Anda di halaman 1dari 12

Konsep Dasar BK Islam

Makalah Ini Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling Islam

DOSEN PENGAMPU : Erna Suryani, M.Pd. I, Dr

DISUSUN OLEH :

Fitri Madinah Pulungan (0306191008)

Cahya Hatia Ananda (0306191014)

Indah Purnama Siregar (0306191022)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya pemakalah mampu menyelesaikan tugas
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Islam (BKI).

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang pemakalah
hadapi. Namun pemakalah menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen pembimbing, sehingga kendala-kendala
yang pemakalah hadapi teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara, Medan. Pemakalah sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing pemakalah meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah dimasa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Medan, 13 September 2022

Pemakalah

i
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

A. Apa Pengertian Bimbingan Dan Konseling Islam………………………………………4

B. Apa Tujuan Dari Dilaksanakannya Bimbingan Konseling Islam……………………….5

C. Bagaimana Urgensi Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembelajaran…………………6

D. Bagaimana Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Islam................................................7

BAB III.......................................................................................................................................8

PENUTUP..................................................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik.
Dengan berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, Islam mengarahkan dan membimbing
manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan membentuk kepribadian yang berakhlak
karimah. Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan sesuai dengan
kapasitasnya. Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan mengarahkan
klien kearah kebenaran dan juga dapat membimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu
manusia untuk menuju kepribadian yang berakhlak karimah yang telah terararah oleh nilai-
nilai ajaran islam.

Manusia dilahirkan didunia dengan dibekali akal, pikiran, dan perasaan. Dengan bekal itulah
manusia disebut sebagai makluk yang paling sempurna dan diamanati oleh sang pencipta
sebagai pemimpin di bumi ini. Akan tetapi seiring dengan bekal akal, pikiran dan perasaan
itu pula manusia diselimuti oleh berbagai macam masalah, bahkan ada yang mengatakan
bahwa manusia merupakan makhluk dengan segudang masalah (human with multiproblem).
Dengan berbagai masalah  itu ada yang bisa mereka atasi dengan sendirinya atau  mereka
memerlukan bantuan orang lain (konselor) untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Dan
pemberian bantuan dari orang yang ahli (konselor) kepada individu yang membutuhkan
(klien) itulah yang dinamakan “konseling”

Dalam memecahkan masalahnya, manusia memiliki banyak pilihan cara, salah satunya
adalah dengan cara islam. Mengapa islam? Karena islam mengatur seluruh aspek  kehidupan
manusia tak terkecuali berkenaan dengan bimbingan dan konseling.

Dalam makalah ini nanti akan dipaparkan berbagai hal terkait dengan bimbingan konseling
islam, termasuk tujuan-tujuan dari bimbingan konseling islam dan bagaimana ketika
bimbingan dan konseling di implementasikan dalam pembelajaran.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bimbingan Dan Konseling Islam?
2. Apa Tujuan Dari Dilaksanakannya Bimbingan Konseling Islam?
3. Bagaimana Urgensi Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembelajaran?
4. Bagaimana Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Islam?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Bimbingan Dan Konseling
2. Untuk Mengetahui Tujuan Bimbingan Dan Konseling?
3. Untuk Mengetahui Tujuan Dari Dilaksanakannya Bimbingan Konseling Islam
4. Untuk Mengetahui Urgensi Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembelajaran
5. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Islam

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling Islam
a. Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 29/90, Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depannya.
Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup
mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan
dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat dan kehidupan pada
umumnya.1
b. Islam
Istilah Islam dalam wacana studi Islam berasal dari bahasa arab dalam
bentuk masdar yang secara harfiyah berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata
kerja salima diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri. Dengan
demikian arti pokok Islam secara kebahasaan adalah ketundukan, keselamatan,
dan kedamaian.
Secara terminologis, Ibnu Rajab merumuskan pengertian Islam, yakni:
Islam ialah penyerahan, kepatuhan dan ketundukan manusia kepada Allah swt.
Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk perbuatan. Pendapat lain menyatakan
bahwa islam adalah agama yang dibawa oleh para utusan Allah dan
disempurnakan oleh rasullullah SAW yang memiliki sumber pokok al-quran dan
sunnah rasullullah SAW sebagai petunjuk umat islam sepanjang masa.2
c.       Bimbingan Konseling Islam
Secara sederhana, gabungan dari masing-masing isitilah dari poin A dan B
tersebut dapat dikaitkan satu dengan lainnya sehingga menjadi sebutan
Bimbingan Konseling Islam. Dalam hal ini, Bimbingan Konseling Islam
1
Mohammmad Surya, Psikologi konseling, Pustaka Bani Quraisy. Bandung: 2003 Hal. 2
2
Asy`ari, Ahm dkk., Pengantar Studi Islam (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2004),  hal. 2
5
sebagaimana dimaksudkan di atas adalah terpusat pada tiga dimensi dalam Islam,
yaitu ketundukan, keselamatan dan kedamaian. Berdasarkan beberapa rumusan
tersebut dapat diambil suatu kesan bahwa yang dimaksud dengan Bimbingan
Konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan
sistematis terhadap individu atau sekelompok orang yang sedang mengalami
kesulitan lahir dan batin untuk dapat memahami dirinya dan mampu memecahkan
masalah yang dihadapinya sehingga dapat hidup secara harmonis sesuai dengan
ketentuan dan petunjuk Allah dan Rasul-Nya demi tercapainya kebahagiaan
duniawiah dan ukhrawiah. Beberapa ayat al-Quran yang berhubungan dengan
bimbingan konseling diantaranya adalah: “Dan hendaklah ada diantara kamu
segolongan yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”. (Ali
Imran:104 ). 3
B. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Secara garis besar tujuan bimbingan konseling islam dapat dirumuskan untuk
membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.4
Sedangkan tujuan dari bimbingan dan konseling dalam Islam yang lebih terperinci
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghasilkan suatu perbuatan, perbaikan, kesehatan, dan
kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai,
bersikap lapang dada dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah
Tuhannya.
2. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah
laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan
keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya.

