Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

Nanda Aristya
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email: nandaaristya@mhs.unesa.ac.id

Dr. Eko Darminto, M.Si


Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email: ekodarminto@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian iniibertujuan untuk mengetahuiifaktor-faktori yang berpengaruh pada peserta didik Sekolah
Menengah Pertama Negeri di Surabaya. Faktor-faktor yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi dengan tiga faktor
yang secara teoritik memainkan peran penting dalam memengaruhi kektifan belajar peserta didik. Ketiga faktor
tersebut adalah faktor fisiologis, faktor motivasi belajar, dan faktor minat belajar. Penelitian dilakukan dengan
pendekatan kuantitatif dengan rancangan survey eksploratif. Sampel penelitian sebanyak 382 subyek diambil
dengan menggunakan teknik cluster random sampling . Teknik pengumpulan data menggunakan inventory
dengan alat ukur inventory faktor fisiologis, inventory faktor motivasi belajar, inventory faktor minat belajar, dan
inventory keaktifan belajar. Keempat alat tersebut dikembangkan secara khusus dan sudah di uji coba dengan
koefisien reliabilitas. Didapatkan hasil alpha cronbach sebesar 0,862 . Data dianalisis secara statistik dengan
menggunakan analisisoregresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hasil secara simultan
melalui uji f diketahui nilai signifikansioyang ditunjukkan sebesar 0,000 atau lebih rendah’dari
5%i(0,05)isehingga dapat dijelaskan bahwa secara simultan kondisi fisiologis, motivasi belajar, dan minat belajar
berpengaruh signifikan terhadap keaktifan belajar peserta didik. Namun, secara parsial melalui uji t tingkat
kesehatan fisiologis menunjukkan nilai signifikansiosebesar 0,514 yang lebih’besar’dari’5%i (0,05) . Hasil ini
menjelaskan bahwa secara parsial tingkat kesehatan fisiologis tidak berpengaruh signifikan oterhadap keaktifan
belajar peserta didik. Tingkat motivasi belajar menunjukkan nilai signifikanisebesar 0,000 yang lebih
rendahodari 5%i(0,05)i dan tingkat minat belajar menunjukkan nilai signifikanosebesari0,000 yang
lebihjrendahidari 5%i(0,05)i. Hasil ini menjelaskan bahwa secara parsial tingkat motivas i belajar dan minat
belajar berpengaruh signifikan terhadap keaktifan belajar peserta didik Sehingga didapatkan hasil bahwa faktor
yang paling berpengaruh adalah faktor motivasi belajar, disusul oleh faktor minat belajar dan faktor fisiologis.
Berdasarkan penemuan tersebut dapat disarankan untuk meningkatkan.

Kata Kunci : Keaktifan Belajar, Fisiologis, Motivasi Belajar, Minat Belajar

Abstract
This studyoaims to determine the factors that influence the students of State SurabayaiJunior High
School. Theifactors studied in this study are limited by three factors that theoretically play an important role in
influencing learners' learning effectiveness. These three factors are physiological factors, learning imotivation
factors, and interest in learningi. The study was conducted with a quantitative approach with an exploratory
survey design. The research sample was 382 subjects taken using cluster random sampling technique. The
technique of collecting data uses the inventory with an inventory of physiological factors, inventory of
learning motivation factors, inventory of learning interest factors, and inventory of learning activeness. The
four tools were specifically developed and tested with reliability coefficients. Cronbach alpha results were
obtained at 0.862. Data were analyzed statistically using multiple linear regression analysis. The results of
hypothesis testing show result simultaneously through the f test. It is known that the significance value shown
is 0,000 or lower than 5% (0.05) so that it can be explained that simultaneous physiological conditions, learning
motivation, and learning interest have a significant effect on students' learning activeness. However, partially
through the t - test, the physiological health level shows a significance valueoof 0.514 which is greater than 5%
(0.05). These results explain that partially the physiological health level does not have a significant effect on
students' learning activeness. Learning motivation level shows a significant value of 0,000’which is lower than
5% (0.05) and the level of interest in learning shows a significant value of 0,000 which is lower than 5% (0.05). )
These results explain that partially the level of learning motivation and interest in learning has a significant
effect on student learning activeness. As a result, the most influential factors are learning motivation factors,
followed by learning interest factors and physiological factors. Based on these findings, it can be suggested to
increase learning activeness by being given guidance and counselling services by counselors in schools

Keywor ds: Survey, Factors, Active learning, Students.

