Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

ASAS-ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN


KONSELING ISLAM
DOSEN PENGAMPU:
Dr. MUSLIM AFANDI M.Pd.

Disusun oleh Kelompok III:

1. Azizah Azzahrah R. 12211624290


2. Cindy Putri Andini 12211622071

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
T.A 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling indah dan paling
tinggi derajatnya (At-Tin [95]:4). Manusia diciptakan untuk menjadi
khalifah atau pemimpin di muka bumi, atau bahkan kiranya di seluruh
semesta ciptaan Allah SWT. Dikatakan paling indah, manusia diciptakan
dari unsur dan struktur yang unik dan lengkap, dimana tidak ada makhluk
yang diciptakan Allah SWT menyamai keindahan dan kesempurnaan
struktur dan unsur yang dimiliki oleh manusia.1

Konseling sebagai proses pemberian bantuan kepada konseli oleh


seorang yang ahli, agar konseli memperoleh kehidupan yang efektif sehari-
hari. Selanjutnya, Prayitno menambahkan bahwa konseling adalah proses
pemberian bantuan kepada konseli/klien agar konseli/klien dapat
memahami, menerima, diri dan lingkungan secara objektif, positif, dan
dinamis sehingga dapat terwujud kehidupan yang mandiri dan sukses.
Kehadiran manusia di muka bumi ini dengan segala bentuk keunikan dan
kesempurnaannya, mengalami kemerosotan dan kesesatan disebabkan oleh
pengalaman interaksi dan proses pendidikan yang keliru dan diperoleh
melalui lingkungan. Sehingga menyebabkan manusia banyak yang
melupakan hakikat penciptannya. Kekhilapan manusia akan hakikat
penciptaannya menyebabkan manusia sering menentang dirinya,
menentang lingkungannya, dan bahkan menyebabkan kekacauan yang
dapat merugikan bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Cakupan bimbingan dan konseling itu sangat luas, salah satunya ada
bimbingan dan konseling berbasis islami, yang tidak sepenuhnya dikenal
olehmasyarakat luas, mereka hanya mengenali bimbingan dan konseling
biasayang nantinya akan memasuki dunia pendidikan, semata-mata hanya

1
Purba, H., (2020), Asas-asas Tauhid pada Pelayanan Konseling Islami, AL-IRSYAD: JURNAL
PENDIDIKAN DAN KONSELING, 10(2), hlm.118
menjadiguru yang ditakuti oleh siswa, sering kali disebut sebagai polisi
sekolah yangsangat menakutkan, seperti pada saat dipanggil untuk
memasuki ruangan BK. Apabila pikiran seseorang itu bisa dikontrol dengan
baik terhadap adanya bimbingan dan konseling, dan memiliki pandangan
yang positif, tentunya akan menghasilkan kedamaian serta kebahagiaan
antara satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan bimbingan dan
konseling Islam, walaupun nama ini tidak terlalu dikenal secara
menyeluruh, namun apabila mereka menyadari, ternyata konseling islami
merupakan hal yang sangat dibutuhkanoleh semua orang dimulai dari anak-
anak sampai lansia. Bimbingan islamiyang dilakukan oleh orang yang sudah
profesional akan sangat bermanfaat terhadap orang lain, apabila semua
layanan itu berdasarkan ketentuan Allah SWT dan mengikuti petunjuk Al-
Qur’an.2

Bahwa Al-Qur’an adalah salah satu rujukan yang dibutuhkan oleh


manusia pada saat mengalami masalah. Al-Qur’an ini adalah sebagai
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dari berbagai macam permasalahan
yang dihadapi oleh manusia dan dapat dijadikan landasan dalam
memberikan bimbingan kepada manusia. Al-Qur’an sebagai dasar dari
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling Islam juga sudah
menyediakan garis-garis besar dalam praktik layanan, seperti pendekatan,
bidang bimbingan, dan asas-asas yang terdapat dalam Al-Qur’an Surah
Luqman ayat 12-19.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja asas-asas bimbingan dan konseling islam?
2. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling islam?
C. TUJUAN
1. Mengetahui asas-asas bimbingan dan konseling islam
2. Mengetahui prinsip-prinsip bimbingan dan konseling islam

2
Viandi, A. O, (2023), Konsep Bimbingan Dan Konseling Islam Di Dalam Al-Qur’an Surah
Luqman Ayat 17-19, TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(1), hlm.40
BAB II

