Laporan Arif Gunawan
Laporan Arif Gunawan
PENCEMARAN DARAT
DOSEN PENGAMPU:
Drs. Jasmidi, M.Si.
Rini Selly, S.Pd, M.Sc
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan dan kemudahan kepada saya
sehingga mampu menyelesaikan tugas Laporan MR-RI ini. Tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Lingkungan.
Tugas Laporan MR-RI ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa tugas Laporan MR-RI ini masih jauh
dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
kami memohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman yang masih
terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman yang belum seberapa.
Karena itu kami sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Kami berharap semoga tugas Laporan
MR-RI ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima
kasih.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Atas dasar informasi diatas sudah seharusnya setiap warga atau
masyarakat baik dari golongan apapun di manapun dan kapanpun waktunya
bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungannya dengan tidak
membuang sampah yang merupakan hasil dari aktivitas masyarakat itu sendiri,
karena pada dasarnya setiap kegiatan warga masyarakat menghasilkan sampah
baik ketika memproduksi maupun ketika mengkonsumsi. Sehingga sampah
inilah yang cukup besar andilnya dalam pencemaran dan merusak estetika
lingkungan sebagaimana yang terihat sekarang dibeberapa tempat di kota
Medan ditemukan timbunan atau tumpukan sampah.
Sampah dan sisa makanan yang dibuang secara sembarangan
mengundang banyak kuman dan parasit. Hal ini karena sampah yang dibiarkan
tergeletak di dalam rumah atau di tanah membusuk dan banyak kuman akan
tumbuh di atasnya, terlebih jika cuaca sedang hangat dan lembap. Kuman-
kuman tersebut dapat menularkan berbagai macam penyakit apabila disentuh
oleh manusia. Itu mengapa, penting untuk tidak membuang sampah
sembarangan karena untuk mencegah timbulnya penyakit.
Keadaan yang terjadi di Kecamatan Sunggal Desa Sei Mencirim Dusun
1 tidak jauh berbeda dengan wilayah lainnya di kota Medan, sampah rumah
tangga yang dihasilkan masyarakatnya mengalami peningkatan setiap harinya.
Tentu kondisi ini membawa dampak tersendiri bagi kesehatan masyarakat dan
lingkungan seperti masalah pelayanan, masalah pengelolaan, masalah
pengumpulan atau masalah pengangkutan sampah Rumah tangga, serta
dampak yang paling tinggi adalah terjadinya banjir. Hal ini terbukti betapa
seringnya ditemukan di sekitar rumah penduduk, di pinggir jalan atau Gang
warga, di lahan-lahan kosong dan di drainase (parit busuk) dipenuhi gumpalan-
gumpalan sampah yang seharusnya bukan tempat pembuangan sampah.
Pembuatan label sampah organik dan anorganik dapat membantu
meminimalisir terjadinya pencemaran darat yang disebabkan oleh sampah. Hal
ini juga dapat membantu kinerja Petugas layanan sampah serta dapat menjadi
sumber pendapatan untuk masyarakat-masyarakat sekitar. Sampah organik
dapat diubah menjadi pupuk kompos dan dapat diaplikasikan untuk masyarakat
2
yang memiliki lahan pertanian. Sedangkan sampah anorganik dapat dijual
kembali kepada penadah barang rongsokan.
Kegiatan sosialisasi pun harus sering-sering dilaksanakan dan
dilakukan kepada masyarakat, tak lain tujuan sosialisasi ini adalah untuk
mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, dampah
sampah, dan juga mengenai solusi mencegah pencemaran darat yang dilakukan
oleh sampah.
Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan, maka penulis
melaksanakan Mini riset dan rekayasa ide “Pemanfaatan Sampah Melalui
Trash Labels Bankers untuk Mengurangi Masalah Sampah di Dusun I
Desa Sei Mencirim Kecamatan Sunggal”
3
BAB II
USULAN IDE
4
Kecamatan Sunggal. Hal tersebut menjadi kendala pemerintah untuk
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam penyetoran sampah.
5
2.2.3 Trash Label Anorganic
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti
mineral, minyak bumi, dan atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini
tidak terdapat di alam seperti plastik dan alumunium. Sebagai zat anorganik
secara keseluruhan tidak dapat di urai oleh alam, sedangkan sebagaian lainya
hanya dapat diurai dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini dalam
tingkat rumah tangga dalam bentuk botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan
kaleng. Kertas, koran dan karton yang berupa perkecualian. Berdasarkan
asalnya, kertas, koran dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena
kertas, koran dan karton dapat di daur ulang seperti sampah anorgaik lain
(misalnya gelas, kaleng dan plastik), maka dimasukkan kedalam kelompok
sampah anorganik.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
yang memiliki lahan pertanian. Sedangkan sampah anorganik dapat dijual
kembali kepada penadah barang rongsokan.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengelolaan sampah dimulai dari sumber, pewadahan, pengumpulan,
transfer/pemindahan dan transport/pengangkutan, pengolahan serta
pembuangan akhir. Pengurangan meliputi pembatasan timbulan, pendaur
ulangan sampah dan atau pemanfaatan kembali sampah. Penanganan sampah
meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pemrosesan
akhir sampah.
Trash Label adalah label yang digunakan untuk menandai sampah sesuai
dengan sifatnya. Trash label digunakan untuk memudahkan masyarakat
mengetahui kemana ia harus membuang sampah yang sifatnya organik atau
anorganik. Trash label berguna untuk meminimalisir terjadinya penumpukan
sampah yang menyebabkan terjadinya pencemaran darat.
9
10