Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI

“ MASALAH BANJIR YANG TERJADI DI IBUKOTA SERTA


AKIBATNYA BAGI PENDUDUK JAKARTA “

DISUSUN OLEH :
RAHMADANTY ARDIANINGRUM (25)
X MIPA 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 53 JAKARTA


Jln. Cipinang Jaya IIB. RT 3/RW 11 Cipinang Besar Selatan Kecamatan

Jatinegara Kota Jakarta Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarata 13410.


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Geografi dengan baik dan tepat waktu.

Ucapan terima kasih juga kepada:

1. Ayah dan Ibu yang telah mendo’akan dan memberikan semangat kepada
penulis.
2. Ibu guru mata pelajaran Geografi yang telah memberikan Bimbingan dan
Ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
3. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan saran serta kritik kepada
penulis
4. SMA Negeri 48 Jakarta, tempat penulis menuntut ilmu sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Berikut ini penulis mempersembahkan tugas Karya Ilmiah yang
berjudul “MASALAH BANJIR YANG TERJADI DI IBUKOTA SERTA AKIBATNYA BAGI
PENDUDUK JAKARTA”. Tugas ini disusun berdasarkan informasi yang ada. Semoga
siapa saja yang membaca dapat mengetahui makna dari isi karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan
dalam karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis menerima dengan baik saran dan
kritik yang diberikan.

Dengan ini saya mempersembahkan karya ilmiah sederhana ini dengan penuh
rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi tugas ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Jakarta, 16 November 2017

Hormat Kami,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 1

1. Latar Belakang………………………………………………………………………………. 1
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….. 1
3. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………. 2
4. Manfaat Penelitian………………………………………………………………………….. 2

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………………….. 3

2.1. Definisi Bencana Alam…………………………………………………………………… 3

2.2. Bencana Banjir…………………………………………………………………………….. 5

2.3. Akibat Terjadinya Banjir……………………………………………………………….. 6

2.4. Dampak Negatif dari Banjir……………………………………………………………. 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………………… 8

3.1. Metode………………………………………………………………………………………. 8

3.2. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………………………….. 8

3.3. Variabel Penelitian………………………………………………………………………… 8

3.4. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………. 8


BAB IV ANALISIS DATA………………………………………………………………….. 9

1. Peengertian Banjir…………………………………………………………………………… 9
2. Faktor Penyebab Banjir……………………………………………………………………. 9
3. Akibat Banjir………………………………………………………………………………….. 11
4. Penanggulangan Banjir………………………………………………………………. 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………… 15

5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………. 15

5.2. Saran………………………………………………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. 16
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Banjir hingga saat ini menjadi masalah serius di berbagai daerah di Indonesia, yang
disebabkan oleh perubahan lingkungan oleh aktivitas manusia yang mempengaruhi
berbagai aspek lingkungan hidup. Sebelum lingkungan hidup menjadi rusak, banjir di
Indonesia jumlahnya sedikit, karena masih seimbangnya ekosistem yang ada dilingkungan.

Latar belakang saya mengambil permasalahan mengenai banjir karena saya merasa prihatin
dengan kondisi wilayah Jakarta yang setiap tahun tidak pernah bisa lepas dari masalah
banjir dan kurang tanggapnya pemerintah dengan masalah ini.

2. Rumusan masalah
Adapun perumusan masalah mengenai banjir yang akan kita bahas, antara lain:

1. Pengertian banjir
2. Penyebab banjir
3. Akibat banjir
4. Penanganan serta pencegahan banjir

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dibuatnya Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan pada mata pelajaran Fisika. Selain itu penyusunan ini juga untuk membuka
jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada saat ini.

4. Manfaat Penelitian
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengetahui dan lebih mendalami apa itu banjir,
penyebab banjir dan gejala-gejala terjadinya banjir.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti
letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan
manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi.
Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk
budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: “bencana
muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan”. Dengan demikian, aktivitas
alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
“alam” juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa
keterlibatan manusia.

2.2. Bencana Banjir


Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau tempat yang
luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air menjadi
terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan
yang terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak
adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.

Jenis – Jenis Banjir


Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis
banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
1. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap, biasanya terjadi jika ada sampah yang menghambat aliran
sungai
1. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
1. Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

2.3. Penyebab Terjadinya Banjir


Pernahkah kita mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di antara kita mungkin ada
yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau mungkin tidak tinggal di sekitar sungai
tapi tetap mengalami banjir. Tahukah kita penyebabnya?
Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Pendangkalan sungai,
2. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliransungai,
3. Pembuatan saluran airyang tidak memenuhi syarat,
4. Pembuatan tanggulyang kurang baik,
5. Curah hujan tinggi
6. Banjir kiriman
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah banjir menimpa
kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah menghadapinya. Ada banyak cara
untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya yaitu:

1. Selamatkan barang-barang berharga.


2. Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan tolong juga
orang-orang di sekitar tempat tinggal kita.
3. Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur, dan alat rumah
tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua rumah atau loteng. Jika kita tidak
memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting seperti selimut, uang,
perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.

2.4 Dampak Negatif Dari Banjir


Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

1. Rusaknya arealpemukiman penduduk;


2. Sulitnya mendapatkan air bersih;
3. Rusaknya saranadan prasarana penduduk;
4. Menghambat proses belajar mengajar;
5. Timbulnya penyakit-penyakit;
6. Menghambat transportasi darat.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode
Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu untuk menjelaskan
hubungan kausal antara penggunaan lahan dan banjir di daerah Jakarta. Penelitian ini bersifat
kualitatif. Metode dalam penelitian ini adalah metode pendekatan wilayah karena situasi saat
terjadinya banjir musiman ini berada hanya di daerah Jakarta.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian


Sungai Kecamatan Makasar Jakarta Timur (Sungai Cipinang) tetapi hanya yang berada di Jl.
Soeprapto.

3.3. Variabel Penelitian


Ada dua variable dalam proposal ini, yaitu

1. Variabel control, yaitu fenomena banjir musiman Jakarta.


2. Variabel terikat, yaitu akibat yang ditimbulkan terhadap masyarakat

3.4 Teknik Pengumpulan Data


1. Studi pustaka
Teknik pengumpulan data dengan mengkaji berbagai teori, prinsip, kosep, dan hukum –hukum
yang berlaku dalam ilmu geografi. Data yang diperoleh bersumber dari buku buku, internet, dan
warga sekitar.

2. Observasi :
Pengumpulan data dalam ilmu geografi yang berusaha untuk melihat langsung tentang gejala
dan masalah geografis.

BAB IV
ANALISIS DATA
1. Pengertian Banjir
Pada dasarnya banjir disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau sungai.
Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi mauun yang rendah. Banjir adalah peristiwa
tergenang dan terbenamnya daratan, karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi
karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai,
atau pecahnya bendungan sungai. Pengertian yang lain yaitu, Banjir adalah aliran yang relatif
tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran.

1. Penyebab/faktor-faktor terjadinya banjir


Banjir biasa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :

1. Banyaknya tumpukan sampah


Hal ini merupakan penyebab utama, karena beberapa dari kita banyak yang malas untuk
membuang sampah pada tempatnya, yang semestinya wajib kita lakukan agar terhindar dari
banjir. Namun masih banyak masyarakat yang kurang tanggap dan terkesan meremehkan hal
ini. Sehingga, sampah jadi menumpuk dan menyumbat beberapa saluran air dan sungai.

2. Penebangan hutan
Banyaknya penebangan hutan secara liar juga menjadi salah satu penyebab banjir. Karena
penebangan hutan yang tidak diikuti dengan penanaman kembali dapat menyebabkan erosi,
sehingga tidak ada penyerapan air pada saat musim hujan.

3. Banjir kiriman
Hal ini sering terjadi didaerah dataran rendah. Banjir yang tiba-tiba datang karena pada dataran
tinggi terjadi hujan dan menyebabkan meluapnya aliran sungai yang menuju ke dataran rendah
meluap, sehingga terjadilah banjir pada dataran yang lebih rendah

4. Abrasi
Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Gerusan ini
terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini
disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat pemanasan global.

5. Banyaknya bangunan
Banyaknya bangunan juga menjadi penyebab terjadinya banjir karena kurangnya daerah
resapan air. Kebanyakan bangunan perkantoran atau perumahan menggunakan materi padat
pada halamannya, seperti aspaldan semen, sehingga air hujan tidak dapat terserap ke tanah.
Selain itu banyak rawa-rawa yang kemudian berganti menjadi daerah perumahan atau gedung
perkantoran, padahal rawa-rawa sangat berguna sebagai daerah resapan air.

6. Perubahan lingkungan
Saat ini yang paling hangat dibicarakan akibat dari perubahan lingkungan adalah terjadinya
pemanasan global, selain itu manusia juga telah merubah penggunaan lahan (yang juga
perubahan lingkungan) yang berakibat pada berkurangnya tutupan lahan. Semakin lama jumlah
vegetasi semakin berkurang, khususnya di daerah perkotaan. Akibat pemanasan global
menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan,
makanya jangan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang
sangat rendah.

7. Bertumpuknya sampah pada saluran air


Faktor yang satu ini sangat penting untuk diperhatikan, karena Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya menyebabkan terjadinya penyumbatan
pada saluran air.

Selain beberapa faktor diatas, ada juga faktor selain yang disebabkan oleh ulah manusia, yaitu
faktor alam.

Faktor alam penyebab terjadinya banjir adalah:

1. Badai
Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak besar
yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan
dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian
laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di
Bangladesh.

2. Gempa bumi
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah (seperti
Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut tsunami yang
menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai

2. Akibat banjir
Bencana banjir yang terjadi belakangan ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta
benda yang besar, disamping itu menyisakan pula berbagai permasalahan, seperti :

 menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit menular


(waterborne diseases)
 Munculnya berbagai kerawanan sosial, dan menurunnya tingkat kesejahteraan
masyarakat. Sementara pada jangka panjang, gangguan terhadap kondisi sosial-ekonomi
masyarakat yang terjadi akibat banjir dan kenaikan muka air laut diantaranya adalah :
Banjir telah menyebabkan pengungsian masyarakat secara besar-besaran. Banjir juga telah
mengakibatkan anyak kerugian, baik material maupun jiwa. Seperti sekolah, tempat ibadah,
perkantoran, dan sarana kesehatan. Sementara itu, orang meninggal akibat berbagai sebab.
Muai dari hnyut di sungai, tenggelam, tersengat listrik, dan terkena penyakit.

1. Penanganan serta Penanggulangan Banjir


Banyak cara untuk mencegah banjir datang kembali. Walaupun pemerintah sudah menyiapkan
rencana-rencana untuk menanggulangi banjir, tapi nggak ada salahnya kalau pencegahan banjir
dimulai dari diri kita masing-masing.

1. Buang sampah pada tempatnya.


2. Tanam pohon dan rumput di halaman rumah.
3. Rajin membersihkan selokan depan rumah.
4. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
5. Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
6. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
Yang harus dilakukan ditingkat warga

 Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda,
terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
 Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur
umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait,
bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
 Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di
tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
 Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali,
tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
 Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari
informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.

Yang harus dilakukan di tingkat keluarga

 Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang curah hujan
dan posisi air pada pintu air.
 Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin,
selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
 Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula,
kopi, teh dan persediaan air bersih.
 Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
 Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan,
sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil.

Yang harus dilakukan ketika banjir

1. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di
wilayah yang terkena bencana,
2. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk
diseberangi.
3. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera
mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
4. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana
seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir


1. Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan
gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
2. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering
berjangkit setelah kejadian banjir.
3. Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang
penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
4. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas Menggunakan kerangka teori sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
maka kesimpulannya sebagai berikut :

Partisipasi masyarakat daam menanggulangi masalah banjir masih sangat kurang. Begitu juga
dengan Peran pemerintah masih sangat dominan pada setiap tahap bencana. Partisipasi
masyarakat yang merupakan critical player pada tahap sebelum bencana, memiliki pengaruh
sangat kecil dalam proses dan implementasi kebijakan. Tingkat partisipasi terbaik yang terjadi
baru pada tingkat consultation. Pada beberapa kegiatan masih pada tingkat information. Di
tahap ini masyarakat masih sebagai obyek program/kegiatan pemerintah.

Partisipasi telah dimulai pada tingkat partnership pada lingkup lingkungan setempat yang
dilaksanakan secara spontan. Kegiatan tanggap darurat, di saat bencana banjir datang,
partisipasi masyarakat seimbang dengan stakeholder lainnya. Tingkat partisipasi yang dicapai
adalah partnership, baik secara individu maupun kelompok organisasi sosial. Pada tahapan
rehabilitasi setelah bencana, pemerintah kembali dominan, terutama dalam kegiatan fisik.

Partisipasi masyarakat hanya sebatas consultation. Tingkat partisipasi risk sharing dan
partnership dilakukan lingkuplingkungan setempat.dan Kebijakan pemerintah daerah tentang
penanggulangan bencana masih sangat terbatas

2. Saran
Banjir Merupakan salah satu Fenomena Bencana alam yang disebabkan Terlalu banyaknya air,
Banjir Bisa dicegah Dengan Cara sederhana diantaranya, Menjaga Kebersihan, terutama di area
sungai, Membuat gorong-gorong dan lain-lain, Perlu Diingatkan bahwa Peran Manusia Sangat
Berpengaruh Pada hal tersebut. Serta kerjasama pihak yang terlibat untuk mengantisipasi
bencana banjir.
DAFTAR PUSTAKA

Maryono A. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan. Gadjah


Mada University Press. Yogyakarta.

Rukmana R. 1995. Teknik Pengelolaan Lahan Berbukit dan Kritis. Penerbit


Kanisius. Yogyakarta.

Situs: http://afrahda.blogspot.com/2016/04/banjir.html
http://lemlit.unlam.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/yudi-firmanul-a.pdf
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geograpi 1 SMA Kelas. Jakarta : Yudistira.
Hidayat. 2007. Ilmu Alam Fenomena Alam Sekitar. Bandung : PT Sarana Panca
Karya Nusa.
Rizky. 2013. “Pengertian Banjir dan
Penyebabnya” http://rizkynovi99.blogspot.com diakses tanggal 02 April 2016.
Situs: http://dikinuwa.blogspot.co.id/2016/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Situs: sman48-jkt.sch.id/profil

Anda mungkin juga menyukai