3
Ahmad bin Muhammad al-Mali al-Shawi, Syarh al-Shawi `ala Auhar al-Tauhid, hal. 62.
4
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, UII press. Jakarta: 2001 hal.35-36
Direktorat jenderal peningkatan mutu pendidikan dan tenaga

6
3. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga
muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong
dan rasa kasih sayang.
4. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga
muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada
Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintahNya serta ketabahan
menerima ujianNya.
5. Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu
individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan
benar; ia dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup; dan
dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya pada
berbagai aspek kehidupan.
Tujuan umumnya adalah membantu individu mewujudkan dirinya sebagai
manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.
Tujuan khususnya adalah:
1. Membantu individu agar tidak menghadapi masalah
2. Membantu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapinya
3. Membantu individu memlihara dan mengembangkan situasi dan kondisi
yang baik atau yang tetap baik menjadi tetap baik atau menjadi lebih baik,
sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
C. Urgensi BK Islam dalam Pembelajaran
Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah/madrasah,
bukan terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang undangan)
atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah upaya memfasilitasi
peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan
potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek
fisik, emosi, intelektual, social, dan moral-spiritual).
Konseli sebagai seorang individu yang berada dalam proses berkembang atau
menjadi (on becaming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Untuk mencapai kematangan dan kemandirian tersebut, konseli memerlukan

7
bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan
tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah
kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses
perkembangan konseli tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari
masalah. Dengan kata lain proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam
arus linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.
Perkembangan konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis,
maupun social. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan
yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga
masyarakat. Apabila perubahan ang terjadi itu sulit diprediksi, atau diluar
jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan
perilaku konseli,seperti terjadinya stagnasi (kemandekan) perkembangan,
masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Iklim lingkungan
kehidupan yang kurang sehat, seperti maraknya tayangan televisi dan media-
media lain, penyalahgunaan alat kontraspsi, ketidakharmonisan dalam kehidupan
keluarga, dan dekandensi moral orang dewasa ini mempengaruhi perilaku atau
gaya hidup konseli (terutama pada usia remaja) yang cenderung menyimpang dari
kaidah-kaidah moral (akhlak yang mulia), seperti pelanggaran tata tertib,
pergaulan bebas, tawuran, dan kriminalitas.
Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan seperti
yang disebutkan, adalah mengembangkan potensi konseli dan memfasilitasi
mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi
kemandirian.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu efektif dan ideal adalah pendidikan
yang tidak mengesampingkan bimbingan dan konseling. Pendidikan yang hanya
melaksanakan bidang administrative dan instruksional dengan mengabaikan
bimbingan dan konseling, hanya akan menghasilkan konseli yang pintar dan
terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau
kematangan dalam aspek kepribadian.

8
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan itu bimbingan konseling
disekolah di orientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi
konseli, yang meliputi aspek pribadi, belajar dan karir, atau terkait dengan
perkembangan konseli sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual
(biologis, psikis, sosial dan spiritual).5

5
kependidikandepaartemen pendidikan nasional, rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam
jalur pendidikan formal. 2007 Hal. 15
9
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan
sistematis terhadap individu atau sekelompok orang yang sedang mengalami kesulitan
lahir dan batin untuk dapat memahami dirinya dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya sehingga dapat hidup secara harmonis sesuai dengan ketentuan dan petunjuk
Allah dan Rasul-Nya demi tercapainya kebahagiaan duniawiah dan ukhrawiah. Tujuan
BK islan dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus

Ruang lingkup BK Islami pada dasarnya mencakup seluruh peri kehidupan manusia
sebagai makhluk Allah yang dijabarkan dalam dimensi-dimensi (a) kehidupan pribadi
mencakup kehidupan pribadi sebaagai makhluk Allah, makhluk individu, dan makhluk
sosial (b) kehidupan karier mencakup dua bidang utama, yaitu masalah studi dan masalah
dunia kerja/jabatan (c) kehidupan sosial/masyarakat. Yang tecermin dalam kehidupan
sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat.

10
Daftar Pustaka

Mohammmad Surya, Psikologi konseling, Pustaka Bani Quraisy. Bandung: 2003


Asy`ari, Ahm dkk., Pengantar Studi Islam (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2004), 
Ahmad bin Muhammad al-Mali al-Shawi, Syarh al-Shawi `ala Auhar al-Tauhid,.
Ahmad Mubarok, Al-Irsyad an Nafsy, Konseling Agama Teori dan Kasus (Yogyakarta:
Fajar Pustaka Baru, 2002)
Farid Hariyanto, Makalah dalam Seminar Bimbingan dan Konseling Agama Jakarta:
2007
Imam Sayuti Farid, Pokok-Pokok Bahasan Tentang Bimbingan Penyuluhan
Agama Sebagai Teknik Dakwah, bandung: Alfabetha 2002
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, UII press. Jakarta: 2001
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
depaartemen Pendidikan Nasional, Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: 2007

B. SARAN

Pemakalah sangat berharap makalah ini dapat dibaca oleh pembaca serta dengan adanya
makalah ini dapat menambah wawasan serta pemahaman pembaca mengenai Motivasi
dan dasar dasar kepemimpinan.

11

Anda mungkin juga menyukai