Anda di halaman 1dari 13

MODEL PRAKTIK KESEHATAN JIWA

PSIKOANALISA & INTERPERSONAL

KELOMPOK 1
Ayu Utami
Debi Sintia Dewi
Fauzan Helmi
Fitriani
Sisca Ayu Vamela
MODEL PSIKOANALISA

Definisi
• Menurut Kaplan & Sadock (2010), psikoanalisa merupakan model
yang pertama dikemukakan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisa
meyakini bahwa penyimpangan perilaku pada usia dewasa
berhubungan dengan perkembangan pada masa anak. Setiap fase
perkembangan mempunyai tugas perkembangan yang harus
dicapai. Gejala yang nampak merupakan simbol dari konflik.

• Menurut Maramis (2009: 34) fokusnya pada perkembangan


psikoseksual dari fase-fase Oral, Anal, Phalik, Laten, Genital yang
penuh konflik-konflik pada masa penyelesaian tugas setiap fase.
Prinsip-Prinsip Model Psikoanalisa
Menurut Stuart (1995), prinsip-prinsip psikoanalisa
dikelompokkan menjadi:

• Prinsip konstansi artinya bahwa kondisi psikis manusia


cenderung dalam keadaan konflik yang permanen (tetap).
• Prinsip kesenangan artinya kehidupan psikis manusia
cenderung menghindarkan ketidaksenangan dan sebanyak
mungkin memperoleh kesenangan (pleasure principle).
• Prinsip realitas yaitu prinsip kesenangan yang disesuaikan
dengan keadaan nyata
PROSES TERAPI MODEL PSIKOANALISA
• Asosiasi bebas: Pasien diupayakan untuk mengungkapkan pengalaman-
pengalaman masa lampau yang muncul dalam alam pikirannya dengan
leluasa, tanpa perlu berusaha membuat uraian logis, teratur dan penuh arti.
• Analisa mimpi: suatu teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari
dan memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalah-
masalah yang belum terselesaikan.
• Analisa transferensi : pengalihan perasaan alam bawah sadar dari satu
orang ke orang lainnya
• Interpretasi: Fungsi interpretasi adalah membiarkan ego untuk mencerna
materi baru dan mempercepat proses menyadarkan hal-hal yang
tersembunyi. mengungkap apa yang terkandung di balik apa yang
dikatakan klien, baik dalam asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan
transferensi klien.
• Analisa Resistensi : teknik yang digunakan untuk menyadarkan klien
terhadap alasan-alasan terjadinya penolakannya (resistensi).
Peran Perawat Dan Klien Dalam Model Psikoanalisa

Peran perawat adalah berupaya melakukan assessment atau


pengkajian mengenai keadaan-keadaan traumatic atau stressor yang
dianggap bermakna pada masa lalu dengan menggunakan pendekatan
komunikasi terapeutik setelah terjalin trust (saling percaya).

Peran klien dalam model psikoanalisa


• Mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya agar bisa diartikan
therapistnya.
• Mengkuti perjanjian jangka panjang atau kontrak yang telah
disepakati.
• Mendorong transfer, menginterprestasi pikiran dan mimpi.
Aplikasi Model Psikoanalisa dalam Keperawatan
Jiwa

Kasus
• Seseorang mengalami ketidakpuasan pada fase oral antara usia 0-2
tahun, dimana anak tidak mendapat kasih sayang dan pemenuhan
kebutuhan air susu yang cukup, sehingga cenderung mengembangkan
sikap agresif dan bermusuhan setelah dewasa sebagai konvensasi
adanya ketidakpercayaan pada lingkungannya. Ketidakpercayaan yang
sudah melekat pada dirinya akan membentuk pribadi orang tersebut
agresif dan mudah marah dalam menghadapi kehidupannya.
 
