Februari 2013
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil pra-penelitian yang menunjukan bahwa siswa belum memiliki sikap
kemandirian belajar yang baik. Kurang baiknya sikap kemandirian belajar yang dimiliki siswa diyakini akan
berpengaruh pada kurang baiknya pretasi belajar yang diraihnya. Sikap kemandirian belajar akan
membentuk sikap inisistif, tanggung jawab, kedisiplinan, dan kepercayaan diri dalam belajar, serta
kemampuan mengevaluasi hasil belajar. Sikap-sikap yang terdapat dalam kemandirian belajar merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara sikap kemandirian belajar yang dimiliki siswa dengan prestasi belajar yang
diraihnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi yang mendeteksi sejauh mana variansi
sikap kemandirian belajar berkaitan dengan dengan variansi prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan
skala sikap untuk mengukur sikap kemandirian belajar yang dimiliki siswa dan soal objektif berbentuk pilihan
ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan positif
(searah) yang signifikan (berarti) antara sikap kemandirian belajar dan prestasi belajar. Ini berarti, semakin
baik sikap kemandirian belajar yang dimiliki siswa, maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diraih
siswa.
ABSTRACT
The study is motivated from the pre-study that shows that students do not have a good attitude to learn
independence. Less favorable attitudes students have learned independence believed to affect less
favorable interpretation of learning achieved. The attitude of self study will establish a settlement attitude,
responsibility, discipline, and confidence in learning, and the ability to evaluate learning outcomes. Attitudes
contained in the independent learning are all factors that affect student achievement obtained. This study
aimed to determine the relationship between independent learning attitude the student has achieved the
learning achievements. Type of research is a correlation study to detect the extent of the variance of the
attitude of learning independence in relation to academic achievement variance. This study used an attitude
scale to measure attitudes students have learned independence and objective multiple-choice questions to
measure student achievement. The results showed that there is a positive relationship (unidirectional)
significantly (mean) between the attitude of self learning and academic achievement. This means, the better
the attitude of the student learning independence, it will be better the learning achievement of students
achieved. The attitude of independence study accounted for 40.96% of the students achieved the learning
achievement.
2013 Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan secara mandiri untuk mempelajari fisika. Hal
untuk berkembangnya potensi peserta didik lain yang menujukan inisistif belajar yang
agar menjadi manusia yang beriman dan dimiliki siswa masih sangat rendah adalah
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dari data yang menunjukan bahwa sebelum
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mata pelajaran fisika dimulai, hanya 9,1%
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara siswa yang mempelajari materi fisika terlebih
yang demokratis serta bertanggung jawab. dahulu.
Salah satu fungsi dan tujuan pendidikan Hasil pra-penelitian di atas menunjukan
nasional yang diuraikan di atas adalah terdapat permasalahan yang menunjukan
membentuk individu yang mandiri, utamanya bahwa siswa cenderung memiliki sikap
kemandirian dalam belajar. Kemandirian kemandirian belajar yang kurang baik. Kurang
belajar telah menjadi salah satu aspek sikap baiknya sikap kemandirian belajar yang dimiliki
dalam pendidikan karakter. Lebih khusus siswa mengindikasikan kurang baiknya inisiatif
mengenai sikap kemandirian belajar, siswa dalam belajar, kurang baiknya
pemerintah dalam peraturan menteri nomor 41 kedisiplinan siswa dalam belajar, kurang
tahun 2007 menjelaskan bahwa sikap baiknya rasa kepercayaan diri siswa dalam
kemandirian belajar suatu sikap yang dimiliki belajar, serta kurang baiknya tanggung jawab
individu untuk belajar dengan inisiatif sendiri siswa dalam belajar. Dengan kurang baiknya
dalam upaya menginternalisasi pengetahuan inisistif, tanggung jawab, kedisiplinan, dan
tanpa tergantung atau mendapat bimbingan kepercayaan diri dalam belajar diyakini akan
langsung dari orang lain. Lebih lanjut mengenai berpengaruh pada kurang baiknya hasil belajar
sikap kemandirian belajar. Listyani (2008) yang akan diraih siswa. Hal tersebut terlihat
menjelaskan bahwa terdapat enam buah dari kurang baiknya hasil belajar pada ranah
indikator sikap kemandirian belajar, yaitu : (1) kognitif yang diperoleh siswa, khususnya pada
Ketidaktergantungan terhadap orang lain, (2) mata pelajaran fisika. Secara umum, hasil
Memiliki kepercayaan diri, (3) Berperilaku belajar siswa pada ranah kognitif dalam mata
disiplin, (4) Memiliki rasa tanggung jawab, (5) pelajaran fisika mendapatkan peringkat
Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan (6) terbawah jika dibandingkan dengan hasil
Melakukan kontrol diri. belajar siswa pada mata pelajaran lainnya.
