Anda di halaman 1dari 3

Halang Rintang : Serangan Udara

Dalam kondisi peperangan, evakuasi pasien juga harus waspada akan adanya serangan udara yang
berasal dari pesawat tempur. Tindakan yang harus dilakukan oleh regu penolong utamanya adalah
untuk melindungi diri sendiri.
Tahapan ketika mendengar tanda bahaya adanya serangan udara, adalah:
1.
Regu penolong segera mencari tempat yang sekiranya dianggap aman
2.
Tandu beserta pasien segera diletakkan dan para penolong segera tiarap,dan berguling
menjauhi pasien mencari tempat yang dianggap aman
3.
Untuk sang pembawa bendera, bendera di letakkan menutupi dada pasien dengan posisi
bendera terlihat dari atas.
4.
Setelah tanda bahaya usai, kembali keposisi semula dan tandu penderita diusung kembali dan
segera melanjutkan perjalanan

Halang Rintang : Sungai

Sungai merupakan halang rintang yang mungkin ditemui dalam mengevakuasi pasien dari lokasi ke
rumah sakit. Yang termasuk dalam sungai sebagai halang rintang adalah yang minimum memiliki
lebar 500 Cm berisi air minimum setinggi lutut.
Langkah-langkah melewati sungai dengan membawa pasien diatas tandu adalah sebagai berikut :
1.
Kurang lebih 3 meter dari pinggir sungai atau tempat yang diperkirakan aman regu penolong
berhenti dan kemudian menurunkan tandu beserta pasien.
2.
Logistik melapor bahwa di depan ada rintangan, selanjutnya melakukan penjajakan (survei)
medan/ rintangan.
3.
Logistik melakukan survei/menjajaki mencari tempat yang memungkinkan di lalui. Dengan
menggunakan tongkat bendera menjajaki kedalaman sungai dan melangkahkan kaki dengan cara
menelusur dasar sungai (tidak di angkat) sampai diseberang sungai. Arah yang hendak dilalui kurang
lebih miring 60 derajat serah arus sungai. Untuk keamanan bila perlu menggunakan tambang
pengaman. Setelah sampai di seberang kemudian menancapkan bendera.
4.
Sementara Logistik survei, anggota kelompok lain melakukan pemeriksaan keadaan pasien
dan mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan
5.

Logistik kembali dan melaporkan keadaan rintangan bahwa rintangan dapat dilalui.

6.
Posisi berjalan sama dengan di darat, Logistik berjalan lebih dulu sambil memberi isyarat dan
aba-aba lainnya kepada pengusung pasien
7.
Berjalan di sungai tidak boleh melangkahkan kaki seperti layaknya di darat, tapi dengan cara
menelusurkan telapak kaki. Kalaupun harus melangkah tidak boleh tinggi-tinggi.
8.
Membawa usungan boleh di pundak atau di lengan tergantung kedalaman sungai. Yang tidak
boleh dilupakan adalah tali pengaman benar-benar sudah erat menyatu antara pasien dengan tandu.
9.
Sebelum melanjutkan perjalanan memeriksa keadaan pasien, selanjutnya petugas menempati
posisi pengusungan dan melanjutkan perjalanan dengan posisi kepala di belakang

Halang Rintang : Pagar Tembok

Pagar tembok adalah salah satu rintangan yang harus dihadapi regu penolong. Rintangan pagar
tembok adalah rintangan yang harus dilalui dengan cara melompati rintangan dengan pasien tetap
berada di atas tandu. Tinggi pagar tembok berkisar 125 150 Cm.
Langkah-langkah melewatinya adalah sebagai berikut:
1.
Kurang lebih 2 meter dari rintangan tandu diturunkan dengan posisi lurus menghadap
rintangan dengan posisi kepala pasien di depan.
2.
Pembawa bendera melapor bahwa di depan ada rintangan, selanjutnya melakukan penjajakan
(survei) medan/rintangan dengan cara memeriksa kekuatan rintangan.
3.
Pembawa bendera melakukan survai, melompati rintangan untuk meneliti keadaan dan
keamanan kemudian menancapkan bendera.
4.
Sementara pembawa bendera survei anggota kelompok lain melakukan pemeriksaan keadaan
pasien dan mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan
5.
Pembawa bendera kembali dan melaporkan keadaan rintangan bahwa rintangan dapat dilalui
dengan tandu.
6.
Tandu dan pasien diangkat bersama-sama, kemudian ujung pegangan bagian depan
diletakkan di atas rintangan dengan hati-hati digeser sampai melewati kaki tandu. Dua orang
pemegang usungan bagian belakang tetap mengangkat tandu dan harus menyesuaikan agar tetap
sejajar dengan rintangan.
7.
Posisi pembawa bendera berada di bawah tandu, sedangkan pemegang tandu yang di depan
segera melompati rintangan.
8.
Sampai di seberang di bawah aba-aba mengangkat tandu tidak tinggi tetapi hampir
menyentuh rintangan sampai kaki tandu.
9.
Posisi pembawa bendera memegang tandu petugas pemegang tandu bagian belakang
melompati rintangan. Setelah berada diseberang rintangan, bersama-sama petugas pemegang tandu
di depan secara berhati-hati mengangkat tandu dan menurunkan tandu, pembawa bendera menyusul
melompati rintangan.
10.
Sebelum melanjutkan perjalannan memeriksa keadaan pasien, selanjutnya petugas
menempati posisi pengusungan dan melanjutkan perjalanan dengan posisi kepala di belakang.

Halang Rintang : Urung-urung

Halang rintang lain yang harus dilewati yaitu melalui urung-urung atau gorong-gorong. Urung-urung
adalah rintangan berupa tempat yang pendek dan sempit dengan tinggi 60 Cm dengan lebar 70 Cm
dan panjang 300 Cm dan tidak dapat dilalui dengan berdiri dan menggunakan tandu, tetapi dengan
cara merangkak.
Langkah-langkah melewatinya adalah sebagai berikut :
1.
Kurang lebih 2 meter dari rintangan tandu diturunkan dengan posisi membujur sebelah kiri
atau kanan posisi kepala pasien menghadap depan.
2.
Pembawa bendera melapor bahwa di depan ada rintangan, selanjutnya melakukan penjajakan
(survei) medan/rintangan.
3.
Dengan menggunakan senter pembawa bendera melakukan survai dengan cara merangkak,
senter dinyalakan, untuk meneliti keadaan dan keamanan di dalam urung-urung. Setelah keluar dari
urung-urung kemudian menancapkan bendera diseberang rintangan.

4.
sementara pembawa bendera survei anggota kelompok lain melakukan pemeriksaan keadaan
pasien dan mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan
5.
Pembawa bendera kembali dan melaporkan keadaan rintangan bahwa rintangan dapat dilalui
tanpa tandu.
6.
Seorang petugas yang paling kuat tidur tengkurap, siap untuk memasuki urung-urung dengan
membawa pasien dalam posisi tidur telentang di atas tubuh penolong.
7.
Tiga orang petugas segera meletakkan penderita di atas punggung penolong yang telah
dipersiapkan.
8.
Badan pasien (tanpa melepas selimut) disatukan dengan badan penolong dengan cara
mengikatnya dengan menggunakan mitela ditempat tertentu, agar tidak lepas saat bergerak.
9.
Pembawa bendera memasuki urung-urung lebih dulu dengan senter tetap di tangan, kemudian
berbalik posisi (saling berhadapan) mengarahkan senter ke dalam urung-urung dan memberi abaaba/petunjuk kepada petugas penolong untuk memasuki urung-urung.
10.
Petugas penolong memasuki urung-urung dengan merayap, disusul oleh petugas lain sambil
membawa peralatan
11.

Setelah melalui rintangan, pasien kembali ditempatkan pada tandu

12.
Sebelum melanjutkan perjalanan memeriksa keadaan pasien, selanjutnya petugas menempati
posisi pengusungan dan melanjutkan perjalanan dengan posisi kepala di belakang.

Halang Rintang: Lorong Sempit

Salah satu halang rintang yang harus dihadapi dalam evakuasi pasien oleh regu penolong adalah
lorong sempit. Yang dimaksud dengan lorong sempit adalah jalan yang sempit dan tidak dapat dilalui
dengan menggunakan tandu tetapi harus berjalan miring dengan membawa pasien. Tinggi rintangan
lorong sempit adalah 200 Cm dengan lebar 55 Cm dan panjang 500 Cm.
Langkah2 untuk melewati lorong sempit:
1.
Tandu beserta pasien diturunkan dulu dan diletakan 2 meter dari ambang lorong sempit
dengan posisi membujur sebelah kiri atau kanan dengan posisi kepala pasien di depan.
2.
Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan
benderanya setelah melewatinya
3.
Selama itu, anggota kelompok lain melakukan pemeriksaan keadaan pasien dan
mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan
4.
Setelah menjajaki dan mencobanya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil
penjajakannya kepada ketua regu bahwa lorong dapat dilewati tanpa tandu
5.
Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong setelah itu
penolong dalam keadaan berdiri. Penderita dirapatkan dalam keadaan miring.
6.
Pembawa bendera mulai memasuki lorong sempit dengan membawa tandu, setelah itu diikuti
penolong yang membawa penderita. Pada waktu berjalan dilorong sempit harus dengan gerakan
menyamping dan langkah para penolong harus teratur, menutup dan membuka kaki harus bersamaan
7.

Kemudian diikuti anggota lainnya yang membawa peralatan tas P3K dan lain lain

8.
Setelah melewati lorong sempit penderita dipindahkan kembali ke tandu, sejenak memeriksa
keadaan penderita tandu diangkat dengan tertib dan meneruskan perjalanan dengan posisi kepala
pasien di belakang.

Anda mungkin juga menyukai