Penyelesaian menggunakan Model Psikoanalisa

• Pada kasus diatas, perawat mengkaji perilaku yang maladaptif


menggunakan model psikoanalisa dengan melihat didasari sudut tumbuh
kembang yang dialami klien.
• Setelah terbina trust (saling percaya), klien akan lebih rileks untuk
mengungkapkan perasaannya.
• Seorang  perawat harus memberikan  tanggapan terhadap respon klien
misalnya sikap agresif dan bermusuhan setelah dewasa sebagai
konvensasi adanya ketidakpercayaan pada lingkungannya. Sikap yang
akan ditimbulkan klien dapat berupa suka marah-marah  dan  protektif 
diri terhadap dunia luar.
• Selain sebagai konselor, perawat juga dapat memberikan teknik
keperawatan seperti mengontrol marahnya dengan teknik distraksi dan
mengajarkan cara marah yang produktif dengan cara mengalihkan marah
pada hal lain.
• MODEL INTERPERSONAL

Definisi
Model ini diperkenalkan oleh Hary Stack Sullivan. Sebagai tambahan Peplau mengembangkan teori
interpersonal keperawatan.
Menurut konsep model ini, kelainan jiwa seseorang bisa muncul akibat adanya ancaman. Ancaman
tersebut menimbulkan kecemasan (Anxiety). Ansietas timbul dan alami seseorang akibat adanya konflik
saat berhubungan dengan orang lain (interpersonal). Menurut konsep ini perasaan takut seseorang
didasari adanya ketakutan ditolak atau tidak diterima oleh orang sekitarnya.
Terapi Interpersonal

1. Fase Orientasi : untuk menentukan adanya masalah, dimana perawat dan klien
melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses
pengumpulan data.
2. Fase Identifikasi : Pada fase ini klien memberikan respon atau mengidentifikasi
persoalan yang ia hadapi bersama orang yang dianggap memahami masalahnya
3. Fase Eksploitasi : Perawat memberi layanan keperawatan berdasarkan
kebutuhan klien
4. Fase Resolusi : Tujuan bersama antara perawat dan klien sudah sampai pada
tahap akhir dan keduanya siap mengakhiri hubungan terapeutik yang selama ini
terjalin
Peran Perawat Dalam Melakukan Terapi

• Share anxieties (berupaya melakukan sharing mengenai


apa-apa yang dirasakan klien, apa yang biasa dicemaskan
oleh klien saat berhubungan dengan orang lain).
• Therapist use empathy and relationship ( perawat berupaya
bersikap empati dan turut merasakan apa-apa yang
dirasakan oleh klien).
• Perawat memberikan respon verbal yang mendorong rasa
aman klien dalam berhubungan dengan orang lain.
Aplikasi Model Interpersonal dalam
Keperawatan Jiwa
• Kasus
• Ny Y seorang ibu rumah tangga berumur 35 tahun memiliki 1 orang
anak yang beumur 12 tahun, yang baru saja tamat dari sekolah SD,
suami Tn Y sudah meninggal 3 tahun yang lalu akibat kecelakaan yang
menewaskan Tn Y dan korban yang ditabraknya, setelah satu tahun
kepergian suaminya Ny Y sering terlihat menyendiri, tidak mau bicara
pada orang disekitarnya, dan sering menangis, sesekali ia menceritakan
kepada anaknya bahwa ia takut dan cemas tidak bisa mencukupi
kebutuhan anaknya, dan kebutuhan sehari-hari, dan takut akan masa
lalunya saat kejadian 3 tahun yang lalu.
Terapi Penyelesaian Menggunakan Metode
Interpersonal

• Feeling Security
Feeling security yaitu, terapi yang berupa membangun rasa aman
pada klien, perawat sebisa mungkin dalam terapi ini membuat klien
merasa aman, sebagai contoh perawat mengatakan bahwa klien berada
ditempat yang aman, dan tenang tidak ada yang akan menyakitinya
seperti apa yang ada dipikirannya.

• Trusting Relationship and interpersonal Satisfaction


Trusting Relationship and interpersonal Satisfaction yaitu terapi
yang menjalin hubungan yang saling percaya dan membina kepuasan
dalam bergaul dengan orang lain sehingga klien merasa berharga dan
dihormati.
 
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai