Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAQWA DAN IMPLEMENTASINYA

Oleh
AMALIA ANGGREINI
NIM 161810301057
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MIPA
KELOMPOK 8

KELAS PAI 31
MATA KULIAH UMUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS JEMBER
2016

0
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Taqwa adalah kumpulan semua kebaikan yang hakikatnya merupakan
tindakan seseorang untuk melindungi dirinya dari hukuman Allah dengan
ketundukan total kepada-Nya. Asal-usul taqwa adalah menjaga dari kemusyrikan,
dosa dari kejahatan dan hal-hal yang meragukan. Seruan Allah pada surat Ali
imran ayat 102 yang berbunyi, Bertaqwalah kamu sekalian dengan sebenar-
benarnya taqwa dan janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam keadaan
muslim, bermakna bahwa Allah harus dipatuhi dan tidak ditentang diingat dan
dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.
Taqwa adalah bentuk peribadatan kepada Allah seakan-akan kita melihat-
Nya dan jika kita tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Allah selalu melihat
kita. Taqwa adalah tidak terus menerus melakukan maksiat dan tidak terpedaya
dengan ketaatan. Taqwa kepada Allah adalah jika dalam pandangan Allah
seseorang selalu berada dalam keadaan tidak melakukan apa yang dilarang-Nya,
dan Dia melihatnya selalu. Yang menjadi permasalahan sekarang adalah bahwa
umat islam berada dalam kehidupan modern yang serba mudah, serba bisa bahkan
cenderung serba boleh. Setiap detik dalam kehidupan umat islam selalu
berhadapan dengan hal-hal yang dilarang agamanya akan tetapi sangat menarik
naluri kemanusiaanya, ditambah lagi kondisi religius yang kurang mendukung.
Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan kondisi umat islam terdahulu yang
situasi zamannya cukup mendukung kualitas iman seseorang.
Oleh karena itu, kita perlu mewujudkan satu konsep khusus mengenai
pelatihan individu muslim menuju sikap taqwa sebagai tongkat penuntun yang
dapat digunakan (dipahami) oleh muslim manapun. Menumbuhkan sikap taqwa
dapat kita mulai dengan melakukan hal-hal kecil, seperti menjaga pandangan,
serta melatih diri untuk terbiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dari Taqwa?
2. Bagaimana ciri-ciri dari orang yang bertaqwa?
3. Bagaimana implementasi taqwa dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian taqwa dan ciri-ciri dari orang
yang bertaqwa.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah seseorang dapat dikatakan sebagai
Orang yang bertaqwa.
3. Agar kita dapat mengimplementasikan taqwa dalam kehidupan kita
sehari-hari.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Taqwa


Secara Etimologi, Taqwa berasal dari kata waqayaqiwiqayah, yang
berarti menjaga diri, menghindari, dan menjauhi. Sedangkan secara Terminologi,
Taqwa adalah takut kepada Allah berdasarkan kesadaran, mengerjakan perintah-
Nya, tidak melanggar larangan-Nya, dan takut terjerumus kedalam perbuatan
dosa. Secara etimologi, kata taqwayang terulang dalam Al-Qur'an sebanyak
259 kali (al-Baqiy, 1945: 758-761) dengan segala derivasinya yang mengandung
makna cukup beragam, di antaranya: memelihara,menghindari, menjauhi,
menutupi,dan menyembunyikan. Namun,ragam arti tersebut masih tetap mengacu
pada satu makna, yaitu antisipasi diri terhadap dunia luar. Al-Raghib al-Asfahani,
dalam bukunya Mu 'jam Mufradat Alfdz. Al-Qur'dn, menjelaskan bahwa kalimat
taqwa mengandung arti memelihara diri dari hal-hal yang akan membawa kepada
kemudharatan.
Muhammad Abduh, dalam kitab Tqfsir al-Manar, juga menyatakan bahwa
kalimat taqwa, secara etimologi, dapat diartikan menjauhkan diri dari
kemudharatan atau menolaknya. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kalimat
taqwa sering disandarkan kepada kalimat Allah (ittaqullah), sehingga artinya
menjadi menjauhkan diri dari Allah. Arti semacam ini, jika dipahami secara
tekstual, kontradiksi dengan ayat-ayat al-Qur'an yang lain yang memerintahkan
manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka makna yang sesungguhnya,
yang dimaksud oleh kalimat ittaqullah, adalah menjauhkan diri dari siksaan atau
azab Allah. Karena, menurut sebagian ulama tafsir, dalam kalimat ittaqullah
tersirat kata yang mengandung arti siksaan atau azab (QS. Al-Baqarah/2:196,203,
al-Maidah/5:4,7,8). Usaha untuk menjauhkan diri dari siksaan atau azab Allah
tersebut dapat dilakukan dengan cara "meninggalkan larangan Allah dan sekaligus
melaksanakan perintah-Nya" (imtisalal-awamirillah wa ajtinab al-nawahihi).
Jadi,pada hakikatnya orang yang bertaqwa adalah orang yang menjaga
dirinya dari azab Allah,yaitu mereka yang memiliki pandangan dan kesadaran

