Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Bimbingan Dan
Konseling Islam

Disusun oleh:
Panji Fauzan Abdurachman 22130291
Muhammad Lutfi Aiman 22130271
Fitri Zahrotun Nafisah 22130061
Sella Anjelika Putri 22130171
Siti Rindiyani Danuri Yati 22130191

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM KH. RUHIAT CIPASUNG (UNIK)
TASIKMALAYA
2024 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menurunkan rahmat dan
hidayat-Nya sehingga kita bisa berkumpul dan hadir pada mata kuliah ini. Shalawat
besertakan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang
ini.
Dengan disusunnya makalah ini, penulis berharap dapat memberikan ilmu-
ilmu bermanfaat yang berkaitan dengan BK Islam. Tidak terlupakan juga kami
ucapkan terimakasih kepada dosen, rekan-rekan, dan seluruh aspek yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Terakhir, kami meminta maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan
dan kekeliruan dalam pembuatan makalah ini. Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari rekan-rekan semua agar kita bisa saling membantu dan berkembang
dalam hal kebaikan.

Cipasung, 27 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................2
A. Bimbingan Konseling Islam.................................................................................2
1. Definisi Bimbingan dan Konseling ..................................................................2
2. Konsep Bimbingan dan Konseling Islam ........................................................3
B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling Islam ...............................................6
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................8
A. Kesimpulan ...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling Islam memiliki peran penting dalam membentuk
karakter muslim di lembaga pendidikan Islam. Dalam konteks ini, bimbingan dan
konseling Islam menjadi instrumen utama dalam membentuk kepribadian yang
sesuai dengan ajaran Islam. Namun, terdapat hambatan-hambatan yang perlu diatasi
dalam implementasi bimbingan dan konseling Islam untuk membentuk kepribadian
Muslim yang ideal. Dengan adanya pemahaman yang mendalam tentang konsep
bimbingan dan konseling Islam beserta fungsi dan tujuannya, maka lembaga
pendidikan Islam dapat lebih efektif dalam membimbing peserta didik menuju
pertumbuhan dan perkembangan optimal mereka..

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Bimbingan dan Konseling Islam?
2. Apa saja tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Islam
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui Konsep Bimbingan dan Konseling Islam
2. Dapat mengetahui tujuan dan fungsi Bimbingan dan Konseling
Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bimbingan Konseling Islam
1. Definisi Bimbingan dan Konseling

Kata guidance berasal dari kata dasar (to) guide, yang artinya
menuntun, mempedomi, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan. Adapun
pengertian bimbingan yang lebih formulatif adalah bantuan yang diberikan
kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,
memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana
masa depan yang lebih baik.
Prayitno memaknai bimbingan sebagai pemberian yang dilakukan
orang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa, agar yang dibimbing mengembangkan
kemampuannya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan
individu dan daran yang ada, dan dapat dikembangkan berdasarkan
normanorma yang berlaku.
Konseling berasal dari istilah Inggris “counseling” yang kemudian
diindonesiakan menjadi “konseling”. Sedangkan secara etimologi istilah
konseling berasal dari bahasa latin yaitu “counsiliun” yang berarti
“menerima atau memahami”.
Menurut smith dalam prayitno dan amti (2004) Konseling
merupakan proses dimana konselor membantu konseli membuat
interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan
pilihan,rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa bimbingan dan
konseling merupakan proses pemberian bantuan kepada individu lewat
bimbingan – bimbingan dalam proses perkembangan individu supaya
mencapai optimal dan membantu individu menuntun membuat interpretasi
dari setiap masalah yang ia hadapi berdasarkan fakta dan urgensi.

2
2. Konsep Bimbingan dan Konseling Islam

Konsep bimbingan konseling Islam merupakan suatu istilah yang


sering didengar dalam kancah kehidupan modern dan merupakan salah satu
cabang dari ilmu dakwah terapan. Bimbingan konseling Islam merupakan
proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras
dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat memaksimalkan
potensi tersebut

Landasan dasar bimbingan konseling Islam adalah Al-Quran dan


sunah Rasul dapat diistilahkan sebagai landasan ideal dan konseptual

Prinsip-prinsip dasar dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling


Islam meliputi senantiasa beriman kepada Allah SWT, memiliki prinsip
kepercayaan, prinsip kepemimpinan, prinsip pembelajaran, prinsip masa
depan, dan prinsip keteraturan

Bimbingan Konseling Islam adalah suatu usaha membantu individu


dalam menanggulangi penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang
dimilikinya, sehingga ia kembali menyadari peranannya sebagai khalifah di
bumi dan berfungsi untuk menyembah / mengabdi kepada Allah SWT
sehingga akhirnya tercipta kembali hubungan yang baik dengan Allah,
dengan manusia dan alam semesta. (Hallen, 2002: 22).

