A. URUNG-URUNG/GORONG-GORONG
Urung-urung/Gorong-gorong adalah rintangan berupa tempat yang pendek dan sempit
dengan tinggi 60 Cm, lebar 70 Cm dan panjang 300 Cm tidak dapat dilalui dengan berdiri
dan menggunakan usungan, tetapi dengan cara merangkak.
Langkah-langkah melewatinya adalah sebagai berikut :
1. Kurang lebih 2 meter dari rintangan berhenti dengan posisi membujur sebelah kiri atau
kanan posisi kepala pasien di depan.
2. No. 5 melapor bahwa di depan ada rintangan, selanjutnya melakukan penjajakan (survai)
medan/ rintangan.
3. Dengan menggunakan senter No. 5 melakukan survai dengan cara merangkak, senter
dinyalakan, untuk meneliti keadaan dan keamanan di dalam urung-urung. Setelah keluar
dari urung-urung kemudian menancapkan bendera diseberang rintangan.
4. Sementara No. 5 survai, anggota kelompok lain melakukan pemeriksaan keadaan pasien
dan mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan
5. No. 5 kembali dan melaporkan keadaan rintangan bahwa rintangan dapat dilalui.
6. Seorang petugas yang paling kuat tidur tengkurap, siap untuk memasuki urung-urung
dengan membawa pasien dalam posisi tidur telentang di atas tubuh penolong.
7. Tiga orang petugas segera meletakkan penderita di atas punggung penolong yang telah
dipersiapkan.
8. Badan Pasien (tanpa melepas selimut) disatukan dengan badan pedolong dengan cara
mengikatnya dengan menggunakan mitela ditempat tertentu, agar tidak lepas saat
bergerak.
9. No. 5 memasuki urung-urung lebih dulu dengan senter tetap di tangan, kemudian berbalik
posisi ( saling berhadapan) mengarahkan senter ke dalam urung-urung dan memberi aba-
aba/petunjuk kepada petugas penolong untuk memasuki urung-urung.
10. Petugas penolong memasuki urung-urung dengan merayap, di susul oleh petugas lain
sambil membawa peralatan
11. Setelah melalui rintangan, pasien kembali ditempatkan pada tandu
12. Sebelum melanjutkan perjalannan memeriksa keadaan pasien, selanjutnya petugas
menempati posisi pengusungan dan melanjutkan perjalanan dengan posisi kepala di
belakang.
B. LORONG SEMPIT
Lorong sempit adalah rintangan yang sempit tidak dapat dilalui dengan menggunakan tandu
tetapi harus berjalan miring dengan membawa pasien. Tinggi 200 Cm lebar 55 Cm panjang 500
Cm
Langkah-langkah melewatinya adalah sebagai berikut :
1. Kurang lebih 2 meter dari rintangan berhenti dengan posisi membujur sebelah kiri atau
kanan posisi kepala pasien di depan.
2. No. 5 melapor bahwa di depan ada rintangan, selanjutnya melakukan penjajakan (survai)
medan/ rintangan.
3. Dengan menggunakan senter No. 5 melakukan survai, senter dinyalakan, untuk meneliti
keadaan dan keamanan di dalam urung-urung. Setelah keluar dari lorong sempit
kemudian menancapkan bendera.
4. Sementara No. 5 survai, anggota kelompok lain melakukan pemeriksaan keadaan pasien
dan mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan
5. No. 5 kembali dan melaporkan keadaan rintangan bahwa rintangan dapat dilalui.
6. Pasien dibawa memasuki lorong sempit dengan cara berjalan miring, posisi pasien miring
mendekap petugas No.1.
7. Petugas memasuki lorong sempit dengan urutan No. 5 paling dulu memberikan aba-aba
dengan membawa senter menyusul pembawa pasien No. 1,2 dan 3 terakhir No. 4
membawa peralatan
8. Setelah melalui rintangan, pasien kembali ditempatkan pada tandu.
9. Sebelum melanjutkan perjalannan memeriksa keadaan pasien, selanjutnya petugas
menempati posisi pengusungan dan melanjutkan perjalanan dengan posisi kepala di
belakang
C. RINTANGAN TINGGI
Rintangan tinggi adalah rintangan yang harus dilalui dengan cara melompati rintangan dan
pasien tetap berada di atas usungan. Tinggi 125 – 150 Cm.
D. MENYEBRANGI SUNGAI
Sungai yang dilalui minimum memiliki lebar 500 Cm berisi air minimum setinggi lutut.
Naik-turun tebing adalah jalan yang naik atau turun sekitar 30 sampai 70 derajat, caranya
berlaku juga untuk naik turun tangga.
F. RUMAH SAKIT
Rumah sakit adalah bagian terakhir dari kegiatan evakuasi korban. Untuk langkah berikutnya
memindahkan pasien ke tempat tidur.