Hasil studi pra-penelitian yang dilakukan Sikap kemandirian belajar yang berpengaruh
di kelas X di salah satu sekolah menengah terhadap hasil belajar juga telah diteliti oleh
negeri di kota Bandung mengenai sikap Tahar. Dalam penelitiannya, Tahar (2006:100)
kemandirian belajar siswa saat mengikuti meyimpulkan bahwa semakin tinggi sikap
program pembelajaran fisika, menunjukan kemandirian belajar seseorang, maka akan
bahwa: memungkinkannya untuk mencapai hasil
1. Tanggung jawab dalam belajar yang dimiliki belajar yang tinggi.
siswa masih kurang baik, hal ini nampak Penelitian sebelumnya yang dilakukan
terlihat dari data yang menunjukan bahwa Tahar, menggunakan sampel peneltiian yaitu
hanya sekitar 36,4% siswa yang merasa mahasiswa pada pendidikan jarak jauh yang
dirinya secara penuh memperhatikan proses secara logika harus memiliki sikap kemandirian
pembelajaran. Selain itu, dalam hal belajar. Kaitannya dengan sikap kemandirian
mengerjakan tugas pekerjaan rumah (PR) belajar pada siswa, dewasa ini siswa dituntut
yang diberikan guru, hanya sekitar 15,1% untuk memiliki sikap kemandirian belajar yang
siswa bertanggung jawab secara penuh baik seperti yang telah dicanangkan
mengerjakan tugas pekerjaan rumah (PR), pemerintah dalam bentuk pendidikan karakter.
2. Masih sangat kurangnya rasa kepercayaan Sikap kemandirian belajar pada diri siswa
diri yang dimiliki siswa saat saat mengikuti melalui pendidikan karakter diyakini akan
proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari berdampak pada hasil belajar yang akan diraih
data bahwa hanya 6,1% siswa yang secara siswa, khusunya hasil belajar pada ranah
aktif mengituti proses pembelajaran. kognitif yang dikenal dengan istilah prestasi
3. Sikap inisiatif dalam belajar yang dimiliki belajar. Untuk itu, dalam penelitian ini akan
siswa masih sangat rendah, hal ini terlihat diteliti mengenai sikap kemandirian belajar
dari data bahwa ketika tidak ada tugas yang dimiliki siswa, prestasi belajar yang
pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru, diperoleh siswa, dan hubungan antara sikap
hanya sekitar 9,1% siswa yang berinisiatif
28 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika 1 (2013) 26-36
kemandirian belajar yang dimiliki siswa dengan mana hubungan antara sikap kemandirian
prestasi belajar yang diraihnya. belajar yang dimiliki siswa dengan prestasi
Siswa kelas X (sepuluh) dipilih sebagai belajar yang diperoleh siswa. Berikut
sampel penelitian. Selain karena siswa kelas X merupakan desain penelitian yang digunakan
telah mengikuti program pendidikan karakter dalam penelitian ini :
dalam bentuk latihan kepemimpinan siswa,
siswa kelas X juga berada pada rentang usia
15-16 tahun, yaitu usia remaja. Menurut Sikap
Kemandirian Prestasi
Erikson (Hurlock, 1994:208) dalam Aisah Belajar (Y)
Belajar (X)
(2011:3) mengungkapkan pencapaian
kemandirian merupakan isu sentral bagi
remaja, karena esensi dari kemandirian adalah Keterangan : koefisien korelasi
kecakapan dalam mengambil keputusan dan
bertanggung jawab. Gambar 1. Desain Penelitian
Untuk menunjang penelitian mengenai
Hubungan antara Sikap Kemadirian Belajar Penelitian ini menggunakan dua jenis
dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X, digunakan intrumen, yaitu tes dan nontes.
pembelajaran berbasis portofolio. 1. Tes
Pembelajaran berbasis portofolio dipilih karena Tes yang digunakan dalam penelitian
pembelajaran ini juga dipercaya berkontribusi terdiri dari 20 butir soal berbentuk pilihan
terhadap pembentukan dan peningkatan sikap ganda. Tes dilakukan dua kali, yaitu
kemandirian belajar pada diri siswa. Seperti sebelum perlakuan (Pre-test) dan setelah
diungkapkan oleh Trianto (2010:282) yang perlakuan (Post-test). Tes digunakan untuk
menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis keperluan mengetahui prestasi serta
portofolio dapat memberikan konstribusi yang prestasi dan peningkatan prestasi belajar
baik dalam upaya pembentukan sikap siswa.
kemandirian belajar pada diri siswa. Sikap 2. Non-tes
kemandirian belajar yang dapat dibentuk a. Skala sikap
diantaranya ketidakbergantungan pada orang Instrumen non-tes berupa skala sikap
lain, tanggung jawab, kemampuan kemandirian belajar terdiri dari 6 (enam)
mengevaluasi diri sendiri, serta berprilaku atas buah indikator sikap kemandirian belajar,
inisiatif sendiri dalam belajar. yaitu : (1) Ketidaktergantungan terhadap
Dari beberapa uraian di atas, maka dipilihlah orang lain, (2) Memiliki kepercayaan diri, (3)
suatu judul penelitian, yaitu Hubungan antara Berperilaku disiplin, (4) Memiliki rasa
Sikap Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar tanggung jawab, (5) Berperilaku
Siswa Kelas X pada Pembelajaran Fisika berdasarkan inisiatif sendiri, dan (6)
Berbasis Portofolio. Melakukan kontrol diri. Dalam penelitian ini,
instrumen non-tes berupa skala sikap
METODE diambil dari jurnal pengembangan instrumen
sikap kemandirian belajar yang ditulis oleh
Penelitian ini menggunakan metode Listyani (2008) seperti ditunjukkan pada
penelitian deskriptif dengan jenis penelitian tabel 1.
korelasi. Penelitian korelasi merupakan b. Lembar observasi
penelitian yang mendeteksi sejauh mana Lembar observasi berguna untuk
variansi-variansi pada suatu faktor berkaitan mengetahui aktivitas guru dan siswa selama
dengan dengan variansi-variansi pada suatu proses pembelajaran fisika berbasis
atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien portofolio dilangsungkan.
korelasi (Panggabean, 1996:21). Aspek utama
dalam penelitian ini adalah mengetahui sejauh
A. Saefullah, dkk, - Hubungan Antara Sikap kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar 29
Pernyataan Nomor
Berdasarkan data pada tabel 5, terlihat bahwa a. Hubungan antara Sikap kemandirian
secara umum siswa telah memiliki sikap belajar dan prestasi belajar
kemandirian belajar yang baik. Hasil pengujian normalitas variabel yang
2. Prestasi Belajar dikorelasikan menunjukan hasil seperti terlihat
Hasil pengolahan data menunjukan pada tabel 8.
bahwa skor terendah prestasi belajar yang
diperoleh siswa sebesar 11, skor tertinggi Tabel 8. Hasil uji normalitas
sebesar 20, dan skor rata-rata prestasi belajar
sebesar 16,16. Tabel 6 berikut ini berisi data Aspek Nilai Nilai Keteranaga
skor prestasi belajar. yang diuji n
Tabel 6. Distribusi skor prestasi belajar
Data pada tabel 9 menujukan bahwa Hasil pada tabel 9 diperkuat dari hasil
kelopmpok positif pada sikap kemandirian pengolahan data peningkatan prestasi belajar
belajar lebih mampu meningkatkan prestasi pada masing-masing ranah kognitif
belajranya dibandingkan kelompok negatif. Hal berdasarkan pengelompokan sikap
ini menunjukan bahwa hubungan yang positif kemandirian belajar siswa. Hasil pengolahan
antara sikap kemandirian belajar yang dimiliki data, menunjukan peningkatan prestasi belajar
siswa terhadap kemampuan siswa untuk pada masing-masing ranah kognitif seperi
meningkatkan prestasi belajarnya. terlihat pada tabel 10.
