Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah tugas untuk memenuhi
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia, sebelumnya Penulis Mengucapkan Terimakasih
Kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan karunianya kepada penulis.
2. Ayah dan Ibu, yang telah Mendo’akan dan memberikan semangat kepada penulis.
3. Bapak/Ibu Guru, yang telah memberikan Bimbingan dan Ilmu sehingga penulis Dapat
menyelesaikan Tugas ini.
4. Teman-teman, yang telah memberikan semangat Dalam suka maupun duka.
5. SMA Negeri 1 Telagasari,Tempat penulis Menuntut ilmu sehingga dapat
Menyelsaikan tugas ini.
Berikut ini penulis mempersembahkan makalah yang berjudul “Penyebab Terjadinya
Banjir” Tugas ini disusun berdasarkan Informasi yang ada, melalui makalah ini semoga
pembaca dapat mengetahui makna dari isi makalah ini. Dan tidak lupa penulis meminta
maaf bila ada kesalahan penulisan, Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Karawang, 20 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………….……….…...i
Daftar Isi…………………………………………………………………..ii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah…………………………………….......…1
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………........1
1.3. Tujuan Penelitian……………………………………….……........1
1.4. Metode Penelitian…………………………………….……….......1
1.5. Manfaat Penelitian…………….………………….……..…….......1
1.6. Sistematika Penelitian…………………………………….….........1
BAB II Pembahasan
2.1. Pengertian Banjir………………………………………….…............3
2.2. Penyebab Terjadinya Banjir………………………………................3
2.3. Dampak Terjadinya Banjir………………………………...…...........3
2.4. Cara Mencegah dan Menanggulangi Banjir…………….…...............3
BAB III Metode Penelitian
3.1. Desain Penelitian……………………………...…..............................4
3.2. Tempat dan waktu Penelitian……………………………...…...........4
3.3. Sumber Data……………………………...….....................................4
3.4. Metode Pengumpulan Data……………………………...…..............4
3.5. Analisi Data……………………………...….....................................4
BAB IV Hasil Penelitian
4.1. Hasil Wawancara……………………………...….............................5
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………...…...........5
BAB V Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan………………………………………………..…...........6
5.2. Saran…………………………………………………….……..........6
Daftar Pustaka…………………………………………………….…........6
BAB I
PENDAHULUAN

2.4 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia merupakan Negara yang sering terkena Banjir Terutama dikota


Jakarta Pada saat ini Indonesia dikabarkan terkena banjr, memang Indonesia setiap tahun
terkena banjir terutama pada saat musim penghujan, namun pada tahun ini banjir diwilayah
Indonesia tepatnya di Karawang lebih parah dibandingkan pada tahun yang sebelumnya,
banjir pada tahun ini, banjir dapat mencapai ketinggian 2 Meter, pemerintah berupaya
menanggulangi banjir namun Hujan yang terus-menerus membuat sungai dan danau airnya
meluap sehingga perkampungan, kota terendam banjir.
Indonesia adalah sebuah negara perairan dengan ribuan sungai dan ratusan laut di dalamnya.
Lebih dari 500 sungai tersebut berpotensi besar menimbulkan banjir. Hal ini menyebabkan
Indonesia menjadi negara yang sangat rawan banjir. Namun pada dasarnya, terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, yaitu: peristiwa alam, kerusakan sistem drainase dan
degradasi lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia.
Banjir tidak hanya memberikan dampak yang buruk pada lingkungan, tapi juga terhadap
kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Terlebih lagi banjir menelan banyak
korban jiwa dan menghancurkan banyak fasilitas umum. Masyarakat dan pemerintah
mendapat kerugian besar atas bencana ini. Masalah ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut.
Pencegahan-pencegahan harus segera dilakukan sebelum masalah ini menyebabkan kerugian
lain yang lebih besar. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama melakukan
pencegahan dini. Tidak cukup dengan perbaikan struktural saja, perbaikan non-struktural pun
harus dilakukan. Keduanya harus dilakukan secara seimbang dan saling melengkapi. Hal
inilah yang membuat upaya-upaya pemerintah dalam penganggulangan banjir terus menuai
kritik, karena tebukti gagal. Selama ini pemerintah hanya terus mengutamakan pembangunan
struktural saja tanpa memperdulikan pembangunan non-struktural. Pemerintah juga harus
melakukan pendekatan non-struktural. Karena kedua pendekatan tersebut harus berjalan
dengan seimbang.
Pemerintah harus melakukan pendekatan struktural seperti pembenahan saluran-saluran
permukaan dan pembenahan kolam-kolam retensi yang tidak tidak berfungsi secara
maksimal. Sedangkan masyarakat harus mulai dari perbaikan moral dan menumbuhkan
kesadaran diri sendiri akan lingkungan. Mulai dari menjaga kebersihan, membuat resapan
dari limbah rumah tangga dan membuat sumur resapan kecil. Hal-hal kecil inilah yang akan
membuat perubahan besar. Lingkungan akan kembali seperti dulu jika langkah-langkah ini
dilaksanakan. Satu kemenangan pun bisa kita dapatkan karena telah berhasil membuat sebuah
perubahan.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut ini penulis Merumuskan masalah-masalah yang dihadapi :
- Apa itu banjir.
- Dari mana datangnya Banjir.
- Apa Penyebab Banjir.
- Apa Dampak Banjir.
- Bagaimana Cara Mencegah Banjir.
1.3 Tujuan Penelitian
- Mengetahui Darimana asalnya banjir itu.
- Mengetahui Penyebab terjadinya Banjir.
- Mengetahui Dampak Banjir.
- Mengetahui Cara Mencegah Banjir.
1.4 Metode Penelitian
- Mengamati kondisi dari media elektronik maupun media cetak.
- Mengamati kondisi banjir yang terjadi di Karawang
- Mencari informasi dari media elektronik maupun media cetak.
1.5 Manfaat Penelitian
Kegunaan penulisan Karya Tulis ini adalah dapat mengetahui apa itu banjir, cara
mencegah Banjir dan cara menanggulangi Banjir.
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Banjir


Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air
di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari
siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam
siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam
tanah.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama
di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang
dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari
dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan
bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan
perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir
adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir
periodik.
2.2 Penyebab Terjadinya Banjir
Berikut beberapa penyebab terjadinya Banjir
1. Hujan, dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya curah hujan selama berhari-
hari.
2. Erosi Tanah, Menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan mengalir deras di
atas permukaan tanah tanpa terjasi resapan
3. Buruknya penanganan sampah, yang menyumbat saluran-saluran air sehingga tubuh
air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
4. Pembangunan tempat pemukiman, dimana tanah kososng diubah menjadi jalan atau
tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya resap air hujan. Pembangunan
tempat pemukiman bisa menyebabkan meningkatnya resiko banjir sampai 6 kali
lipat dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya serap air
tinggi. Masalah ini sering terjadi di kota-kota besar yang pembangunannya tidak
terencana dengan baik. Peraturan pembauatan sumur resapan di daerah perkotaan
kurang diawasi pelaksanaannya.
5. Bendungan dan saluran air yang rusak, walaupun tidak sering terjadi namun bisa
menyebabkan banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.
6. Keadaan tanah dan Tanaman, tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai
daya serap air yang besar. Tanah yang tertutup semen, paving, atau aspal sama
sekali tidak menyerap air. Pembabatan hutan juga dapat merupakan penyebab
banjir.
7. Di daerah bebatua, daya serap air sangat kurang sehingga bisa menyebabkan banjir
kiriman atau banjir bandang.

2.3 Dampak Terjadinya Banjir


Berikut Dampak yang ditimbulkan oleh banjir
1. Kerusakan fisik – Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan,
mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dankanal.
2. Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
3. Penyakit – Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
4. Pertanian dan persediaan makanan – Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan
sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
5. Pepohonan – Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
6. Transportasi – Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada
orang-orang yang membutuhkan.
7. Ekonomi – Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang terjadi akibat
banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat wiasatawan; biaya
pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.
2.4 Cara Mencegah dan Menanggulangi Banjir
Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau
orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk
menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
1. Membuang lubang-lubang serapan air
2. Memperbanyak ruang terbuka hijau
3. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat
sampah raksasa
Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika
banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang
mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota.
Menyelamatkan Jakarta dari banjir besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan harta
benda pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dunia.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan
terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya
dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat
dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari
pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan
tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan,
Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir,
kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi
kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti
pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan
kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana
banjir.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur
penulisan yang menghasilkan data-data deskrifti, kata-kata tertulis atau liasan dari
perilaku orang-orang yang diamati. Adapun penulisan karya ilmiah ini bersifat deskriptif,
yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu disertai dengan bukti.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di Desa Ciwulan, sedangkan waktu penelitiannya dilaksanakan
hari rabu, tanggal 26 februari 2020.
3.3 Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperoleh dari hasil
observasi.
3.4 metode pengumpulan data
metode pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah ini adalah
dengan metode observasi. Metode wawancara merupakan proses pengumpulan data cara
tanya jawab secara langsung.
3.5 Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah jumlah persentase jawaban warga dari setiap
pertanyaan yang ada pada observasi yang dibagikan, dari data tersebut diambil
kesimpulan keadaan banjir di desa ciwulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Wawancara


Dengan metode wawancara informasi yang kami dapatkan mengenai banjir dihasilkan
dari salah seorang warga yang terkena dampak banjir. Data yang dihasilkan dari wawancara
tersebut sebagai berikut.
 Banjir di daerah Ciwulan pada tahun ini adalah banjir terparah dari dua tahun
sebelumnya
 Banjir diakibatkan dari instensitas hujan yang sangat tinggi dan irigasi yang tidak bisa
menampung debit air terutama pada hari minggu, 23 Februari 2020 dari jam sepuluh
malam sampai pagi
 Ketinggian banjir mencapai betis orang dewasa dan berlangsung selama satu hari
 Dari banjir yang sering terjadi tidak ada sama sekali bantuan dari pemerintah
 Banjir yang sering terjadi di Ciwulan tersebut tentu dikhawatirkan karena takut
sewaktu-waktu bisa terjadi hal yang lebih parah
4.2 Pembahasan Hasil Wawanvara
Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa banjir adalah suatu hal biasa yang
selalu terjadi setiap tahunya di Indonesia terutama di Daerah Ciwulan yang kami amati.
Banjir diakibatkan bukan karena intensitas hujan tinggi saja disebabkan juga oleh irigasi yang
tidak memadai
BAB V
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari Pembahasaan diatas kita dapat Menyimpulkan bahwa Banjir merupakan
fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai.
Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas
sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dan Banjir Merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia penebab utama
yaitu Hujan yang terus menerus dan pemukiman penduduk Semakin padat tepatnya di kota
kota-kota besar salah satunya dikota Jakarta, Karena kota Jakarta merupakan kota yang padat
pemukiman, Perkotaan dan Merupakan Salah satu Muara sungai-sungai besar. Cara
Pencegahan Banjir diantaranya Jagalah kebersihan, jangan Buang Sampah sembarangan,
Membuat Lubang-lubang Resapan air dan lain-lain.
3.2 Saran
Banjir Merupakan salah satu Fenomena Bencana alam yang disebabkan Terlalu
banyaknya air, Banjir Bisa dicegah Dengan Cara sederhana diantaranya, Menjaga
Kebersihan, terutama di area sungai, Membuat gorong-gorong dan lain-lain, Perlu Diingatkan
bahwa Peran Manusia Sangat Berpengaruh Pada hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Hestiyanto, Yusman. 2005. Geograpi 1 SMA Kelas. Jakarta : Yudistira.


Hidayat. 2007. Ilmu Alam Fenomena Alam Sekitar. Bandung : PT Sarana Panca Karya Nusa.
Rizky. 2013. “Pengertian Banjir dan Penyebabnya” http://rizkynovi99.blogspot.com diakses

Karawang, 25 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai