Anda di halaman 1dari 1

Nama : Sandy Hardian Nurdin

NIM : 044600146
1. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, pejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber
permasalahan bagi Bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh kasus untuk
memperjelas jawaban anda!

Jawaban :

a. Etnosentrisme merupakan sikap yang memandang budayanya sendiri lebih baik dan lebih
tinggi dibandingkan dengan budaya kelompok masyarakat lain. Sikap etnosentrisme
cenderung membuat suatu kelompok masyarakat memandang budaya lain lebih rendah
sehingga dapat memicu timbulnya pertikaian antara kelompok masyarakat. Contoh kasus
Etnosentrisme, Adanya keharusan untuk menikah dengan perempuan atau laki-laki dari
kebudayaan yang sama. Adanya mitos larangan pernikahan antara Suku Sunda dan Suku
Jawa.
b. Prejudis atau Prasangka merupakan anggapan yang kurang baik terhadap sesuatu
sebelum mengetahui kebenarannya. Pada hal ini, suatu kelompok masyarakat hanya
mengikuti anggapannya sendiri tanpa berusaha untuk mengenal lebih dalan kelompok
masyarakat lain. Umumnya, prasangka tersebut bersifat negatif sehingga dapat
menimbulkan permasalahan dan pertikaian antara kelompok masyarakat. Contoh
prasangka adalah adanya kekhawatiran suatu kelompok masyarakat pada tindakan yang
akan dilakukan oleh kelompok masyarakat lain.
c. Diskriminasi merupakan wujud dari prasangka yang menyebabkan pembedaan perlakuan
terhadap suatu kelompok masyarakat tersebut. Pembedaan perlakuan tersebut tidak
hanya terlihat dari sikap sentimen yang tertutup saja, melainkan juga menunjukkan sikap
yang terbuka seperti kekerasan secara fisik. Diskriminasi didasarkan pada beragam hal,
seperti warna kulit, suku, agama, golongan, dan lain sebagainya. Contoh sikap
diskriminasi adalah seorang siswa mengolok-olok temannya karena memiliki logat dan
warna kulit yang berbeda.

Ketiga sikap tersebut termasuk sikap yang perlu dihindari untuk menjaga keutuhan
bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam suku bangsa dan kelompok. Selain itu, ketiga
sikap tersebut juga dapat menimbulkan kebencian antar kelompok seingga berpotensi
terjadinya pertikaian dan bentrok antar kelompok masyarakat.

Referensi : jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id

Anda mungkin juga menyukai