Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya
sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau
kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.
Contoh:Kasus Kerusuhan di Sampit yang menewaskan banyak warga asli Dayak maupun warga
Madura
Prasangka atau prejudis merujuk kepada perasaan yang terkesan terhadap seseorang individu
berdasarkan hubungannya dalam sesebuah kelompok, sama ada ia berdasarkan Prasangka atau
prejudis merujuk kepada perasaan yang terkesan terhadap seseorang individu berdasarkan
hubungannya dalam sesebuah kelompok, sama ada ia berdasarkan gender, kaum/etnik,
kepercayaan dan agama, warganegara, kekurangan upaya, seksualiti, pekerjaan dan sebagainya;
sama ada ia positif maupun negatif. dan sebagainya
Contoh:Prasangka terhadap umat muslim setelah berbagai kasus terorisme di Indonesia maupun
dunia
Contoh: Diskriminasi agama yang sudah membuat berbagai konflik di Indonesia seperti Konflik di
Maluku
Konflik yang berlatar belakang etnis seperti di Sampit dan diskriminasi etnis tionghoa di kerusuhan
mei 98
Hal ini dapat menjadi masalah di Indonesia karena dengan banyaknya kelompok masyarakat di
Indonesia dengan berbagai etnis dan agama pasti mereka akan lebih cenderung membela
kelompoknya sendiri dan menjelekkan kelompok lain dan belum lagi banyaknya oknum-oknum yang
suka menebar kebencian untuk mengadu domba satu sama lain demi kepentingan kelompoknya
sendiri