Anda di halaman 1dari 63

PENDAHULUAN

Kesehatan matra adalah upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang


diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental, guna
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara bermakna, baik
dilingkungan laut, darat maupun udara. Kesehatan kelautan adalah kesehatan matra
yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan di laut dan berhubungan dengan
lingkungan yang bertekanan tinggi (hiperbarik).
Hyperbaric Oxygen Therapy adalah suatu cara pengobatan dimana pasien masuk
ke dalam suatu ruangan tertutup (Chamber) yang disebut RUBT (Ruang Udara 
Bertekanan Tinggi ) kemudian diberi tekanan yang lebih besar dari tekanan udara
normal yaitu lebih dari 1 atm (atmosfer) dan bernafas dengan oksigen murni (100%).
semula terapi ini dikhususkan untuk penyelam yang mengalami kelainan atau penyakit
akibat penyelaman, namun sekarang bias mengobati beberapa penyakit lainnya.
Sebelum mempelajari kesehatan matra laut secara keseluruhan, secara umum
dijelaskan fokus kesehatan matra laut meliputi berbagai aspek yang terkait dengan
kesehatan matra laut. Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik
dan mental terhadap lingkungan yang berubah khususnya kesehatan kelautan.
Untuk memudahkan mempelajari kesehatan matra laut, maka syitem pembelajaran
ini terbagi menjadi beberapa topik pembahasan, sebagai berikut :
1. Topik 1 : Sejarah Penyelaman
2. Topik 2 : Fisika Penyelaman
3. Topik 3 : Fisiologi Penyelaman
4. Topik 4 : Binatang Laut Berbahaya
5. Topik 5 : Infeksi yang Terjadi dari Penyelaman
6. Topik 6 : Pengenalan Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT)
7. Topik 7 : Pengaruh HBO Terapi terhadap Obat-Obatan
8. Topik 8 : Terapi HBO dari Aspek Fisika, Aspek Fisiologi
9. Topik 9 : Manfaat HBO pada Kasus Klinik
10. Topik 10 : Penyakit Penyelaman : Barotrauma
11. Topik 11 : Penyakit Penyelaman : Dekompresi dan Disbaric Osteonecrosis
12. Topik 12 : Pekerjaan Bawah Air / Pekerjaan Penyelaman
13. Topik 13 : Kesehatan Kapal Selam
14. Topik 14 : Penyakit Akibat Gas
15. Topik 15 : Asuhan Keperawatan Pasien dengan Terapi HBO
Setelah mempelajari Kesehatan Matra Laut, diharapkan anda dapat mengetahui dan
memahami sub pokok pembahasan, sebagai berikut :
1. Menjelaskan sejarah penyelaman kesehatan dan hiperbarik
2. Memahami dan menjelaskan fisika dan fisiologi penyelaman
3. Memahami, mengetahui dan menjelaskan terapi oksigen hiperbarik pada penyakit
penyelaman maupun klinik
4. Memahami terapi HBO dari aspek fisika, aspek fisiologi.
5. Memahami penyakit penyelaman barotrauma, dekompresi dan disbarik
6. Memahami dan mengenal RUBT
7. Mengetahui dan menjelaskan penyakit akibat gas
8. Mengetahui dan menjelaskan binatang laut berbahaya
9. Memahami manfaat HBO pada Kasus Klinik
10. Memahami dan mengetahui kesehatan kapal selam
11. Memahami dan mengetahui pekerjaan penyelaman
12. Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pasien dengan terapi hiperbarik
Untuk memudahkan dan lebih memahami tentang pokok bahasan kesehatan matra
laut, diharapkan anda memiliki buku terkait kesehatan matra laut dan terapi hiperbarik.
TOPIK I

