Disusun Oleh
A. Judul Penelitian
Disiplin Belajar
Disiplin Belajar Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku
setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan oleh seseorang Rifa’i (2011: 82). Learning is to observe, to read, to
imitate, to try something themselves, to listen and to follow direction (Harold
Spears dalam Sudirman, 2011:20). Artinya belajar adalah mengamati, membaca,
meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengar dan mengikuti petunjuk. Slameto
(2013: 2) mengungkapkan bahwa “belajar merupakan suatu proses perubahan
yang diperoleh dari usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri. Kata disiplin berasal dari bahasa latin disibel yang berarti
pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami
perubahan menjadi discipline yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata
tertib. Sejalan dengan hal tersebut Rahman (2011: 64) memngungkapkan bahwa
“disiplin berasal dari bahasa inggris discipline yang mengandung beberapa arti.
Diantaranya adalah pengendalian diri, membentuk karakter yang bermoral,
memperbaiki dengan sanksi, serta kumpulan beberapa tata tertib untuk mengatur
tingkah laku
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian perilaku
seseorang yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata
tertib norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari
dalam dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan. Disiplin
belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan
keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin merupakan titik
pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan
siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai kurang optimal terutama dalam
belajar.
Aspek dan Indikator Kedisiplinan Dalam Belajar Menurut Arikunto (dalam
Muhammad Khafid, dkk, 2007) dalam penelitian mengenai kedisiplinan terdapat
tiga macam indikator kedisiplinan, yaitu:
(1) Perilaku kedisiplinan di dalam kelas,
(2) Perilaku kedisiplinan di luar kelas dan lingkungan sekolah, dan
(3) Perilaku kedisiplinan di rumah.
. Berdasarkan uraian indikator disiplin belajar menurut para ahli di atas, maka
dalam penelitian ini penulis menyimpulkan empat aspek beserta indikatornya
berdasarkan konsep dasar teori oleh para ahli di atas, yaitu:
a. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah dengan indikator:
(1) Kehadiran siswa,
(2) Penggunaan pakaian seragam sekoah,
(3) Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 13, No. 1, April 2020, e-ISSN:
2407-7437 79 Lingkungan sekolah,
(4) Etika, estetika dan sopan santun,
(5) Administrasi sekolah,
(6) Kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri,
(7) Melaksanakan tugas piket sesuai jadwal.
b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah dengan indikator:
(1) Mengikuti dengan baik kegiatan pembelajaran yang diadakan di
sekolah,
(2) Tidak mencontek saat ulangan,
(3) Aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran dengan indikator:
(1) Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
(2) Mengumpulkan tugas tepat waktu.
d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah, dengan indikator:
(1) Belajar saat ada waktu luang,
(2) Mengerjakan tugas pekerjaan rumah (PR),
(3) Pintar membagi waktu,
(4) Selalu mengulang di rumah pelajaran yang diajarkan oleh guru di
sekolah.
Kemandirian Belajar
Menurut Candy (1991), kemandirian belajar terdiri dari empat aspek, yaitu
sebagai berikut:
D. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis kalimat
2. Hipotesis Statistik
H0 : ρ≠0
H1 : ρ=0
1. Variabel
Untuk variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini yaitu Disiplin
Belajar (X) Dan Kemandirian Belajar (Y).
2. Data Penelitian
Untuk data penelitian yang saya ambil yaitu dari sampel nomor 5-34.
Berikut data mentahnya:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Jika niai Sig. lebih besar dari alfa (0.05) maka distribusi di katakan
normal. Sebaliknya jika nilai Sig. lebih kecil maka distribusi tidak normal.
Pada analisis korelasi, jika datanya normal maka di uji dengan
pearson product moment, jika datanya tidak normal maka di uji dengan
spearman rho.
Dari tabel di atas, karena nilai Sig. lebih Besar dari alfa (0.05)
maka data berdistribusi normal dan akan diuji menggunakan pearson
product moment.
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Deviation from
490.997 13 37.769 1.112 .418
Linearity
Total 1001.499 29
Jika nilai Sig. Deviation From Linearity > 0.05 maka dapat dikatakan
ada hubungan yang linear secara signifikan antara Disiplin belajar (X) dan
Kemandirian Belajar (Y). Sebaliknya jika nilai Sig. Deviation From
Linearity < 0.05 maka dapat diakatakan tidak ada hubungan yang linear
secara signifikan antara Disiplin belajar (X) dan Kemandirian Belajar
Siswa (Y).
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
linear secara signifikan antara Disiplin Belajar siswa dan Kemandirian
Belajar karena nilai Sig. Deviation From Linearity 0.418 > 0.05.
Kemandirian
Disiplin Belajar Belajar
N 30 30
N 30 30
H. Daftar Pustaka
A.M, Sudirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Press.
Arif, Rahman. (2011). Investasi Cerdas. Jakarta. Gagas Media.
Astuti, R.D. (2015). Rochayatun Dwi Astuti, dalam judul Teknik Modeling dalam
Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa
SMA Negeri 3 Yogyakarta. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling
Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri Sunan
Kalijaga.
Yasin, S. (2010). Pengertian Kedisiplinan Belajar Siswa Definisi. Artikel.
http://www.sarjanaku.com/2010/12/kedis iplinan-belajar-siswa.html.
Diakses pada 10 Februari 2018.
Muhammad, Khafid. (2007). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal. Jurnal Pendidikan
Ekonomi 2 (2) 2. Syarifudin. (2005). Jurnal Edukasi. Bandung: Mandar
Maju.
Nurhayati. 2016. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dedyerianto. 2019. Pengaruh Internet dan Media Sosial Terhadap Kemandirian
Belajar DanHasil Belajar Siswa. Jurnal kajian ilmu pendidikan, Vol.12,
No. 2.
Sumarmo. 2004. Penalaran Masalah dan Komunikasi dalam Pendidikan.
Bandung: Pena Press.
Slameto. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.