STROKE
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit diharapkan keluarga dapat mengetahui
cara merawat keluarga dengan stroke dirumah.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat menjelaskan tentang:
1. Menjelaskan pengertian penyakit stroke.
2. Menjelaskan penyebab terjadinya penyakit stroke.
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit stroke.
4. Menjelaskan klasifikasi penyakit stroke.
5. Menjelaskan komplikasi penyakit stroke.
6. Menjelaskan cara perawatan pasien stroke.
7. Menjelaskan cara pencegahan penyakit stroke.
8. Mendemonstrasikan latihan gerak pada pasien stroke.
C. Materi
(Terlampir)
D. Metode dan Media
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media
a. Leaflet
1
E. Kegiatan Penyuluhan
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Definisi penyakit stroke
2. Penyebab stroke
3. Tanda dan gejala stroke
4. Klasifikasi stroke
5. Komplikasi stroke
6. Cara perawatan
7. Cara pencegahan
8. Mendemonstrasikan latihan
gerak pada pasien stroke
3. 10 menit Evaluasi :
1. Menyimpulkan inti penyuluhan Menyimak dan
2. Menyampaikan secara singkat mendengarkan
materi penyuluhan
3. Memberi kesempatan kepada
ibu-ibu untuk bertanya
4. Memberi kesempatan kepada
ibu-ibu untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
2
4. 5 menit Penutup :
- 1. Menyimpulkan materi Menjawab salam
penyuluhan yang telah
disampaikan
- 2. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
- 3. Mengucapkan salam
E. Evaluasi
3
Lampiran Materi
A. Pengertian
Stroke adalah kematian jaringan otak akibat kekurangan aliran darah dan oksigen pada
jaringan otak. Stroke merupakan suatu sindroma klinis yang awal timbulnya mendadak,
progresif, cepat, berupa defisist neurologist local, dan atau global yang berlangsung 24 jam
atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak non traumatik(Mansyoer, 2000).
Stroke adalah mati atau terganggunya aliran darah secara mendadak ke salah satu atau
lebih wilayah pengaturan otak akibat saluran darahnya tersumbat atau pecah (PKMRS – RSU
Dr. Saiful Anwar Malang).
CVA atau CerebroVaskuler Accident biasa di kenal oleh masyarakat dengan istilah
Stroke. Istilah ini lebih populer di banding CVA. Kelainan ini terjadi pada organ otak. Lebih
tepatnya adalah Gangguan Pembuluh Darah Otak. Berupa penurunan kualitas pembuluh
darah otak. Stroke menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Kejadian sebagian besar dialami oleh kaum laki-laki daripada wanita (selisih 19 %
lebih tinggi)dan usia umumnya di atas 55 tahun.
B. Penyebab
Menurut Engram, Barbara. (1998) Penyebab Stroke adalah:
Pecahnya pembuluh darah otak sebagian besar diakibatkan oleh rendahnya kualitas
pembuluh darah otak. Sehingga dengan adanya tekanan darah yang tinggi pembuluh darah
mudah pecah. Beberapa keadaan dibawah ini yang dapat menyebabkan stroke:
1. Thrombosis Cerebral.
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di
sekitarnya. Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur.
Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang
dapat menyebabkan iskemi serebral.Tanda dan gejala neurologis seringkali memburuk pada
48 jam setelah thrombosis.
2. Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah,
lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan
4
menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul
kurang dari 10-30 detik. Beberapa keadaan dibawah ini dapat menimbulkan emboli:
b. Myokard infark,
D. Klasifikasi
Menurut Adib, Muhammad. (2009). Klasifikasi Penyakit Stroke adalah:
5
b. Emboli dari jantung (emboli serebri ).
c. Stroke Hemoragik
E. Komplikasi
Menurut Adib, Muhammad. (2009) Komplikasi Penyakit Stroke (CVA) adalah
1. Aspirasi adalah penarikan cairan dari rongga tubuh dengan menggunakan alat hisap
atau sifonase.
2. Paralitic illeus adalah kelumpuhan pada usus, menghambat pergerakan makanan
yang melalui usus.
3. Atrial fibrilasi (AF) adalah aritia paling umum terjadi di mana terdapat masalah
dengan kecepatan atau irama jantung.
4. Diabetus insipidus (DI) adalah suatu penyakit dengan simtoma poliuria dan
polidipsia.
5. Peningkatan TIK (tekanan intra karnial) adalah suatu peningkatan diatas normal dari
tekanan cairan sebrospinal di ruang sub arachnoid. Normal tekanan intra karnial
antara 80-180 mmHg, bila> 180 mmHg merupakan sebuah kegawat daruratan.
6. Hidrochepalus adalah keadaan patologik otak dimanater jadi pembesaran system
ventricular akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbs cairan
cerebrospinal (CSF: Cerebrospinal Fluid). (Ricard& Victor,1992).
F. Penatalaksanaan
Menurut Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C. (2000). Penatalaksanaan pada
Pasien Stroke adalah:
1. Konservatif.
a. Pemenuhan cairan dan elektrolit dengan pemasangan infus.
6
b. Mencegah peningkatan TIK: 1) Antihipertensi, 2) Deuritika, 3) Vasodilator
perifer, 4) Antikoagulan, 5) Diazepam bila kejang, 6) tukak misal cimetidine, 7)
Kortikosteroid: pada kasus ini tidak ada manfaatnya karena klien akan mudah
terkena infeksi, hiperglikemi dan stress ulcer/perdarahan lambung, 8) Manitol:
mengurangi edema otak.
2. Operatif.
Apabila upaya menurunkan TIK tidak berhasil maka perlu dipertimbangkan
evakuasi hematom karena hipertensi intrakranial yang menetap akan membahayakan
kehidupan klien.
H. Pencegahan
Menurut Adib, Muhammad. (2009) Pencegahan Pada Penyakit Stroke (CVA) adalah
a. Kontrol teratur tekanan darah.
b. Menghentikan merokok.
c. Menurunkan konsumsi kholesterol dan kontrol cholesterol rutin.
7
d. Mempertahankan kadar gula normal.
e. Mencegah minum alkohol.
f. Latihan fisik teratur.
g. Cegah obesitas.
h. Mencegah penyakit jantung dapat mengurangi resiko stroke.
a. Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha: 1) Pegang lutut dengan tangan
satu, tangan lainnya memegang tungkai, 2) Naikkan dan turunkan kaki dengan
lutut yang lurus
a. Latihan I
8
2) Letakan kedua tangan diatas kepala
3) Kembalikan tangan ke posisi semula
b. Latihan II
1) Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah tangan yang sehat
2) Kembalikan ke posisi semula
c. Latihan III
d. Latihan IV
e. Latihan V
1) Pegang pergelangan tangan yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat angkat
keatas dada
2) Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar
f. Latihan VI
1) Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang sehat kemudian luruskan
2) Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat
g. Latihan VII
9
h. Latihan VIII
1) Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang sehat ke atas sekitar 3 cm
2) Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke sisi yang satunya
lagi
3) Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
i. Latihan IX
1) Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pengang pada lutut yang lumpuh
dengan tangan Satu
2) Dengan tangan lainnya penolong memegang pingang pasien
3) Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya
4) Kembali keposisi semula dan ulangi sekali lagi
10
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Muhammad. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung da
n Stroke. Dian Loka,Yogyakarta.
Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan,Edisi
3, EGC, Jakarta.
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume 3, EGC,
Jakarta.
Mansyoer.(2000). Petunjuk Praktis Pasien Penderita Hipertensi dan
CVA.http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus1.htm di unduh pada hari kami
s 22 September 2017 pkl.12:10
11