3
yang tinggi dalam memahami dan menghayati sebab-sebab yang dapat
menimbulkan azab tersebut (memahami hukum-hukum Allah). Dalam redaksi
ayat-ayat al-Qur'an, kalimat perintah, khususnya yang berkaitan dengan perintah
bertaqwa, bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti fiil 'amar, lam 'amar,
istijham, kalimat tarajji, danjutnlah khabariyah yang mengandung makna
insyaiyyah. Diantaranya sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan fiil amar
Perintah bertaqwa yang datang dalam bentuk fi'il ' amar terulang sebanyak
54 kali dalam Al-Qur'an (al-Baqiy, 1945:758-761). Misalnya dalam ayat berikut :

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan- Nya supaya kamu
mendapat keberuntungan (QS. Al-Maidah/5: 35).
2. Dengan menggunakan lam' amar.
Perintah bertaqwa yang datang dalam bentuk lam amar terulang sebanyak
satu kali dalam Al-Qur'an, yaitu firman Allah surat An-Nisa ayat 9 :

Artinya :
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seaitdainya meninggalkan
di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar (QS. An-Nisa/4:9).

4
3. Dengan menggunakan istifham
Dalam Al-Qur'an, perintah bertaqwa juga datang dalam bentuk kalimat
istifham, yang terulang sebanyak lima (5) kali (QS.al-A'raf, 7: 65, Yunus/10: 31,
al Mu'minun/23:23,32,87).Contohnya:

Artinya :
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Ad saudara mereka (Hud). Dia
berkata: Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain
dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa kepadanya (QS. al-A'raf,7:65).
4. Dengan menggunakan kalimat tarajji
Bentuk lain dari kalimat perintah bertaqwa adalah dengan kalimat tarajji, yang
terulang dalam Al-Qur'an sebanyak 12 kali(QS.AlBaqarah,2:21,51,64,69,179,183,
l87, al-An'am/6:153, al- A'rafl7:164,171, Rum/30:113,Lukman/39:28).Contohnya:

Artinya :
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia. Dan jangalah kamu mengikuti jalan-jalan (yang Iain), karenajalan-
jalanitu mencerai beraikan kamu dan jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertaqwa(QS.al-An'am/6:153).
5. Dengan menggunakan jumlah khabariyah yang mengandung makna
insyaiyah
Perintah bertaqwa dengan menggunakan jumlah ini cukup banyak, di
antara contohnya adalah:

5
Artinya :
Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah
yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tandatanda
kekuasaan Allah mudah-mudahan mereka selalu ingat (QS. al-A'raf/7:26).

2.2 Ciri-Ciri Orang Bertaqwa


Ciri-Ciri Orang Yang Bertaqwa Menurut Al-Qur'an antara lain :
1. Beriman kepada Allah, Hari akhir, para malaikat, kitab-kitab, para nabi;
berinfaq, memerdekakan budak, mendirikan shalat, zakat, menepati janji dan
sabar. Allah SWT berfirman :

Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
[yang memerlukan pertolongan] dan orang-orang yang meminta-minta; dan

6
[memerdekakan] hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar [imannya]; dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa. (Q.S.al-Baqarah: 177).
2. Menaati segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

Artinya :
Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertawakkal diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(QS. Al-Hujurat 49:13)

3. Beriman dan membenarkan kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah dan


memperjuangkan kebenaran tersebut.

Artinya:
(33)Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya,
mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (34)Mereka memperoleh apa yang
mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang
yang berbuat baik. (QS.Az Zumar , 39:33-34)
4. Senantiasa tawakal.

