Di susun oleh :
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR
Kata
Pengantar...................................................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi umat Islam syari'ah adalah" umat manusia secara tugas menyeluruh" meliputi
moral, teologi, etika pembinaan umat, aspirasi spiritual, ibadah formal dan ritual yang rinci.
Syari'ah mencakup seluruh aspek hukum publik dan perorangan, kesehatan bahkan
hubungannya dengan Allah, sesama, dan lingkungan hidupnya. Mahmud Syaltut baliwa
syari'at adalah hukum Allah atau peraturan yang diturunkan oleh Allah kepada manusia untuk
Dengan demikian, syari'ah merupakan hukum integral yang meliputi aspek vertikal
dalam kaitannya dengan Tuhan, dan aspek horizontal yang berkenaan denga sesama dan
lingkungan. H.A.R. Gibb menyatakan bahwa syari'ah adalah hukum Allah yang paling efektif
Syari'ah yang telah menjadi system doktrin yang independen, akan menimbulkan
perpecahan atau konflik antara pemegang kekuasaan dengan para ulama, jika syari'ah
terabaikan dalam suatu negara. Hal ini karena syari'ah secara teoritik berhak penuh terhadap
hak-hak sipil dan politi. Bagi umat Islam, telah menjadi kepercayaan yang mendalam bahwa
Begitu elen vitalnya hukum umat Islam sebagai manifestasi paling tipikal dan
kongkrit dari Islam sebagai sebuah agama. Suatu hal yang mustahil untuk memahami Islam
tanpa memahami hukumnya. Namun.. patut disadari bahwa Islam yang tertuang dalam al
Qur'an dan hadis sebagai standar hukum bersifat akomodatif terhadap dinamika sosio-
kultural yang ada. Semangat legislasi antara Nabi dan al Qur'an di satu pihak, dan dengan
perkembangan yang ada pemperlihatkan arah yang jelas menuju realisasi progresif dari nilai-
nilai fundamental tersebut. ke dalam semangat legislasi baru, karena legislasi aktual dari al-
Qur'an dan hadis sebagian telah menerima kondisi sosial yang ada sebagai batasan rujukan.
Fenomena umum dikalangan umat Islam memandang fiqh sebagai ekspresi kesatuan
hukum Islam yang universal daripada sebagai ekspresi keragaman partikuler. Figh telah
mewakili hukum dalam bentu cita-cita daripada sebagai respon atau refleksi kenyataan yang
ada secara realis, fiqh juga memilih stabilitas daripada perubahan. Demikian halnya yang
terjadi dilndonesia para ulama fiqh dalam memandang kitab-kitab fiqh klasik telah
diidentikkan dengan hukum Islam dan telah dijadikan rujukan utama pengambilan mereka
dalam keputusan hukum. Padahal kalau disadari bahwa kitab kitab fiqh, lima atau enam abad
yang lalu lebih merupakan ekspresi kultur tertentu ditempat para penyusunnya tinggal.
Dari urain latar belakang di atas maka, dapat dipecahkan menjadi beberapa masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini yakni 1) sejauh mana pengertian dari syari'ah, fikih,
hukum, dan ushul fikih? 2) Bagaimana perbedaan antara syan'ah dengan fikih?
B. Rumusan Masalah
1. Sejauh mana pengertian dari syariah, fiqih, hukum dan ushul fiqh?
PEMBAHASAN
a. Syariah
Banyak ayat dalam Al Qur'ân yang memuat kata syari'ah dengan berbagai tashrif-nya
(surat al-Syur'a ayat 13 dan 21, surat al-Ma'idah ayat 48, surat al-A'râf ayat 162, dan surat al-
Jatsiyah ayat 18). Kata syari'ah, menurut bahasa, mempunyai banyak arti sesuai dengan
ushlab kalimatnya itu sendiri. Sering kali syari'ah berarti "ketetapan dari Allah bagi hamba-
hamba-Nya". Kadang kadang juga berarti "jalan yang ditempuh oleh manusia atau jalan yang
Secara bahasa, kata syariah berarti “jalan ke sumber air” dan “tempat orang-orang
minum”. Orang Arab menggunakan istilah ini khususnya dengan pengertian “jalan setapak
menuju sumber air yang tetap dan diberi tanda yang jelas sehingga tampak oleh mata”.
