Oleh
AMALIA ANGGREINI
NIM 161810301057
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MIPA
KELOMPOK 8
KELAS PAI 31
MATA KULIAH UMUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS JEMBER
2016
0
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dari Taqwa?
2. Bagaimana ciri-ciri dari orang yang bertaqwa?
3. Bagaimana implementasi taqwa dalam kehidupan sehari-hari?
2
BAB 2. PEMBAHASAN
3
yang tinggi dalam memahami dan menghayati sebab-sebab yang dapat
menimbulkan azab tersebut (memahami hukum-hukum Allah). Dalam redaksi
ayat-ayat al-Qur'an, kalimat perintah, khususnya yang berkaitan dengan perintah
bertaqwa, bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti fiil 'amar, lam 'amar,
istijham, kalimat tarajji, danjutnlah khabariyah yang mengandung makna
insyaiyyah. Diantaranya sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan fiil amar
Perintah bertaqwa yang datang dalam bentuk fi'il ' amar terulang sebanyak
54 kali dalam Al-Qur'an (al-Baqiy, 1945:758-761). Misalnya dalam ayat berikut :
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan- Nya supaya kamu
mendapat keberuntungan (QS. Al-Maidah/5: 35).
2. Dengan menggunakan lam' amar.
Perintah bertaqwa yang datang dalam bentuk lam amar terulang sebanyak
satu kali dalam Al-Qur'an, yaitu firman Allah surat An-Nisa ayat 9 :
Artinya :
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seaitdainya meninggalkan
di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar (QS. An-Nisa/4:9).
4
3. Dengan menggunakan istifham
Dalam Al-Qur'an, perintah bertaqwa juga datang dalam bentuk kalimat
istifham, yang terulang sebanyak lima (5) kali (QS.al-A'raf, 7: 65, Yunus/10: 31,
al Mu'minun/23:23,32,87).Contohnya:
Artinya :
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Ad saudara mereka (Hud). Dia
berkata: Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain
dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa kepadanya (QS. al-A'raf,7:65).
4. Dengan menggunakan kalimat tarajji
Bentuk lain dari kalimat perintah bertaqwa adalah dengan kalimat tarajji, yang
terulang dalam Al-Qur'an sebanyak 12 kali(QS.AlBaqarah,2:21,51,64,69,179,183,
l87, al-An'am/6:153, al- A'rafl7:164,171, Rum/30:113,Lukman/39:28).Contohnya:
Artinya :
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia. Dan jangalah kamu mengikuti jalan-jalan (yang Iain), karenajalan-
jalanitu mencerai beraikan kamu dan jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertaqwa(QS.al-An'am/6:153).
5. Dengan menggunakan jumlah khabariyah yang mengandung makna
insyaiyah
Perintah bertaqwa dengan menggunakan jumlah ini cukup banyak, di
antara contohnya adalah:
5
Artinya :
Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah
yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tandatanda
kekuasaan Allah mudah-mudahan mereka selalu ingat (QS. al-A'raf/7:26).
Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
[yang memerlukan pertolongan] dan orang-orang yang meminta-minta; dan
6
[memerdekakan] hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar [imannya]; dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa. (Q.S.al-Baqarah: 177).
2. Menaati segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.
Artinya :
Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertawakkal diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(QS. Al-Hujurat 49:13)
Artinya:
(33)Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya,
mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (34)Mereka memperoleh apa yang
mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang
yang berbuat baik. (QS.Az Zumar , 39:33-34)
4. Senantiasa tawakal.
7
Artinya:
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan
bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang
mereka kerjakan. (QS. Ali Imran, 3:120)
5. Menafkahkan hartanya dan menahan api kemarahan serta memaafkan
kesalahan orang lain.
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
(QS. Ali Imran, 3:134)
6. Apabila mengerjakan perbutan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka
ingat akan Allah dan memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan mereka
tidak akan meneruskan perbuatan keji itu.
8
Artinya :
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. (QS. Ali Imran,3:135)
9
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk bertaqwa kepada Allah
SWT. Karena Allah hanya menerima ibadah dari orang-orang yang bertaqwa.
Allah hanya membela, membantu dan melindungi orang-orang yang bertaqwa.
Hanya orang-orang yang bertaqwa saja yang akan selamat di sisi Allah Taala.
3.2 Saran
Dalam kehidupan modern, kita sebagai manusia tidak boleh terlepas dari
taqwa. Karena dengan bertaqwa, kita dapat mencegah dan menyelamatkan diri
dari hal-hal yang menyesatkan atau dari segala sesuatu yang tidak baik. Selain
itu, kita juga dapat menentukan apakah modernisasi tersebut dianggap sebagai
suatu kemajuan atau tidak, dipandang bermanfaat atau tidak, diperlukan atau
sebaliknya perlu dihindari.
10
DAFTAR PUSTAKA
11