Anda di halaman 1dari 8

Sosiokultural Dalam Konteks Asuhan

Keperawatan Jiwa

Kelompok 5:

Maya Angraini PO71202200005


Rakhmah Sulistiowati PO71202200010
Titania Della Aprila PO71202200012
Desi Angraini Nasution PO71202200023
Matrozi PO71202200034
KONTEKS
SOSIOKULTURAL

 Menurut konsep sosial seseorang akan mengalami


gangguan jiwa atau penyimpangan perilaku apabila
banyak faktor sosial dan faktor lingkungan yang akan
memicu munculnya stress pada seseorang. Prinsip proses
terapi pada konsep model ini adalah Environment
Maniulation and Social Support.
 Sumber penyebab utama perilaku abnormal adalah
keadaan-keadaan obyektif di masyarakat yang bersifat
merugikan seperti kemiskinan, diskriminasi dan
prasangka ras, serta kekejaman atau kekerasan. Bentuk
stresor atau situasi yang menekan dapat berbeda-beda
tergantung pada konteks sosiokultural individu berada.
Faktor Sosio Budaya Pada
Pasien Gangguan Jiwa

1. Kestabilan Keluarga
2. Pola Asuh
3. Tingkat Ekonomi
4. Pendidikan
5. Umur
6. Jenis Kelamin
7. Suku
Stressor Sosiokultural
 Keadaan yang merugikan
Kekurangan sumber sosioekonomi yang merupakan dasar untuk
adaptasi biopsikososial

 Stereotipe
Konsepsi depersonalisasi dari individu di dalam suatu kelompok

 Intolerans
Ketidaksedian untuk menerima perbedaan pendapat untuk
keyakinan orang lain yang berasal dari latar belakang yang
berbeda

 Stigma
Suatu atribut atau sifat yang melekat pada lingkungan sosial
individu sebagai suatu yang berbeda dan rendah
 Prasangka
Adalah keyakinan yang tidak menyenangkan tentang individu atau
kelompok dengan tidak memperlihatkan pengetahuan, pikiran atau
alasan

 Diskriminasi
Perlakuan yang berbeda dari individu atau kelompok yang tidak
berdasarkan atas kebaikan yang sebenarnya

 Rasisme
Keyakinan tentang perbedaan yang terdapat atas ras yang
menentukan pencapaian individu dan bahwa ras yang satu lebih
tinggi
Pengkajian Sosiokultural

Pengkajian tentang faktor resiko sosiokultural dan stresor


pasien sangat mempertinggi kemampuan perawat untuk
membina kerjasama terapeutik, indentifikasi masalah-masalah
pasien dan menyusun rencana tindakan keperawatan psikiatri
yang tepat, sesuai dan revelen secara kultural. menyajikan
pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh perawat tentang
masing-masing faktor resiko yang teridentifikasi. Juga
terdapat kesadaran yang sedang tumbuh bahwa proses
pengobatan psikoterapi dipengaruhi oleh konteks etnik dan
kultural pasien maupun pemberi layanan kesehatan. Perawat
dan pasien bersama-sama harus sepakat tentang sifat dari
respons koping pasien, cara penyelesaian masalah-masalah,
dan hasil pengobatan yang diharapkan.
T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai