindia, Madagaskar, dan
Australia Bagian Utara.
Hutan hujan tropis merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna
di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia"
karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.
Hutan alam tropis yang masih utuh mempunyai jumlah spesies tumbuhan
yang sangat banyak. Hutan di Kalimantan mempunyai lebih dari 40.000 spesies
tumbuhan, dan merupakan hutan yang paling kaya spesiesnya di dunia. Di antara
40.000 spesies tumbuhan tersebut, terdapat lebih dari 4.000 spesies tumbuhan yang
termasuk golongan pepohonan besar dan penting.
Pada ekosistem hutan hujan bawah di Jawa dan Nusa Tenggara terdapat
spesies pohon anggota genus Altingia, Bischofia, Castanopsis, Ficus,
danGossampinus, serta spesies-spesies pohon dari famili Leguminosae. Adapun
eksosistem hutan hujan bawah di Sulawesi, Maluku, dan Irian, merupakan hutan
campuran yang didominasi oleh spesies pohon Palaquium spp., Pometia pinnata,
Intsia spp., Diospyros spp., Koordersiodendron pinnatum, dan Canarium
spp. Spesies-spesies tumbuhan merambat yang banyak dijumpai di hutan hujan
bawah adalah anggota famili Apocynaceae, Araceae, dan berbagai spesies
rotan (Calamus spp.).
Di beberapa daerah, tipe ekosistem hutan hujan tengah agak khas. Misalnya
di Aceh dan Sumatra Utara terdapat spesies pohon Pinus merkusii, di Jawa Tengah
terdapat spesies pohon Albizzia montana dan Anaphalis javanica, di beberapa
daerah Jawa Timur terdapat spesies pohon Cassuarina spp., di Sulawesi terdapat
kelompok spesies pohon anggota genus Agathis dan Podocarpus. Di sebagian
daerah Indonesia Timur terdapat spesies pohon anggota genus Trema,
Vaccinium, dan pohonPodocarpus imbricatus, sedangkan spesies pohon anggota
famili Dipterocarpaceaehanya terdapat pada daerah-daerah yang memiliki
ketinggian tempat 1.200 m dpl.
D. Hutan Savana
Hutan savana merupakan hutan yang banyak ditumbuhi kelompok semak
belukar diselingi padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Periode musim
kemarau 4 – 6 bulan dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Jenis-
jenis yang tumbuh di hutan ini umumnya dari Famili Leguminosae dan
Euphorbiaceae. Tipe Hutan ini umum dijumpai di Flores, Sumba dan Timor.
Padang Rumput
Padang rumput adalah dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau danau)
yang umumnya ditumbuhi rumput pendek.Padang rumput menjadi istilah di kehutanan yang
tidak asing meski terdapat berbagai macam kata yang berkaitan dengan hutan. Padang rumput
sendiri terletak di daerah yang memiliki musim kering yang panjang dan musim penghujan yang
pendek. Hal ini dapat dilihat di kawasan Indonesia seperti Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Biasanya padang rumput terletak di daerah yang memiliki ketinggian sekitar 900-4000m diatas
permukaan laut.
Padang rumput ini terjadi secara alami disebabkan adanya cuaca yang mempengaruhi
rendahnya curah hujan. Curah hujan yang rendah mengakibatkan tumbuhan kesulitan untuk
menyerap air, sehingga tumbuhan yang dapat bertahan ialah rumput. Seperti diketahui bahwa
rumput dapat hidup dan beradaptasi dalam keadaan tanah yang kering. Oleh karena itu
tumbuhan rumput lebih banyak tumbuh dibandingkan dengan tumbuhan yang lain.
Padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang,
seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Savana merupakan padang rumput yang dipenuhi beberapa jenis pohon yang menyebar,
biasanya terletak di wilayah tropis dan subtropics
Pengertian
Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas atau
bisa juga diartikan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di
bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat
tersebut. Oleh karena itu biasanya bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di
daerah tersebut salah satunya adalah padang rumput.
Padang rumput terdiri atas steppa dan prairi. Steppa merupakan suatu wilayah yang ditumbuhi
rumput-rumputan pendek. Istilah steppa digunakan untuk menyebutkan padang rumput di
Eurasia. Adapun padang rumput tinggi di Amerika Utara dinamakan prairi yang didominasi oleh
jenis padang rumput Indian Grasses. Di Argentina disebut pampa dan di Hongaria disebut
puszta.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan
kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
Proses Terbentuknya
Terbentuknya padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan cuaca tepatnya oleh
rendahnya tingkat curah hujan, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah
menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Akibatnya, hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat
bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.
.
a. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen dalam ekosistem yang berasal dari benda tak hidup
atau benda mati. Komponen tersebut adalah komponen fisik dan komponen kimia yang dijadikan
media atau subtrat sebagai temapt berlangsunganya hidup. Lebih tepatnya komponen abiotik
merupakan temat tinggal atau lingkungan dimana komponen biotik hidup.
