Anda di halaman 1dari 12

ETIKA PROFESI KEDOKTERAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi Hukum

Dosen Pengampu : Agus Salide,SH,MH

Disusun Oleh :

1183030027 Fuji Anjarwati

1183030058 Mukhlish Ibrahim Aska

1183030061 Nisa Eka Budiyarti

1183030067 Rifqi Candra Wibisono

1183030076 Sry Rahayu Sunengsih

1183030079 Tata Adhitya Putri

PRODI HUKUM TATANEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan kami rahmat sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah tentang ‘’Etika Profesi Kedokteran’’ ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Etika Profesi Hukum dengan baik.

Shalawat dan Salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan
yang terang benderang yakni agama islam.

Dalam kesempatan ini kami mengucpkan terima kasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Etika Profesi Hukum Bapak Agus Salide, SH,MH dan kepada teman-teman
satu kelompok yang telah bekerja keras dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan tujuan pertama memahami dan mendalami Etika
Profeso Hukum. Kedua memnuhi tugas diskusi dan pembuatan makalah secara
kelompok.adapun manfaat makalah ini adalah sebagai wahana pembelajaran mata
kuliah etika profesi hukum agar dapat dipelajari oleh mahasiswa/i khusunya jurusan
Hukum Tatanegara

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. Dan
semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Yang
Maha Kuasa. Makalah ini akan menjelaskan tentang ‘’Etika Profesi Kedokteran’’.

Bandung, 12 Juni 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i.
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................... 1.
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2.
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Kedokteran................................................................................3.
C. Tujuan Etika Kedokteran.......................................................................................4.
D. Ruang Lingkup Etika Kedokteran.........................................................................4.
E. Lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penegakan etika kedokteran..............6.
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................8.
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hal yang sangat penting yang dibutuhkan oleh setiap
manusia dan merupakan kebutuhan pokok selain sandang,pangan, dan papan.
Dapat dipastikan bahwa tidak ada seorangpun yang ingin mengalami sakit dalam
periode kehidupannya. Segala upaya akan dilakukan untuk sembuh dan
meningkatkan kondisi kesehatannya.
Hukum telah meletakan aturan-aturan yang menyangkut pelayanan dan
perwatam kesehatan,termasuk kesehatan masyarakat dan negara secara luasdan
memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap ilmu kedokteran modern
yang berkembanpertolog saat ini.
Dokter merupakan ilmuawan yang telah didik secara profesional untuk
memberikan pertolongan dan pelayanan medis kepada orang-orang yang
membutuhkannya. Pendidikan kedokteran telah membekali para peserta
didiknya dengan pengetahuan, keterampilan dan perilaku profesional agar
mereka menjadi dokter-dokter yang berkompeten dan profesional, senantiasa
memberikan pertolongan kepada sesamanya.
Profesi kedokteran sering mendapatkan kritikan tajam dari berbagai
lapisan masyarakat, bahkan sering disorot dan menjadi berita utama di media
massa. Meningkatnya kritikan disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya
adanya kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi kesehatan, perubahan
katakteristik masyarakat terhadap tenaga kesehatan sebagai pemberi jasa, juga
perubahan masyarakat pengguna jasa kesehatan yang lebih sadar akan hak-
haknya.1
Hubungan antara dokter dan pasien masih banyak yang bersifat
paternalistik. Pasien selalu memandang dokter sebagai seorang yang ahli dan
mengetahui berbagai macam penyakit yang dikeluhinya, sedangkan dokter
memandang pasien sebagai orang awam yang tidak mengetahui apapun
1
Bambang Purnoemo, ‘’Hukum Kesehatan: Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Magister
Managemen Pelayanan Kesehatan (Yogjakarta: UGM,2001) hlm,77
mengenai penyakit yang di deritanya. Akibat pandangan tersebut, pasien selalu
mengikuti apa saja yang diarahkan oleh dokter, dan jika terjadi kesalahan dan
kelalaian, pasien melimpahkan tanggung jawab kepada para pemberi jasa
pelayanan kesehatan.2
Kesalahan atau kelalaian dokter tersebut dapat mengakibatkan kerugian
fisik atat psikis, bahkan menimbulkan korban jiwa. Hal ini mengharuskan
adanya kepastian hukum dari pihak penyedia layanan medis. Namun demikian,
tidaklah ,menentukan pihak mana yang harus memikul tanggung jawab
pelayanan kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun rohani, merupakan salah
satu hak asasi warga negara yang dilindungi oleh Undang-undang , sebagaimana
yang dinyatakan dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat di rumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan etika kedokteran?
2. Apakah tujuan etika profesi kedokteran?
3. Apa sajakah ruang lingkup etika kedokteran?
4. Apa sajakah lembaga-lembaga yang berkaitan dengan etika kedokteran?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian etika kedokteran
2. Untuk mengetahui tujuan etika kedokteran
3. Untuk mengetahui ruang lingkup kedokteran
4. Untuk mengetahui lembaga lembaga yang berkaitan dengan etika kedokteran

