Anda di halaman 1dari 22

Infeksi Nosokomial

Perkembangan Pengelolaan dan


Pengelolaan Infeksi
 Dahulu dikenal sebagai  infeksi nosokomial
 Noso : penyakit, Komeo : tempat perawatan
 “ infeksi yang terjadi di RS “
 Istilah lama : inos, inok, nosokomial, IN
 Pemahaman kini  tidak terbatas di RS tetapi di
semua fasyankes  Puskesmas, Balai pengobatan,
Rumah jompo, Panti asuh, Lapas
 Dipakai istilah HAI’s (Healthcare Associated Infections)
Infeksi Nosokomial

 Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapat penderita


selama/oleh karena dia dirawat di rumah sakit. Suatu
infeksi pada penderita baru bisa dinyatakan sebagai
infeksi nosokomial bila memenuhi beberapa
kriteria/batasan tertentu
Batasan Infeksi Nosokomial
1. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak
didapatkan tanda-tanda klinik dari infeksi tersebut.

2. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak


sedang dalam masa inkubasi dari infeksi tersebut.

3. Tanda-tanda klinik infeksi tersebut baru timbul


sekurangkurangnya setelah 3 x 24 jam sejak mulai perawatan.

4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa dari infeksi sebelumnya.

5. Bila saat mulai dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda


infeksi, dan terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika
dirawat di rumah sakit yang sama pada waktu lalu, serta belum
pernah dilaporkan sebagai infeksi nosokomial.
Infeksi Nosokomial

Sumber Penyebab

mikroorganisme
pasien

tindakan invasif peningkatan


keluarga, lingkungan RS resistensi kuman, bakteri, virus,
(fisik & non fisik) jamur

daya tahan
tubuh rendah
Pendapat Ahli (dikutip dari Kompas, 2009)

Infeksi nosokomial menyebabkan


1,5 juta kematian setiap hari di
seluruh dunia

Di negara
8,7% pasien RS Prof Didier Pitet berkembang,
menderita infeksi Guru Besar Kedokteran diperkirakan >40%
selama menjalani dan Epidemiologi Rumah pasien di RS
perawatan di RS Sakit dari Jenewa, Swiss terserang infeksi
nosokomial

Strategi yang terbukti bermanfaat dalam


pengendalian infeksi nosokomial adalah
peningkatan peran petugas kesehatan dalam
pengendalian infeksi melalui penerapan prosedur
kewaspadaan
Pendapat Ahli (dikutip dari Kompas, 2009)

Keputusan Menteri Kesehatan


(Kepmenkes) RI no Penerapan pencegahan dan pengendalian
infeksi di RSdan pelayanan kesehatan lain
270/2007 tentang pedoman masih jauh dari harapan
manajerial pencegahan &
pengendalian infeksi di RSdan
fasilitas kesehatan lain

Dr dr Endang Rahayu
Sedyaningsih
Menteri Kesehatan RI
Pengelola rumah sakit
diminta untuk
mengerahkan semua
sumber daya untuk Pengelola rumah sakit
mencegah dan diminta untuk
mengendalikan penyakit menyiapkan sistem &
infeksi yang terjadi di sarana/prasarana
RS(infeksi nosokomial) Karyawan dan staf rumah sakit
harus melaksanakan pencegahan penunjang upaya
dan pengendalian infeksi sesuai pengendalian infeksi
prosedur yang telah ditetapkan nosokomial
Penelitian WHO 1995 – 2010

 Negara maju 7,6 %


 USA 4,5 %
 Jerman 3,6 %
HAIs  Perancis 4,4 %
 Negara berkembang5,7 -19,1 %

Healthcare  Indonesia tidak menyumbang.....belum


Associated
punya data
Infections
 HAIs di US 1.737.125
 Kematian karena HAIs di US
 98.987(600 % dibanding pasien
tanpa HAIs ) LOS 5x lebih lama
Dampak

 Dampak infeksi nosokomial / infeksi RS adalah :


 Hari rawat meningkat  pemanfaat tempat tidur
berkurang
 Menguras sumber daya dan sumber dana

 Citra buruk untuk RS  pelanggan menurun

 Dampak hukum  tuntutan pengadilan,

kerugian material dan immaterial


Tujuan

1. Melindungi pasien dari penularan infeksi


2. Melindungi tenaga kesehatan dari tertular infeksi
3. Melindungi pengunjung RS dan masyarakat dlm
lingkungan RS
4. Melindungi lingkungan di dalam dan sekitar RS
1. Melindungi Pasien

 Melindungi pasien dari infeksi akibat kontak


dg pasien lain, tenaga kesehatan, alat
kesehatan , lingkungan sekitar

 Khusus infeksi akibat tindakan perawatan di


RS : IDO, ISK, IADP,VAP/HAP
2. Melindungi Tenaga
Kesehatan

 Tenaga kesehatan berisiko tertular infeksi dari


pasien melalui :
 Udara ( droplet, airborne )
 Kontak langsung dan tidak langsung
3. Melindungi Pengunjung dan
Masyarakat

 Pengunjung dan Masyarakat mempunyai resiko untuk


tertular infeksi

 Upaya yang harus dilakukan adalah :

Memberikan penyuluhan

 Memasang leaflet
Faktor yang mempengaruhi

 Ada dua faktor yang memegang peranan penting :


* Faktor Endogen :
Faktor yang ada di dalam penderita sendiri seperti
umur, sex, dan penyakit penyerta.
* Faktor Eksogen :
Faktor di luar penderita, seperti lama penderita
dirawat di rumah sakit, kelompok yang merawat
penderita, lingkungan, peralatan, dan teknik medis
yang dilakukan.
Faktor-faktor resiko lainnya

 Peningkatan jumlah pasien rentan infeksi


 Peningkatan jumlah tindakan invasif
 Banyaknya petugas kesehatan menangani
satu pasien
 Penggunaan antibiotika yang tidak rasional
 Petugas kesehatan kurang trampil
 Petugas kesehatan tidak termotivasi
PROGRAM PPI

Kewaspadaan Pencegahan
Surveilans
Isolasi Infeksi

Kebijakan
Pendidikan dan
Penggunaan Anti
Latihan
Mikroba
Manfaat Program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi
 Menekan dan menurunkan angka infeksi RS
 Meningkatkan kemungkinan hidup dan
kesembuhan
 Menekan dan menurunkan angka kesakitan
akibat infeksi
 Memperpendek lama sakit dan lama hari
perawatan
 Mempercepat penyembuhan
Surgical site infections (SSI)

Catheter-associated urinary tract


infections (CAUTI)

Central venous catheter–related


bloodstream infections (CRBSI)

Ventilator-associated pneumonia (VAP)

20
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai