Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH HUKUM ISLAM HUKUM KELUARGA ISLAM

Makalah ini digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata FilsafatHukum
Islam

Dosen Pengampu : Holis, SHI., MHI

Disusun Oleh :

Toni Cahyono (180711100045)

Selfy Marytta sari (180711100050)

PRODI HUKUM BISNIS SYARIAH

FAKULTAS KEISLAMAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2020
KATA PENGANTAR

Mari kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta
rahmat-Nya, sehingga kami dapat mengerjakan makalah kami ini. Sebagai salah satu
tugas mata kuliah Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah.

Tak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Holis, SHI.,
MHISelaku dosen pengampu mata kuliah Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah,
yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga dapat menyelesaikannya.
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Atas keterbatasan pengetahuan ilmu pengetahuan maupun pengalaman kami,


Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Demikianapa yang bisa
kami sampaikandalammakalahini,
semogapembacadapatmengambilmanfaatdarimakalahini.

Bangkalan, 9 Desember 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LatarBelakang.....................................................................................................1
B. RumusanMasalah................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Hukum Islam......................................................................................................3
a. Pengertian Hukum Islam.................................................................................3
b. Ruang Lingkup Hukum Islam........................................................................4
c. Subyek Hukum Islam......................................................................................4
d. Prinsip Hukum Islam......................................................................................5
e. Tujuan Hukum Islam......................................................................................5
B. HukumKeluarga Islam........................................................................................6
a. PengertianHukumKeluarga.............................................................................6
b. Ruang Lingkup Hukum Keluarga Islam.........................................................6
c. Sifat dan Hakikat Hukum Keluarga Islam......................................................6
d. Manfaat Mempelajari Hukum Keluarga Islam...............................................7
C. Perubahan Sosial.................................................................................................8
a. Pengertian Perubahan Sosial...........................................................................8
b. Penyebab Perubahan Sosial............................................................................8
c. Factor pendorong dan penghambat...............................................................10
D. Hubungan Hukum Islam, Hukum Keluarga Islam dan Perubahan Sosial........10
BAB III PENUTUP.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Di negara berkembang termaasuk Indonesia khususnya negara Islam
pembaruan hukum merupakan proritas utama yang diarahkan dalam
mewujudkan tujuan dari negara itu sendiri. Dinamisasi Hukum Islam pastilah
berpengaruh terhadap proses interaksi sosial. Perubahan hidup dalam
masyrakat selalu menuntut untuk perubahan Hukum, demikian pula
perubahan hukum juga dapat menimbulkan Perubahan Sosial. Secara
sosiologis masyarakat senantiasa mengalami perubahan, perubahan suatu
masyarakat dapat dipengaruhi beberapa hal salah satunya yaitu pola piker dan
norma norma yang ada di dalam masyarakat tersebut.
Semakin maju cara berfikir suatu masyarakat maka akan semakin terbuka
problematika yang terjadi, semakin banyak problematika yang dihadapi
masyarakat maka tuntutan penyelesaiannya juga semakin berat. Disini yang
mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam sangat cocok menggunakan
Hukum Islam sebagai metode penyelesaian masalah yang disebabkan oleh
Perubahan Sosial.
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud Hukum Islam ?
2. Apa yang dimaksud dengan Hukum Keluarga Islam ?
3. Apa yang dimaksud dengan Perubahan Sosial ?
4. Hubungan Hukum Islam, Hukum Keluarga Islam dengan Perubahan
Sosial?

1
C. Tujuan
1. Untuk lebih memahami tentang apa itu Hukum Islam
2. Untuk lebih bisa memahami tentang apa itu Hukum Keluarga Islam dan
bagaimanakah hubungannya dengan Perubahan Sosial
3. Dapat mengidentifikasi dan mengaitkan antara Hukum islam dan
Perubahan Sosial

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum Islam
a. Pengertian Hukum Islam
Berdasarkan akar kata hakamat ersebut kemudian muncul kata al-
hikmah yang memiliki arti kebijaksanaan. Hal ini dimaksudkan bahwa
orang yang memahami hukum kemudian mengamalkan dalam kehidupan
sehari-hari maka dianggap sebagai orang yang bijaksana. Arti lain yang
muncul dari akar kata tersebut adalah “kendali atau kekangan kuda”, yakni
bahwa keberadaan hukum bahwa pada hakikatnya adalah untuk
mengendalikan atau mengekang seseorang dari hal-hal yang dilarang oleh
agama. Makna “mencegah atau menolak” juga menjadi salah satu arti dari
lafadz hukmu yang memiliki akar kata hakama tersebut. Mencegah
ketidakadilan, mencegah kedzaliman, mencegah penganiayaan dan
menolak mafsadat lainnya1.
Selanjutnya Islam adalah bentuk mashdar dari kata aslama-yuslimu-
islaman dengan mengikuti wazn af’ala-yuf’ilu-if’alan yang mengandung
arti ketundukan dan kepatuhan serta juga bisa bermakna Islam, damai dan
selamat. Islam bermakna sebagai sebuah kedudukan dan penyerahan diri
seorang hamba saat berhadapan dengan Tuhannya. Hal ini berarti bahwa
manusia dalam berhadapan dengan Tuhannya (Allah) haruslah merasa
kerdil, bersikap mengakui kelemahan dan membenarkan kekuasaan Allah
SWT. Kemampuan akal dan budi manusia berwujud dalam ilmu

1
Rohidin, Pengantar Hukum Islam Dari Semenanjung Arabia Sampai Indonesia. Hlm 1-2.

3
pengetahuan tidaklah sebanding dengan ilmu dan kemampuan Allah
SWT2.

Jika kata hukum disandingkan dengan Islam maka muncul pengertian


bahwa Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu
Allah dan sunah Rasul tentang tingkah laku manusia mukalaf yang diakui
dan diyakini berlaku mengikat untuk semua umat yang beragama Islam,
untuk mewujudkan sebuah kedamaian dan kepatuhan baik secara vertikal
maupun horizontal3.

b. Ruang LingkupHukum Islam


Membicarakan syariat dalam arti Hukum Islam, maka terjadi
pemisahan-pemisahan bidang hukum dalam sebagai disiplin ilmu hukum.
Sesungguhnya Hukum Islam tidak membedakan secara tegas antara
wilayah hukum privat dan hukum publik, seperti yang dipahami dalam
ilmu hukum barat. Hal ini karena dalam hukum privat Islam terdapat segi-
segi hukum publik, demikian juga sebaliknya. Ruang lingkup Hukum
Islam dalam arti fiqh Islam meliputi ibadah dan muamalah.
Dalam ibadah mencakup hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
Sedangkan dalam muamalat dalam pengertiannya yang sangat luas berkait
dengan hubungan antara manusia dengan sesamanya. Dalam konteks ini,
muamalah mencakup beberapa bidang, diantaranya: (a) munakahat (b)
wiratsah (c) mu’amalat dalam arti khusus (d) jinayat dan uqubat (e) al-
ahkam as-shulthabiyyah (khilafah) (f) siyar (g) mukhasamat4.

c. Subyek Hukum Islam


Hukum Islam mengenal istilah subjek hukum atau subjek penyandang
hak dan kewajiban (mukallaf). Subjek hukum adalah manusia. Dalah
ushul fiqh hanya terbatas pada orang pribadi. Para ulama ushul fiqh
2
Ibid hlm 2-3.
3
Ibid hlm 4
4
Ibid hlm 13

4
mengemukakan bahwa dasar pembebanan hukum tersebut adalah akal dan
pemahaman, karena sumber taklif adalah khitab (firman, sabda)5.

d. Prinsip Hukum Islam


Prinsip Hukum Islam mengutip Juhaya S. Praja dalam Filsafat Hukum
Islam adalah kebenaran universal yang inheren di dalam Hukum Islam dan
menjadi titik tolak pembinaannya. Adapun prinsip-prinsip yang
membentuk Hukum Islam adalah sebagai berikut:

1) Tauhid
2) Keadilan (Al-‘Adl)
3) Amar Makruf Nahi Munkar
4) Kemerdekaan atau Kebebasan (Al-Hurriyyah)
5) Persamaan atau Egaliter (al-Musawah)
6) Tolong-Menolong (at-Ta’awun)
7) Toleransi (Tasamuh)

e. Tujuan Hukum Islam


Pembentukan Hukum Islam memiliki tujuan untuk merealisasikan
kemaslahatan manusia dengan menjamin kebutuhan pokoknya
(dharuriyah), kebutuhan sekunder (hajiyyah) serta kebutuhan pelengkap
(tahsiniyyat).
1) Dharuriyah
Dalam kehidupan manusia, kebutuhan ini adalah merupakan hal
penting sehingga tidak dapat diabaikan. Apabila kebutuhan-
kebutuhan ini tidak terjamin, akan menimbulkan kekacauan dan
ketidaktertiban dimana-mana.
2) Hajiyyah

5
Ibid hlm 15

5
Mencakup hal-hal penting bagi ketentuan itu dari berbagai fasilitas
untuk penduduk dan memudahkan kerja keras dan beban tanggung
jawab mereka.
3) Tahsiniyyat
Membuat berbagai kebaikan yaitu menjadikan hal-hal yang dapat
menghiasi kehidupan sosial dan menjadikan manusia mampu
berbuat dan mengatur urusan hidup kearah yang lebih baik.

B. HukumKeluarga Islam
a. PengertianHukumKeluarga
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan hukum keluarga adalah hukum yang mengatur tentang:
1) Pembentukan suatu keluarga melalui sebuah akad pernikahan yang
bertujuan untuk membentuk suatu keluarga yang bahagia lahir dan
batin.
2) Hak dan kewajiban antara suami terhadap istrinya dan istri
terhadap suaminya.
3) Hak dan kewajiban antara orangtua terhadap anaknya dan anak
terhadap orangtuanya.
4) Putusnya hubungan perkawinan.
5) Nasab (keturunan).
6) Kewarisan.

b. Ruang Lingkup Hukum Keluarga Islam


Ruang lingkup hokum keluarga menurut Mustafa Ahmad Zarqa
meliputi tiga macam, yaitu:
1) Perkawinan (munakahat) dan hal-hal yang bertalian dengannya
2) Perwalian dan wasiat (al-walayat wal washiyah)
3) Kewarisan (al-mawarits)

6
c. Sifat dan Hakikat Hukum Keluarga Islam
Menurut Tahir Azhary, hukum keluarga Islam mempunyai sifat dan
hakikat sebagai berikut:
1) Sifat Bidimensional
Hukum Islam mencakup dua hubungan dalam makna vertikal
(ibadah) dan horizontal (kemasyarakat atau muamalah).
2) Sifat Adil
Berkaitan erat dengan prinsip keadilan dalam hukum keluarga Islam
misalnya tercermin dalam persamaan kedudukan pria dan wanita.
3) Sifat Individualistik dan Kemasyarakatan
Sifat individualistic dan kemasyarakatan dilihat dari sudut hukum
keluarga memberikan posisi kepada manusia baik perorangan
(individu) maupun sebagai kelompok keluarga yang membentuk
suatu masyarakat.

d. Manfaat Mempelajari Hukum Keluarga Islam


1) Membantu keluarga muslim untuk mengenali untuk mengenai dengan
baik hak dan kewajiban masing-masing sebagai anggota keluarga
dalam sebuah keluarga.
2) Mendorong setiap orang untuk mengerti dan menyadari tugas individu
(perorangannya) dalam keluarga apakah dia sebagai suami atau istri
maupun sebagai orang tua atau anak, bahkan sebagai anggota keluarga
lainnya.
3) Membantu seseorang atau keluarga Muslim dan upayanya dalam
melaksanakan tugas hidup dan kehidupan keluarga, yakni membentuk
dan mempertahankan keluarga Muslim yang sejahtera.
4) Menimbulkan kesadaran dan rasa tanggung jawab sebagai anggota
keluarga dalam sebuah keluarga Muslim.
5) Membantu mewujudkan tatanan sosial kemasyarakatan yang sejahtera,
dinamis dan mandiri.

7
C. Perubahan Sosial
a. Pengertian Perubahan Sosial
Selo soemardjan merumuskan bahwasannya Perubahan Sosial
adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya
nilai-nilai, sikap dan pola prilaku antara berbagai kelompok dlam
masyarakat. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwasannya Perubahan
Sosial adalah perubahan pada lembaga kemasyarakatan baik individu
maupun kelompok.
Masih banyak factor-faktor penyebab Perubahan Sosial atau yang
mempengaruhi kenapa Perubahan Sosial itu bisa terjadi, salah satunya
yaitu kontak-kontak dengan kebudayaan lain yang kemudian
memberikan pengaruhnya, baik berupa perubahan pendidikan,
ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu,
penduduk yang heterogen, toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang
semula dianggap menyimpang dan melanggar hukum hukum tetapi
lambat laun menjadi norma hingga menjadi kebiasaan masyarakat.6

b. Penyebab Perubahan Sosial7


Ada dua penyebab mengapa Perubahan Sosial tersebut bisa terjadi :
a) Dari dalam Masyarakat
1. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk ini meliputi bukan hanya perpindahan
penduduk dari desa ke kota atau sebaliknya, tetapi
bertambah dan berkurangnya jumlah Penduduk.
6
Indraddin & Irwan, “strategi dan Perubahan Sosial” (sleman Yogyakarta, CV Budi Utama, 2016), hlm
24
7
Ibid,. Hlm. 26

8
2. Penemuan baru (Inovasi)
Suatu proses Perubahan Sosial yang terjadi besar-besaran
dan dalam jangka waktu yang lama biasanya dipengaruhi
adanya inovasi baru sehingga membuat berkembangnya
masyarakat.
3. Pertentangan masyarakat
Pertentangan antar masyarakat baik invidu atau kelompok
sehingga menimbulkan perpecahan sehingga akan timbul
adanya perubahan
4. Terjadinya revolusi
Adanya perlawanan dari masyarakat terhadap pemerintah
yang tidak puas dengan system pemerintahan. contohnya
yaitu pada tahun 1998 adanya demo besar besaran terhadap
presiden soeharto sehingga menimbulkan Perubahan Sosial
yang cukup berdampak buruk bagi masyarakat.

b) Dari luar masyarakat


1. Peperangan
Adanya peperangan akan sangat berdampak bagi masyarakat
baik dari segi manapun, contohnya dari segi sosial
terlantarnya anak-anak, system pemerintahan yang tidak
jelaas dll.
2. Lingkungan
Terjadinya banjir, gunung meletus dll, akan membuat
masyarakat tersebut mengungsi atau sehingga harus
menyesuaikan dengan budaya baru.
3. Masuknya kebudayaan lain
Adanya budaya lain yang masuk ke Indonesia dapat
meyebabkan Perubahan Sosial yang berdampak besar,

9
sehingga meyebabkan hilangnya minat untuk melestarikan
budaya sendiri.

c. Factor pendorong dan penghambat


Factor pendorong
1. Intensitas hubungan dengan kebudayaan lain
2. Tingkat pendidikan yang maju
3. Sikap terbuka dari masyarakat
4. Sikap ingin berkembang dari berbagai pihak dan dukungan dari
pemerintah

Factor penghambat

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar


2. Perkembangan pendidikan yang lambat
3. Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap budaya sendiri
sehingga menolak budaya asing masuk
4. Cenderung menolak terhadap hal-hal baru

D. Hubungan Hukum Islam, Hukum Keluarga Islam dan Perubahan Sosial


Hubungan teori hukum dengan Perubahan Sosial merupakan salah satu
problem dasar bagi filsafat hukum. Dari kedua hukum diatas yaitu Hukum
Islam dan Keluarga Islam memiliki dasar dan landasan yang sama yaitu Al-
Quran dan Hadist. Lantas bagaimanakah hubungan dari kedua hukum tersebut
mengenai Perubahan Sosial yang terus terjadi apakah semakin meningkat atau
bahkan mungkin semakin menghilang di telan oleh Perubahan Sosial yang
terjadi.
Dalam perjalanan sejarahnya Hukum Islam merupakan suatu kekuatan
yang dinamis dan kreatif, hal ini dapat dilihat dari instruksi Rasullullah
kepada para sahabat dalam menghadapi realitas sosiologis umat pada waktu
itu. Berpijak dari pandangan diatas dan menjawab upaya tuntutan dan

10
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di era sekarang maka perlu
dirumuskannya lagi metodologi berijtihad seperti yang pernah dilakukan oleh
Rasullullah guna menyelesaikan masalah pada zamannya. Untuk bisa
menerapkan di zaman sekarang dimana Perubahan Sosial akan terus terjadi
maka perlu adanya campur tangan dari Hukum Islam dalam mengadapi
Perubahan Sosial yang ada. Contohnya yaitu semakin banyaknya budaya
asing yang masuk ke Indonesia sehingga membuat budaya local semakin
tersaingi, maka untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara Hukum
Islam yaitu tetap menerima budaya asing tersebut, dengan menitikberatkan
kepada Al-Quran dan hadist karena sesuai dengan perkataan Rasullullah
bahwa Hukum Islam itu dinamis dan kreatif artinya dapat menerima budaya
apapun asalkan tidak melenceng dari Al-quran dan hadist.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan
sunah Rasul tentang tingkah laku manusia mukalaf yang diakui dan diyakini
berlaku mengikat untuk semua umat yang beragama Islam, untuk mewujudkan
sebuah kedamaian dan kepatuhan baik secara vertikal maupun horizontal.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan hukum keluarga adalah hukum yang mengatur tentang:
1. Pembentukan suatu keluarga melalui sebuah akad pernikahan yang
bertujuan untuk membentuk suatu keluarga yang bahagia lahir dan
batin.
2. Hak dan kewajiban antara suami terhadap istrinya dan istri terhadap
suaminya.
3. Hak dan kewajiban antara orangtua terhadap anaknya dan anak terhadap
orangtuanya.
4. Putusnya hubungan perkawinan.
5. Nasab (keturunan).
6. Kewarisan.

Perubahan Sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di


dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk
didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola prilaku antara berbagai kelompok dlam
masyarakat

B. Saran

12
Demikian makalah ini disusun, untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Hukum Islam serta memberikan pemahaman tentang apa itu Hukum Islam,
Hukum Keluarga Islam dan bagaimanakah Hubungannya dengan Perubahan
Sosial yang telah dijelaskan dalam makalah yang telah terinci di atas. Semoga
dapat bermanfaat bagi kita bersama

DAFTAR PUSTAKA

Mardani. 2017. Hukum Keluarga Islam Di Indonesia. Jakarta: KENCANA.

Rohidin. 2017. Pengantar Hukum Islam Dari Semenanjung Arabia Sampai


Indonesia. DI Yogyakarta: LINTANG RASI AKSARA BOOKS.

Indraddi & Irwan. 2016. Strategi dan Perubahan Sosial. Sleman Yogyakarta. : CV
Budi Utama

13

Anda mungkin juga menyukai