SEJARAH PENYELAMAN

A. Sejarah Penyelaman
Dalam sejarah tidak tercatat siapa orang yang pertama kali menyelam. Diduga
bahwa teknik penyelaman pada zaman dahulu kala tidaklah berbeda dengan cara
yang dilakukan oleh penyelam mutiara alam sekarang. Penyelaman purbakala
mungkin menggunakan batu pemberat agar dapat lebih cepat turun ke dalam air,
tetapi diperkirakan mereka tidak pernah menyelam lebih dari 30 meter dan lamanya
tidak lebih dari 2 menit. Penyelaman pada mulanya digunakan bagi kepentingan
militer dan penyelamatan kapal.
Pada tahun 33 SM, dilaporkan bahwa Alexander yang agung melakukan
penyelaman di dalam sebuah “lonceng penyelaman” (diving bell). Pada peperangan
laut di antara tahun 400 M- 1800 diketahui bahwa penyelam telah berperan secara
aktif.Sejak abad ke 17 penggunaan "Lonceng Penyelaman" (Diving Bell) telah
berhasil dengan memuaskan
Pada sejarah romawi kuno tercatat penggunaan alat selam yang pertama
kalinya, dengan menggunakan pipa udara ke permukaan untuk penyelaman.Alat ini
mungkin berupa alat “snorkel” yang pertama. Penggunaan alat tersebut terbatas
pada penyelaman di dekat permukaan karena adanya “ruang hampa” didalam pipa
yang tidak boleh terlalu panjang.
Leonardo Da Vinci pernah membuat beberapa sketsa pakaian selam. Sejak
tahun 1500 telah banyak dibuat rancangan pakaian selam, akan tetapi kebanyakan
tidak dapat digunakan untuk kedalaman yang melebihi beberapa meter saja.
Pada tahun 1837, Augustus Siebe merancang pakaian selam yang merupakan
cikal bakal dari pakaian selam modern yang ada sekarang.Namun demikian
penemuan alat selam dengan udara nafas yang dibawa sendiri oleh penyelam
tidaklah disertai dengan tersedianya kompresor dan reservoir udara yang cukup
kuat.Pada tahun 1865 Benoist Rouquayrol dan Denayrauze dari Perancis
menemukan regulator yang dapat digunakan pada alat selam SCUBA (Self-
contained Underwater Breathing Apparatus).
Tapi oleh karena belum juga ditemukan kompresor dan reservoir udara yang
baik, penggunaannya masih terbatas untuk penyelaman dengan suplai udara dari
permukaan.Pada tahun 1878 H.A. Fleuss membuat alat selam sirkuit tertutup
dengan oksigen sebagai media nafas. Ia menggunakan pottasium soda untuk
menyerap CO2 yang dikeluarkan dari pernafasan. Penemuannya ini merupakan
dasar dari pembuatan alat selam sirkuit tertutup yang modern.
Penyelaman pada akhir tahun 1800 an mampu mencapai kedalaman melebihi 50
meter, akan tetapi penyakit dekompresi (bends) muncul sebagai problem utama
yang banyak menyebabkan cederanya penyelam. Barulah pada awal abad ke 20 ini
Dr. J.S. Haldane merumuskan tabel dekompresi untuk mengatasi problema
tersebut. Tabel dekompresi didasarkan pada dugaan bahwa penyakit dekompresi
dapat dihindarkan apabila melakukan penghentian untuk dekompresi pada setiap
perbandingan pengurangan tekanan 2 : 1.
Penyelidikan pada tahun 1900 an telah banyak membawa kemajuan pada
bentuk dari alat selam, dan sejak tahun 1940 penggunaan alat selam tersebut
semakin meningkat. Rancangan dari regulator suplai udara dari silinder udara tekan
yang dibawa pada punggung penyelam oleh Cousteau dan Gagnan (1943) belum
banyak mengalami perubahan hingga saat ini, kecuali beberapa modifikasi kecil.Alat
selam sirkuit tertutup yang menggunakan oksigen atau campuran oksigen/nitrogen
sebagai media nafas telah banyak mengalami perubahan sejak pertama kalinya
digunakan oleh penyelam Angkatan Laut Italia pada perang Gibraltar tahun 1941.
Dengan makin bartambah dalamnya penyelaman, satu problem utama dan oleh
karenanya sistem sirkuit tertutup menjadi sangat penting.
Penyelaman ke kedalaman yang melebihi 100 meter tidak hanya memerlukan
alat selam sirkuit tertutup ataupun setengah tertutup yang khusus, tapi juga
campuran dari oksigen atau gas-gas lainnya. Oleh karena efek narotiknya yang
tinggi pada kedalaman yang lebih besar, penggunaan nitrogen telah diganti oleh gas
lainnya seperti helium dan hidrogen. Namun penggunaan kedua jenis gas ini juga
masih menimbulkan komplikasi karena pada prinsipnya semua jenis gas
menyebabkan terjadinya problema fisiologis yang khas. 
Sampai sekarang belum ditemukan campuran gas yang benar-benar ideal..
Berkembangnya penyelaman saturasi telah membawa perubahan besar yang cukup
menguntungkan, baik ditinjau dari segi kemampuan bekerja yang lebih efisien di
kedalaman yang dalam, yang dengan sendirinya secara ekonomis lebih
menguntungkan.
Prinsip dari sistem ini adalah tercapainya kejenuhan seluruh jaringan tubuh oleh
gas lembam pada suatu kedalaman tertentu. Apabila kedalaman tersebut telah
tercapai, tubuh tidak akan mampu lagi menyerap gas lembam walaupun untuk
jangka waktu yang lama. Dnegan demikian lamanya penyelaman tidak akan
memperpanjang waktu dekompresi. Cara ini sekarang digunakan pada hamper
semua penyelaman yang membutuhkan waktu lama pada kedalaman melebihi 100
meter.

B. Peralatan Selam
1. Masker (Face Mask)
Bentuk mask ada beberapa macam. Pilihlah salah satu diantaranya yang
sesuai dengan wajah anda sehingga nyaman dipakainya.Untuk menguji
kekedapannya yang sempurna, kenakanlah mask di wajah anda tanpa
mengenakan tali kepala, tarik napas sedikit melalui hidung, jika mask tadi
memiliki kekedapan yang sempurna maka mask harus tetap menempel di wajah.
Kegunaan mask untuk mencegah air masuk ke hidung dan mata serta
melindunginya dari zat yang mengganggu yang dapat menimbulkan radang
(iritasi). Mask juga memungkinkan anda dapat melihat benda di bawah air
dengan jelas. Pilihlah mask dengan "tempered glass", jangan yang dari plastik.

2. Snorkel
Snorkel merupakan alat survival penting yang digunakan oleh seorang skin
maupun scuba diver, karena berfungsi :
a. Membantu penyelam bernafas di permukaan air tanpa mengangkat
kepalanya.
b. Membantu penyelam berenang menuju sasaran penyelaman tanpa harus
menggunakan udara dari tabung scuba.
c. Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah air dengan cara
berenang dan menelungkupkan muka di permukaan air.

3. Sabuk pemberat (Weight Belt)


Sabuk pemberat dibuat agar mudah dibuka, sehingga dalam keadaan
darurat sabuk pemberat dengan mudah dan cepat dilepas.Biasanya penyelam
scuba memakai beberapa pemberat untuk keseimbangan sesuai dengan
kebutuhan. Pemberat biasanya terbuat dari timah atau logam lain. Kenakan
sabuk pemberat sehingga mudah dibuka dengan satu tangan sesuai dengan
kebiasaan setiap kali memakai sabuk.

4. Peralatan apung atau "Buoyance con trol divice" (BCD)


"Buoyancy vest" atau peralatan apung adalah perlengkapan penting yang
digunakan seorang penyelani. Alat ini berfungsi dalam 4 keperluan utama
sebagai berikut:
a. Untuk memberikan daya apung positiv (positive buoyance) selama berenang
di permukaan air.
b. Untuk memberikan daya apung guna istirahat atau menyangga seorang
penye lani yang mengalami kecelakaan.
c. Untuk memberikan daya apung netral (neutral buoyance) terkendali dalam air
diakibatkan hilangnya daya apung dari baju selam (wet suit) atau tas koleksi
(collecting bag) yang berat.
d. Untuk mendapatkan kemampuan dalam memeberikan pertolongan, baik
untuk diri sendiri maupun untuk menolong oranglain.

