Jantung adalah organ-organ otot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh
kontraksi darah yang berulang. Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada tubuh, juga membantu
menghilangkan sisa-sisa metabolisme. Istilah kardiak berarti berhubungandenganjantung, dari
kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan
dalam sistem peredaran darah, terletak di rongga dada agak sebelah kiri.
Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior),
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di
belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba
adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis. Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman
tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
1) Ruang Jantung
a. Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial. Atrium kanan
menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh
bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial
mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi
dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan
atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen
dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. Atrium kiri menerima
darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh
node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
2) Katup jantung
Terdiri dari :
a. Katup Trikuspid
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup
ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan.
Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan
dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup
trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
b. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan
melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis
kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada
pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup
yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan
relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri
pulmonalis.
c. Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri.Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel.Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
d. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini
akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
3) Pembuluh Darah Dalam Jantung
a. Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus
menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan
nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan
darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua
arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “Kanan” arteri koroner, muncul dari
awalaorta, di dekat bagian atas jantung.
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang
membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian
atas umpan ke Vena kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang
membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada
rendah ke Vena kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
d. Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari
paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa
darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena
yang membawa darah ke jantung.
e. Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira
diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri
ke berbagai bagian tubuh.
f. Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke
paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah
yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh
arteri yang membawa darah dari jantung.
Fungsi Jantung adalah memompa darah keparu-paru dimana darah itu memperolehi
oksigen dan seterusnya dialirkan ke seluruh badan. Fungsi utama jantung adalah menyediakan
oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).
Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen
dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paruparu, dimana darah akan mengambil oksigen
dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari
paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat berdenyut, setiap ruang
jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan
memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh
tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah
atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari
ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke
paru-paru.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).
Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava)
menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih)
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian
kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
ANATOMI FISIOLOGI DARAH DAN SISTEM PEREDARAN DARAH
A. PENGERTIAN DARAH
Darah merupakan cairan yang terdiri dari banyak sel bebas yang membawa zat penting yang
diperlukan oleh tubuh melalui sebuah jalur yang disebut pembuluh darah. Kinerja darah diatur
oleh “master kontrol” yaitu jantung. Zat yang dibawa bisa apa saja, seperti oksigen, mineral,
protein, vitamin dan hormon yang berasal dari system endokrin. Hasil sisa olahan tubuh seperti
karbon dioksida dibawa oleh darah keparu-paru untuk ditukar dengan oksigen. Begitu pula
banyak racun dan bahan kimia yang tidak dikehendaki tubuh dibawa kehati dan ginjal untuk
kemudian dideportasi keluar dari tubuh manusia melalui feces atau urin.
.
B. FUNGSI DARAH
Darah merupakan cairan yang lebih tebal dari pada air, dan lebih terasa lengket. Suhu dari
darah pada tubuh 38 derajat Celsius, lebih tinggi 1 derajat dari suhu tubuh. Banyaknya darah
yang ada di tubuh kita tergantung dari ukuran dan berat tubuh kita. Seseorang dengan berat 70
kg, memiliki 5 sampai 6 liter darah di tubuhnya.
1. Mengedarkan sari makanan keseluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen keseluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk kedalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh
C. SUSUNAN DARAH
1. Air :91%
2. Protein :8,0% (albumin, globulin, protombin, dan fibrinogen)
3. Mineral :0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam posfat,
magnesium, kalsium dan zat besi)
4. Bahan organik :0,1% (Glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol, dan
asam amino)
Plasma Darah
Plasma bekerja sebagai medium (perantara) untuk penyaluran makanan, mineral, lemak,
glukosa, dan asam amino kejaringan. Juga merupakan medium untuk mengangkat bahan
buangan seperti urea, asamurat, dan sebagian dari karbondioksida.
Berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping
tampak seperti dua bulah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap millimeter
kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah. Jika dilihat satu per satu warnanya kuning tua pucat,
tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri
atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa
hemoglobin.
Perkembangan sel darah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap mula-mula besar dan
berisi nukleus, tetapi tidak ada hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya
kehilangan nukleusnya, kemudian baru diedarkan kedalam sirkulasi darah. Rata-rata Panjang
hidup darah merah sekitar 115 hari. Sel menjadi using dan dihancurkan dalam system retikulo-
endotelial, terutama dalam limpa dan hati. Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino
untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan zat besi dalam hem dari hemoglobin
dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem dari
hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yang berwarna kehijau-
hijauan dan dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.
Bila terjadi pendarahan , sel merah dengan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen hilang.
Pada perdarahan sedang sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila
kadar hemoglobin turun sampai 40% atau dibawahnya diperlukan transfuse darah.
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki afinitas
(dayagabung) terhadap oksigen ,dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam sel
darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru kejaringan-
jaringan.
Jumlah Hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah,
dan jumlah ini biasanya disebut ”100 persen”.
Dalam berbagai bentuk anemia, jumlah Hemoglobin dalam darah berkurang. Dalam
beberapa bentuk anemia parah, kadar itu bisa di bawah 30 persen atau 5 gram setiap 100 ml.
karena hemoglobin mengandung besi yang diperlukan untuk bergabung dengan oksigen, maka
dapat dimengerti pasien semacam itu memperlihatkan gejala kekurangan oksigen, kelainan
eritrosit. Jumlah eritrosit normal harus berada pada kisaran 4 – 6 juta sel/m3 darah. Berbagai
penyakit dapat mempengaruhi jumlah eritrosit.
Berikut ini beberapa kelainan atau gangguan yang terjadi pada eritrosit:
a. Polisitemia adalah gangguan yang ditandai oleh jumlah eritrosit terlalu
berlebihan (banyak). Hal ini dapat disebabkan oleh cacat produksi sel induk,
penurunan volume plasma akibat dehidrasi, atau pengaruh ketinggian.
Akibatnya berkurangnya aliran darah, penyumbatan kapiler, dan peningkatan
ketebalan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah
tinggindek. Ini sering merupakan salah satu gejala pertama anemia
kekurangan zat besi.
b. Anemia Dalam kondisi normal, tingkat hemoglobin darah adalah 12-17 gram
per 100 mililiter. Pada penderita anemia, jumlah eritrosit sedikit, dan/atau sel-
sel eritrosit tidak memiliki cukup hemoglobin. Anemia dapat diklasifikasikan
dalam salah satu dari beberapa kategori yang akan diuraikan berikut ini.
Anemia gizi
Anemia yang penyebab utamanya adalah kekurangan zat nutrisi terutama
zat besi. Zat besi bisa terdapat pada bahan makan hewani, yakni daging dan
hati. Gejala gejala umum dari anemia adalah tampak pucat, lemas dan lesu.
Suplemen zat besi dalam makanan dapat membantu mencegah anemia
jenisini.
Anemia pernisiosa
Anemia pernisiosa adalah bentuk lain dari anemia gizi. Saluran
pencernaan tidak mampu menyerap cukup vitamin B12, yang penting untuk
perkembangan sel darah merah. Tanpa vitamin B12, sel darah merah yang
belum matang cenderung menumpuk di dalam sumsum tulang. Suplemen
vitamin, dan/atausuntikan vitamin B12 adalah pengobatan yang efektif.
Anemia Aplastik
Adanya kelainan atau kerusakan pada “pabrik” pembuat sel darah merah
sehingga tidak dapat memproduksi ketiga komponen darah dengan baik,
sehingga, bagi penderita anemia aplastic harus selalu memperoleh suplai
darah melalui transfusi. Transplantasi sumsum tulang adalah salah satu
pilihan untuk mengobati kondisi ini.
Anemia Hemolitik
Anemia Hemolitik terjadi karena laju kerusakan eritrosit meningkat
(hemolisis adalah pecahnya sel darah merah). Penyakit ini umumnya
menyebabkan eritrosit mudah pecah oleh berbagai sebab, dapat akut atau
kronik. Anemia hemolotik akut umumnya disebabkan oleh gigitan
binatang, seperti ular ataus engatan lebah. Anemia hemolitik dapat
disebabkan kekurangan enzim untuk membentuk eritrosit, seperti
kekurangan enzim G-6PD, atau adanya kelainan membrane atau dinding
eritrosit. Penyakit-penyakit ini umumnya diturunkan dari orang tua.
Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia selsabit merupakan penyakit keturunan. Penderita anemia sel sabit
eritrositnya memiliki bentuk abnormal, yaitu bentuk sabit dengan
hemoglobin abnormal dan tidak dapat membawa oksigen yang cukup.
Eritrositnya rapuh,mudah merobek ketika mereka melalui kapiler yang
sempit. Akibatnya, jumlah eritrositnya jauh lebih sedikit dari biasanya, dan
mengakibatkan gejala anemia. Kedua orang tua harus membawa gen
penyakit sel sabit sehingga anak akan menderita anemia sel sabit.
Seseorang dengan gen tunggal dikatakan memiliki sifat sickle cell, dan
tidak memiliki gejala penyakit. Variasi keparahan mengakibatkan kematian
sebelum usia 30, untuk kasus ringan, tanpagejala.
Talasemia
Talasemia adalah penyakit keturunan banyak ditemukan pada orang
Afrika, Mediterania, dan Asia, termasuk Indonesia. Angka pembawa
sifatpenyakit ini di Indonesia berkisar 3 – 10%, artinya 10 dari 100 orang
Indonesia adalah pembawa sifat penyakit ini. Pembawa sifat disebut
talasemia minor. Mereka tidak pernah memperlihatkan gejala yang berarti,
hanya saja saat diperiksa Hb-nya umumnya di bawah nilai normal. Jika
diperiksa lebih dalam lagi, ukuran sel darah merahnya lebih kecil dari
normal. Penderita talasemia produksi hemoglobinnya sedikit dan kematian
dapat terjadi pada usia 20an. Kasus ringan menghasilkan anemia ringan.
Anak penderita talasemia membutuhkan transfusi seumur hidup dengan
segala resiko transfusi.
Keadaanbentuk dan sifat-sifat dari leukosit berbeda dengan entrosit karena apabila kita
periksa dan kita lihat dibawah mikroskop makanakan terlihat bentuknya yang dapat diubah-ubah
dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu
(pseudopodia) mempunyai bermacam-macam inti sel
sehingga dapat dibedakan macam inti selnya. Warnanya
bening (tidak berwarna banyaknya dalam 1 mm darah
kira-kira 6000-9000).
Fungsinya:
1. Sebagai serdadu tubuh yaitu, membunuh dan memakan bibit penyakit/bakteri yang
masuk kedalam tubuh jaringam RES ( Sistim Retikulo Endotel)
2. Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera
3. Menangkap organisme hidup dan menghancurkannya
4. Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan kayu, benang jahitan
(catgut), dll dengan cara yang sama.
Sebagai tambahan granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang
memungkinkan merusak jaringan tubuh, menghancurkan dan membuangnya. Dengan ini
jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan dimungkinkan sembuh. Sebagai hasil kerja
fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak
dapat berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi “jenazah” dari
kawan dan lawan. Fagosit yang terbunuh dalam perjuangannya melawan kuman yang menyerbu
masuk disebut sel nanah.
Jenis Leukosit :
Trombosit merupakan kepingdarah, asalnya dari sel megakariosit dalam sumsum tulang
merah. Jumlah normalnya berkisar antara 200.000 –350.000 per mm3 darah. Fungsinya yaitu
memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka
apa bila terdapat luka dan darah tidak segera membeku sehingga timbul pendarahan yang terus
menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari
200.000 disebut trombositopenia. Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut
membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen
mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor
pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Jika
seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut
menderita Hemofili. Pada penyakit demam berdarah, jumlahnya sangat menurun (dikatakan
trombositopeni) dan pasien cenderung berdarah dibawah kulit (purpura) atau di selaput lendir.
a. Trombositopenia
Terbatasnya jumlah trombosit disebut trombositopenia. Trombositopenia terjadi
karena produksi trombosit yang rendah dalam sumsum tulang atau meningkat
kerusakan trombosit di luar sumsum. Sejumlah kondisi, termasuk leukemia, dapat
menyebabkan trombositopenia. Hal ini juga dapat disebabkan obat. Gejalanya penyakit
ini adalah memar, ruam, dan mimisan atau pendarahan di mulut. Perdarahan
gastrointestinal atau perdarahan di otak yang dapat menyebabkan komplikasi.
b. Trombosis
Jauh lebih banyak orang meninggal karena pembekuan darah yang tidak
diinginkan dari pada kegagalan pembekuan. Kebanyakan stroke dan serangan jantung
adalah karena trombosis, yaitu terbentuknya bekuan darah (trombus) abnormal di
pembuluh darah. Sebuah trombus (bekuan) dapat tumbuh cukup besar dan menghalangi
aliran darah di pembuluh darah kecil, atau potongan bekuan darah ini dapat mengalir di
dalam aliran darah sebagai embolus. Jika pembentukan bekuan ini tidak diatasi aliran
darah bisa terhenti, dan jika pembuluh darah yang tersumbat berada di organ vital
seperti jantung, otak, paru-paru, atau ginjal, dapat menyebabkan infark (kematian
jaringan). Ratusan ribu orang meninggal karena tromboemboli (trombus yang mengalir
dalam aliran darah). Sebagai contoh sekitar 650.000 orang Amerika meninggal setiap
tahun karena tromboemboli.
c. Hemofilia
Penyakit kelainan genetik yang disebabkan oleh kekurangan faktor pembekua
darah sehingga darah sukar membeku. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya kesulitan pembekuan darah. Hemofilia A (hemofiliaklasik) disebabkan oleh
defisiensi faktor pembekuan VIII. Lebih mungkin terjadi pada anak laki laki dari pada
anak perempuan. Hemofilia A disebabkan oleh salinan abnormal dari gen produksi
faktor VIII, ditemukan pada kromosom X. Hemofilia ini muncul ketika anak laki laki
memiliki gen abnormal pada kromosom X. Kasus hemofilia A terjadi 1 dari 5.000 laki
laki di seluruh dunia. Kekurangan faktor IX menyebabkan hemofilia B (Christmas
disease), menyumbang 15% dari seluruh kasus dan terjadi pada sekitar 1 dari 30.000
laki-laki. Bentuk yang jarang disebut hemofilia C (defisiensifaktor XI) adalah
autosomal dan tidak terkaitseks, sehingga terjadi sama pada kedua jenis kelamin. Pada
hemofilia, benjolan sedikit dapat menyebabkan perdarahan kedalam sendi, yang diikuti
degenerasi tulang rawan pada sendi. Penyebab paling sering dan mengakibatkan
kematian adalah pendarahan keotak disertai kerusakan saraf. Suntikan regulerfaktor
VIII berhasil dapat mengobati penyakit.
Vasokonstriksi
Jika pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi yang rusak melepas serotonin
dan tromboksan A₂(prostaglandin), yang menyebabkan otot polos dinding pembuluh
darah berkonstriksi. Hal ini pada awalnya akan mengurangi darah yang hilang.
Plug Trombosit
Dari uraian tersebut, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa untuk proses pembekuan
darah diperlukan trombokinase, Ca++, vitamin K, protrombin. Jika salah satu komponen
tidak ada, proses pembekuan darah akan terhambat. Hemofilia merupakan penyakit bawaan,
yaitu seseorang tidak mampu menghasilkan zat anti hemofili, sehingga darahnya sukar
membeku jika terjadi luka. Penyakit itu merupakan warisan yang diturunkan dari kedua orang
tua.
E. PENGGOLONGAN DARAH
Jika jumlah besar darah yang hilang selama operasi atau kecelakaan, pasien dapat mengalami
syok dan kematian kecuali dilakukan transfusi atau infus. Transfusi adalah transfer darah atau
komponen darah dari satu orang ke orang lain. Ketika jumlah besar darah yang hilang, sel-sel
darah merah harus diganti untuk mengembalikan kapasitas eritrosit membawa oksigen.
Pada awalnya upaya untuk transfuse darah dari satu orang ke orang lain sering tidak berhasil
karena mengakibatkan reaksi transfusi, termasuk terjadinya pembekuan dalam pembuluh darah,
kerusakan ginjal, dan kematian. Sekarang diketahui bahwa reaksi transfuse disebabkan oleh
interaksi antara antigen dan antibodi. Antigen adalah zat yang dapat memicu mekanisme
pertahanan tubuh yang disebut responimun. Kebanyakan antigen adalah protein. Permukaan
eritrosit memiliki molekul yang disebut antigen dan dalam plasma terdapat molekul yang disebut
antibodi. Antibodi sangat spesifik, yang berarti
bahwasetiapantibodidapatmenggabungkanhanyadengan antigen tertentu.
Penggolongan darah sistem ABO Penggolongan darah sistem ABO didasarkan pada ada atau
tidaknya dua antigen pada permukaan eritrosit, yaitu antigen A dan antigen B. Seperti semua
antigen, antigen pada eritrosit merupakan sifat yang diturunkan dan tetap tidak berubah dari lahir
sampai meninggal. Golongan darah ABO dibagi menjadi empat jenis kemungkinan, yaitu A, B,
AB, dan O. Tabel 2 berikut ini menyajikan antigen dan antibodi yang terdapat dalam setiap
golongan darah.
Gambar dibawah berikut ini menunjukkan jenis darah ABO yang digunakan untuk transfusi
dan jenis darah yang menerimanya. Perhatikan tabel 4 tersebut, terlihat bahwa golongan darah
AB dapat menerima darah dari semua jenis golongan darah baik A, B, O dan jenis darah O dapat
diberikan untuk semua jenis darah ABO. Oleh karena itu, golongan darah AB kadang-kadang
disebut penerima/resipien universal, dan golongan darah O dikenal sebagai donor universal.
F. PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah bagian dari system sirkulasi yang mengangkut darah keseluruh
tubuh. Terdapat tiga jenis pembuluh darah yaitu, arteri, kapiler dan vena. Mereka membentuk
sistem tertutup berbentuk tabung yang membawa darah dari jantung ke sel-sel tubuh dan kembali
ke jantung. Berikut tabel menunjukkan perbandingan di antara pembuluh darah.
Arteri membawa darah dari jantung. Arteri bercabang berulang kali menjadi lebih kecil dan
arteri yang paling kecil akhirnya membentukar terimikroskopis yang disebut arteriol. cabang-
cabang arteri (arteriol), ketebalan lapisan ototnya berkurang. Dinding arteriol terkecil hanya
terdiri dari endotelium dan beberapa serat otot polos yang mengelilinginya. Arteri, terutama
arteriol, memainkan peran penting dalam mengendalikan aliran darah dan tekanan darah.
KapilerArteriol terhubung dengan kapiler, pembuluh darah paling banyak dan paling kecil.
Diameter sebuah kapiler sangat kecil sehingga eritrosit harus melewatinya dalam file tunggal.
Dinding kapiler hanya terdiri dari endotelium, yang memungkin kan pertukaran bahan antara
darah di kapiler dan sel-seltubuh. Distribusi kapiler dalam jaringan tubuh bervariasi dengan
aktivitas metabolic dari setiap jaringan. Kapiler terutama melimpah di jaringan aktif, seperti
jaringan otot dan saraf, di mana hampir setiap sel dekat dengan kapiler. Kapiler kurang
melimpah di jaringan ikat, dan mereka tidak hadir di beberapa jaringan, seperti tulang rawan,
epidermis, dan lensa dan kornea mata.
Aliran darah dalam kapiler dikendalikan oleh ototsfingterprekapiler yang berupa serat
otot polos yang melingkari dasar kapiler di persimpangan arteri-kapiler. Kontraksi
sfingterprekapiler menghambat aliran darah kejaringan kapiler tersebut. Relaksasi sfingter
memungkinkan darah mengalir kedalam jaringan kapiler untuk menyediakan oksigen dan nutrisi
untuk sel-sel jaringan. Ketika beberapa jaringan kapiler diisi dengan darah, yang lain tidak.
Jaringan kapiler menerima darah sesuai dengan kebutuhan sel-sel yang mereka layani. Sebagai
contoh, selama latihan fisik darah dialihkan dari jaringan kapiler dalam saluran pencernaan.
Vena Setelah darah mengalir melalui kapiler, memasuki venula, vena terkecil. Beberapa
kapiler bergabung membentuk venula. Venula terkecil hanya terdiri dari endotelium dan jaringan
ikat, tetapi venula yang lebih besar juga mengandung jaringan otot polos. Venula bersatu untuk
membentuk pembuluh darah kecil. Vena kecil bergabung membentuk vena semakin besar seperti
darah dikembalikan ke jantung. Vena yang lebih besar, terutama di kaki dan tangan,
mengandung katup yang mencegah aliran balik darah dan membantu kembalinya darah ke
jantung. Karena hampir 60% dari volume darah berada dalam pembuluh darah, vena dapat
dianggap sebagai area penyimpanan darah yang dapat dibawa kebagian lain dari tubuh pada saat
dibutuhkan. Sinusoid vena di hati dan limpa sangat penting. Jika darah hilang oleh perdarahan,
baik volume darah maupun tekanan darah mengalami penurunan. Sebagai tanggapan hal
tersebut, sistem saraf simpatik mengirimkan impuls untuk mengerut dinding otot pembuluh
darah, yang mengurangi volume vena dan mengkompensasi kehilangan darah. Sebuah respon
yang sama terjadi selama aktivitas otot berat untuk meningkatkan aliran darah ke otot rangka.
G. TEKANAN DARAH
Tekanan darah arterial adalah kekuatan tekanan darah kedinding pembuluh darah yang
menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung. Selama
sistoleventrikuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai
puncak, yang disebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun, nilai terendah yang dicapai
disebut tekanan diastolik.
Tekanan darah sistolik dihasilkan otot jantung yang mendorong isi vertikel masuk kedalam
arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena tahanan
periferiarteriol-arteriol menghalangi semua darah mengalir kedalam jaringan. Demikianlah maka
tekanan darah sebagian tergantung pada kekuatan dan volume darah yang dipompa jantung, dan
sebagian lagi pada kontraksi otot dalam dinding arteriol. Kontraksi ini dipertahankan saraf
vasokonstriktor, dan ini dikendalikan pusat vasomotorik dalam medula oblongata.
Mengukur tekanan darah arterial menggunakan alat yang disebuts fignomano meter.
Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkan, yang terbungkus
dalam sebuah manset, dan yang digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan
memompa tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mm Hg yang cukup untuk
menjepit sama sekali arteri brakial, sehingga tak ada darah yang dapat lewat, dan denyut nadi
pergelangan menghilang. Kemudian tekanan diturunkan sampai suatu titik di mana denyut dapat
dirasakan atau lebih tepat bila dengan menggunakan stetoskop denyut arteri brakialis pada
lekukan siku dengan jelas dan dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air
raksa dalam manometer dianggap tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri brakialis
perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung ataupun kulan denyut arteri dengan jelas dapat
didengar atau dirasakan. Dan titik di mana bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan
diastolik. Perbedaan tekanan antar asistole dan diastole disebut tekanan nadi dan normalnya
berkisarantara 30 sampai 50 mm Hg. Batas terendah tekanan sistole pada orang-orang dewasa
diperkirakan 105 mm Hg dan batas teratas adalah 150. Pada wanita tekanan darahnya adalah 5
samapi 10 mm Hg lebih rendah dari pada pria.
Kecepatan darah mengalir tergantung pada ukuran palung yang ada pada pembuluh atau
kelompok pembuluh. Darah di dalam aorta bergerak cepat. Di dalam arteri kecepatannya
berkurang dan menjadi sangat lambat di dalam kapiler.
Tekanan dapat dilihat ketika darah kembali mencapai pembuluh-pembuluh (vena) yang lebih
besar di dekat jantung.Di dalam palung kapiler, atau “kolamkapiler”, darah mengalir melalui
pembuluh darah yang sangat kecil dalam jumlah yang sangat besar. Luas sebenarnya penampang
daerah yang dialiri pembuluh kecil-kecil ini kira-kira 600 kali lebih besar daripada yang dialiri
aorta.
Pelebaran daerah yang dilalui aliran darah yang sama jumlahnya menyebabkan perlambatan
arus secara nyata. Di sinilah, di dalam aliran yang sangat lambat ini terjadi pertukaran gas,
peresapan zat makanan dan bahan yang tak terpakai lagi, antara sel-sel darah merah dan plasma
di dalam kapiler dengan cairan dan sel dalam jaringan tubuh.
Sesudah darah ditampung vena maka kecepatan mengalir bertambah lagi dan darah yang
mengalir melalui lumen (ruang) vena kava inferior dan superior secara bersamaan adalah sama
cepatnya dengan arus dalam aorta. Untuk mempertahankan sirkulasi, maka darah yang mencapai
jantung harus mempunyai volume yang sama dengan darah yang meninggalkan jantung.
Tekanan darah dalam vena adalah rendah dan faktor lain yang membantu aliran darah kembali ke
jantung mencakup :
Apabila organ-organ sistem peredaran darah tidak dijaga dengan baik, organ-organ tersebut
akan rusak dan sistem peredaran darah tidak dapat terjadi secar amaksimal. Sama seperti sistem
peredaran darah apabila manusia memiliki perilaku buruk dengan tidak dapat bekerjasama
dengan manusia lain, hasil yang didapatkan juga akan menjadi kurang optimal.
Sistem peredaran darah, yang juga dikenal sebagai sistem kardiovaskular merupakan salah
satu sistem terpenting dalam siklus hidup manusia. Sistem kardiovaskular memiliki fungsi untuk
mengangkut nutrisi, oksigen, dan hormon keseluruh tubuh dan melepaskan karbondioksida.
Peredaran darah berfungsi untuk menjaga suhu tubuh manusia stabil. Di dalam siklus peredaran
darah ini, tidak hanya jantung, paru-paru, dan oksigen saja yang berperan penting tetapi juga
organ-organ lain yang turut serta melengkapi siklus peredaran darah manusia.
Sistem peredaran darah manusia terdiri dari sistem peredaran darah kecil dan sistem
peredaran darah besar. Sistem peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung
keparu-paru dan kembali lagi ke jantung. Sedangkan, sistem peredaran darah besar merupakan
peredaran darah yang berawal dari jantung keseluruh organ tubuh manusia lalu kembali lagi ke
jantung.
J. SIRKULASI DARAH
Pembuluh darah peredaran darah kecil, terdiri atas :
1. Arteri pulmonalis, merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra
menuju keparu-paru. Mempunyai 2 cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru-paru
kanan dan kiri yang banyak mengandung CO2 di dalam darahnya.
2. Vena pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru
masuk ke jantung bagian atrium sinistra. Di dalamnya berisi darah yang banyak
mengandung O2.
1. Aorta, merupakan pembuluh darah arteri yang besar yang keluar dari jantung bagian
ventrikel sinistra melalui aorta asendens lalu membelok kebelakang melalui radiks
pulmonalis sinistra turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma lalu
menurun ke bagian perut.
Jalannya arteri terbagi atas 3 bagian :
a. Aorta asendens, aorta yang naik keatas dengan panjangnya ± 5 cm, cabangnya
arteri koronaria masuk ke jantung.
b. Arkus aorta, yaitu bagian aorta yang melengkung arah kekiri, di depan trakea
sedikit kebawah sampai vena torakalis IV. Cabang-cabangnya: Arteri brakias
efalika atau arteri Anomina, Arteri subklavia sinistra dan arteri karotis
komunis sinistra.
c. Aorta Desendens, bagian aorta yang menurun mulai dari vertebrata torakalis
IV sampai vertebra lumbalis IV.
Letaknya :
1) Aorta torakalis. Dimulai dari vertebra torakalis IV sampai menembus
diafragma. Percabangannya sampai pada dinding toraks dan alat-alat
visceral yang ada di dalam rongga toraks.
2) Aorta abdominalis. Pada vertebra torakalis XII terbagi 2: Arteri
iliakakomunis dekstra dan Arteri iliakakomunis sinistra. Percabangannya
sampai dinding perut dan alat dalam rongga perut, panggul dan anggota
gerak bawah.
Peredaran darah kecil, darah dari jantung ventrikel dekstra valvula
semilunaris arteri pulmonalis paru-paru kiri dan kanan vena
pulmonalis.
Peredaran darah besar, darah dari jantung bagian ventrikel sinistra
valvula semilunaris aorta aorta arteri arteriole kapiler arteri
kapiler vena venolus vena kava atrium dekstra.
Pernafasan atau respirasi adalah pristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari
oksidasi keluar dari tubuh. Penghirupan udara disebut disebut dengan inspirasi dan
menghembuskan nafas disebut ekspirasi.
Saluran pernapasan bawah mengacu pada bagian paling bawah dari saluran pernapasan,
yang terutama terlibat dalam pertukaran gas. Ini termasuk struktur seperti laring, trakea, bronkus,
bronkiolus, alveoli dan paru-paru. Bronkus timbul dari trakea dengan membagi trakea menjadi
dua sebagai bronkus primer kanan dan bronkus primer kiri. Bronkus primer lebih lanjut terbagi
menjadi bronkus sekunder dan tertier. Bronks membentuk bronkiolus. Tiga jenis bronkiolus
adalah bronkiolus lobular, bronkiolus terminal, dan bronkiolus pernapasan. Trakea, bronkus dan
bronkiolus terdiri dari epitel pseudostratified.
Laring
Laring adalah rumah bagi pita suara Anda. Letaknya tepat di bawah persimpangan
saluran faring membelah menjadi trakea dan kerongkongan.Laring memiliki dua pita
suara yang membuka saat kita bernapas dan menutup untuk memproduksi suara. Saat kita
bernapas, udara akan mengalir melewati dua pita suara yang berhimpitan sehingga
menghasilkan getaran.
Trakea
Trakea adalah tuba dengan panjang 10cm-12cm, dengan diameter 2,5 cm serta terletak
di atas permukaan anterior esophagus . Tuba ini merentang dari laring pada area vertebra
serviks keenam sampai area vertebra toraks kelima tempatnya membelah menjadi dua
bronkus utama.trakea dapat tetap terbuka karena adanya 16-20 cincin kartilago berbentuk
C.
Bronkus dan Bronhkiolus
Bronkus atau cabang tenggorokan merupakan lanjutan dari trakea, ada 2 buah yang
terdapat pada ketinggian vertebra torakalis 4 dan 5. Bronkus berjalan kebawah dan
kesamping kearah paru-paru. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada
bronkus kiri, terdiri dari 6-8 cincin dan mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri lebih
pannjang dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri dari 9-12 cincin dan mempunya 2
cabang. Bronkus bercabang-cabang, cabang yang lebih kecil disebut bronhkiolus. Pada
bronhkiolus tidak terdapat cincin dan pada ujung bronhkiolus terdapat gelembung paru
atau alveoli. Bronkus disusun oleh jaringan kartilago, sedangkan bronhkiolus yang
berakhir di alveoli dan tidak mengandung kartilago yang menyebabkan bronhkiolus
mampu menangkap udara.
Alveolus
Alveoli adalah kantong udara yang berukuran sangat kecil dan merupakan akhir dari
bronhkiolus respiratorius sehingga memungkinkan pertukaran O2 dan CO2. Seluruh dari
unit alveoli terdiri atas bronhkiolus respiratorius, duktus alveolus dan kantong alveolus.
Fungsi utama dari unit alveolus adalah pertukaran o2 dan co2 diantara kapiler pulmoner
dan alveoli. Diperkirakan terdapat 24juta alveoli pada bayi yang baru lahir. Seiring
dengan pertumbuhan usia jumlah alveoli pun bertambah dan akan mencapai jumlah yang
sama dengan orang dewasa pada usia 8 tahun yakni 300juta alveoli. Setiap unit alveoli
menyuplai 9-11 prepulmonare dan pulmonary kapiler.
Paru-paru
Paru –paru merupakan sebuah alat tubuh yang tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung (gelembung hawa,alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel
dan endotel jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90m2pada lapisan ini
terjadi pertukaran udara, O2 masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah.
Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah (patu-paru kiri dan
kanan). Paru-paru dibagi dua:
1. Paru-paru kanan, terdiri dari tiga lobus (belah paru, globus volune dekstra
superior, lubus media, dan lobus inverior)
2. Paru-paru kiri dari pulmo sinistra lobus superior dan lobus inverior antara lobus
satu dengan yang lainnya dibatasi dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat
yang berisi pembuluh darah getah bening, dan saraf, dan tiap-tiap lobulus
terdapat sebuah bronkiulus. Didalam lobulus, bronkiulus ini bercabang cabang
banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Letak paru-paru
dirongga dada datarannya menghadap ketengah rongga dada/kavum
mediastinum. Pada bagian tengah terdapat tapuk paru-paru atau hilus. Pada
mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang
dinamakan pleura.
