Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan
keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam
jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta
penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (KEPMENKES RI
NOMOR: 812, 2007).

Perawatan paliatif (dari bahasa Latin”palliare,”untuk jubah) adalah setiap bentuk perawatan
medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala penyakit, dari
pada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari penyakit itu
sendiri atau memberikan menyembuhkan.

Tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani
bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya. Tata kerja organisasi perawatan paliatif ini
bersifat koodinatif dan melibatkan semua unsur terkait dengan mengedepankan tim kerja yang
kuat, membentuk jaringan yang luas, berinovasi tinggi, dan layanan sepenuh hati.

Definisi Perawatan palliative telah mengalami beberapa evolusi. menurut WHO pada 1990
perawatan palliative adalah perawatan total dan aktif dari untuk penderita yang penyakitnya tidak
lagi responsive terhadap pengobatan kuratif. Berdasarkan definisi ini maka jelas Perawatan
Paliatif hanya diberikan kepada penderita yang penyakitnya sudah tidak respossif terhadap
pengobatan kuratif. Artinya sudah tidak dapat disembuhkan dengan upaya kuratif apapun. Tetapi
definisi Perawatan Paliatif menurut WHO 15 tahun kemudian sudah sangat berbeda.

Di sini dengan jelas dikatakan bahwa Perawatan Paliatif diberikan sejak diagnosa ditegakkan
sampai akhir hayat. Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanjut, masih bisa
disembuhkan atau tidak, mutlak Perawatan Paliatif harus diberikan kepada penderita itu.
Perawatan Paliatif tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan
memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang berduka.

Maka timbulah pelayanan palliative care atau perawatan paliatif yang mencakup pelayanan
terintegrasi antara dokter, perawat, terapis, petugas social-medis, psikolog, rohaniwan, relawan,
dan professi lain yang diperlukan. Lebih lanjut,Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan
lagi bahwa pelayanan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari perawatan palliative adalah untuk
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal,
yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak stres
menghadapi penyakit yang dideritanya.

Kesimpulan
Perawatan Palliative adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang
tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual. Penyakit
terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah kematian. Contohnya
seperti penyakit jantung, dan kanker atau penyakit terminal ini dapat dikatakan harapan untuk
hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah give up (menyerah) dan seperti yang di
katakan di atas tadi penyakit terminal ini mengarah kearah kematian. Agama dan keyakinan
spiritual sebagai sumber kekuatan dan dukungan dalam penyakit fisik yang serius. Profesional
kesehatan memberikan perawatan medis menyadari pentingnya pasien dalam memenuhi
kebutuhan spiritual dan keagamaan serta pentingnya Psychoonkologi.
Saran
Pada permasalahan dalam keperawatan paliatif di ruang perawatan kritis memerlukan kesiapan
yang baik oleh setiap perawat yang berada dalam tatanan kerja tersebut sehingga dalam
pelayanannya dapat dilakukan secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
Bagi Perawat :
a. Perlu meningkatkan pengetahuan di bidang perawatan paliatif untuk perawat yang
memberikan perawatan paliatif melalui pendidikan khusus terutama khusus untuk
perawatan paliatif pada luka bakar, karena perawatan paliatif tidak hanya untuk luka
bakar saja sehingga perlu memahami cara menyeluruh tentang asuhan keperawatan pada
semua gangguan penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif.
b. Perawat membuat pedoman asuhan keperawatan paliatif denagn focus pada masalah
fisik, psikologis dan spiritual serta discharge planning untuk di home care seperti metode
mengatasi nyeri (pain management) perawatan kulit, mengatasi nutrisi.
c. Perawatan paliatif dapat memberikan informasi terhadap sesama perawat lain untuk
mengenalkan tentang perawatan paliatif yang bisa dilaksanakan sampai di home care,
sehingga akan banyak yang tertarik untuk bergabung diperawatan paliatif khususnya
perawatan paliatif pada luka bakar.
d. Perlu meningkatkan kolaborasi dengan tim mengingat perawatan paliatif ini merupakan
kerja tim sehingga pasien luka bakar mendapatkan perawatan paliatif yang baik.
Bapak ibu

kakak klien suami

anak

Tinggal Satu Rumah

Ket :

= = Laki – Laki

= Perempuan

= Tinggal Satu Rumah

= Meninggal

Anda mungkin juga menyukai