5. Tabung Selam (Aqualung)


Sebuah tabung selam atau botol udara dibuat untuk menampung udara yang
dimampatkan secara aman. Tabung-tabung masa kini dibuat dari baja atau
campuran aluminium dan dapat diperoleh dalam beberapa ukuran.Pada
umumnya scuba yang dipakai adalah "open circuit scuba" yaitu dimana udara
pernapasan langsung dihem-buskan keluar (kedalam air). Adajuga "semi closed
circuit scuba" dan "closed circuit scuba". Pada "closed circuit scuba" udara yang
dikeluarkan (CO ) tidak dihembuskan ke luar tetapi lewat proses kimia terten-tu
diubah kembali menjadi Oksigen (CL) dan digunakan lagi untuk bernapas,
sehingga gelembung-gelembung udara yang keluar tidak nampak. "Closed circuit
scuba" sering dipergunakan oleh penyelani militer dalamoperasi intelejen, dan
fotografi bawah air yang profesional. Penyelaman dengan "closed circuit scuba"
hanya dilakukan sampai kedalaman 10 meter dan maksimum 14 meter (PO2 =
2,4 ATA). Hal ini untuk menghindari kera-cunan gas oksigen sebab pada sistem
ini digunakan oksigen murni. Keracunan oksi-gen biasanya mulai terjadi pada

PO9 = 2 ATA.

6. Backpack
Back pack adalah alat pemegang scuba agar scuba tetap/enak dipakai
dipung-gung penyelani. Adajuga "back pack" yang langsung dirakit menempel
dengan BCD.
7. Regulator
Regulator adalah alat yang mengatur pengeluaran udara dari tabung
(Aqualung) ke penyelam sehingga keluarnya udara sesuai dengan yang
dibutuhkan.

8. Pressure gauge
Pressure gauge ialah alat pengukur tekanan udara dalam scuba, agar kita
tahu sampai berapa atmosfer/PSI udara yang ada di dalam tabung.

9. Depth gauge
Depth gauge ialah alat untuk mengukur kedalaman, dengan demikian kita
tahu berapa dalam kita menyelam. Hal ini bergu-na sekali untuk penyelani dalam
menghitung adanya dekompresi.

10. Pisau selam


Pisau selam bukan merupakan senjata bagi penyelani tetapi alat sangat
penting untuk keperluan seperti memotong tali, menggali, memotong sisa-sisa
jaring nelayan yang mengganggu penyelani, mengumpil dll.Jangan memegang
pisau sambil berenang, simpanlah pisau pada sarungnya dan letak-kan disalah
satu kaki di bawah lutut demi keamanan kit a sendiri. Banyak ragam ukur-an dan
bentuk pisau selam.

11. Fins (sirip renang)


Sirip renang diciptakan untuk membe-ri kekuatan pada kaki dan merupakan
piranti bergerak, sehingga kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih
besar, tetapi bukan diciptakan untuk kecepatan renang.Ada 2 macam sirip
renang yaitu "open heel" dan "foot pocket".

12. Baju selam


Ada dua macam baju selam yaitu "Wet suit" dan "dry suit".Baju selam ini
berguna untuk melindungi tubuh dari dingin-nya air sehingga tubuh kita tidak
terlalu banyak kehilangan panas badan. Di samping itu berguna juga untuk
melindungi diri dari sengatan binatang berbisa dan binatang beracun serta dapat
melindungi kulit dari pergeseran dengan batu karang atau benda tajam yang lain.

Ringkasan :

Dalam sejarah tidak diketahui siapa penyelam pertama, penyelaman purbakala


dimulai dengan menggunakan batu pemberat agar lebih cepat turun ke dalam air, dan
pada tahun 33 M Alexander melakukan penyelaman di dalam sebuah “lonceng
penyelaman. Pada peperangan laut tahun 400 SM – 1800 diketahui bahwa penyelam
berperan secara aktif.Pada tahun 77 menggunakan pipa udara ke permukaan untuk
penyelaman.Leonardo da Vinci juga membuat beberapa sketsa pakaian selam, sejak
tahun 1500 telah banyak dibuat rancangan pakaian selam.Hingga sampai akhir tahun
1800an penyelam mampu mencapai kedalaman 50 meter.

Beberapa peralatan yang di gunakan pada saat penyalaman diantaranya, masker


(mask), snorkel, sabuk pemberat, peralatan apung, tabung selam, backpack, regulator,
pressure gauge, depth gauge, pisau selam, sirip renang, baju selam.