(syaifuddin,2006:196).
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan, dan pencampuran) degan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris)
sampai anus.
1. Mulut (oris)
2. Faring (tekak)
3. Osofagus (kerongkongan)
4. Ventrikulus (lambung)
5. Intestinum minor (usus halus)
a. Duodenum ( usus 12 jari)
b. Yeyenum (usus kosong)
c. Ileum (usus penyerapan)
6. Intestinum mayor (usus besar)
a. Seikum
b. Kolon asendens
c. Kolon transversum
d. Kolon descendens
e. Kolon sigmoid
7. Rektum
8. Anus
1. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi
membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini
akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien
dan cepat. Gigi dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. lengkap pada umur
2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu yang terdiri atas:
8 buah gigi seri (dens insisivus)
4 buah gigi taring (dens kaninus)
8 buah gigi geraham (molare)
b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah
terdiri dari
8 buah gigi seri (dens insisivus)
4 buah gigi taring (dens kaninus)
8 buah gigi geraham (molare)
12 gigi geraham (premolare)
2. Lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini
dapat digerakkan ke seluruh arah. Lidah dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Radiks lingua (pangkal lidah)
2. Dorsum lingua (punggung lidah)
3. Apeks lingua (ujung lidah)
Fungsi lidah yaitu mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap dan
menelan, serta merasakan makanan.
Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 yaitu:
a) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
b) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah
c) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah
2.2.2 Faring/Tekak
Menelan (Deglutisio)
Jalan udara dan Jalan makanan pada faring terjadi penyilangan. Jalan udara masuk
ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke
belakang dari jalan nafas dan di depan dari ruang tulang belakang.
Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus piriformis masuk ke osofagus
tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke
Jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan,
otot mulut dan lidah kontraksi secara bersamaan.
Fungsi faring:
2.2.4 Lambung/Ventrikulus/Gaster
Lambung merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sebuah proses pencernaan. Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu
bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan.
Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Dibagian ujung kardiak dan
pilorus terdapat klep/sfingter yang mengatur masuk atau keluarnya makanan ke dan dari
lambung.
1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri ostium kardium
dan biasanya penuh terisi gas.
2. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lakukan pada bagian bawah
kurvatura minor.
3. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal
membentuk pinter pilorus.
4. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium kardiak
sampai ke pilorus.
5. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri osteum
kardiakum melalui fundus vertikultur menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior
ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke
limpa.
6. Ostium kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus bagian abdomen masuk ke
lambung pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
a) Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini akan berlipat-
lipat yang disebut rugae.
b) Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis)
c) Lapisan otot miring (muskulus oblinqua)
d) Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal)
e) Lapisan jaringan ikat atau serosa (peritonium)
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan, bila melihat makanan dan
mencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang.Rasa makanan
merangsang sekresi lambung karena kerja saraf sehingga menimbulkan rangsangan
kimiawi yang menyebabkan Dinding lambung melepaskan hormon yang disebut sekresi
getah lambung.Getah lambung dihalangi oleh sistem saraf simpatis yang dapat terjadi
pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.
2.3 Hati
Organ yang paling besar di dalam tubuh kita warnanya coklat dan beratnya ±1 ½ kg.
Letaknya bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi
atas 2 lapisan utama :
Fisura longitudinalal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati, selanjutnya hati
dibagi 4 belahan: lobus kanan, lobus kiri, lobus kaudata dan lobus quadratus.
Penyimpanan dan penyebaran bahan termasuk glikogen lemak, vitamin dan zat besi, vitamin
yang larut dalam minyak atau lemak disimpan di hati. Hati membantu mempertahankan suhu
tubuh sebab luasnya organ ini dan banyaknya kegiatan metabolisme yang berlangsung
mengakibatkan darah banyak mengalir melalui organ ini sehingga menaikkan suhu tubuh.
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot. Letaknya dalam
sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya panjangnya 8-12 cm
berisi 60 cm3. Lapisan empedu terdiri dari:
Duktus Sistikus.
Panjangnya + 3 1/2 cm yang berjalan dari lekuk empedu berhubungan dengan duktus hepatikus
membentuk saluran empedu ke duodenum.
Sterkobilin.
Memberi warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna pada urin
yang disebut urobilin.’
1) Fundus vesicafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah kerpus
vesicafelea.
2) Korpus vesicafelea bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah empedu.
3) Nect of the bladder, merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama
masuknya. Getah empedu ke badan kandung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam
kandung empedu.
4) Duktus sistikus, panjangnya ± 3 ¾ cm berjalan dari leher kandung empedu dan
bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
5) Duktus hepatikus, saluran keluar dari leher.
6) Duktus keledokus, saluran yang membawa getah empedu ke duodenum.
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot. Letaknya dalam
sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya panjangnya 8-12 cm
berisi 60 cm3.
Fungsi empedu selanjutnya adalah dapat membantu mengemulsi lemak. Tidak semua
jenis lemak yang masuk ke dalam sistem pencernaan bisa langsung diserap oleh usus.
Tubuh membutuhkan zat yang mampu untuk menguraikan lemak tersebut. Beberapa jenis
zat mungkin dapat dengan mudah larut dalam air, namun tidak begitu dengan lemak.
Lemak lebih mudah untuk diserap oleh tubuh ketika dalam bentuk partikel yang lebih
kecil. Di sinilah fungsi empedu. Keberadaan empedu sangatlah penting untuk proses
penyerapan lemak, termasuk juga dalam proses penyerapan vitamin yang larut dalam
lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Proses emulsifikasi lemak awalnya terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan
adanya asam lambung. Proses emulsifikasi kembali terjadi setelah lemak melewati
lambung dan garam empedu mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga
terbentuklah butiran lemak atau micelle. Lemak kemudian akan diubah menjadi asam
lemak dan gliserol dibantu oleh enzim lipase.
Fungsi empedu pada tubuh manusia selanjutnya adalah untuk membantu fungsi
enzime lipase. Empedu membantu kerja enzim lipase dengan membentuk misel-misel.
Misel membantu menambah luas permukaan partikel sehingga enzim lipase lebih cepat
merombak lemak. Enzim lipase memiliki fungsi dalam merombak lemak menjadi dua
molekul asam lemak dan gliserol.
2.5 Pankreas
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah panjangnya kira-
kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata-rata 60-90
gr.Terbentang pada vertebrata lumbalis 1 dan 2 di belakang lambung. Bagian dari pancreas:
a. Kepala pankreas, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam melakukan
duodenum yang melingkarinya.
b. Badan pankreas, merupakan bagian utama dari organ ini letaknya di belakang lambung
dan di depan vertebra lumbalispertama.
c. Ekor pankreas, bagian yang runcing di sebelah kiri yang sebenarnya menyentuh limpa.
Fungsi Pankreas:
1) Fungsi eksokrin, yang membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
2) Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau
kepulauan langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang
mensekresikan insulin.
3) Fungsi sekresi eksternal yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke duodenum yang berguna
untuk proses pencernaan makanan di intestinum.
4) Fungsi sekresi internal yaitu sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri
yang langsung dialirkan ke dalam peredaran darah. Sekresinya disebut hormon insulin
dan hormon glukagon, hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu
metabolisme karbohidrat.
Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke dalam darah tanpa melewati
duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termasuk sel-sel kelenjar
endokrin.Kumpulan dari sel-sel ini membentuk seperti pulau-pulau yang disebut pulau
langerhans.
Getah pankreas, sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk kelenjar
eksokrin.Getah pankreas ini dikirim ke dalam duodenum melalui duktus
pankreatikus.Duktus ini bermuara pada papila vateri yang terletak pada dinding
duodenum. Pankreas menerima darah dari arteri pankreaatika dan mengalirkan darahnya
ke venakavaenterior melalui vena pankreatika. Jaringan pankreas terdiri dari atas lobulus
dari sel sekretori yang tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran ini mulai dari
sambungan saluran-saluran kecil dari lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan
berjalan melalui badan pankreas dari kiri ke kanan.Saluran kecil ini menerima saluran
dari lobolus lain dan kemudian bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu duktus
wirsungi.
Struktur Pankreas:
di depan ditutupi selaput dinding perut dan mendapat darah dari arteri pankreatika, salah satu
cabang dari batang nadi aorta abdominalis.Pankreas mempunyai 2 macam sel kelenjar, di
mana sel itu dikumpulkan dan menyerupai pulau-pulau yang disebut pulau langerhans.
Pulau-pulau ini membuat insulin yang berlangsung masuk ke pembuluh darah dan kelenjar
bagian tubuh.
Di dalam pankreas terdapat kelenjar-kelenjar yang membuat ludah perut atau getah
perut yang mengalir ke dalam pembuluh-pembuluhkelenjar. Pembuluh ini bersatu ke dalam
saluran wirsungi kemudian masuk ke dalam duodenum pada tempat papila/arteri kelenjar
perut menghasilkan +1 liter ludah perut dalam 1 hari.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN BAGIAN BAWAH
Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem yang terdiri dari pencernaan saluran
dan organ-organ lain yang membantu tubuh memecah dan menyerap makanan. Organ-organ
dalam sistem pencernaan di luar saluran pencernaan (disebut organ pencernaan aksesori) adalah
lidah, kelenjar ludah, hati, pancreas dan kandung empedu. Sistem pencernaan berfungsi
memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: proses
mekanis dan proses kimiawi.
1) Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
2) Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga
proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan
meliputi hal-hal berikut.
4) Digesti : pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantu
enzim, terdapat di lambung.
5) Absorpsi : proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6) Defekasi : pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui
anus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar
25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan.
Lapisan usus halus : lapisan mukosa ( sebelah dalam), lapisan otot melingkar ( M. Sirkuler) ,
lapisan otot memanjang ( M.Longitudinal ) dan lapisan serosa sebelah luar. Usus halus terbagi
menjadi tiga bagian seperti berikut.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas
jari. Doudenum atau usus 12 jari memiliki panjang ± 25 cm , berbentuk sepatu kuda
melengkung ke kiri pada lengkung ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum ini
terdapat selaput lender yang membukit disebut Papila vateri. Pavila vateri bermuara di duktus
koledokus ( saluran empedu ) dan duktus pankreatikus ( saluran pankreas ). Empedu dibuat di
hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus yang fungsinya mengemulsi
lemak, dengan bantuan lipase. Pankreas juga menghasilkan Amilase yang berfungsi mencerna
hidrat arang menjadi disakarida, dan Tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam
amino atau albumin dan polipeptika. Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang
banyak mengandung kelenjar. Kelenjar ini disebut kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk
memproduksi getah instestinum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di
cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris
modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus, yang berarti “kosong”. Usus kosong
atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara
duodenum (usus dua belas jari ) dan ileum (usus penyerapan). Panjangnya kira-kira 2,5 meter ( 8
kaki ) bagian tengah dari usus halus. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus
penyerapan secara makroskopis.
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
manusia, ini memiliki panjang sekitar 3,6 m ( 12 kaki ) dan terletak
setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan
8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai
macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan
kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah
pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang
berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung
enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan
makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
2. Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi
pada dinding usus.
3. Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat
alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
(mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh
yang beratnya ± 2kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai mengubah zat makanan
yang di absorpsi dari usus yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh, dikeluarknnya sesuai
dengan pemakaiannya dalam jaringan , mengubah zat buangan dan bahan beracun untuk di
ekskresi dalam empedu dan urine, menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen..
Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu
tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses
pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak
dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu cairan empedu
berfungsi menentralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein
dan merangsang gerak peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai
kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel
berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula
darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus.
Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan
lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase membantu dalam pemecahan
pati. Getah pankreas mengandung tripsinogen, karbohidrase pankreas, lifase pankreas, dan
garam NaHCO3.
c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus.
Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus
mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum.
Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air
penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di dalam
villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam
amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta
hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk
emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi,
asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak
kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke dalam
darah menuju hati dan
dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan
didorong menuju usus besar (kolon).
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1,5 meter, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus
besar dari dalam ke luar : selaput lender, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang,
jaringan ikat. Fungsi usus besar terdiri dari menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri
koli, tempat feses. Usus besar terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Cecum (Sekum)
Di bawah sekum terdapat Appendiks Vermiformis yang terbentuk seperti cacing sehingga
disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritoneum mudah
bergerak walaupun tidak mempunyai mesenterium dan dapat di raba melaui dinding
abdomen pada orang yang masih hidup.
b. Kolon Asendens
ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri , lengkungan ini disebut
c. Appendiks
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir sekum mempunyai pintu
keluar yang sempit tapi masih memeungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus
panjangnya 8 cm. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke
dalam rongga pelvis minor terletak horizontal di belakang seikum. Sebagai suatu
organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan
d. Kolon Transversum
Di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dari Fleksura Lienalis
e. Kolon Sigmoid
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring , dalam rongga pelvis sebelah
https://www.sridianti.com/pengertian-dan-fungsi-usus-besar.html
Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (BAB), yang merupakan fungsi
utama anus.
Gambar Rektum-Anus:
http://hadijah-arsyad.blogspot.com/2011/10/rektum-anus.html
Jaringan pankreas terdiri atas lobula daripada sel sekretori yang tersusun
mengitari saluran – saluran halus.Saluran-saluran ini mulai dari persambungan saluran-
saluran kecil dari lobula yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan melalui
badannya dari kiri ke kanan. Saluran pankreas yang menyatu dengan duktus koledukus
(saluran empedu) dan bermura di usus 12 jari (duodenum). Saluran pankreas
mengeluarkan sejumlah enzim dari pankreas dalam membantu sistem pencernaan
Pankreas adalah organ saluran pencernaan yang merupakan sumber utama enzim
lipase.Lipase adalah enzim yang memecah lemak menjadi molekul yang lebih kecil, yang
disebut dengan asam lemak dan gliserol. Enzim lipase pankreas bekerja di usus halus
Pertama, empedu dibuat di hati dan dilepaskan ke usus untuk mengubah lemak
makanan menjadi gumpalan lemak kecil. Kemudian, gumpalan lemak ini diubah menjadi
asam lemak dan gliserol, oleh lipase pankreas yang juga disebut steapsin.
Asam lemak dan gliserol adalah molekul kecil padat energi yang digunakan oleh
semua sel. Aliran asam lemak dan gliserol dalam darah dan pembuluh limfa bisa
mencapai seluruh bagian tubuh
Sel di pankreas juga membuat jenis amilase lain, yang disebut amilase pankreas.
Enzim ini yang melewati saluran untuk mencapai usus halus Amilase pankreas
melengkapi pencernaan karbohidrat, menghasilkan glukosa, molekul kecil yang diserap
ke dalam darah dan dibawa ke seluruh tubuh.
Pankreas juga membuat kelompok enzim protease lainnya yaitu, tripsin dan
kimotripsin.Kedua enzim ini dilepaskan ke usus halus melalui saluran pankreas.Ketika
makanan yang dicerna sebagian bergerak dari lambung ke usus Anda, tripsin dan
kimotripsin berperan dalam pencernaan protein, menghasilkan asam amino sederhana
yang diserap ke dalam aliran darah.
Selain itu, pankreas juga membuat sekelompok enzim lainnya, termasuk:
Phospholipase: menyederhanakan fosfolipid menjadi asam lemak.
Carboxypeptidase: memecah protein menjadi asam amino.
Elastasis: memecah protein elastin.
Nuklease: memecah asam nukleat menjadi nukleotida dan nukleosida.
Saluran-saluran kecil itu menerima saluran dari lobula lain dan kemudian bersatu membentuk
saluran utama yaitu duktus wirsungi
1. Sebagi kelenjar eksorin atau kelenjar mensekresikan zat-zat tertentu tanpa dengan melalui
pembuluh darah.
2. Sebagai kelenjar endokrin atau kelenjar yang mensekresikan zat-zat tertentu melalui
pembuluh darah
3. Memiliki peran menjaga keseimbangan kadar gula tubuh
4. Menghasilkan cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan
5. Berperan untuk menjaga keseimbangan lemak tubuh
6. Memiliki peran metabolism baik dengan anabolisme ataupun kataboisme gula dan bentuk
lainnya
7. Berfungsi dalam metabolism lemak
8. Sebagai penghasil berbagi protease seperti tripsin, amylase dan lipase dalam membantu
proses pencernaan.
Fungsi Eksokrin
Fungsi Eksokrin dilaksanakan sel sekretori lobulanya, yang membentuk getah
pancreas dan berisi enzim dan elektrolit. Cairan pencernaan itu berjalan melalui
saluran ekskretori halus dan akhirnya dikumpulkan 2 saluran, yaitu yang utama
disebut duktus wirsungi dan sebuah saluran lain yaitu duktus santorini, yang
masuk kedalam duodenum. Saluran utama bergabung dengan saluran empedu di
ampula vater.
Fungsi Endokrin
Fungsi Endokrin tersebar diantara alveoli pancreas terdapat kelompok-kelompok
kecil sel epiterium, yang jelas terpisah dan nyata.Kelompok-kelompok ini adalah
pulau-pulau kecil atau kepulauan Langerhans, yang bersama-sama membentuk
organ endokrin, tersebut persarafan didapati dari saraf vagus dan persedian darah
dari saluran kapiler besar.
Tipe 1
Diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin oleh
sel beta pankreas.Sebagian besar hal ini disebabkan oleh destruksi sel
beta pankreas yang dimediasi oleh sistem imun. Selain itu, kerusakan
sel beta pankreas oleh sebab yang tidak diketahui atau proses idiopatik
juga dapat terjadi, pross autoimun dipeantarai oleh makrofag dan sel
limfosit T dengan auto antibodi yang bersirkulasi terhadap antigen sel
beta. Pengukuran auto antibodi yang lain adalah insulin auto antibody,
antibody terhadap glutamic acid decarboxylase, insulin antibody
terhadap islet tyrosin phosphate dan lain lain.
Tipe 2
Diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh menurunya sensitifitas
jaringan target terhadap insulin. Menurunnya sensitifitas jaringan
target terhadap insulin sering disebut resistensi insulin yang dapat
disebabkan oleh obesitas.
2. Pankreatitis
Pankreatitis adalah radang pada kelenjar pankreas yang terjadi dengan dua
bentuk yang sangat berbeda yaitu akut dan kronis.Gejala-gejalanya adalah
sakit perut, mual dan muntah.Rasa sakitnya seringkali terasa hingga ke
belakang dan sangat menyakitkan.Dalam kasus pankreatitis akut, demam juga
bisa terjadi dan gejalanya biasanya hilang dalam beberapa hari.Dalam kasus
pankreatitis kronis, kelebihan lemak tinja dan diare juga bisa
terjadi.Komplikasi yang dapat muncul adalah infeksi, pendarahan, diabetes
melitus atau permasalahan organ lainnya.Penyebab pankreatitis akut yang
paling umum adalah batu empedu dan konsumsi alkohol dalam jumlah yang
besar.Penyebab lainnya adalah trauma, obat-obatan tertentu, infeksi dan
tumor.Pankreatitis kronis dapat terjadi akibat pankreatitis akut.Penyebab
pankreatitis kronis yang paling umum adalah konsumsi alkohol dalam jumlah
besar selama bertahun-tahun.Penyebab lainnya adalah tingkat lemak darah
dan kalsium darah yang tinggi, beberapa obat-obatan, dan penyakit genetik
tertentu, seperti fibrosis sistik.Merokok dapat meningkatkan risiko
pankreatitis akut dan kronis.Diagnosis pankreatitis akut didasarkan pada
peningkatan amilase atau lipase di dalam darah sebanyak tiga kali lipat.
Dalam kasus pankreatitis kronis, hasil tes amilase atau lipase mungkin akan
tampak normal. Ultrasound dan CT scan juga dapat dilakukan untuk
mendiagnosis penyakit ini.
3. Fibrosis Kistik
Fibrosis kistik merupakan suatu kelainan genetik. Sekitar 5% orang kulit putih
memiliki 1 gen cacat yang berperan dalam terjadinya penyakit ini. Gen ini
bersifat resesif dan penyakit hanya timbul pada seseorang yang memiliki 2
buah gen ini.Seseorang yang hanya memiliki 1 gen tidak akanmenunjukkan
gejala. Gen ini mengendalikan pembentukan protein yang mengatur
perpindahan klorida dan natrium melalui selaput sel. Jika kedua gen ini
abnormal, maka akan terjadi gangguan dalam pemindahan klorida dan
natrium, sehingga terjadi dehidrasi dan pengentalan sekresi. Fibrosis kistik
menyerang hampir seluruh kelenjar endokrin (kelenjar yang melepaskan
cairan ke dalam sebuah saluran). Penumpukan mukus menyebabkan bakteri
lebih mudah berkembang biak sehingga infeksi bakteri, seperti pneumonia
dapat terjadi. Penyakit ini bersifat resesif, sehingga apabila kedua orang tua
merupakan carier (pembawa) gen penyakit ini, maka satu dari empat anak
mereka kemungkinan dapat menderita fibrosis sistik. Penyakit ini timbul
karena mutasi pada satu gen yang menyandikan protein pengatur perpindahan
klorida dan natrium melalui selaput sel. Akibatnya, terjadi dehidrasi dan
pengentalan sekresi yang menyerang hampir seluruh kelenjar endokrin.
4. Pankreas pseudokista
Pseudokista pankreas adalah kumpulan cairan yang kaya akan enzim
pankreas, darah , dan jaringan nekrotik , biasanya terletak di kantung perut
yang lebih rendah. Pseudokista pankreas biasanya merupakan komplikasi
pankreatitis, meskipun pada anak-anak mereka sering terjadi setelah trauma
perut. Akun pseudokista pankreas sekitar 75% dari semua massa pankreas.
Penyebab pseudokista pankreas dapat terjadi karena berbagai alasan, di
antaranya pankreatitis (kronis), neoplasma pankreas, dan / atau trauma
pankreas.Tanda dan gejala pseudokista pankreas termasuk ketidaknyamanan
perut dan gangguan pencernaan.
Suntik insulin.
Suntikan insulin biasanya diberikan pada orang dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang
sudah tidak bisa diobati dengan obat minum. Gunanya adalah untuk mengendalikan kadar
gula darah.
Pemberian enzim
Pemberian enzim pankreas ini diberikan jika Anda yang mengalami fibrosis
kistik.Pemberian enzim biasanya dilakukan melalui suplemen enzim.
Drainase.
Drainase ini dilakukan pada penderita pseudokista dengan memasukkan jarum dan selang
ke dalam pseudokista melalui kulit, dan selang dihubungkan dengan rongga perut atau
usus.Ini untuk mengeluarkan atau mengeringkan kista.
Operasi ini dilakukan dengan menghilangkan kantong empedu, sebagian kepala pankreas,
dan bagian pangkal usus halus.
Operasi pseudokista.
Teknik operasi pseudokista yang dilakukan antara lain laparotomi atau laparoskopi.
Laparotomi adalah dengan sayatan yang memanjang di perut.Laparoskopi adalah operasi
melalui beberapa sayatan kecil.
Transplantasi pankreas.
Transplantasi ini dilakukan pada orang yang memiliki fibrosis kistik dan diabetes dengan
menggunakan pankreas pengganti dari pendonor.
2.1 AnatomiHepar
Hati (Hepar) merupakan kelenjar terbesar di tubuh, dengan berat 1,5 kg atau lebih. Hati
menampung semua bahan yang diserap dari usus, kecuali lemak, melalui vena porta. Hati
merupakan pusat dari metabolisme tubuh. Dalam hati terjadi proses – proses sintesa,
modifikasi, penyimpanan, pemecahan serta ekskresi dari berbagai macam zat yang
dibutuhkan untuk hidup. Hati memiliki fungsi yang sangat beragam dan rumit.
Hati diliputi simpai jaringan ikat fibrosa ( Glisson ) dan membentuk septa jaringan ikat
tipis yang masuk kedalam hati dari porta hepatis dan membagi bagi hati dalam lobus dan
lobulus. Sel – sel parenkim hati ( Hepatosit ) tersusun berupa lempengan saling berhubungan
dan bercabang, membentuk anyaman tiga dimensi. Diantara lempengan – lempengan ada
sinusoid darah ( Mirip kapiler darah ). Penampang hati tampak berlobuli segienam. Disudut
– sudut lobuli terlihat lebih banyak jaringan ikat, yang mengandung cabang – cabang vena
porta, cabang arteri hepatika, dan duptus biliaris ( Saluran empedu ).
Di dalam hati terdapat beberapa macam lobulus : lobulus klasik ( Lobulus hati ), labulus
portal, dan asinus hati ( Unit fungsional ). Lobulus klasik di batasi oleh daerah portal
( Biasanya hanya tampak tiga dari enam sudutnya ) dan di pusatnya terdapat lubang,
yaitu vena sentralis yang menampung darah dari sinusoid. Jadi darah mengalir dari daerah
portal
( Cabang vena porta dan cabang arteri hepatika ) kedalam sinusoid, lalu ke vena
sentralis.)
- Metabolisme protein :
Fungsi utama hati dalam metabolisme protein :
Deaminasi asam amino.
Pembentukan urea untuk membersihkan cairan tubuh dari amoniak.
Sintesa dari protein plasma
Interkonvensi di antara asam – asam amino yang berbeda dan senyawa –
senyawa lain yang penting dari proses – proses metabolik dari tubuh.
4. Fungsi pertahanan tubuh : Hati merupakan suatu alat tubuh dimana dilakukan
ditoksifikasi dari bahan – bahan yang beracun yang dilakukan dengan jalan konjugasi,
reduksi, metilasi, asetilasi, oksidasi dan hidroksilasi.
- Fungsi Detoksifikasi
Hati memegang peranan kuncu dalam detoksifikasi dari berbagai macam bahan, bail
yang berasal dari luar tubuh misalnya racun atau obat – obatan, ataupun bahan yang
berasal dari dalam tubuh sendiri misalnya hormon – hormon, amonia dan lain
sebagainya.
- Fungsi Detoksifikasi dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Dengan konjugasi yang mengubah senyawa – senyawa yang tidak larut dalan
air menjadi larut, sehingga dengan senyawa itu dapat di ekresikan kedalam
empedu maupun air seni dan dikeluarkan dari tubuh.
Inaktivasi dari senyawa – senyawa yang toksis dengan cara reduksi, oksidasi,
hidroksilasi, metilasi dan asetilasi.
- Fungsi perlindungan
Sel – sel kupfer yang terdapat pada dinding sinusoid hati mempunyai kempuan
fagositosis yang sangat besar sehingga dapat membersihkan sampai 99% dari kuman
– kuman yang ada dalam vena porta sebelum darah menyebar meleati seluruh
sinusoid.
2.3 Anatomi Kandung Empedu
Anatomi kandung empedu dan saluran bilier kandung empedu adalah sebuah
kantung berbentuk seperti buah pir, yang terletak pada permukaan inferior dari hati
pada garis yang memisahkan lobus kanan dan kiri, yang disebut dengan fossa
kandung empedu.Ukuran kandung empedu pada orang dewasa adalah 7 cm hingga
10 cm dengan kapasitas lebih kurang 30 mL. Kandung empedu menempel pada hati
oleh jaringan ikat longgar , yang mengandung vena dan saluran limfatik yang
menghubungkan kandung empedu dengan hati. Kandung empedu dibagi menjadi
empat area anatomi: fundus, korpus, infundibulum, dan kolum. Saluran biliaris
dimulai dari kanalikulus hepatosit, yang kemudian menuju ke ductus biliaris. Duktus
yang besar bergabung dengan ductus hepatikus kanan dan kiri, yang akan bermuara
ke duktus hepatikus komunis di portahepatis. Ketika duktus sistika dari kandung
empedu bergabung dengan duktus hepatikus komunis, maka terbentuklah duktus
biliariskomunis. Duktus biliaris komunis secara umum memiliki panjang 8 cm dan
diameter 0.5-0.9 cm, melewati duodenum menuju pangkal pankreas, dan kemudian
menuju ampula Vateri. Suplai darah ke kandung empedu biasanya berasal dari arteri
sistika yang berasal dari arteri hepatikus kanan. Asal arteri sistika dapat bervariasi
pada tiap tiap orang, namun 95 % berasal dari arteri hepatic kanan. Aliran vena pada
kandung empedu bias any amelalui hubungan antara vena vena kecil. Vena-vena ini
melalui permukaan kandung empedu langsung kehati dan bergabung dengan vena
kolateral dari saluran empedu bersama dan akhirnya menuju vena portal. Aliran
limfatik dari kandung empedu menyerupai aliran venanya. Cairan limfa mengalir
dari kandung empedu kehati dan menuju duktus sistika dan masuk kesebuah nodus
atau sekelompok nodus. Dari nodus ini cairan limfa pada akhinya akan masuk ke
noduspada vena portal. Kandung empedu diinervasi oleh cabang dari saraf simpatetik
dan parasimpatetik, yang melewati pleksusseliaka. Saraf preganglionic simpatetik
berasal dari T8 dan T9. Saraf postganglionic simpatetik berasal dari pleksusseliaka
dan berjalan bersama dengan arteri hepatik dan vena portal menuju kandung empedu.
2.3 FungsiKandungEmpedu
Fungsi kandung empedu yaitu:
1. Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada di dalamnya
dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang
dihasilkan oleh sel hati.
2. Membantu proses pencernaan lemak. Lemak mempunyai sifat yang tidak larut dalam air,
jadi hanya cairan empedulah yang dapat mencerna lemak. Ketika adanya makanan yang
masuk ke usus dua belas jari (duodenum), maka sinyal hormonal dan saraf dalam kantung
empedu akan terpicu, kemudian menimbulkan kontraksi otot sehingga cairan empedu akan
turun ke usus dua belas jari untuk mencerna makanan tersebut.
3. Membantu Proses Absorbsi lemak. Getah empedu juga berfungsi untuk membantu
penyerapan lemak oleh tubuh dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.
4. Membantu pengeluaran limbah. Pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kolesterol
merupakan salah satu komponen yang tidak dibutuhkan serta dapat berbahaya bagi tubuh.
Nah komponen ini dibuang dari tubuh dengan bantuan cairan empedu. Pembuangan
kolesteriol dilakukan dengan mengikat kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi
kecil yang disebut micelle yang kemudian akan dibuang melalui feses.
5. Membantu menghilangkan racun dari hati. Empedu mengandung antioksidan yang dapat
menghilangkan racun. Komponen seperti obat-obatan, bakteri atau virus yang tidak dapat
diterima tubuh akan disaring oleh hari, setelah itu hati akan mengirimnya keluar melalui
cairan empedu.
ANATOMI FISIOLOGI URINARIA
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu sistem
kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal
atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh dan banyak fungsi lainnya yang akan dijelaskan kemudian.
Susunan sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b)
dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu
vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari
vesika urinaria.
2.2 Anatomi Sistem Perkemihan
2.2.1 Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi utama manusia. Pada dasarnya ginjal memiliki fungsi
dan anaomi kasar sebagai berikut :
A. Fungsi Ginjal
1. Pengeluaran zat sisa organic. Ginjal mengekskresi urea, asam
urat,kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormone.
2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mengekskresikan
natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. Ekskresi ion-
ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain,
seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.
3. Pengaturan keseimbangan asam-asam tubuh. Ginjal mengendalikan
ekskresi ion hydrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), dan ammonium
(NH4+) serta memproduksi urine asam atau basa, bergantung pada
kebutuhan tubuh.
4. Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepaskan eritropoeitin
yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
5. Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang esensial
bagi pengaturan tekanan darah. Dan juga memproduksi enzim renin.
Renin adalah komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-
aldosteron, yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam
amino darah. Ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino
berlebihan, bertanggung awab atas konsetrasi nutrein dalam darah.
7. Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan
makanan, obat-obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh.
B. Anatomi Kasar Ginjal
1. Tampilan. Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah
tua, panjang sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar
kepalan tangan). Setiap ginjal memiliki berat antara 125 gr sampai 175 gr
pada laki-laki dan 115 gr sampai 155 gr pada perempuan.
2. Lokasi
a. Ginjal terletak area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen
posterior yang berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. Organ ini
merupakan organ retroperitoneal dan terletak diantara otot-otot
punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Tiap-tiap ginjal
memiliki sebuah kelenjar adrenal diatasnya.
b. Ginjal kanan terletak dibawah dibandingkan ginjal kiri karena ada
hati pada sisi kanan.
3. Jaringan Ikat Pembungkus. Setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan
ikat.
a. Fasial Renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini
melabuhkan ginjal pada struktur di sekitarnya dan mempertahankan
posisi organ.
b. Lemak Perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fasial
ginjal. Jaringan ini membatali ginjal dan membantu organ tetap pada
posisinya.
c. Kapsul Fibrosa (ginjal) adalah membrane halus transparan yang
langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.
2.3 Strukur ginjal
2.3.1 Struktur internal ginjal
7. Pendarahan
Satu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urine.
Setiap nefron memiliki satu komponen vaskular (kapilar) dan satu komponen tubular
terdiri dari :
1. Glomelurus adalah suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol
afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi
sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya. Gulungan kapilar yang
dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut Kapsul Bowman. Glomerulus dan
kapsul bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal.
2. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan yang
difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
a. Lapisan viseral kapsul bowman adalah lapisan internal epitelium. Sel-sel lapisan
viseral dimodifikasi menjadi podosit (“sel seperti kaki”), yaitu sel-sel epitel khusus
disekitar kapilar glomerular.
Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapilar glomerular melalui
beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang
disebut prosesus kaki atau pedikel (“kaki kecil”).
Pedikel berinterdigitasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari
podosit tetangga. Ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi
disebut filtration slits (pori-pori dari celah) yang lebarnya sekitar 25 nm.
Setiap pori dilapisi selapis membran tipis yang memungkinkan aliran beberapa
molekul dan menahan aliran molekul lainnya.
Barier filtrasi glomerular adalah barier jaringan yang memisahkan darah
dalam kapilar glomerular dari ruang dalam kapsul bowman. Barier ini terdiri
dari endotelium kapilar, membran dasar (lamina basalis) kapilar, dan
filtration slit.
b. Lapisan parietal kapsul bowman membentuk tepi terluar korpuskel ginjal
Pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus
dan arteriol eferen keluar dari glomerulus.
Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang
masuk ke tubulus kontortus proksimal.
3. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:
a. Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku.
Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitelial
kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area
permukaan lumen.
b. Ansa henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa
henle yang masuk ke dalam medulla, membentuk lengkungan jepit yang tajam
(lekukan), dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle.
Nefron korteks terletak di bagian terluar korteks. Nefron ini memiliki
lekukan pendek yang memanang ke sepertiga bagian atas medulla.
Nefron jukstamedular terletak di dekat medula. Nefron ini memiliki
lekukan panjang yang menjulur ke dalam piramida medulla.
c. Tubulus kontortus distal yang juga di kenal sangat berliku panjangnya sekitar 5
mm dan berbentuk sekmenterakhir nefron.
Di panjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen.
Bagian tubulus yang bersentuhan dengan asteriol mengandung sel-sel
termodifikasi yang di sebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai
suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium.
Dinding arteriol aferen yang besebelahan dengan macula densa
mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang di sebut sel
jukstaglomerular. Sel ini distimunasi melalui penurunan tekanan darah
untuk memproduksi renin.
Macula densa, sel jukstaglomerular dan sel mesangium saling bekerja
untuk membentuk apparatus jukstaglomerular yang penting dalam
pengaturan tekanan darah.
4. Tubulus dan ductus pengumpul. Karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks
maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus
pengumpul membentuk ductus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul
membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urine kedalam kaliks minor. Kaliks
minor bermuara kedalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urine
dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih.
2.4 Ureter
Ureter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang
merentang sampai kandung kemih.
1. Setiap ureter panjangnya antara 25 cm sampai 30 cm dan berdiameter 4 mm
sampai 6 mm. Saluran ini menyempit di tiga tempat : di titik asal ureter pada
pelvis ginjal, di titik saat melewati pinggiran pelvis, dan di titik pertemuannya
dengan kandung kemih. Batu ginjal dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat
ini mengakibatkan nyeri dan disebut kolik ginjal.
2. Dinding ureter terdiri dari tiga lapisan jaringan :
Lapisan terluar adalah lapisan fibrosa.
Di tengah adalah muskularis longitudinal kearah dalam dan otot polos
sirkular ke arah luar.
Lapisan terdalam adalah epitelium mukosa yang mensekresi selaput nukleus
pelindung.
3. Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik intrinsik gelombang peristalsis
mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.
Kandung kemih adalah organ muskular berongga yang berfungsi sebagai kontainer
penyimpanan urine.
1. Lokasi. Pada laki-laki, kandung kemih terletak tepat di belakang simfisis pubis dan
di depan rektum. Pada perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus di depan
vagina. Ukuran organ ini sebesar kacang kenari dan terletak di pelvis saat kosong
dan organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilikus dalam organ
abdominopelvis jika penuh berisi urine.
2. Struktur. Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dan lipatan lipatan
peritoneum dan kondensasi fasia.
a. Dinding kandung kemih terdiri dari 4 lapisan.
Serosa adalah lapisan terluar. Lapisan ini merupakan perpanjangan lapisan
peritoneum rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian atas pelvis.
Otot detrusor adalah lapisan tengah. Lapisan ini tersusun dari berkas-
berkas otot polos yang satu sama lain saling membentuk sudut. Ini untuk
memastikan bahwa selama urinasi kandung kemih akan berkontraksi dan
serempak ke segala arah.
Submukosa adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah mukosa
dan menghubungkannya dengan muskularis.
Mukosa adalah lapisan terdalam. Lapisan ini merupakan lapisan epitel
yang tersusun dari epitelium transisional. Pada kandung kemih yang rileks
mukosa membentuk ruga (lipatan-lipatan), yang akan memimpih dan
mengembang saat urine berakumulasi dalam kandung kemih.
b. Trigonum adalah area halus, triangular, dan relatif tidak dapat berkembang
yang terletak secara internal di bagian dasar kandung kemih. Sudut-sudutnya
terbentuk dari 3 lubang. Di sudut atas trigonum 2 ureter bermuara ke kandung
kemih. Uretra keluar dari kandung kemih di bagian apeks trigonum.
2.6 Uretra
1. Pada laki-laki, uretra membawa cairan semen dan urine, tetapi tidak pada waktu
yang bersamaan. Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui
kelenjar prostat dan penis, terdiri dari :
Uretra prostatik dikelilingi oleh kelenjar prostat. Komponen uretra ini
menerima dua duktus ejakulator yang masing-masing terbentuk dari
penyatuan duktus deferen dan duktus kelenjar vesika seminal, serta
menjadi tempat bermuaranya sejumlah duktus dari kelenjar prostat.
Uretra membranosa adalah bagian yang terpendek (1 cm sampai 2 cm).
Bagian ini berdinding tipis dan dikelilingi otot rangka sfingter uretra
eksternal.
Uretra kavernous (penile, bersepons) merupakan bagian yang panjang.
Bagian ini menerima duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai
orifisium uretra eksternal pada ujung penis. Tepat sebelum mulut penis,
uretra membesar untuk membentuk suatu dilatasi kecil, fosa navicularis.
Uretra cavernous dikelilingi korpus spongiosum, yaitu kerangka ruang
vena yang besar.
2. Uretra pada perempuan berukuran pendek (3,75 cm). Saluran ini membuka keluar
tubuh melalui orifisium uretra eksternal yang terletak dalam vestibulum antara
klitoris dan mulut vagina. Kelenjar uretra yang homolog dengan kelenjar prostat
pada laki-laki, bermuara ke dalam uretra.
Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan
dan faktor lainnya.
Warna bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya.
Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
Berat jenis 1,015-1,020.
Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung daripada diet
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi
melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
a. Kandung kemih terisi secara progesif hingga tegangan pada dindingnya meningkat
melampaui nilai ambang batas, keadaan ini akan mencetuskan tahap ke-2.
b. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung
kemih. Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang).
Sebagian besar pengosongan diluar kendali tetapi pengontrolan dapat dipelajari
“latih”. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat vesika urinaria dan gerak
spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem
saraf parasimpatis : impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya
spinchter relaksasi terjadi mikturisi.
2.9 Ciri-ciri urin normal.
a. Rata-rata dalam satu hari l-2 liter tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang
masuk.
b. Warnanya bening tanpa ada endapan.
c. Baunya tajam.
d. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
ANATOMI DAN FUNGSI ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA
Perineum (Kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh
otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus.Otot-otot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani.
Organ reproduksi bagian dalam atau organ interna, yang terletak didalm pelvis yaitu :
Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva.Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum.Panjang bagian depannya sekitar
9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Bagian serviks yang menonjol ke dalam
vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi forniks
anterior, forniks dekstra, forniks posterior, forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama
vagina adalah sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi,
alat hubungan seks (koitus), dan jalan lahir pada waktu persalinan (partus).
Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih
dan rektum. Dinding belakang, depan, dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan
bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih. Vaskularisasi uterus berasal dari
arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika
interna).Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng. Uterus terbagi atas tiga bagian
berikut :
o Fundus uteri: bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba
o Korpus uteri : berbentuk segitiga
o Serviks uteri : berbentuk silinder
Testis
Testis adalah organ kelamin pria yang berbentuk oval dan terletak dalam skrotum
yang berjumlah sepasang. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon seks testosteron.Testis terletak dalam skrotum merupakan
organ berugae (memiliki lipatan kulit), dan berfungsi dalam menjaga suhu testis agar
spermatogenesis dapat tetap terjadi. Jika suhu rendah (dingin) maka skrotum berkerut
dan mendekat ke arah tubuh, sedangkan bila suhu sedang tinggi, maka skrotum akan
mengendur dan menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubuhlus seminiferus.Kemudian
terdapat pintalan-pintalan tubuhlus seminiferus yang terdapat dalam ruang testis yang
disebut dengan lobulus testis, satu testis umumnya terdiri dari sekitar 250 lobulus
testis.
Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis ini adalah kelenjar yang ada di bawah kandung kemih pria, di
atas kelenjar prostat.Diameternya sekitar 5 cm. Tabung vesikula seminalis ini terdiri
dari tiga lapisan berbeda.Bagian terdalam adalah sel yang khusus memproduksi
cairan vesikula seminalis.Lapisan tengah adalah jaringan otot yang lembut.Sementara
lapisan terluarnya adalah jaringan penghubung.
Fungsi utama vesikula seminalis adalah memproduksi sekaligus menyimpan
cairan yang nantinya akan menjadi cairan mani pria. Sekitar 70% cairan yang keluar
saat ejakulasi berasal dari sini.Cairan ini sangat penting dalam menjamin fungsi dan
kualitas sperma.Semakin baik kinerja vesikula seminalis, semakin baik pula sperma
yang dihasilkan seorang pria.