Dengan pengertian bahasa tersebut, syariah berarti suatu jalan yang harus dilalui. Adapun
kata fiqh secara bahasa berarti “mengetahui, memahami sesuatu”. Dalam pengertian ini, fiqh
b. Fikih
lafal "fiqh" dalam bahasa Arab mempunyai arti faham (al-fahm) Sedangkan dalam
terminologi syar'iy, fiqh ialah mengetahui hukum-hukum syari'at yang diperoleh dengan jalan
ijtihad Seperti mengetahui bahwa niat dalam wudhu merupakan suatu kewajiban dan
berbagai permasalahan lain yang masuk dalam ranah itihadiyah. Fiqh, berbeda dengan hukum
hukum syariat yang diketahui tanpa menggunakan metode ijtihad. Seperti mengetahu bahwa
1
Prof. H. A. Djazuli, "Ilmu Fikih" jakarta: 2013 hal 2
2
repository.lppm.unila.ac.id
shalat lima waktu adalah wajib, perbuatan zina adalah haram, dan berbagai permasalahan lain
yang ditetapkan dengan dalil qath’iy Ilmu seperti ini tidak dinamakan fiqih.3
Bila "paham" dapat digunakan untuk hal-hal yang bersifat lahiriah, maka fiqh berarti
paham yang menyampaikan ilmu zhahir kepada ilmu batin. Karena itulah al-Tirmizi menye
butkan "Fiqh tentang sesuatu" berarti mengetahui batinnya sampai kepada kedalamannya.4
Ilmu fiqih adalah hukum atau peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan
c. Hukum
Pengertian Hukum Islam merupakan rangkaian dari kata "hukum" dan kata "Islam".
Kedua kata itu secara terpisah merupakan kata yang digunakan dalam bahasa Arab dan
banyak terdapat dalam al-Quran dan juga dalam bahasa Indonesia baku. "Hukum Islam"
sebagai suatu rangkaian kata telah menjadi bahasa Indonesia yang hidup dan terpakai, namun
bukan merupakan kata yang terpakai dalam bahasa Arab dan tidak ditemukan dalam al-
Quran: juga tidak ditemukan dalam literatur yang berbahasa Arab. Karena itu tidak akan
Untuk memahami pengertian Hukum Islam atau yang dalam bahasa Melayu disebut
Undang-undang Islam, perlu lebih dahulu diketahui kata "hukum" dalam bahasa Indone sia,
kemudian pengertian hukum itu disandarkan kepada kata "Islam". Ada kesulitan dalam
memberikan definisi kepada kata "hukum", karena setiap definisi akan mengandung titik
lemah. Karena itu untuk memudahkan memahami pengertian "hukum", berikut ini akan
diketengahkan definisi hukum dalam arti sederhana, yaitu: "seperangkat peraturan tentang
tingkah laku manusia yang diakui sekelompok masyarakat: disusun oleh orang yang diberi
3
Abdul Hamid Hakim, "Mubadiul awwaliyah" Jakarta: hal 5
4
Prof. Dr. Amir Syarifuddin, "Garis-garis Besar Fikih" jakarta: 2013 hal 5
5
Muhammad Muslih, M.Ag "fiqih 1" Bogor: 2010 hal 5
wewenang oleh masyarakat itu; berlaku dan mengikat untuk seluruh anggotanya". Definisi
tersebut tentunya masih mengandung kelemahan, namun dapat memberikan pengertian yang
mudah dipahami.
Bila kata "hukum" menurut pengertian di atas dihubung kan kepada kata "Islam" atau
"syara" maka "hukum Islam" akan berarti: "seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah
dan atau Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini
Islam itu adalah peraturan-peraturan yang dirumuskan secara terperinci dan mempunyai
kekuatan yang mengikat. Kata "yang berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Rasul"
menjelaskan bahwa perangkat peraturan itu digali dari dan berdasarkan kepada wahyu Allah
d.Ushul Fiqh
Asal (al-ashlu) secara bahasa adalah sesuatu yang menjadi sandaran Seperti akar yang
menjadi dasar tumbuhnya sebuah pohon dan ushul al-fiqh yang menjadi pondasi fiqh.
Sedangkan cabang (al-far) adalah sesuatu yang dididikan diatas sesuatu yang lain. Seperti
cabang-cabang pohon (batang dan lainnya) yang berdiri diatas akanya dan fiqh yang berdiri
diatas ushul-nya
Menurut istilah anal adalah dalil dan kaidah kulfiyat. Seperti perkataan ulama bahwa
dasar wajibnya shalat adalah al-Kitab (al-Quran). Maksudnya dalil yang mewajibkan shalat
6
Prof. Dr. Amir Syarifuddin, "Garis-garis Besar Fikih" jakarta: 2013 hal 5
Pendapat ulama yang menyatakan diperbolehkannya memakan bangkai dalam kondisi
darurat (emergency), adalah bertentangan dengan kaidah kulliyat yang berbunyi, "kullu
mayyitah haram' artinya setiap bangkai haram hukumnya Kaidah ini bersumber dari firman
Ushul fiqh merupakan dalil fiqh global Seperti kemutlakan amr (penntah) menunjukkan
Nabi (afal al-Nabi), mutlaknya ijma, dan mutlaknya qiyas yang kesemuanya itu merupakan
hujah.7
Perbedaan syari’ah dengan fiqih. Syariah itu berasal dari Al-Qur'an dan As-sunah,
Bersifat fundamental, Hukumnya bersifat Qath'i, Hukum Syariatnya hanya Satu, Langsung
dari Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur'an. Sedangkan Fiqih itu karya manusia yang bisa
berubah, bersifat fundamental, hukumnya dapat berubah, banyak ragam, berasal dari Ijtihad
ahli hukum sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh Mujtahid.8
Perbedaan syari’ah dengan ushul fiqh. Syariah itu berasal dari Al-Qur'an dan As-
sunah, Bersifat fundamental, Hukumnya bersifat Qath'i, Hukum Syariatnya hanya Satu,
Langsung dari Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur'an. Sedangkan Ushul fiqh merupakan
dalil fiqh global Seperti kemutlakan amr (penntah) menunjukkan maknia wajib mutlaknya
mutlaknya ijma, dan mutlaknya qiyas yang kesemuanya itu merupakan hujah.
7
Abdul Hamid Hakim, "Mubadiul awwaliyah" Jakarta: hal 5
8
jurnal.unismuh.ac.id
Perbedaan Fiqih dengan ushul fiqh. Fiqih itu karya manusia yang bisa berubah,
bersifat fundamental, hukumnya dapat berubah, banyak ragam, berasal dari Ijtihad ahli
hukum sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh Mujtahid. Sedangkan Ushul
fiqh merupakan dalil fiqh global Seperti kemutlakan amr (penntah) menunjukkan maknia
wajib mutlaknya nahi (larangan) menunjukkan keharaman, mutlaknya perbuatan Nabi (afal
al-Nabi), mutlaknya ijma, dan mutlaknya qiyas yang kesemuanya itu merupakan hujah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syariah itu berasal dari Al-Qur'an dan As-sunah, Bersifat fundamental, Hukumnya
bersifat Qath'i, Hukum Syariatnya hanya Satu, Langsung dari Allah yang kini terdapat dalam
Al-Qur'an. Fiqih itu karya manusia yang bisa berubah, bersifat fundamental, hukumnya dapat
berubah, banyak ragam, berasal dari Ijtihad ahli hukum sebagai hasil pemahaman manusia
yang dirumuskan oleh Mujtahid. Hukum Islam itu adalah peraturan-peraturan yang
dirumuskan secara terperinci dan mempunyai kekuatan yang mengikat. Kata "yang
berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Rasul" menjelaskan bahwa perangkat peraturan itu
digali dari dan berdasarkan kepada wahyu Allah dan sunnah Rasul, atau yang populer dengan
sebutan "syari'ah". Ushul fiqh merupakan dalil fiqh global Seperti kemutlakan amr (penntah)
perbuatan Nabi (afal al-Nabi), mutlaknya ijma, dan mutlaknya qiyas yang kesemuanya itu
merupakan hujah.
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
b. Jurnal
- repository.lppm.unila.ac.id
- jurnal.unismuh.ac.id