BAB II

2
Supriadi,Wila Chandrawila, Hukum Kesehatan (Bandung: Mandar Maju,2001),hlm,23

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian etika Kedokteran


Kedokteran adalah suatu profesi yang dianggap tinggi dan mulia oleh
masyarakat, dikarenakan dengan keahlian dan kemampuannya di bidang medis,
sehingga tidak sedikit orang yang percaya terhadap penanganan yang di berikan
oleh dokter. 3
Profesi dokter merupakan profesi yang mempunyai tujuan mulia bagi
masyarakat, karena tujuan dasar ilmu kedokteran adalah meringankan sakit,
penderitaan baik fisik,psikis dan sosial pada pasien dan masyarakat. Serta , e
kehidupan insasni tanpa memperpanjang proses mati. Sedangkan prinsip dasar
etik kedokteran yaitu Primum Non necere (yang terpenting adalah tidak
merugikan sosial maupun ekonomi).
Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi
kedokteran dalam hubungan nya dengan pasien, teman sejawat, dan masyarakat
umumnya serta merupakan bagian dari keseluruhan proses pengambilan
keputusan dan tindakan medis di tinjau dari segi norma norma/nilai-nolai moral.
Etika hukum kedokteran adalah penerapan penalaran moral pada masalah yang
dihadapi doktetr dalam berprofesi sebagai dokter.4
Etika kedokteran merupakan etika untuk profesi dokter yang
berhubungan dengan masalah moral yang timbul dalam praktek pengobatan.
Etika telah menjadi bagian yang penting dalam praktik pengobatan setidaknya
sejak masa Hippocrates, seorang ahli pengobatan Yunani yang dianggap sebagi
pelopor etika kedokteran pada abad ke 5 SM. Etika kedokteran sekarang
dianggap sebagai komponen dasar kunci dari pengetahuan dan keterampilan
pentingyang diperlukan untuk praktek klinis.

B. Tujuan Etika Proses Kedokteran

3
Achadiat, Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam Tantangan Zaman (Jakarta:EOC.2007) hlm 20
4
Guwandi, Hukum dan Dokter (Jakarta: CV Sagung Selo, 2008) hlm 13

3
Tujuan dari etika profesi dokter adalah untuk mengantisipasi atau
mencegah terjadinya perkembangan yang buruk terhadap profesi dokter dan
mencegah agar dokter dalam menjalani profesinya dapat bersikap profesional
maka perlu kiranya membentuk kode etik profesi kedokteran untuk mengawal
sang dokter dalam menjalankan profesinya tersebutagar sesuai dengan tuntutan
ideal. Tuntutan tersebut dikenal dengan kode etik profesi.5
C. Ruang Lingkup Etika Kedokteran
Hukum Kesehatan ialah seperangkat kaidah yang mengatur semua aspek
yang berkaitan dengan upaya di bidang kesehatan; meliputi kedokteran,
keperawatan dan kebidanan, makanan dan minuman, rumah sakit, lingkungan
hidup, lingkungan kerja, dan lain-lain yang terkait dengan upaya kesehatan.
Sedangkan Hukum Kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan yang
mengatur semua aspek yang berkaitan dengan amalan perobatan (law regulating
the practice of medicine).
Hukum Kedokteran/Hukum Kesehatan adalah seperangkat kaidah yang
mengatur seluruh aspek yang berkaitan dengan upaya dan pemeliharaan di
bidang kesehatan. Apabila dilihat dari pengertian dasar atau hakekatnya, pada
intinya baik hukum kesehatan maupun hukum kedokteran adalah merupakan
penerapan dari perangkat hukum perdata, pidana dan tata usaha negara di
lapangan atau bidang kesehatan.6
Ruang lingkup hukum kesehatan tergantung dari pengertian yuridis
tentang “sehat”. UU Kesehatan mendefinisikan sehat sebagai “keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup
produktif secara sosial dan ekonomis”. Dengan definisi yuridis seperti tersebut
diatas maka ruang lingkup meliputi berbagai aspek, mis:
a. Kesehatan masyarakat
b. Kesehatan kerja.
c. Kesehatan lingkungan.

5
Dwi, Memahami Berbagai Etika Dalam Pekerjaan (Yogjakarta: Pustaka Yudista,2011) hlm 54
6
Dilandir dari laman https://duta-training.com/hukum-kedokteran/#:~:text=Hukum%20Kedokteran
%20%2F%20Hukum%20Kesehatan%20adalah,dan%20pemeliharaan%20di%20bidang%20kesehatan.,
pada hari Jumat, 11 Juni 2021 pukul 23:51 WIB.

4
d. Kesehatan jiwa.
e. Kedokteran.
f. Keperawatan

Ruang lingkup hukum kedokteran hanya pada masalah-masalah


yang berkaitan dengan profesi kedokteran. Oleh karena masalah
kedokteran juga termasuk di dalam ruang lingkup kesehatan, maka
sebenarnya hukum kedokteran adalah bagian dari hukum kesehatan.

Di Indonesia, kode etik kedokteran berlandaskan etik dan norma-


norma yang mengatur hubungan antar manusia, yang asas-asasnya
terdapat dalam falsafah Pancasila, sebagai landasan idiil dan UUD 1945
sebagai landasan strukturil. Kemudian dengan tujuan untuk lebih
mewujudkan kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran, maka para
dokter yang bergabung dalam perhimpunan profesi Ikatan Dokter
Indonesia (IDI), baik secara fungsional terikat dalam organisasi
pelayanan, pendidikan, dan penelitian telah menerima Kode Etik
Kedokteran Indonesia (KODEKI) yang dirumuskan dalam beberapa
pasal.

Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), ada beberapa


sub pokok bahasan, antara lain:

1. Kewajiban Umum
a. Menjunjung tinggi sumpah dokter
b. Profesionalisme dokter
c. idak untuk keuntungan pribadi
2Hal-hal yang tidak layak dilakukan dokter
2. Setiap perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri
a. Secara sendiri atau bersama-sama menerapkan pengetahuannya
dan keterampilan kedokteran dalam segala bentuk, tanpa
kebebasan profesi

5
b. Menerima imbalan selain dari pada yang layak sesuai dengan
jasanya, kecuali dengan keikhlasan, sepengetahuan dan atau
kehendak penderita.
c. Mengutamakan kepentingan penderita
d. Hati-hati dengan penemuan pengobatan baru
e. Prinsip dasar: kebenaran
f. Pelayanan kesehatan paripurna
g. Kerjasama dengan berbagai instansi
3. Kewajiban Dokter terhadap Penderita
a. Menghormati hidup insan
b. Standar pelayanan medik
c. Hak penderita berhubungan dengan keluarga dan lain-lain
d. Kewajiban memelihara rahasia jabatan dan pekerjaan dokter
e. Kewajiban memberikan pertolongan darurat
4. Kewajiban Dokter terhadap Teman Sejawatnya
a. Sikap terhadap teman sejawat
b. Tidak merebut penderita
5. Kewajiban Dokter terhadap diri sendiri
a. Kewajiban dokter memlihara kesehatannya
b. pendidikan kedokteran berkesinambungan7

D. Lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penegakan etika kedokteran


Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Indonesia Ikatan Dokter
Indonesia (MKEK IDI) adalah lembaga yang mengeluarkan kode etik
kedokteran indonesia (KODEKI) dan pedoman pelaksanaan kode etik
kedokteran indonesia. Majelis Kehormatan Etika Kedokteran adalah lembaga
penegak etika profesi kedokteran, di samping Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia(MKDI) yakni lembaga yang berwenang untuk

7
Prof. M Jusuf Hanafiah, SpOG; Dr. Amri Amir, SpF. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. 1999.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hlm. 13-14.

