Cabang Pemuda Universitas Bina Sarana Informatika 2023 MEDIA SEBAGAI TRADISI KOMUNIKASI SOCIOPSYCHOLOGICAL
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi kepada pihak lain
melalui berbagai cara misalnya lisan, tulisan, perilaku dan gambar. Adapun definisi komunikasi menurut Davis (1981) yaitu sebuah pemindahan informasi dari satu orang ke yang lain. Jadi dapat dipahami bahwa komunikasi merupakan suatu cara penyaluran informasi dengan melalui berbagai media yang bisa menyampaikan pesan. Suatu komunikasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tujuan dari komunikasi menurut Hewitt (1981) yaitu sebagai berikut: a) mengajarkan sesuatu, b) mempengaruhi, c) mengungkapkan perasaan, d) mencapai tujuan, dll. Cara berkomunikasi untuk mencapai tujuan tertentu juga berbeda-beda disesuaikan dengan hasil yang ingin dicapai. Bermacamnya cara dan maksud dari komunikasi ini maka diperlukan suatu konsep untuk mempermudah pemahaman akan komunikasi yang disebut teori komunikasi. Dikutip dari buku Teori Komunikasi Interpersonal Disertai Contoh Fenomena Praktis (2020) karya Ali Nurdin, Kerlinger mendefinisikan teori sebagai himpunan konstruksi atau konsep, definisi, serta proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala yang menjabarkan relasi di antara variabel. Adapun teori komunikasi memiliki fungsi untuk dijadikan sebagai pedoman atau penuntun, memperoleh pemahaman mendalam, memahami fenomena, dan membuat hidup manusia bijaksana. Pada hakikatnya, komunikasi memanglah berhubungan dengan seluruh kehidupan manusia sehingga oemahaman teori ini mengupayakan representasi konseptual tiap fenomena. Adapun objek kajian dari teori komunikasi salah satunya adalah media. Media merupakan alat komunikasi massa yang berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Pada masa kini, objek kajian komunikasi tidak hanya terbatas pada manusia tetapi juga media yang mampu memberikan informasi secara massif sehingga kini muncul kajian media. Kehadiran media sebagai salah satu komunikasi massa mampu menyampaikan pesan dengan jangkauan luas namun berefek terbatas. Adapun media komunikasi yang sangat digemari saat ini yaitu sosial media khususnya Instagram. Media Instagram merupakan penyalur informasi terbanyak dalam kehidupan masyarakat. Dimanapun dan kapanpun akan muncul informasi baru yang memiliki tujuan- tujuan tertentu. Media Instagram ini masuk dalam tradisi komunikasi sociopsychological. Hal ini karena media instagram mampu dijadikan alat untuk berekspresi, interaksi dan mempengaruhi atau influence. Kemunculan media sosial yang menjadi bagian penyampaian pesan memang sudah tidak asing lagi. Pada masa kini, khususnya kaum muda memanfaatkan media sosial Instagram sebagai tempat untuk membangun ‘citra diri’, berinteraksi, memagikan informasi dan banyak hal lainnya. Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial. Media sosial Instagram menyediakan berbagai fitur yang memfasilitasi penyampaian informasi yaitu postingan, komentar, like, reels, dm dan banyak lainnya. Berbagai fitur mampu dimanfaatkan guna berbagi dan berkomunikasi secara real time. Adapun berberapa karakteristik dari media sosial khususnya Instagram yaitu sebagai jaringan,informasi, arsip,interaksi dan simulasi sosial. Instagram mampu menjadi jaringan karena adanya tindakan saling mengikuti (follow) untuk memperluas koneksi. Melalui kegiatan follow-following ini maka secara tidak langsung juga menambha jaringan pertemanan dengan orang lain. Dalam media sosial Instagarm juga terdapat banyak akun dengan berbagai lingkup informasi yang ingin disampaikan. Akun tersebut biasanya memiliki keunikan masing-masing dan muatan informasi yang berbeda. Misalnya ada akun pribadi yang menyampaikan kegiatan diri, atau akun khusus fotografi, review makanan, dll. Instagram juga mampu dimanfaatkan sebagai arsip melalui postingan yang kita buat maka ‘memori’ yang ingin dibagikan mampu disimpan dalam waktu yang lama. Adanya fitur like, komentar dan direct messege merupakan salah satu fkarakteristik Instagram sebagai media interaksi antar penggunanya. Terakhir, Instagram mampu dikatakan sebagai simulasi sosial karena apa yang ditampilkan dan interaksi yang dihasilkan mirip dengan dunia yang sebenarnya. Instagram sebagai media komunikasi masuk dalam sociopschological. Hal ini karena dalam Instagram terkadang terjadi adanya manipulasi untuk mendapatkan output citra diri yang sesuai dengan keinginan kita. Hal ini biasanya dilakukan untuk peningkatan rasa percaya diri, kebanggaan dan pengakuan dengan menampilkan atau membagikan informasi yang mampu menyampaikan pesan tersebut baik melalui postingan foto atau video yang kita unggah. Maka dapat disimpulkan bahwa Instagram merupakan suatu alat komunikasi massa dengan tujuan tertentu. Dalam hal ini pula sering terjadi manipulasi informasi untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan kita.