Anda di halaman 1dari 7

Pengertian dan Sejarah NKRI

• Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang


berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
berdab, persatuan indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan, serta dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
NKRI merupakan negara kesatuan. Setiap warga negara
harus memahami makna negara kesatuan. Makna negara
kesatuan merupakan bentuk upaya untuk mencegah
perpecahan dan ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Prinsip – Prinsip dan Faktor Pendukung NKRI

• Ada tiga faktor yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Sumpah Pemuda,
Pancasila, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga faktor tersebut merupakan pemersatu seluruh bangsa Indonesia. Ketiga faktor
tersebut dapat mempersatukan perbedaan dan keanekaragaman yang telah mewarnai kehidupan bangsa Indonesia. Perbedaan suku
bangsa, agama, bahasa, dan sebagainya dapat dipersatukan dengan menjalankan nilai-nilai yang terdapat dalam ketiga faktor tersebut
sehingga pada akhirnya nilai-nilai tersebut akan memperkuat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Sumpah Pemuda
• Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang menunjukkan kebulatan tekad seluruh pemuda Indonesia yang merupakan unsur utama
perjuangan bangsa dalam melawan penjajah untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam perjuangan meraih kemerdekaan.
Dalam isi rumusan Sumpah Pemuda tersebut terkandung nilai utama yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.
Ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa telah menjadi penyemangat bangsa Indonesia untuk bersatu. Ikrar ini juga telah
memberikan manfaatmanfaat lainnya seperti mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan di antara bangsa Indonesia; membina
kerukunan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman terhadap satu pulau atau
daerah berarti ancaman bagi seluruh tanah air Indonesia. Ikrar inilah yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
• Pancasila
• Pancasila dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu dikarenakan nilai-nilai
Pancasila bersifat universal atau menyeluruh. Artinya, nilai-nilai Pancasila tidak diciptakan hanya untuk satu suku bangsa saja. Nilai-nilai
Pancasila juga tidak hanya diperuntukkan bagi penganut agama tertentu saja, akan tetapi nilainilai Pancasila berlaku dan menjadi pedoman
hidup rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan suku bangsa, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa Pancasila dimiliki dan digunakan oleh semua unsur bangsa Indonesia.
• 3. Bhinneka Tunggal Ika
• Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Inti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah adanya
persatuan dalam berbagai perbedaan. Kondisi bangsa Indonesia yang diliputi oleh berbagai perbedaan dapat dipersatukan salah satunya
dengan melaksanakan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan senantiasa terjaga jika nilai-
nilai dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika selalu dilaksanakan oleh rakyat Indonesia dalam pergaulan sehari-hari.
Faktor – Faktor yang Menciptakan Disintegrasi Bangsa atau Keutuhan NKRI

Konflik dan disintegrasi merupakan salah satu hal yang tampak dari instuisi manusia untuk mempertahankan dirinya, misalnya: konflik di
Sambas, Kalimantan. Ada yang mengemukakan bahwa konflik terjadi awalnya karena kecemburuan sosial akibat etnis Dayak sebagai pribumi
memiliki akses ekonomi yang lebih rendah dibandingkan pendatang pendatang dari Madura.
Adapun faktor-faktor yang berpotensi menghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di antaranya sebagai berikut:
– Kebhinnekaan/Keberagaman pada Masyarakat Indonesia
• Kondisi ini dapat menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa apabila tidak diiringi dengan sikap saling menghargai, menghormati,
serta adanya toleransi yang telah menjadi karakter khas masyarakat Indonesia. Keberagaman tersebut dapat mengakibatkan munculnya
perbedaan pendapat yang memicu lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang berlebihan yang dapat memicu terjadinya konflik
antardaerah atau antarsuku bangsa.
– Geografis Wilayah
• Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kondisi ini dapat semakin memperlemah
persatuan dan kesatuan bangsa apabila ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan masih belum dapat
diatasi.
– Munculnya Gejala Etnosentrisme
• Etnosentrisme merupakan sikap menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Hal
tersebut apabila tidak diatasi tentu saja akan memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.
– Melemahnya Nilai Budaya Bangsa
• Nilai-nilai budaya bangsa dapat melemah akibat kuatnya pengaruh budaya asing atau westernisasi budaya yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa, baik melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur
pariwisata. Kontak tidak langsung antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet,
telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
– Pembangunan yang Tidak Merata
• Proses pembangunan yang terpusat di wilayah-wilayah tertentu dapat menimbulkan kesenjangan dalam berbagai bidang. Hal tersebut
apabila tidak diselesaikan dapat memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.
Peran Pancasila Dalam Mempertahankan NKRI

• Peran Pancasila sangat penting dalam mempertahankan NKRI. Pancasila sebagai ideologi dasar yang memuat etika dan nilai-nilai
luhur bangsa diharapkan dapat menjadi pandangan hidup dan landasan yang menyatukan (Aulia, 2017). Pancasila sebagai dasar
negara dapat menjadi perekat dan pondasi yang kuat dalam penanaman nilai-nilai di masyarakat. Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia, mengandung nilai dan makna yang disusun secara sistematis dan juga menyeluruh. Dengan adanya Pancasila, masyarakat
dapat terus berpegang teguh terhadap bangsa Indonesia dan kecintaannya terhadap negara serta dapat menghindari hal-hal yang
dapat merusak sebagai akibat dari adanya globalisasi. Pancasila penting karena merupakan jiwa dan pandangan bangsa Indonesia,
memuat nilai-nilai yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di Era Globalisasi. Adanya nilai-nilai Pancasila dalam
pembukaan UUD 1945 menjadikan Pancasila memiliki kedudukan tertinggi dalam norma positif di Indonesia (Eleanora, 2012).
• Pada konsep pertahanan dan keamanan nasional, nilai-nilai Pancasila merupakan bagian penting dalam sistem pertahanan negara.
Pancasila merupakan titik tolak pertahanan negara dalam rangka menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta tercapainya tujuan pembentukan negara Indonesia antara lain melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta menjada ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam
pertahanan diuraikan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan batang tubuhnya. Sehingga disimpulkan, nilai-nilai dalam
Pancasila dapat diimplementasikan menjadi landasan etika masyarakat guna memperkuat pertahanan negara dalam
mempertahankan NKRI.
• Adanya nilai-nilai Pancasila dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menjadikan Pancasila memiliki kedudukan tertinggi dalam
norma positif di Indonesia. Pada konsep pertahanan dan keamanan nasional, nilai-nilai Pancasila merupakan bagian penting dalam
sistem pertahanan negara. Pancasila merupakan titik tolak pertahanan negara dalam rangka menjamin keutuhan dan tetap tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta tercapainya tujuan pembentukan negara Indonesia antara lain melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta menjada
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia dalam pertahanan diuraikan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan batang tubuhnya
Peran Agama Dalam Mempertahankan NKRI

• Hubungan negara dan agama dalam negara yang berdasarkan


Pancasila di mana sila Ketuhanan Yang Maha Esa menegaskan
bahwa Indonesia bukanlah negara yang berdasarkan suatu
agama dan bukan pula negara yang memisahkan agama dan
negara. Tetapi negara yang berketuhanan di mana negara
menempatkan agama dan kepercayaan sebagai roh atau spirit
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hubungan
agama dan negara adalah hubungan saling membutuhkan, di
mana agama memberikan kerohanian yang dalam berbangsa
dan bernegara sedangkan negara menjamin kehidupan
keagamaan.
Strategi Mempertahankan Keutuhan NKRI