Tabel 10. Peningkatan prestasi belajar pada ranah kognitif berdasarkan kelompok sikap
kemandirian belajar
Ranah Kognitif Kelompok Skor Pre- Skor Post- Nilai Interpretasi
Siswa test test Gain
Apabila data pada tabel 10 ditampilkan dalam pemahaman (C2), penerapan/aplikasi (C3), dan
bentuk grafik, maka akan terlihat grafik analisis (C4), dibandingkan kelompok siswa
peningkatan prestasi belajar seperti pada yang memiliki sikap kemandirina belajar yang
gambar 2. negati. Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa
Data pada tabel 10 dan grafik pada gambar 2, terdapat hubungan yang positif antara sikap
menunjukan bahwa kelompok siswa yang kemandirian belajar yang dimiliki siswa
memiliki sikap kemandirian belajar positif lebih terhadap kemampuan siswa tntuk
mampu untuk meningkatkan prestasi meningkatkan prestasi belajanya.
belajarnya, baik pada ranah kognitif
34 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika 1 (2013) 26-36
Nilai Gain
Kelompok positif
0,9
0,8 Kelompok negatif
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
Gambar 2. Grafik peningkatan prestasi belajar pada ranah kognitif berdasarkan kelompok sikap
kemandirian belajar
Data pada tabel 10 dan grafik pada gambar 2, yang dimiliki siswa, maka akan semakin baik
menunjukan bahwa kelompok siswa yang pula prestasi belajar yang akan diraihnya, dan
memiliki sikap kemandirian belajar positif lebih 4) terdapat pula hubungan positif (searah)
mampu untuk meningkatkan prestasi antara sikap kemandirian belajar yang dimiliki
belajarnya, baik pada ranah kognitif siswa terhadap kemampuan untuk
pemahaman (C2), penerapan/aplikasi (C3), dan meningkatan prestasi belajarnya. Sikap
analisis (C4), dibandingkan kelompok siswa kemandiran belajar berkontribusi sebesar
yang memiliki sikap kemandirina belajar yang 40,96% terhadap prestasi belajar yang akan
negati. Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa diraih siswa.
terdapat hubungan yang positif antara sikap Untuk saran, seperti telah diuraikan pada
kemandirian belajar yang dimiliki siswa simpulan, bahwa sikap kemandirian belajar
terhadap kemampuan siswa tntuk yang dimiliki siswa berkontribusi sebesar
meningkatkan prestasi belajanya. 40,96% terhadap prestasi belajar yang
4. Kontribusi sikap kemandirian blajar diraihnya. Artinya terdapat faktor-faktor lain
terhadap prestsi belajar diluar sikap kemandirian belajar yang
Hasil perhitungan menunjukan bahwa berkontribusi sebesar 59,04% terhadap prestasi
sikap kemandirian belajar yang dimiliki siswa belajar. Untuk itu, perlu diadakannya penelitian
berkonstribusi sebesar 40,96% terhadap lanjutan mengenai faktor-faktor lain diluar sikap
prestasi belajar yang akan diraihnya. Hal ini kemandirian belajar yang berpengaruh
berarti terdapat 59,04% faktor-faktor lain diluar terhadap prestasi belajar. Faktor-faktor lain
sikap kemandirian belajar yang mempengaruhi tersebut diantaranya tingkat kecerdasan (IQ),
prestasi belajar yang diiraih siswa. Faktor-faktor cara belajar, sarana prasarana, dan faktor
tersebut antara lain : tingkat kecerdasan, lainnya.
sarana dan prasarana pembelajaran, metode
pembelajaran, cara belajar, dan faktor lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
Aizah. (2011). Analisis Peningkatan Hasil
Berdasarkan temuan hasil penelitian, Belajar Ranah Kognitif Dikaitkan Dengan
dapat ditarik beberapa simpulan sebagai Gaya Belajar Siswa Setelah Diterapkan
berikut: 1) sikap kemandirian belajar yang Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
dimiliki siswa sudah baik, 2) prestasi belajar Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI
yang diraih siswa telah baik, 3) terdapat
Bandung : tidak diterbitkan
hubungan positif (searah) yang berarti antara
sikap kemandirian belajar dan prestasi belajar Abdullah, T. (2011). Aplikasi Model
siswa, semakin baik sikap kemandirian belajar Pembelajaran Berbasis Portofolio
A. Saefullah, dkk, - Hubungan Antara Sikap kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar 35