Komponen abiotik sangat bervariasi dan beragam. Komponen ini dapat berbentuk benda
organik, senyawa anorganik, dan juga hal-hal yang mempengaruhi pendistribusian organisme.
Berikut adalah komponen abiotik yang mepengaruhi ekosistem padang rumput.
1. Suhu udara
Suhu udara mempengaruhi setiap proses yang terjadi pad amakhluk hidup. Sebagai contoh
adalah penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh meregulasi suhu tubuhnya.
2. Air
Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan makhluk yang ada di bumi. Tanpa
adanya air semua makhluk hidup yang ada mati.
3. Garam
Keberadaan garam mampu mempengaruhi suatu organisme dalam proses osmosis. Ada
beberapa organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam
yang tinggi.
4. Tanah dan batu
Karakteristik yang ada pada tanah mampu memberikan pengaruh terhadap penyebaran
organisme yang ada berdasarkan kandungan yang ada pada tanah dan batu tersebut. Beberapa
faktor yang mempengaruhi tersebut adalah pH tanah dan struktur fisik tanah serta kondisi
mineral yang dikandung oleh tanah.
5. Cahaya matahari
Tidak dapat dipungkiri bahwa sinar matahari merupakan satu-satunya energi yang memberikan
kehidupan bagi organisme yang hidup di bumi ini. Salah satu contohnya adalah pada proses
fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Tanpa adanya fotosintesi maka tumbuhan tidak bisa
hidup. Padahal tumbuhan merupakan produsen bagi organisme lainnya yang tidak dapat
digantikan oleh yang lainnya.
6. Iklim
Iklim merupakan kondisi cuaca suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Iklim menentukan
tingkat toleransi kehidupan suatu organisme.
b. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang berupa organisme atau makhluk
hidup. Komponen biotik dalam ekosistem merupakan komponen yang selain komponen abiotik.
Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung
terbentuknya ekosistem padang rumput. Berikut adalah komponen biotik yang ada di ekosistem
padang rumput.
Organisme autotrof
Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat atau menyintesa makanan sendiri
mengandalkan cahaya matahari, air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof pada
ekosistem yang ada di padang rumput adalah tanaman atau rumput. Rerumputan ini pun hidup
beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang memiliki curah hujan yang tidak teratur.
Organisme heterotrof
Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Karena
tidak mampu menghasilkanan sendiri maka organisme heterotof mengfungsikan organisme lain
sebagai makanannya. Dalam hal ini adalah organisme autotrof yang difungsikan sebagai
makanan bagi organisme heterotof.
Organisme jenis ini adalah hewan pemakan rumput yang ada di padang rumput. Hewan tersebut
adalah seperti zebra, rusa, kanguru, bison, dan kuda. Hidup hewan ini bergantung pada rumput-
rumput yang hidup di sekitar mereka.
Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang menjadi konsumen kedua setelah
hewan pemakan rumput. Hewan yang menjadi organisme heterotof tingkat kedua seperti singa,
anjing liar, ular, dan manusia. Hewan pemangsa yang berkeliaran di padang rumput ini
menggantungkan hidup pada hewan-hewan pemakan rumput yang menjadi target mangsa
mereka.
Tidak hanya hewan pemangsa saja yang menjadi organisme autotrof. Manusia juga termasuk
dalam organisme autotrof tingkat ke dua karena manusia tidak mampu menghasilkan makanan
sendiri. Namun manusia mampu menggunakan akalnya untuk memanipulasi makanan.
Pengurai
Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai. Sebenarnya pengurai termasuk dalam
organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Tugas dari
organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan organik dari benda hidup yang sudah mati
(misal: hewan mati, daun, batang pohon, dll).
Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur dan bakteri. Mereka akan
menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa bahan sederhana untuk
digunakan kembali oleh produsen (tanaman/rumput). Penggunaan yang dilakukan oleh
produsen bermaksud sebagai tambahan makanan yang diperlukan oleh organisme autotrof
untuk bertahan hidup.
Ekosistem padang rumput adalah bagian dari kehidupan, sudah selayaknya kita sebagai
manusia ikut menjaga keseimbangan ekosistem ini. Misalnya, tidak sembarangan memburu
hewan, baik pemakan rumput maupun hewan pemangsa seperti singa.
Perlu dijaga kestimbangan alam yang ada agar alam tetap dapat asri dan eksis hingga nanti.
Memanfaatkan organisme atau makhluk yang ada dalam ekosistem pada rumput juga
diperbolehkan asalakan dengan catatan bahwa hanya dimanfaatkan sewajarnya saja dan tidak
mengarah pada terjadinya kerusakan.