Adz-Dzaky (Adz-Dzaky, 2001: 137) berpendapat bahwa Konseling


Islam adalah “Suatu aktivitas memberikan bimbingan, pelajaran dan
pedoman kepada individu yang meminta bimbingan (klien) dalam hal
bagaimana seharusnya seorang klien dapat mengembangkan potensi
akalnya fikirannya, kejiwaannya keimanannya, dan keyakinan serta dapat
menanggulangi problematika hidup dan kehidupannya dengan baik dan
benar secara mandiri yang berparadigma kepada al-Qur'an dan as-Sunnah
Rasulullah SAW.

Bimbingan Konseling Islam didasarkan pada petunjuk al-Qur'an dan


al-Hadits, baik mengenai ajaran memerintah atau memberi isyarat agar 37

3
memberi bimbingan, petunjuk kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan
firman Allah SWT:

ُ َّ ‫ي َ ا أ َيُّ َه ا ال ن‬
‫اس ق َ د َج ا َء ت ك ُ م َم و ِّع ظَ ة ِّم ن َر ب ِّ ك ُ م‬
‫ُور َو ه ُ د ًى َو َر ح َم ة‬ ُّ ‫َو ِّش ف َ اء لِّ َم ا ف ِّ ي ال‬
ِّ ‫ص د‬
‫لِّ ل ُم ؤ ِّم ن ِّ ي َن‬
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang bearada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman”. (QS. Yunus: 57).
(Depag RI, 1989: 315).

ِّ ‫ك ل َ ت َه ِّد ي إ ِّ ل َ ى‬
‫ص َر اط ُم س ت َقِّ يم‬ َ َّ ‫َو إ ِّ ن‬
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang
lurus”. (QS. As-Syura: 52). (Depag RI, 1989: 791).

Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa tujuan alQur'an al-Karim dalam


memperbaiki jiwa manusia itu ada empat perkara mauidah, syifa', hudan,
dan rahmat. (Badan Wakaf UII, 1991: 400-405)

a) Mauidah, yaitu pelajaran dari Allah kepada seluruh umat manusia


agar terbimbing mencintai yang hak dan yang benar serta menjauhi
perbuatan yang bathil dan jahat sehingga perbuatan ini betul-betul
dapat tergambarkan dalam perilaku atau perbuatan mereka.
b) Syifa, yaitu penyembuh bagi penyakit yang bersarang di dalam dada
manusia seperti syirik, kufur dan munafik termasuk juga semua
penyakit jiwa yang mengganggu ketentraman jiwa seperti pendirian,
putus harapan, memperturutkan hawa nafsu, menyembunyikan rasa
dengki dan hasut terhadap semua manusia, perasaan dengki dan
menyembunyikan permusuhan, mencintai kebatilan dan kejahatan
serta membenci kebenaran dan keadilan.

4
c) Hudan, yaitu petunjuk pada jalan yang lurus menyelamatkan
manusia dari i'tikad yang sesat dengan jalan membimbing akal dan
perasaannya agar beritikad benar dengan memperhatikan bukti-
bukti kejalan Allah serta membimbing mereka agar giat beramal
dengan jalan mengutamakan kemaslahatan yang akan mereka dapat,
seperti mengetahui mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana
perbuatan yang harus ditinggalkan.
d) Rahmat, yaitu karena Allah yang diberikan kepada orang-orang
mukmin yang dapat mereka petik dari petunjuk-petunjuk yang
terdapat dalam al-Qur'an. Orang-orang mukmin yang meyakini dan
melaksanakan amal shaleh mereka akan menuai buahnya yaitu
mereka akan hidup tenang, tolong menolong, sayang menyayangi,
bekerja sama dalam menegakkan keadilan, menumpas kejahatan dan
kekejaman serta bantu membantu untuk memperoleh kesejahteraan.

Empat sifat yang terkandung dalam ayat tersebut diciptakan oleh Allah
sesuai dengan fitrah kejadian manusia, artinya menurut akal kejadian
manusia itu mempunyai kecenderungan untuk menerima petunjukpetunjuk
yang dipedomani untuk kebahagiaan hidupnya dan suka hidup damai, kasih
mengasihi dan sayang menyayangi diantara mereka.

Ayat tersebut memberi petunjuk kepada kita bahwa Konseling Islam di


samping perlu dilakukan kepada orang lain, juga terhadap diri sendiri,
karena dimungkinkan keberhasilannya dipandang sebagai salah satu tugas
dan 40 cirri bagi orang yang beriman. Konseling Islam merupakan
pengetahuan yang sangat penting sehingga perlu diketahui oleh semua
manusia, agar sesuai dengan firman Allah SWT:

“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,


kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kebenaran”. (QS. Ashr: 1-3). (Depag RI, 1989: 1099).

5
B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling Islam

Tujuan bimbingan dan konseling Islam adalah untuk membantu


individu dalam memahami posisi diri agar mampu menjadi pribadi yang
mandiri dan berkarakter
Tujuan Konseling secara umum menurut Shertzer dan Stone
sebagaimana dikutip oleh Abimanyu (Abimanyu, 1996: 13-17)
mengelompokkan tujuantujuan Bimbingan Konseling yang meliputi
perubahan perilaku, kesehatan mental yang positif, pemecahan masalah,
keefektifan pribadi dan pengambilan keputusan.
Konseling Islam mempunyai dua tujuan sebagaimana disampaikan
Faqih, yaitu:
Pertama, tujuan umum Konseling Islam adalah membantu individu
mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnhya agar mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kedua, tujuan khusus Konseling Islam adalah membantu individu
agar tidak menghadapi masalah, memelihara dan mengembangkan situasi
dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih
baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dengan
orang lain. (Adz-Dzaky, 2002: 217)

Tujuan Konseling Islam sebagaimana yang dikemukakan oleh Adz-Dzaky


(2002: 49) adalah sebagai berikut:

1) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan


kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai
(muthmainnah) bersikap lapang dada (radhiyah), dan mendapatkan
pencerahan taufiq hidayah Tuhannya (mardhiyah).
2) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan
tingkah laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri,
lingkungan keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan sosial
dan alam sekitarnya.

6
Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu
sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong
menolong, dan rasa kasih sayang.

Sedangkan fungsi Konseling Islam menurut Faqih (Faqih, 2001: 34-


37) memberikan rumusan tentang fungsi Konseling Islam, yaitu:

1) Fungsi prefentif, yakni membantu individu menjaga atau mencegah


timbulnya masalah bagi dirinya.
2) Fungsi kuratif atau korektif, membantu individu memecahkan
masalah yang sedang dihadapi atau dialami.
3) Fungsi prefentif dan developmental, yakni memelihara agar keadaan
yang telah baik tidak menjadi buruk kembali serta mengembangkan
keadaan yang sudah baik menjadi lebih baik, sehingga
memungkinkan menjadi sebab munculnya masalah baginya. 4)
Fungsi preservatif, membantu individu menjaga agar situasi dan
kondisi yang semula tidak baik (mengandung masalah) menjadi baik
(terpecahkan) dan kebaikan itu bertahan lama.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling Islam memiliki peran penting dalam membentuk
karakter muslim di lembaga pendidikan Islam. Bimbingan dan konseling Islam
merupakan proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras
dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat memaksimalkan
potensi tersebut.

Tujuan bimbingan dan konseling Islam adalah untuk membantu individu


dalam memahami posisi diri agar mampu menjadi pribadi yang mandiri dan
berkarakter.

Fungsi bimbingan dan konseling Islam meliputi membantu individu dalam


menanggulangi penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya,
sehingga ia kembali menyadari peranannya sebagai khalifah di bumi dan berfungsi
untuk menyembah / mengabdi kepada Allah SWT sehingga akhirnya tercipta
kembali hubungan yang baik dengan Allah, dengan manusia dan alam semesta

8
DAFTAR PUSTAKA

Faqih, Ainur Rahim. (2001). Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta
: UI Press.
Kenedy, Gusril. (2024). Konsep Dasar Konseling Pendidikan Islam. Jurnal
Kolaboratif sains VOLUME 7. 4858-Article Text-17349-2-10-
20240122[1].pdf. Diakses pada 25 Februari 2024
Prayitno dan Erman Amit. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Cet. I;
Jakarta: Rineka Cipta. h. 28.

Anda mungkin juga menyukai