1
I PENDAHULUAN
pendidikan nasional khususnya dan sumber
Keaktifan peserta didik dalam proses daya manusia yang berkualitas. Namun
pembelajaran di kelas menimbulkan interaksi sepertinya belum menemui titik keberhasilan
yang tinggi pada guru dengan peserta didik dan yang diharapkan. Karena terkendala berbagai
peserta didik dengan peserta didik yang lain. faktor-faktor penghambat keaktifan peserta
Belajar aktif di kelas dengan menunjukkan didik inilah yang menjadi persoalan utama
keteribatan intelektual dan emosional tinggi mengapa peserta didik tidak aktif dalam
dalam proses belajar mengajar. Peserta didik pembelajaran dan faktor ini juga dapat memicu
diberikan kesempatan bertanya, mengungkapkan masalah dalam bidang belajar bagi peserta
pendapat atau idenya, dan melakukan eksplorasi didik.
pada materi yang dipelajari. Kegiatan tersebut Proses pembelajaran peserta didik
memungkinkani peserta didik berinteraksi aktif aktif tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor
dengan lingkungan kelompoknya, sebagai yakni faktor internal maupun faktor eksternal.
mediaa untuk mengembangkani kemampuannya Menurut Syah (2003:132) Faktor internal
(Djamarah, 2010: 362). Sehingga keaktifan adalah faktor-faktor yang berasal dari diri
pesertaodidik perlu dieskplor dari potensi- peserta didik sendiri yang meliputi sebagai
potensinya, yang mereka tunjukkan melalui berikut : 1) Faktor Fisiologis yang meliputi
aktifitasnyaiuntuk mencapai tujuan belajar. kesehatan jasmani, 2) Faktor psikologis yang
Namun terjadi kesenjangan antara yang meliputi: intelegensi , motivasi belajar, dan
diharapkan dengan fakta yang ada. minat belajar. Sedangkan Faktor eksternal
adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri
Berdasarkan studi pendahuluan yang peserta didik yang meliputi : faktor lingkungan
telah dilakukan peneliti di SMP Negeri 20 sosial dan faktor lingkungan nonsosial (Syah,
Surabaya. Hasil pengamatan yang diperoleh 2003:138)
yaitu hanya 60% peserta didik yang aktif di Dalam penelitian ini akan dibatasi
dalam kelas. Dimana semua peserta didik di yaitu membahas mengenai faktor internal yang
dalam kelas tersebut hanya mengamati dan dominan mempengaruhi keaktifan belajar
memperhatikan guru ketika mengajar, sedikit peserta didik Sekolah Menengah Pertama.
peserta didik yang berani bertanya, Perspektif psikologis menyatakan bahwa
mengemukakan pendapat, hanya sebagian faktor internal lebih cenderung berpengaruh,
peserta didik yang langsung mengerjakan karena berasal dari dalam diri, alami dan
tugas dari guru. Hal ini juga diperkuat oleh bersifat jangka lama, selain itu karena faktor
pernyataan guru BK di SMP Negeri 20 internal berasal dari diri sendiri tidak
Surabaya bahwa tingkat keaktifan peserta didik bergantung dengan orang lain (Syah: 2013).
masih kurang tinggi. Sedangkan menurut Oleh karena itu, dengan mengetahui apa saja
Mulyasa (2002: 32) menyatakan bahwa faktor-faktor dalam diri peserta didik yang
pembelajaran dikatakan berhasil dan aktif, jika mempengaruhi keaktifan belajar dapat
sepenuhnya atau sekurang-kurangnya diketahui faktor mana yang paling dominan.