Hal ini hanya akan menimbulkan putusnya rantai makanan, dan akan berakibat kacaunya
ekosistem yang pasti merugikan manusia secara perlahan.
ARTIKEL TENTANG SAVANA
A. Pengertian Savana
Ada beberapa pengertian savana atau sabana yang berhasil penyusun dapatkan
dan dirangkum, diantaranya :
1. Sebuah sabana, atau savana, adalah padang rumput ekosistem ditandai
dengan pohon-pohon yang cukup kecil atau banyak spasi sehingga kanopi
tidak menutup. Kanopi terbuka memungkinkan cahaya yang cukup untuk
mencapai tanah untuk mendukung terputus lapisan herba terutama yang terdiri
dari rumput. Beberapa klasifikasi sistem yang juga menyatakan savana padang
rumput yang tidak ada pohon.
Hal ini sering percaya bahwa sabana banyak ruang, pohon berserakan.
Namun, dalam banyak sabana, kerapatan pohon yang lebih tinggi dan jarak
pohon lebih teratur daripada di hutan. Sabana juga ditandai dengan
ketersediaan air musiman, dengan mayoritas curah hujan terbatas pada satu
musim. Sabana yang berhubungan dengan beberapa jenis bioma. Sabana
sering berada di antara zona transisi antara hutan dan padang pasir atau padang
rumput. Savanna mencakup 20% dari luas lahan bumi. Wilayah terbesar
adalah savana di Afrika.
Banyak rumput dan komunitas campuran pepohonan, semak, dan rumput yang
digambarkan sebagai savana sebelum pertengahan abad ke-19, ketika konsep iklim
savana tropis menjadi tidak dapat dipungkiri. Sistem klasifikasi iklim ‘Köppen’ sangat
dipengaruhi oleh pengaruh suhu dan curah hujan pada tingkat pertumbuhan pohon, dan
lebih-disederhanakan asumsi nya menghasilkan konsep klasifikasi savana tropis yang
mengakibatkan ia dianggap sebagai “formasi iklim klimaks”. Penggunaan umum arti
untuk mendeskripsikan vegetasi sekarang konflik dengan arti luas namun konsep yang
disederhanakan iklim. Perbedaan ini kadang-kadang menyebabkan area seperti sabana
yang luas utara dan selatan Kongo dan Sungai Amazon untuk dikecualikan dari kategori
peta savana.
Dua faktor umum untuk semua lingkungan savana adalah curah hujan variasi dari
tahun ke tahun, dan musim kering kebakaran hutan. Sabana di seluruh dunia juga
didominasi oleh rumput tropis yang menggunakan jenis C4 dalam fotosintesis. Di
Amerika, misalnya di Belize, Amerika Tengah, vegetasi savana mirip dari Meksiko ke
Amerika Selatan dan ke Karibia. Pada Amerika Utara pohon di dekatnya adalah jenis
subtropis, mulai dari barat daya pinus Pinyon untuk tenggara Pine Longleaf dan utara ek
kastanye.
Di Amerika ada tiga jenis dari savana yaitu: yang tertutup, Chaco dan yang polos.
Yang tertutup adalah formasi yang memperpanjang oleh dataran tinggi Brazil dan
menutupi hampir 2.000.000 dengan km2. Ini menampilkan cukup beragam ekosistem:
bidang yang bersih, yang zona rumput, ladang kotor, di mana terdapat pohon dan semak-
semak, tertutup bidang, yang merupakan savana mengandung lignin khas, dan sangat
tertutup, di mana penutup arboreal menempati 50% dari tanah.
Chaco sandal hampir 1.000.000 km2 di wilayah Bolivia, Paraguay dan Argentina.
Ini adalah zona di mana tanaman mengandung lignin dengan duri mendominasi. Kondisi
iklim menjadi kekeringan semakin lebih ke barat sungai Paraguay dan Parana. Hutan
Chaco itu terjadi memiliki karakter hutan hujan tropis di zona panggilan Chaco lembab,
untuk menjadi zona hutan tipis yang Chaco kering mata uang.
Yang biasa meliputi hampir 500.000 km2 di Venezuela dan Kolombia. Dari April-
Oktober hujan membuat sungai meluap dan menyebabkan banjir. Di tempat yang kering,
air menguap dan tanah menjadi sangat mandul.
C. Pembagian Savana
Sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh pepohonan. Sabana dibedakan
menjadi dua, yaitu:
Sabana murni, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu
jenis tumbuhan aja.
Sabana campuran, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai
jenis tumbuhan.
Ekosistem Tundra
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang ekosistem tundra yang
masuk dalam kategori ekosistem alami dan secara detailnya masuk dalam
kategori ekosistem gunung. Berikut merupakan beberapa pengertian dari tundra :
Jadi, ekosistem tundra adalah tempat dimana terjadi hubungan timbal balik
antara wilayah yang didominasi oleh es dengan makhluk hidup yang hidup
disekitarnya.