Tugas Mandiri :

1. Jelaskan secara singkat sejarah penyelaman !


2. Sebutkan persiapan peralatan untuk penyelaman !
3. Jelaskan 4 fungsi peralatan apung ?
4. Jelaskan fungsi dari snorkel ?
TOPIK II

FISIKA PENYELAMAN

A. Pengertian Penyelaman
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air dengan atau
tanpa menggunakan peralatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Lingkungan penyelaman memiliki berbagai potensial bahaya baik fisik maupunbi
ologi.Secara anatomi tubuh manusia terdiri dari 3 unsur yaitu padat, cair dan
berongga.Jaringan tubuh yang padat seperti tulang, otot, jantung, hati relatif tidak
meneruskantekanan, sedangkan yang berupa cairan dapat meneruskan tekanan
dan yangberongga seperti telinga, sinus, lambung, usus, paru juga saluran nafas
sangat dipengaruhiperubahan tekanan.
Kondisi di lingkungan penyelaman akan mempengaruhi perubahan fisiologi pada
tubuh manusia sesuai dengan hukum fisika yang berlaku, yang beresiko
menimbulkan penyakit yang berakhir pada kecacatan hingga kematian, apabila
penyelaman dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang benar.

B. Unsur-unsur tekanan pada penyelaman


Tekanan udara di permukaan laut pada suhu O°C pada dasarnya adalah
tekanan yang disebabkan oleh berat atmosfir di atasnya. Tekanan ini konstan yaitu
sekitar 760 mm Hg (14,7 Psi) dan dijadikan dasar ukuran satu atmosfir.
Persamaan Tekanan
1 Atmosfir = 10(10) Meter Air Laut
= 33,05 (33) Kaki Air Laut
= 33,93 (34) Kaki Air Tawar
= 1,033 Kg/Cm2
= 14,696 (14,7) Lbs/In2
=
1,013 Bars
= 101 Kilopascals
= 760 Millimeter Air Raksa
= 760 Torr
Tekanan akan menurun pada ketinggian karena atmosfir diatasnya berkurang.
Demikian sebaliknya tekanan akan meningkat bila seorang menyelam dibawah
permukaan air. Hal ini disebabkan karena berat dari atmosfir dan berat dari air
diatas penyelam. Ukuran-ukuran tekanan dari berbagai kedalaman mengungkapkan
bahwa tekanan 760 mm Hg (yaitu sama dengan standart atmosferik pressure) akan
terasa pengaruhnya kira-kira pada kedalaman 10m dari air laut (33 kaki).
Berdasarkan Hukum Pascal yang menyatakan bahwa tekanan yang terdapat di
permukaan cairan menyebar ke seluruh arah secara merata dan tidak berkurang
pada setiap tempat dibawah permukaan laut, tekanan akan meningkat sebesar 760
mm Hg (1 atmosfir) untuk setiap kedalaman 10 m tekanan yang terdapat pada suatu
titik menunjukkan tekanan 1 atmosfir (tekanan di permukaan + tekanan yang
disebabkan oleh kedalam air laut).
Satuan-satuan dari jumlah tekanan adalah Atmosfir Absolute (ATA) yaitu :
Kedalaman Tek Absolut Gauge Pressure
Permukaan 1 ATA 0 ATG
10 meter 2 ATA 1 ATG
20 meter 3 ATA 2 ATG
30 meter 4 ATA 3 ATG
40 meter 5 ATA 4 ATG
50 meter 6 ATA 5 ATG
Ukuran tekanan (Gauge Pressure) menunjukkan tekanan yang terlihat pada alat
pengukur dimana terbaca 0 pada tingkat permukaan. Karenanya tekanan ini selalu
1 atmosfir lebih rendah dari pada tekanan absolute.

C. Hukum-Hukum Fisika dan Fisiologis Penyelaman


1. Hukum Boyle (Hukum Perubagan Tekanan dan Volume)
Hukum ini menegaskan hubungan antara tekanan dan volume dari suatu
kumpulan gas akan berbanding terbalik dengan tekanan absolute, yaitu :
V = 1/P
PV = K atau P1V1 = P2V2
P = Tekanan
V = Volume
K = Konstan
Ini berarti bahwa bilamana tekanan meningkat, volume dari suatu kumpulan
gas akan berkurang atau sebaliknya. Selama tekanan sebanding dengan
kedalaman, maka volume akan menjadi setengah volume dari semula.
Hubungan ini berlaku terhadap semua gas-gas di dalam ruangan-ruangan
tubuh sewaktu penyelam masuk ke dalam air maupun sewaktu naik ke
permukaan.