sebagian besar (75%) peserta didik terlibat Karena setiap peserta didik mempunyai
aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam karakteristik dan lingkungan yang berbeda,
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Guru BK di SMP Negeri 20 Surabaya, upaya kondisi setiap peserta didik pun tidak sama.
konselor dalam menangani masalah keaktifan Tidak menutup kemungkinan faktor yang
belajar adalah memberikan layanan klasikal memengaruhi setiap peserta didik dalam
kepada kelas yang kurang aktif dalam keaktifan belajar juga berbeda. Peserta didik
pembelajaran dan layanan bimbingan kelompok SMP sengaja dipilih karena keaktifan belajar
diberikan kepada peserta didik yang terlihat khusunya dalam pembelajaran pada tingkat
kurang aktif belajar. Materi layanan yang SMP mudah untuk dilatih dan ditingkatkan,
diberikan mengenai tips-tips bagaimana cara serta Peserta didik SMP adalah peserta didik
belajar aktif dan memberikan motivasi kepada yang berada pada tingkat awal remaja yang
peserta didik. Layanan diberikan bersifat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, suka
fleksibel, karena tidak adanya jam khusus untuk bereksplorasi dan munculnya emosi yang
Bimbingan dan Konseling. Oleh karena itu Guru bermacam-macam. Dengan begitu peserta
BK memberikan layanan ketika jam kosong. didik dapat mengubah penyebab faktor yang
Layanan ini diberikan Guru BK untuk mempengaruhinya dibantu guru BK dengan
memperbaiki masalah dalam bidang belajar. memberikan program layanan yang tepat untuk
peserta didik, agar keaktifan belajar pesrta
Proses pendidikan dan pembelajaran
didik meningkat.
senantiasa untuk mencapai target tujuan

2
Berdasarkan pada latar belakang di atas, Y = Variabel dependen (Keaktifan Belajar)
maka penelitian ini akan mengungkapkan a = konstanta
faktor dalam diri peserta didik SMP Negeri di 𝑏1= koefisien regresi faktor fisiologis
Surabaya yang memengaruhi keaktifan belajar
𝑏2 = koefisien regresi faktor motivasi belajar
yang dapat diubah dan dijangkau oleh peneliti.
𝑏3 = koefisien regresi faktor minat belajar
II. METODE PENELITIAN 𝑋1 = variabel faktor fisiologis
𝑋2 = variabel faktor motivasi belajar
Penelitian ini menggunakan pendekatan 𝑋3 = variabel faktor minat belajar
survey. Survey adalah metode penelitian yang
menggunakan kuesioner/inventory untuk alat III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengumpulan datanya yang bertujuan untuk
A. Hasil Penelitian
memperoleh informasi yang mewakili populasi
tertentu melalui pengambilan sampel. Survei ini 1. Hasil Penelitian Data Variabel
menggunakan sensus yang tidak dapat diamati Fisiologis
secara langsung karena bertujuan untuk Berdasarkan hasil penelitian, jumlah
mengukur faktor yang paling dominan terhadap responden sebanyak 385 dan banyak
keaktifan belajar peserta didik SMP Negeri di interval ada 9. Nilai terendah yang
Surabaya. Penelitian ini termasuk dalam diperoleh adalah 9 dan nilai tertinggi
penelitian survey eksploratif, yaitu penelitian yang diperoleh adalah 33. Nilai
penjajakan yang bersifat terbuka dan rentang 21 dan 23 adalah nilai yang
pengetahuan peneliti terhadap masalah yang paling banyak diperoleh responden,
diteliti masih terbatas. yaitu ada 123 responden. Sedangkan
nilai rentang 33 dan 35 adalah nilai
Pada penelitian ini menggunakan teknik
yang paling sedikit, yaitu hanya 1
analisis regresi berganda Analisis regresi pada
responden.
dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan
2. Hasil Penelitian Data Variabel
variabel dependen (terikat) dengan satu atau
Motivasi Belajar
lebih variabel independen (variabel
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah
penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
responden sebanyak 385 dan banyak
mengestimasi atau memprediksi rata-rata
interval ada 9. Nilai terendah
populasi atau nilai-nilai variabel dependen
diperoleh adalah 25 dan nilai tertinggi
berdasarkan nilai variabel independen yang
yang diperoleh adalah 59. Nilai
diketahui (Ghozali, 2015). Variabel independen
rentang 41 dan 44 adalah nilai yang
mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka
paling banyak diperoleh responden,
regresi dalam penelitian ini disebut regresi
yaitu ada 105 responden. Sedangkan
berganda. Sebelum analisis regresi diterapkan,
nilai rentang 57 dan 50 adalah nilai
maka terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi
yang paling sedikit, yaitu ada 2
klasik, ada 3 (tiga) jenis uji asumsi klasik yaitu,
responden.
uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji
3. Hasil Penelitian Data Variabel Minat
linieritas. Belajar
Persamaan regresi dalam penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian, jumlah
adalah untuk mengetahui seberapa besar responden sebanyak 385 dan banyak
pengaruh variabel independen atau bebas yaitu interval ada 9. Nilai terendah diperoleh
kondisi fisiologis (X1), motivasi belajar (X2) adalah 30 dan nilai tertinggi yang
dan minat belajar (X3), terhadap keaktifan diperoleh adalah 13. Nilai rentang 19
belajar (Y). Persamaan yang didapatkan adalah dan 20 adalah nilai yang paling banyak
persamaan dengan bentuk Ŷ= f(𝑋1 ,𝑋2 ,…,𝑋𝑛 ). diperoleh responden, yaitu ada 94
Jadi, perbedaan dengan regresi sederhana responden. Sedangkan nilai rentang 29
terletak pada jumlah variabel bebas yang dan 30 adalah nilai yang paling sedikit,
digunakan. Jika terdapat dua variabel bebas yaitu hanya 1 responden
yang digunakan (𝑋1 dan 𝑋2 ), maka 4. Hasil Penelitian Data Variabel
persamaannya ditulis menjadi Ŷ= a+b 𝑋1 + 𝑋2 . Keaktifan Belajar
Dan digunakan untuk menyatakan bahwa data Berdasarkan hasil penelitian, jumlah
yang didapatkan dari persamaan regresi ialah responden sebanyak 385 dan banyak
data prediksi. Sedangkan data actual untuk interval ada 9. Nilai terendah diperoleh
variabel terikat ditulis dengan lambang Y adalah 15 dan nilai tertinggi yang
(Yudiaatmaja, 2013:15). Persamaan regresi diperoleh adalah 50. Nilai rentang 35 dan
linear berganda pada penelitian ini adalah: 38 adalah nilai yang paling banyak
Y= 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3 diperoleh responden, yaitu ada 119
Di mana: responden. Sedangkan nilai rentang 47

3
dan 50 adalah nilai yang paling sedikit, Persamaan regresi diatas dapat
yaitu ada 3 responden. dijelaskan sebagai berikut:
- Konstanta sebesar 1,270 berarti,
B. Analisis Data Penelitian jika kondisi fisiologis (X1),
1. Uji Asumsi Klasik motivasi belajar (X2), dan minat
a. Uji Normalitas belajar (X3) nilainya adalah 0
Berdasarkan hasil pengujian (nol), maka keaktifan belajar (Y)
One Sample Kolmogorov, diketahui nilainya adalah 1,270
bahwa nilai signifikan sebesar 0,200 - Koefisien regresi kondisi
yang lebih besar dari nilaiokritis fisiologis (X1) sebesar 0,022
5% (0,05) sehinggaodapat dijelaskan berarti nilai koefisien bernilai
bahwa modeloregresi yang digunakan positif yaitu terjadi hubungan
memilikiodistribusi data yang normal. positif antara kondisi fisiologis
b. Uji Heterokedastisitas dengan keaktifan belajar
Berdasarkan hasil uji glejser yang - Koefisieniregresi motivasi belajar
dilakukan diketahui nilai signifikansi (X2)osebesar 0,430 berarti nilai
yang ditunjukkan setiap variabel koefisienobernilai positif yaitu
bebas menunjukkan nilaioyang lebih terjadiohubungan positifi anatara
besar dari nilaiookritis 5% (0,05), motivasiibelajar dengan keaktifan
sehingga dapatodijelaskan bahwa belajari
modeluiregresi yang digunakan tidak - Koefisienouregresi minat belajar
mengalamiiigeja (X3)osebesar 0,231 berarti nilai
laiiheterokedastisitas. koefisien bernilai positif yaitu
c. iUji Linieritas terjadi hubungan positif anatara
Berdasarkanoohasil uji linieritas minat belajar dengan keaktifan
yang telah dilakukan,odiketahui belajar
ibahwa nilai test--of linierity yang a) Koefisien Determinasi
ditunjukkan—pada-setiap variabel Nilai rsquare fisiologis, motivasi
bebas menunjukkan nilaiisignifikansi belajar dan minat belajar yang
lebih rendah dari nilai kritis 5% ditunjukkan sebesar 0,382 yang
i(0,05), sehingga dapat dijelaskan menjelaskan bahwa variasi dari
bahwa setiap variabel bebas iimemiliki variabel bebas yang digunakan,
hubunganiyang linier denganivariabel yaitu kondisi fisiologis,
terikat. motivasi belajar, dan minat
2. Analisis Regresi Berganda belajar mampu menjelaskan
keaktifan belajar siswa sebesar
Model Nilai Nilai 38,2%, sedangkan sisanya
Koefisien Konstanta sebesar 61,8% dijelaskan oleh
(b) (a) variabel lain diluar model
Faktor 0,022 penelitian yang digunakan.
Fisiologis b) Uji F
Motivasi 0,430 1,270 Pada hasil ujiuF statistik ,
Belajar diketahui Fhitung sebesar 78,636
Minat 0,231 nilai signifikansi yang
Belajar ditunjukkan sebesar 0,000 atau
Dari hasil tersebut apabila ditulis lebih rendah dari nilai kritis
dengan bentuk unstandardized dari 5% (0,05) sehingga dapat
persamaan regresinya adalah sebagai dijelaskan bahwa secara
berikut: bersama-sama atau simultan,
kesehatan fisiologis, motivasi
Y = a+b1X1+ b2X2+ b3X3 belajar , dan minat belajar
Yi = berpengaruh signifikan
1,270+0,022X1+0,430X2+0,231X3 terhadapoikeaktifan oobelajar
Keterangan : peserta didik.
Y = Keaktifan Belajar c) Uji T
a = Konstanta Pada hasil uji t statistik yang
b = Nilai Koefisien ditunjukkan pada tabel diatas
X1 = Kondisi fisiologis dapat dijelaskan bahwa:
X2 = Motivasi belajar
1) Fisiologis
X3 = Minat belajar

4
Menunjukkan nilaiisignifikansi belajar berpengaruh signifikan terhadap
sebesar 0,514 yang lebih besar keaktifan belajar dengan nilai signifikasi
dari nilai kritis 5% (0,05), kurang dari 0,05. Sedangkan variabel
dengan thitung sebesar 0,654. kondisi fisiologis tidak berpengaruh
Hasil ini menjelaskan bahwa secara signifikan terhadap keaktifan
secara parsial tingkat belajar dengan nilai signifikan lebih dari
kesehatan fisiologis tidak 0,05. Dari variabel-variabel independen
berpengaruh signifikan pada penelitian ini, pengaruh yang paling
terhadap keaktifan belajar dominan terhadap variabel dependen
peserta didik. Hal ini berarti adalah motivasi belajar, berarti variabel ini
Ho diterima dan Ha ditolak. paling penting menentukan tingkat
2) Motivasi belajar keaktifan belajar peserta didik
Menunjukkan nilai signifikan Sesuai dengan faktor-faktor yang
sebesar 0,000 yang lebih dikemukakan oleh Syah, yaitu faktor
rendah dari nilai kritis 5% fisiologis, faktor motivasi, dan faktor
(0,05), dengan thitung sebesar minat belajar memiliki pengaruh terhadap
9,151. Hasil ini menjelaskan keaktifan belajar, namun faktor intelegensi
bahwa secara parsial tingkat tidak dapat dijelaskan atau diukur dalam
motivasi belajar berpengaruh penelitian ini, karena menjadi keterbatasan
signifikan terhadap keaktifan penelitian. Jika ditinjau dari grand teory
belajar peserta didik. Hal ini yang digunakan pada penelitian ini, yaitu
berarti Ho ditolak dan Ha teori Cognitive Developmental dari Piaget
diterima. yang mengemukakan bahwa, proses
3) Minat belajar internal, yaitu mental manusia memiliki
Menunjukkan nilai signifikan peran penting yang dapat memengaruhi
sebesar 0,000 yang lebih tingkah laku manusia, dalam hal ini
melibatkan motivasi, keyakinan dan faktor
rendah dari nilai kritis 5%
internal lainnya (Syah: 2013), hal ini
(0,05), dengan thitung sebesar
sesuai dengan hasil dari penelitian ini
5,995. Hasil ini menjelaskan
bahwa faktor-faktor internal yaitu, faktor
bahwa secara parsial minat
fisiologis, faktor motivasi dan faktor minat
belajar berpengaruh signifikan
belajar terhadap keaktifan belajar peserta
terhadap keaktifan belajar
didik.
peserta didik. Hal ini berarti Padaiihasil--analisisoouji f dapat
Hoiiditolak dan Haiiditerima dijelaskan bahwa secara simultan
C. Pembahasan Hasil Penelitian (bersama), dari seluruh variabel
Berdasarkan hasil analisis diatas independen (kondisi fisiologis, motivasi
dapat dijelaskan bahwa secara belajar, dan minat belajar) berpengaruh
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa signifikan terhadap keaktifan belajar
model regresi telah memenuhi setiap peserta didik. Hal tersebut ditunjukkan
asumsi klasik, yaitu normalitas, dari besarnya Ftabel sebesar 78,636 dengat
heterokedastisitas, dan linieritas karena tingkat signifikansi 0,000 (kurang dari
dapat memenuhi syarat uji asumsi klasik. 0,005)
Sehingga model regresi dapat dilanjutkan Sementara itu, hasil dari perhitungan
pada uji hipotesis. Koefisien Determinasi (R2), dapat
Ketiga variabel independen disimpulkan bahwa variabel independen
yang diuji secara individual yang dalam penelitian ini mampu menjelaskan
dominan dalam memengaruhi keaktifan 38,2% mengenai keaktifan belajar peserta
belajar peserta didik adalah motivasi didik. Sedangkan sisanya 61,8%
belajar dengan nilai koefisien sebesar dijelaskan oleh variabel lain yaitu faktor
0,430 keaktifan belajar lainnya yang tidak
Variabel berikutnya yang memiliki dimasukkan dalam penelitian ini.
pengaruh cukup besar dalam keaktifan
belajar adalah minat belajar dengan nilai
IV. SIMPULAN DAN SARAN
koefisien sebesar 0,231. Sedangkan
variabel kondisi fisiologis hanya A. Simpulan
memengaruhi keaktifan belajar nilai
koefisiennya sebesar 0,22. Semua variabel Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
independen penelitian berpengaruh positif pengaruh faktor-faktor keaktifan belajar
terhadap keaktifan belajar peserta didik terhadap tingkat keaktifan belajar peserta didik
Hasil dari uji t menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun parsial.
variabel motivasi belajar dan minat
5
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, memengaruhi keaktifan terutama faktor
secara simultan melalui uji f diketahui nilai yang paling dominan. Guru BK dapat
signifikansi yang ditunjukkan sebesar 0,000 menjadikan faktor tersebut sebagai
atau lebih rendah dari nilai kritis 5% (0,05) acuan dalam membentuk peserta didik
sehingga dapat dijelaskan bahwa secara yang aktif khususnya dalam bidang
simultan, tingkat kesehatan fisiologis, tingkat belajar dan sebagai acuan untuk
motivasi belajar, dan tingkat minat belajar pemberian layanan bimbingan dan
berpengaruh signifikan terhadap keaktifan konseling .
belajar peserta didik. 2. Bagi peneliti lain
Namun, secara parsial melalui uji t tingkat
Pada penelitrian ini diketahui nilai
kesehatan fisiologis menunjukkan--nilai
rsquare yang ditunjukkan sebesar 0,382
signifikansi sebesar-0,514 yang lebih besar
yang menjelaskan bahwa variasi dari
dari nilaikritis 5% (0,05), dengan nilai
variabel bebas yang digunakan, yaitu
koefisien sebesar 0,022. Hasil ini menjelaskan
kondisi fisiologis, motivasi belajar,
bahwa secara parsial tingkat kesehatan
dan minatqbelajar mampu menjelaskan
fisiologis tidak berpengaruh signifikan
keaktifan belajar,,peserta didik
terhadap keaktifan belajar peserta didik.
sebesaro38,2%, sedangkan sisanya
Tingkat motivasi belajar menunjukkan nilai
sebesar-,61,8% dijelaskan oleh variabel
signifikanllsebesar 0,000 yang lebih rendah
lain,,diluar model penelitian yang
dari nilaioikritis 5% (0,05), dengan nilai
digunakan. Oleh karena itu, penelitian
koefisienksebesar 0,430. Hasil ini menjelaskan
ini dapat digunakan3sebagai referensi
bahwa secara parsial tingkat-;motivasi belajar
untuk…….mengembangkan,,.penelitian
berpengaruh--signifikan terhadap keaktifan
selanjutnya yaitu dengan menambahkan
belajar peserta didik. Tingkat minat belajar
atau meneliti variabel lain yang
menunjukkan nilai--signifikan sebesar 0,000
memengaruhi keaktifan belajar peserta
yang lebih0rendah dari nilaipkritis 5% (0,05),
didik.
dengan nilainkoefisien-sebesar 0,231. Hasil ini
menjelaskan bahwa secara parsial minat DAFTAR PUSTAKA
belajar berpengaruhwsignifikan terhadap
keaktifan belajarwpeserta didik. Sedangkan
faktor yang paling dominan dari ketiga faktor Djamarah, SB. 2013. Psikologi
Ghozali, Imam. 2012.--Aplik asi Analisis
internal yang dikaji peneliti adalah faktor Belajar.
Multivariate dengan,,Program IBM SPSS.
motivasi belajar dapat dibuktikan bahwa nilai Yogyakarta: Universitas Diponegoro.
koefisiennya--sebesar 0,430 lebih9besar dari
nilai koefisien faktor-faktor yang lainnya. Mulyasa, E. 2002. Kurikulum-,,Berbasis
Berdasarkan hasil koefisien determinasi Kompetensi:--qKonsep, Karakteris.tik dan
nilai-rsquare yang ditunjukkan sebesar 0,382 Implementasi-. Bandung: Remaja
yang menjelaskan bahwa variasi dari variabel Rosdakarya
bebas yang digunakan, yaitu kondisi
fisiologis, motivasi-belajar, dan minat belajar Syah. (2003). PsikologiyyBelajar. Jakarta : PT.
mampu menjelaskan keaktifan belajar peserta Raja Grafindo Persada.
didik sebesarq38,2%, sedangkan sisanya
sebesar 61,8% dijelaskan oleh variabel lain Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan
diluar modelqpenelitian yang digunakan. Dengan--Pendek atan Baru . Bandung :
PT RemajavRosdakarya.
B. Saran
,Yudiaatmaja, Fridayana. 2013. Analisis
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang Regresi dengan Menggunakan Aplikasi
dapat peneliti berikan adalah : Komputer Statistik SPSS. Jakarta: Elex
1. Bagi konselor atau guru BK
MediavKomputindo.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan
mengetahui faktor-faktor yang

Anda mungkin juga menyukai