Epididmis
Epididimis adalah saluran berkelok-kelok panjang yang menghubungkan testis
dengan vas deferens.Manusia mempunyai sepasang testis dan epididimis terletak
dibelakang kedua testis tersebut.Melalui epididimis sperma masuk dari testis ke
dalam vas deferens.Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma dan
penyimpanan sperma sementara sampai munculnya ejakulasi.
Fungsi dari epididimis adalah untuk menyimpan sperma sementara dan
melakukan pematangan sperma sehingga siap untuk diejakulasikan. Sperma yang
masuk dari epididimis akan disalurkan menuju vas deferens dalam waktu 1 minggu.
Selama waktu tersebut, epididimis membantu melakukan proses pematangan sperma.
Vas Deferens
Vas deferens sendiri adalah tabung yang berfungsi untuk mengangkut sperma
matang menuju uretra, yakni saluran yang membawa urine atau sperma ke luar tubuh,
dalam persiapan untuk ejakulasi.Organ ini terletak di belakang kandung kemih.
Uretra
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke
lingkungan luar tubuh.Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem
kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem
reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani. Panjang uretra pada pria sekitar 20
cm dan berakhir pada kepala/glans penis.
Kelenjar Prostat
Prostat adalah kelenjar seukuran kacang kenari yang terletak di dalam panggul,
tepatnya bawah kandung kemih. Kelenjar prostat berkontribusi dalam memberikan
cairan tambahan untuk proses ejakulasi. Cairan prostat juga membantu sperma agar
tetap sehat.Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan cairan yang melindungi dan
menutrisi sperma.
2.3.Fisiologi OrganReproduksi
2.3.1. Fisiologi Organ Reproduksi Wanita
Berdasarkan fungsinya (Fisiologinya), alat reproduksi wanita mempunyai tiga
fungsi yaitu, Fungsi seksual, fungsi hormonal, fungsi reproduksi yang dijelaskan
sebagai berikut:
Fungsi Seksual:
Alat yang berperan adalah vulva dan vagina.Kelenjar pada vulva yang
dapat mengeluarkan cairan, berguna sebagai pelumas pada saat senggamaSelain
itu vulva dan vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir.
Fungsi Hormonal
Yang disebut fungsi hormonal ialah peran indung telur dan rahim di dalam
mempertahankan cirri kewanitaan dan pengaturan haid.Perubahan-perubahan fisik
dan psikis yang terjadi sepanjang kehidupan wanita erat hubungan nya dengan
fungsi indung telur yang menghasilkan hormon – hormon Wanita yaitu erstrogen
dan progesterone.
Fungsi Reproduksi
Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran telur, dan rahim.Sel
telur yang setiap bulannya dikeluar oleh kantong telur pada masa subur akan
masuk ke dalam saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan sel
benih pria (sprematozoa) membentuk organism baru yang disebut zygote, pada
saat iniliah ditentukan jenis kelamin janin dan sifat – sifat genetiknya.Selanjutnya
zygote akan terus berjalan sepanjang saluran telur dan masuk kedalam
rahim.Biasanya pada bagian atas rahim zygote akan menanamkan diri dan
berkembang menjadi mudigah.Mudigah selanjutnya tumbuh dan berkembang
sebagai janin yang kemudian akan lahir pada umur kehamilan cukup bulan. Masa
subur pada siklus haid 28 hari, terjadi sekitar hari ke empat belas dari hari
pertama haid.
Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh
adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel
mikro yang sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung
pembuluh kapiler.
Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif (hormone), yang
dilepaskan melaluai darah. Zat aktif ini akan mengatur kerja sebuah organ atau bahkan
beberapa organ sekaligus. Sifat kerja hormone adalah bekerja sebagai control umpan balik,
bekerja pada spesifik target, dan memiliki mekanisme kerja tertentu.
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh
kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut.
Hasil sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa
harus melalui saluran (duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut denngan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari
beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang mengahasilkan satu
macam hormon tunggal, dan juga menghasilkan beberapa hormone ganda.
90
kimia di dalam sel atau trnspor zat-zat melalui membran selatau aspek-aspek
metabolisme sel lainnya seperti pertumbuhan dan sekresi.
Merupakan kelenjar kecil,garis tengahnya kurang dari 1 cm dan berat sekitar 0,5
sampai 1 gram yang terletak dalam sel latursica pada basis otak dan dihubungkan
dengan hipitalamus oleh tangkai pituitaria,atau infundibulum hipotalami.
Sekresi hipofisis anterior diatur oleh hormon yang dinamakan “releasing” dan
“inhibitory hormones (“ faktor”) hipotalamus” yang disekresi dalam
hipotalamus sendiri dan kemudian dihantarkan ke hipofisis anterior melalui
pembuluh darah kecil yang dinamakan pembuluh portal hipotalamik-
hipofisial. Kelenjar hipofisis anterior terdiri atas beberapa jenis sel. Pada
umumnya, terdapat satu jenis sel untuk setiap jenis untuk setiap sel jenis
hormon yang dibentuk pada kelenjar ini dengan teknik perawatan khusus,
berbagai jenis sel ini dapat dibedakan satu sama lain. Satu-satunya
kemungkinan pengecualiannya adalah sel dari jenis yang sama mungkin
menyekresi hormon luteinisasi dan hormon perangsang folikel.
Sekresi hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari
hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior. Kelenjar hipofisis posterior,
91
juga dinamakan neurohipofisis, terutama terdiri atas sel-sel seperti sel glia
yang dinamakan pituisis. Akan tetapi, pituisis tidak menyekresi hormon,
mereka bekerja sebagai struktur penyokong untuk serabut saraf terminal yang
jumlahnya banyak dan ujung-ujung saraf terminal dari traktus saraf yang
berasal dari nuklei suproaptikus dan paraventrikularis hipotalamus. Traktus-
traktus ini berjalan ke neurohipofisis melalui infudibulum hipotalami. Ujung-
ujung saraf merupakan tombol-tombol bolusa yang terletak pada permukaan
kapiler, tempat mereka menyekresi hormon-hormon hipofisis posterior
Hipothalamus menghasilkan :
Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah laring sebelah kanan dan kiri
depan trakea, menyekresi tiroksin, triyodotironin, yang mempunyai efek
nyata pada kecepatan metabolisme.
92
1) Pengaturan
2) Efek fisiologis LH
93
Pada laki-lai, LH menstimulasi sel-sel interstitiel tubulus
seminiferus testis untuk memproduksi androgen (testoteron)
e. Prolaktin
a. Tiroksin atau tetraiodotironin (T4), 90% dari seluruh sekresi kelenjar tiroid
b. Triodotironin (T3), sekresi dalam jumlah kecil
Hormon ini meningkatkan laju metabolik hamper semua sel tubuh dengan
menstimulasi konsumsi oksigen dan memperbesar pengeluaran energi,
terutama dalam bentuk panas
Pertumbuhan dan maturasi normal tulang dan gigi, jaringan ikat serta jaringan
syaraf
94
3. Kelenjar paratiroid
Dalam keadaan normal terdapat empat kelenjar paratiroid pada manusia; kelenjar
ini terletak tepat di belakang tiap kutub atas dan tiap di belakang kutub bawh
setiap kelenjar tiroid. Setiap kelenjar paratiroid kira-kira panjang 6 mm, lebar 3
mm, dan tebal 2 mm dan mempunyai gambaran makroskopik lemak coklat tua;
oleh karena itu kelenjar paratiroid sukar ditentukan tempatnya.
Kelenjar paratiroid manusia dewasa mangandung sel-sel utama dan oksifil, tetapi
sel oksifil tidak terdapat pada banyak binatang dan manusia muda. Sel utama
mensekresi sebagian besar hormon paratiroid. Fungsi sel oksifil tidak diketahui,
mungkin mereka merupakan sel utama yang sudah tua yang tetap mngekresi
sedikit hormone.
b. Efek Fisiologis
Ion kalsium sangat penting untuk pembentukkan tulang dan gigi, koagulasi
darah, kontraksi otot, dan kemampuan neuromoskular yang normal.
Ion fosfat sangat penting untuk metabolism sellule, sistem buffer asam
basa tubuh, juga sebagai komponen nukleotida dan membrane sel.
95
4. Kelenjar Adrenal
Adalah dua massa triangular pipih berwarna kuning yang terutama pada
jaringan adipose. Organ ini berada di kutup atas ginjal. Hormon yang dihasilkan
adalah
96
1. Pankreas Endokrin
Sel endokrin dapat ditemukan dalam pulau Langerhans, yaitu kumpulan sel kecil yang
tersebar diseluruh sel organ. Ada empat jenis sel penghasil hormone yang
teridentifikasi dalam pulau-pulau tersebut yaitu:
Sel alfa, mensekresi glucagon yang meningkatkan kadar gula darah
Sel mensekresi insulin, yang menurunkan kadar gula darah
Sel delta mensekresi somatostatin atau hormone penghalang hormone
pertumbuhan Yang menghambat sekrasi glucagon dan insulin
Sel F, mensekresi polipotida pancreas, sejenis hormone pencernaan
untuk fungsi yang tidak jelas yang dilepaskan setelah makan.
2. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak dilangit-langit ventrikel
ketiga otak. Kelenjar ini terdiri dari Pinealosit dan sel neuroblia penopang.
Faktor yang diproduksi oleh kelenjar ini adalah meliputi enam peptide,yang secara
kolektif disebut timosin. Fungsi dari timosin adalah:
97
Mungkin berperan dalam penyakit Immunodefisiensi kongenital, seperti
agamaglobulinemmia, yaitu ketidak maupun total untuk memproduksi
antibodi.
4. Kelenjar Kelamin (Gonad)
Gonad merupakan organ reproduksi (seks) utama, terdiri atas testis pada pria dan
ovarium pada wanita. Selain sebagai kelenjar eksokrin untuk menghasilkan sperma,
testis juga berperan sebagai kelenjar endokrin dalam mensekresikan hormon
testosteron (androgen).
98
B. Testis di rongga perut bawah
Dua buah testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi
yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormon
testosteron dan estradiol di bawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan
untuk mempertahankan spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk
memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai
efek menurunkan konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif
terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan
balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi
berlangsung di tubulus seminiferus. Efek testosteron pada fetus
merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada
masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda
seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan
perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan
penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon
anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifisis tulang.
Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada
tubuh. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon yang
merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah.
99
Gejala Gangguan Sistem Endokrin
1. Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi
ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat
meliputi:
Haus atau lapar yang berlebih.
Kelelahan.
Sering buang air kecil.
Mual dan muntah.
Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan.
Perubahan pada penglihatan.
2. Akromegali
3. Penyakit Addison
Depresi.
Diare.
Kelelahan.
Sakit kepala.
Hiperpigmentasi pada kulit.
Hipoglikemia.
Nafsu makan rendah.
Tekanan darah rendah.
100