PEMBAHASAN

A. ASAS-ASAS BIMBINGAN KONSELING ISLAM

Asas berarti dasar, atau sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir dan
berpendapat Dalam pelaksanaan bimbingan konseling Islami, perlu
diperhatikan beberapa asas dan pendekatan, hal ini bertujuan sebagai
landasan dan pedoman dalam pelaksanaan Konseling Islami. Asas
konseling Islami yang dimaksud adalah asas ketauhidan, asas amaliah, asas
akhlakul karimah, asas professional/keahlian, dan asas kerahasiaan. Berikut
akan dijelaskkan lebih rinci: 3

1. Asas kesejahteraan dunia dan akhirat


Pada hakikatnya, manusia menginginkan kehidupan yang bahagia.
Baik kehidupan di dunia terutama kehidupan di akhirat. Oleh karena itu,
pelaksanaan konseling hendaknya merujuk kepada tujuan kebahagiaan
di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Alternatif solusi yang ditawarkan
kepada klien/konseli hendaknya sejalan antara kebahagiaan di dunia
dengan kebahagiaan di akhirat.
Dalam proses bimbingan konseling islam berusaha dalam
memberikan pengaruh terhadap klien untuk mendapatkan arahan dari
masalah yang sedang ia hadapi dan mengingatkan akan kebahagiaan
hakiki berasal dari Allah SWT. Sehingga meningkatkan hidupnya,
terarah dan mendapatkan kebahagian di dunia ini dan di akhirat.
Tidak diragukan lagi bahwa tujuan hidup seorang muslim adalah
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hal ini terbukti dari setiap
akhir doa yang selalu dimohonkan (Q.S. Al-Baqarah/2: 201). Dunia
merupakan ladang bagi akhirat, meski sifatnya hanya sementara, tetapi
sangat menentukan. Oleh karena itu seorang konselor harus mampu

3
Muzaki, I. A., et.all., (2022), Bimbingan Konseling Dalam Perspektif Pendidikan Islam, Intiqad,
14(1), hlm.149.
menyelesaikan masalah konseli yang orientasinya adalah kebahagiaan
dunia dan akhirat.4
2. Asas fitrah
Dalam islam, manusia terlahir dengan fitrah, yaitu memiliki
berbagai kemampuan bawaan dan memiliki kemampuan untuk
beragama, dengan begitu perilaku dan tindakannya harus sejalan
dengan fitrrah yang telah dimiliki.
Fitrah yang dimaksud dalam konteks ini adalah naluri manusia
untuk beragama dan bertauhid. Dengan kata lain, manusia telah
diberikan kecenderugan untuk beriman kepada Allah, akan tetapi seiring
dengan berjalannya waktu manusia menjadi ingkar kepada Allah karena
lingkungan yang membentuknya. Agar prilakunya selalu terjaga dari
perbuatan yang buruk maka ia harus berada pada lingkungan yang baik
karena lingkungan sangat mempengaruhi sifat dan karakter seseorang.
3. Asas Lillahi ta’ala

Bimbingan konseling Islam difokuskan pada Allah, dan itu


bermaksud bahwa akibat dari asas ini seorang konselor menyelesaikan
kewajibannya dengan penuh kesungguhan, ikhlas dan tanpa
mengharapkan apapun. Sementara itu, sebagai klien, mereka harus
mengakui atau meminta bimbingan konseling dengan sungguh-sungguh
dan antusias, ini dilakukan dan ditujukan untuk Allah, sesuai dengan
fungsi dan kewajiban mereka sebagai hamba Allah.

4. Asas Bimbingan Seumur Hidup


Kebahagian dan kesempurnaan tidak selalu ada di kehidupan
manusia. Berbagai kesulitan dan kesusahan akan selalu dilami oleh
setiap manusia. Maka dari itu selama manusia hidup, bimbingan
konseling Islam diperlukan.

4
Napitupulu, D. S., (2019), Dasar-Dasar Konseling dalam Al-Qur’an, Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan
Dan Konseling, 7(2), hlm.60.
5. Asas Keseimbangan Rohaniyah
Rohaniyah memiliki unsur dan daya kemampuan berpikir,
menghayati atau merasakan, serta kehendak hawa nafsu dan juga akal
Keseimbangan rohaniyah menunjukkan sikap manusia antara hal-hal
yang menjadi kepentingan dunia dan kebutuhan untuk akhirat, yang
keduanya harus selaras dan seimbang. Bimbingan konseling Islam untuk
memahami hal ini dengan memanfaatkan fungsi rohaniyah, tidak hanya
mengikuti keinginannya (nafsu).
6. Asas Kemaujudan Individu
Bimbingan konseling terjadi dalam aturan menurut Islam, melihat
orang tersebut sebagai suatu maujud tersendiri. Orang-orang memiliki
hak istimewa, kontras satu sama lain dan memiliki kebebasan individu
sebagai hasil dari kebebasan mereka dan kemampuan esensial dari
potensi rohaniyahnya.
7. Asas Sosialitas Manusia
Manusia adalah makhluk sosial, dalam bimbingan konseling Islam,
sosialitas manusia dipersepsikan dengan mempertimbangkan kebebasan
individu yang berada di dalam batasan kewajiban. Sepanjang garis ini,
bimbingan konseling harus sesuai standar yang ada.
8. Asas Kekhalifahan
Dalam islam, manusia merupakan seorang khalifah. Dengan begitu,
individu harus menjaga keseimbangan karena kekhawatiran hidup
muncul dari ketidakseimbangan yang dilakukan individu tersebut.
9. Asas Keselarasan Dan Keadilan
Segala sesuatu dalam Islam memiliki keselarasan, kesepakatan dan
keseimbangan, dan keharmonisasian. Dengan bimbingan konseling
Islami, dipercaya klien bisa mendapatkan kesepakatan hidup yang
hilang baik secara raga (jasmani) maupun mendalam (rohaniyah), dan
mendapatkan pemerataan menurut masyarakat.
10. Asas Pembinaan Akhlakul Karimah
Dalam proses bimbingan konseling Islami diharapkan bisa
memperbaiki akhlak buruk menjadi akhlak baik (karimah), dan
memberitahu suri tauladan atau contoh yang baik supaya dapat dihayati
oleh klien. Selain itu menolong klien untuk menjaga, mengembangkan
sifat yang baik, lalu menyempurnakan sifat yang tidak baik menjadi
baik.
11. Asas Kasih Sayang
Bimbingan konseling Islami dilakukan dengan kasih sayang, karena
kasih sayang adalah salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan
klien.
12. Asas Saling Menghargai dan Menghormati
Konselor dan klien memiliki kedudukan yang sama dalam proses
bimbingan konseling islam. Perbedaan hanya terdapat pada fungsi saja,
konselor sebagai pemberi pertolongan dan klien sebagai penerima
pertolongan.
13. Asas musyawarah
Proses bimbingan konseling Islam dilakukan dengan cara
musyawarah, artinya konselor dan klien melakukan dialog dengan
sangat baik, tidak saling mengajari, juga tidak ada tekanan atau tekanan.
14. Asas Keahlian
Bimbingan konseling Islam dilakukan orang yang memiliki
kemampuan dibidang ini, baik kemampuan metodelogi, teknik
bimbingan konseling, ataupun dalam bidang yang menjadi masalahan
bimbingan konseling.
15. Asas Kerahasiaan
Sistem konseling harus menghubungi kepribadian klien karena
dialah yang paling memahami kondisinya. Sedangkan keadaan mental
dianggap sebagai sesuatu yang harus dirahasiakan. Dengan begitu
proses bimbingan harus dilakukan secara rahasia (tertutup) dan hasilnya
dirahasiakan untuk orang-orang pada umumnya.
B. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Sutoyo mengungkapkan beberapa prinsip yang berhubungan dengan
bimbingan dan konseling Islami yang harus dipahami oleh konselor, yaitu:
1. Segala sesuatu di dunia ini adalah ciptaan Allah SWT. Mulai dari
tumbuh-tumbuhan, makhluk, manusia, benda hidup dan tak bernyawa
adalah manifestasi Allah. Semua yang telah dibuat ada ketentuan
(hukum) Allah, karena ketentuan itu ada hasil sehingga orang dengan
sungguh-sungguh menerima ketentuan yang telah Allah tetapkan untuk
dirinya.
2. Kata ‘Abdun dalam Al-Qur'an dimaksudkan untuk orang yang berarti
seorang hamba. Dalam proses bimbingan konseling, kata hamba
merupakan gagasan bagi konselor untuk mendorong klien melakukan
aktivitas sesuai dengan tujuan dan niat sehingga aktivitas yang
dilakukan bernilai ibadah.
3. Memberikan pemahaman kepada klien bahwa Allah telah
memerintahkan manusia untuk menjadi khalifah fil ardh yang tertuang
dalam QS. Al-Baqarah (2:23). Dengan cara ini, semua gerakan atau
kegiatan yang dilakukan orang akan diminta pertanggungjawaban.
4. Manusia terlahir dengan fitrah jasmani dan rohani. Fitrah rohani adalah
sebagai kepercayaan (iman). Oleh karena itu, jalannya bimbingan
konseling Islami harus memiliki pilihan untuk meningkatkan
kepercayaan individu (klien).
5. Al-Qur'an menjadi sumber fundamental bagi para advokat sekaligus
mengarahkan orang (klien).
6. Bimbingan dan konseling Islami dilakukan sesuai dengan
keseimbangan yang ada pada individu (klien).
7. Setiap individu memiliki kesempatan untuk terus berkreasi dalam hal
yang positif. Selama waktu yang dihabiskan untuk mengarahkan
pengarahan Islam, diharapkan klien dapat mandiri dari kemampuannya,
sehingga klien dapat memahami dirinya sendiri sesuai dengan aturan
agama Islam.
8. Dalam Islam, pemeluknya diinstruksikan untuk melakukan hal-hal yang
bermanfaat, khususnya saling memberi nasehat. Dengan cara ini,
bimbingan konseling Islam dianggap sebagai ibadah.
Prinsip- prinsip Dasar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam.
Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Islam diantaranya: 5

1. Membantu individu untuk mengetahui, mengenal, dan memahami


keadaan dirinya sesuai dengan hakikatnya (mengingatkan kembali ke
fitrahnya).
2. Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya,
baik dan buruknya, kekuatan dan kelemahannya, sebagai sesuatu yang
telah ditakdirkan oleh Allah, namun manusia hendaknya menyadari
bahwa diperlukan ikhtiar sehingga dirinya mampu bertawakkal kepada
Allah SWT.
3. Membantu individu memahami keadaan (situasi dan kondisi) yang
dihadapinya.
4. Membantu individu menemukan alternatif pemecahan masalah.
5. Membantu individu mengembangkan kemampuannya mengantisipasi
masa depan, sehingga mampu memperkirakan kemungkinan yang akan
terjadi berdasarkan keadaan sekarang dan memperkirakan akibat yang
akan terjadi, sehingga membantumengingat individu untuk lebih berhati-
hati dalam melakukan perbuatan dan bertindak.

5
Musnamar,(2022), Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: UII Press,
1992), hlm.35-40.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asas-asas dan prinsip-psrinsip menjadi landasan penting dalam
pelaksanaan bimbingan konseling Islami, yang tidak hanya fokus pada
pemecahan masalah, tetapi juga pada pengembangan potensi individu
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Untuk menerapkan asas-asas
bimbingan konseling Islam emahaman mendalam tentang Asas-asas
Konselor harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang asas-asas
bimbingan konseling Islam dan bagaimana mereka berhubungan dengan
prinsip-prinsip Islam secara keseluruhan.
B. SARAN
Pada saat pembuatan makalah, penulis menyadari bahwa banyak
sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
harapkan kritik dan sarannya mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas. Perlu adanya metode penilitian lebih lanjut akan upaya
peningkatan diskusi terhadap asas-asas dan prinsip-prinsip Bimbingan dan
Konseling Islam ini.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, H. (2020). Asas-asas Tauhid pada Pelayanan Konseling Islami. AL-
IRSYAD: JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING, 10(2).
Viandi, A. O. (2023). Konsep Bimbingan Dan Konseling Islam Di Dalam
Al-Qur’an Surah Luqman Ayat 17-19. TERAPUTIK: Jurnal
Bimbingan dan Konseling, 7(1), 40-45.
Muzaki, I. A., Amirudin, A., & Rianti, S. S. (2022). Bimbingan Konseling
Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Intiqad, 14(1), 143-158.
Napitupulu, D. S. (2019). Dasar-Dasar Konseling dalam Al-Qur’an. Al-
Irsyad: Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 7(2).
Mahmudi, I. (2016). Pembentukan Karakter Melalui Layanan Bimbingan
Dan Konseling Islami. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan
Konseling, 3(1).
Rizqiyah, H. (2017). Bimbingan dan konseling islam persfektif dakwah
menurut Samsul Munir Amin (Doctoral dissertation, UIN Raden
Intan Lampung).
Fitriya, A. (2013). Bimbingan dan Konseling. Al Qodiri: Jurnal Pendidikan,
Sosial Dan Keagamaan, 4(1), 64-75.

Anda mungkin juga menyukai