• Keikutsertaan rakyat dalam usaha membela Negara demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dilakukan melalui bela Negara secara fisik dan nonfisik.
• Bela Negara Secara Fisik
• Menurut UUD No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara, keikutsertaan warga Negara dalam usaha bela Negara dapat dilakukan dengan cara bergabung dalam:
– Anggota TNI
– Jajaran kepolisian RI (Polri)
– Pelatihan dasar kemiliteran, pertahanan rakyat Indonesia.
– Bela Negara secara nonfisik
• Bela Negara Non Fisik
• Berdasarkan Undang-Undang Tahun 2002, keikutsertaan warga Negara dalam bela Negara secara nonfisik dapat dilakukan melalui berbagai bentuk, misalnya:
– Meningkatkan kesadaran berbangsa dengan cara menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain.
– Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian tulus dalam membangun masyarakat.
– Berperan serta dalam memajukan bangsa dan Negara dalam karya nyata.
– Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan menjunjung tinggi hak asasi manusia serta menangkal pengaruh budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Selain melalui bela Negara secara fisik dan nonfisik, partisipasi rakyat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
• Lingkungan keluarga
• Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan yang lebih besar. Oleh karena itu, setiap anggota keluarga harus dapat menjaga keamanan dan
ketertiban di lingkungan keluarga. Keamana dan ketertiban keluarga dapat terwujud jika di dalam keluarga ada kepatuhan dan ketaatan dan adat istiadat. Keamanan dan ketertiban setiap anggota keluarga memiliki kepatuhan dan
ketaatan terhadap tata karma dan aturan keluarga, maka akan terciptalah kehidupan yang harmonis, rukun, dan damai. Adapun hal-hal yang dapat mendukung suasana harmonis dalam keluarga antara lain:
– Beribadah bersana
– Saling mencintai, menghargai, dan tolong menolong antara anggota keluarga.
– Mengakui keberadaan dan fungsi atau kedudukan masing-masing anggota keluarga.
– Menghargai pendapat satu sama lain, dan sebagainya.
• Lingkungan sekolah
• Lingkungan sekolah memiliki tata tertib yang ditaati oleh seluruh warga sekolah. Tata tertib di sekolah bertujuan untuk menciptakan ketertiban, kelancaran, dan keamanan sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Jika
semua warga sekolah menaati tata tertib maka keamanan, kenyamanan, dan keberhasilan belajar dapat dicapai. Sebaliknya, bila warga sekolah tidak menaati tata tertib maka akan terjadi kekacauan dalam kegiatan belajar-
mengajar. Selain itu menjaga tata tertib disekolah juga dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan disekolah antara lain:
– Melaksanakan 6K (keamanan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan di lingkungan sekolah masing-masing.
– Berperan aktif dalam kegiatan UKS, pramuka, dan kesenian.
– Aktif belajar, mematuhi tata tertib, hormat kepada bapak/ibu guru, kepala sekolah, dan semua karyawan di sekolah.
– Mempunyai kepedulian social, misalnya sumbangan jika ada bencana alam dan lain-lain.
• 3. Lingkungan masyarakat
• Masyarakat adalah bagian dari suatu Negara, sehingga masyarakat dapat memengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara yang bersangkutan. Masyarakat yang terdiri dari beberapa individu dengan berbagai sikap dan
kehendak akan mengalami kekacauan jika tidak memiliki tata tertib di masyarakat. Oleh karena itu, perlu dibuat tata tertib yang mengatur kehidupan bermasyarakat, agar dapat mewujudkan lingkungan yang tertib, aman, serta
menjaga persatuan dan kesatuan. Adapun contoh contoh kegiatan di masyarakat sebagai wujud peran serta dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia antara lain:
– Kerja bakti dan gotong royong membersihkan lingkungan dan sarana prasarana hidup milik umum.
– Saling menghormati dan bekerja sama.
– Toleransi antara umat keberagaman dan penganut kepercayaan.
– Rela berkorban untuk kepentingan bersama bagi bangsa dan Negara.

Anda mungkin juga menyukai