7
Artinya:
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan
bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang
mereka kerjakan. (QS. Ali Imran, 3:120)
5. Menafkahkan hartanya dan menahan api kemarahan serta memaafkan
kesalahan orang lain.

Artinya:
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
(QS. Ali Imran, 3:134)
6. Apabila mengerjakan perbutan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka
ingat akan Allah dan memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan mereka
tidak akan meneruskan perbuatan keji itu.

8
Artinya :
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. (QS. Ali Imran,3:135)

2.3 Implementasi Taqwa Dalam Kehidupan


Ketaqwaan yang dianugerahkan Allah SWT untuk kaumnya haruslah
disyukuri dan diperkuat dengan cara meningkatkan ibadah amal, misalnya
disamping menjalankan ibadah wajib (sholat, zakat, puasa), juga menjalankan
ibadah sunnah,misalnya dengan membayar infaq dan sedekah. Contoh
implementasi taqwa dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut:
1. Menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya.
2. Membersihkan diri dari hal-hal yang diharamkan .
3. Ringan tangan atau saling membantu sesama manusia.
4. Menjaga aurat pada dirinya sesuai dengan ajaran agama.Ada sebuah hadist
yang menyatakan,bahwa Rosulullah SAW bersabda:
"Barang siapa bisa menjamin diantara kedua mulut (bibir)nya (bibir atas dan
bawah),niscaya aku akan menjadi surganya".
5. Menjaga amanah dan menepati janji. Sebagai orang yang bertaqwa kita harus bisa
menjaga amanah yang diberikan kepada diri kita dan berusahal untuk selalu
menepati janji selagi masih mampu.
6. Menjaga sholat wajib dan menjaga cara dan bacaannya dengan benar
sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Disamping itu juga
harus bisa menjaga efek positif dari sholat, yaitu dengan benar-benar menghayati
dan melaksanakan apa yang telah dibaca dalam melaksanakan sholat.
7. Mengamalkan semua unsur amal shaleh dengan dasar beriman dan
mencari ridha Allah. Orang yang bertaqwa senantiasa berbuat kebajikan serta
menjauhi kemurkaan, untuk dirinya dan untuk orang lain.

9
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk bertaqwa kepada Allah
SWT. Karena Allah hanya menerima ibadah dari orang-orang yang bertaqwa.
Allah hanya membela, membantu dan melindungi orang-orang yang bertaqwa.
Hanya orang-orang yang bertaqwa saja yang akan selamat di sisi Allah Taala.

Dari berbagai makna yang terkandung dalam taqwa, kedudukannya sangat


penting dalam agama islamdan kehidupan manusia karena taqwa adalah pokok
dan ukuran dari segala pekerjaan seorang muslim.
Agar dapat menjadi orang yang bertaqwa kita haruslah memperkuat iman
kita dan percaya akan kekuasaan-kekuasaan Allah kemudian saling membantu
antar sesama manusia karena taqwa tidak hanya hubungan kepada Allah saja
melainkan ada hubungan antar sesama manusia, yang ketiga kita harus menjaga
ibadah-ibadah wajib yang telah diperintahkan Allah kepada kita, memiliki
kehormatan diri dan yang terakhir selalu sabar terhadap cobaan yang kita hadapi.

3.2 Saran
Dalam kehidupan modern, kita sebagai manusia tidak boleh terlepas dari
taqwa. Karena dengan bertaqwa, kita dapat mencegah dan menyelamatkan diri
dari hal-hal yang menyesatkan atau dari segala sesuatu yang tidak baik. Selain
itu, kita juga dapat menentukan apakah modernisasi tersebut dianggap sebagai
suatu kemajuan atau tidak, dipandang bermanfaat atau tidak, diperlukan atau
sebaliknya perlu dihindari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Azyumardi,Azra, dkk.2003. Buku Teks Pendidikan Agama Islam,.Jakarta:


Departemen Agama RI
Choiruddin,Hadiri.1999.Klasifikasi Kandungan Al-Quran. Jakarta: Gema Insani
Press
Irsyadunnas. 2003. Kajian Tentang Ayat-Ayat Taqwa. Jurnal Pendidikan
Agama Islam. 12, (3), 509-514

11

Anda mungkin juga menyukai