6
menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan penerapan
disiplin ilmu kedokteran dan menetapkan sanksi.
Mengenai Kode etik kedokteran atau disebut juga etika profesi dokter
adalah merupakan pedoman bagi dokter indonesia dalam melaksanakan praktek
kedokteran. Dasar dari adanya KODEKI ini dapat dilihat pada penjelasan Pasal
8 huruf f UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Pasal 24 UU
No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 8
Penegakan etika profesi kedokteran ini dilakukan oleh Majelis
Kehormatan Etika Kedokteran. Berdasarkan pedoman Organisasi dan
tatalaksana kerja Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Ikatan Dokter
Indonesia mengatur, jika belum terbentuk MKDKI dan MKDKI-P maka setiap
pelanggaran yang dilakukan oleh dokter dapat diperiksa di MKEK IDI pada
masing-masing provinsi di indonesia. Laksana kerja MKEK IDI menerangkan
MKEK merupakan satu-satunya lembaga penegak etika kedokteran sejak
berdirinya IDI. MKEK dalam peran kesejarahannya mengembang juga sebagai
lembaga penegak disiplin kedokteran yang di pegang oleh MKDKI.9
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kode etik kedokteran merupakan
amanat dari peraturan perundang-undangan yang penyusunan nya di serahkan
kepada IDI sehingga memiliki kekuatan hukum yang mengikat terhadap setiap
anggota pada organisasi profesi tersebut.

BAB III
8
Lihat UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
9
Syahrul Mahmud,Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter yang di duga melakukan
Medical Malpraktek, karya putra Darmawati,2012,hlm 138

7
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi
kedokteran dalam hubungan nya dengan pasien, teman sejawat, dan
masyarakat umumnya serta merupakan bagian dari keseluruhan proses
pengambilan keputusan dan tindakan medis di tinjau dari segi norma
norma/nilai-nolai moral. Etika hukum kedokteran adalah penerapan
penalaran moral pada masalah yang dihadapi doktetr dalam berprofesi
sebagai dokter
2. Tujuan dari etika profesi dokter adalah untuk mengantisipasi atau
mencegah terjadinya perkembangan yang buruk terhadap profesi
dokter dan mencegah agar dokter dalam menjalani profesinya dapat
bersikap profesional maka perlu kiranya membentuk kode etik profesi
kedokteran untuk mengawal sang dokter dalam menjalankan
profesinya tersebutagar sesuai dengan tuntutan ideal. Tuntutan tersebut
dikenal dengan kode etik profesi
3. Ruang lingkup hukum kedokteran hanya pada masalah-masalah yang
berkaitan dengan profesi kedokteran. Oleh karena masalah kedokteran
juga termasuk di dalam ruang lingkup kesehatan, maka sebenarnya
hukum kedokteran adalah bagian dari hukum kesehatan.
4. Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Indonesia Ikatan Dokter
Indonesia (MKEK IDI) adalah lembaga yang mengeluarkan kode etik
kedokteran indonesia (KODEKI) dan pedoman pelaksanaan kode etik
kedokteran indonesia. Majelis Kehormatan Etika Kedokteran adalah
lembaga penegak etika profesi kedokteran, di samping Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia(MKDI) yakni lembaga
yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang
dilakukan dokter dan penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
menetapkan sanksi.

DAFTAR PUSTAKA

8
Achadiat. (2007). Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam Tantangan Zaman. jakarta:
EOC.

Dilandir dari laman https://duta-training.com/hukum-kedokteran/#:~:text=Hukum


%20Kedokteran%20%2F%20Hukum%20Kesehatan%20adalah, d. p. (t.thn.).

Dwi. (2011). Memahami Berbagai Etika Dalam Pekerjaan. Yogjakarta: Pustaka Yudista.

Guwandi. (2008). Hukum dan Dokter. Jakarta: CV Sagung Selo.

Kedokteran, L. U. (t.thn.).

M Jusuf Hanafiah, A. A. ( 1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. .

Purnoemo, B. (2001). ‘’Hukum Kesehatan: Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat


Magister Managemen Pelayanan Kesehatan . YOGJAKARTA: UGM.

Supriadi, W. C. (2001). Hukum Kesehatan. BANDUNG: Mandar Maju.

Syahrul Mahmud. (2012,). Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter yang di
duga melakukan Medical Malpraktek, . karya putra Darmawati,.

Anda mungkin juga menyukai