Ciri dan Karakteristik
Ciri dan karakteristik dari ekosistem tundra adalah :
memiliki musim dingin yang panjang yaitu sekitar 9 bulan dan juga gelap,
sedangkan musim panasnya berlangsung dengan cepat yaitu hanya 3 bulan dan
terang
merupakan wilayah yang memiliki kecepatan angin tinggi dan juga suhunya
yang dingin dengan rata-rata suhu tertingginya hanya 10 derajat Celcius
sedangkan suhu terendahnya mencapai -35 derajat Celcius
wilayah yang memiliki setidaknya 20% dari daerah artik dari permukaan
tanah bumi
Flora
ekosistem tundra dapat dijumpai di daerah rawa-rawa yang ditumbuhi
rumput teki, rumput kapas dan juga gundukan gambut. ( baca : Ciri-ciri Tanah
Gambut )
ekosistem tundra dapat dijumpai di daerah yang basah seperti
di Greenland, dimana terdapat di semak
Fauna
ekosistem tundra dapat dijumpai pada hewan yang memiliki bulu tebal
sehinnga tubuhnya tetap merasa hangat, contohnya adalah hewan bison kutub,
rusa kutub, pingun, singa laut, rubah, kelinci salju dan beruang kutub
selain terdapat di hewan yang memiliki bulu tebal, ekosistem tundra juga
dapat ditemukan di hewan unggas seperti burung elang dan burung hantu
tidak hanya di darat, ekosistem ini juga terdapat di air. Dan beberapa
hewan yang terlibat dalam hal ini adalah paus putih dan paus bertanduk
Jenis
Secara umum, ekosistem tundra terbagi menjadi 2 yaitu :
Dampak Positif
Keberadaan ekosistem tundra memiliki manfaat sebagai berikut :
dengan adanya ekosistem tundra ini maka akan meningkatkan hasil ikan
salmon
ekosistem ini juga dapat digunakan sebagai tempat hidup bagi paus beluga
dan paus harwhal
selain sebagai tempat hidup bagi paus, ekosistem tundra ini juga sebagai
tempat tinggal bagi orang suku es-kimo
Dampak Negatif
Berikut adalah dampak negatif dari hilangnya ekosistem tundra di bumi ini :
Sedangkan untuk Eurasia meliputi daerah Swedia, Finlandia, Norwegia, Islandia dan
Rusia. Untuk Samudera Pasifik, taiga banyak terdapat di hutan Siberia, Kazakhstan utara,
Mongolia Utara serta utara Jepang yaitu di pulau Hokkaido.
Curah Hujan
Curah hujan tahunan konifer taiga umumnya berkisar antara 30cm sampai 70cm dengan
masa kekeringan periodik yang umum. Akan tetapi beberapa hutan konifer pesisir AS
Pasific Northwest memiliki hutan dengan rata-rata hujan tahunan lebih dari 300 cm dari
curah hujan tahunan pada hutan taiga lainnya.
Suhu (Temperature)
Umumnya saat musim dingin udara akan terasa dingin, begitu juga saat musim panas
maka udara juga akan menjadi terasa panas. Beberapa bioma daerah hutan konifer di
Siberia saat musim dingin tiba suhu temperatur udaranya mencapai -50ºC dan jika
musim panas maka bioma suhunya diatas 20ºC.
Keanekaragaman tumbuhan konifer seperti semak dan tanaman herbal di lapisan hutan
ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan bioma terestrial lain seperti hutan musim
gugur broadleaf forest dan hutan hujan. Keanekaragaman flora mulai dari jenis semak
hingga varian pohon dan tanaman herbal paling tinggi variasinya di temukan di hutan
hujan tropis dibandingkan pada wilayah taiga.
Fauna Taiga
Taiga banyak ditemui fauna jenis burung migrasi, dimana burung-burung ini akan tinggal
hanya sementara waktu di taiga forest dan kemudian akan berpindah lagi ke tempat
lainnya. Sedangkan fauna endemik konifer atau yang bertahun-tahun menempati
wilayah taiga seperti contohnya yaitu rusa, beruang coklatdan harimau Siberia.
Sementara itu serangga daerah konifer (terutama serangga pemakan daun dan pohon)
mampu merusak sebagian besar pohon jika terjadi ledakan populasi serangga jenis ini.
Dampak Manusia
Walaupun wilayah konifer/taiga belum banyak dihuni oleh populasi manusia, namun
hutan konifer utara sudah tercatat pada tingkat mengkhawatirkan dikarenakan pohon-
pohon konifer sejenis cemara berbentuk kerucut dan berumur tua banyak yang diambil
untuk diperjual belikan terutama pada saat perayaan-perayaan tertentu.