2. Hukum Dalton (tekanan Pertial dari Campuran Gas)


Hukum ini berhubungan udara (suatu campuran Nitrogen dan Oksigen) dan
dengan pernafasan gas campuran. Dinyatakan bahwa jumlah tekanan dari suatu
campuran gas-gas adalah jumlah dari tekanan secara tersendiri menempati
seluruh ruang (volume), selama tekanan secara menyeluruh meningkat, tekanan
partial dan tiap-tiap gas akan meningkat.
Karena udara adalah suatu campuran yang terdiri dari kurang lebih 80%
bagian N2 dan 20% bagian O2, maka udara di permukaan terdiri dari :
N2 = 80% dari 1 ATA (780 mm Hg)
= 0,8 ATA (608 mm Hg)
O2 = 20% dari 1 ATA (760 mm Hg)
= 0,2 ATA (152 mm Hg)
Tekanan partial dari suatu gas di dalam campuran diperoleh dengan
mengkalikan persentasi gas dengan tekanan total. Dengan kedalaman tertentu,
peningkatan tekanan partial yang terjadi adalah sebagai berikut :
Permukaan = 1 ATA = 0,8 ATA N2 + 0,2 ATA O2
(PP O2 = 20% x 1 ATA)
10 meter = 2 ATA = 1,6 ATA N2 + 0,4 ATA O2
(PP O2 = 20% x 2 ATA)
30 meter = 4 ATA = 3,2 ATA N2 + 0,8 ATA O2
(PP O2 = 20% x 4 ATA)
40 meter = 5 ATA = 4,0 ATA N2 + 1,0 ATA O2
(PP O2 = 20% x 5 ATA)
Di atas dapat dilihat bahwa pada kedalaman 40 meter (tekanan 5 ATA),
penyelam yang bernafas dengan udara biasa akan menghirup oksigen dengan
tekanan partial yang sama (0,1 ATA) seperti saat ia sedang menghirup 100% O2
di permukaan air. Hukum ini penting untuk mengetahui efek Toksis Gas
Pernafasan pada kedalaman, Penyakit Dekompresi dan Penggunaan Oksigen
maupun Campuran Gas untuk tujuan pengobatan.

3. Hukum Henry (Larutan Gas dan Cairan)


Hal ini berhubungan dengan penyerapan Gas di dalam cairan, dinyatakan
bahwa pada suhu tertentu jumlah gas yang terlarut di dalam suatu cairan
berbanding lurus dengan tekanan partial dari gas tersebut di atas cairan.
Di permukaan laut (1 ATA) dalam tubuh manusia terdapat kira-kira 1 liter
larutan Nitrogen. Apabila seorang penyelam turun sampai kedalaman 10 meter
(2 ATA) tekanan partial dari Nitrogen yang dihirupnya menjadi 2 kali lipat dan
akhirnya yang terlarut dalam jaringan juga menjadi 2 kali lipat (2 liter).

4. Hukum Charles (Perubahan Suhu dan Volume)


Hukum ini menyangkut hubungan antara suhu, volume dan tekanan.
Dinyatakan bahwa bila tekanan tetap konstan, volume dari sejumlah gas tertentu
adalah berbanding lurus dengan suhu absolute. Hukum ini ada hubunganya
dengan kompresi dan dekompresi dari gas-gas dan pengaruhnya terhadap
silinder, regulator, chamber dan lain-lain. Serta menerangkan bahwa perubahan
tekanan dapat dilihat bilamana silinder yang berisi udara tekan terjemur di
matahari. Bila volume tetap konstan dan suhu meningkat, tekanan akan
meningkat.
Ringkasan :
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air dengan atau
tanpa menggunakan peralatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Kondisi di
lingkungan penyelaman akan mempengaruhi perubahan fisiologi pada tubuh manusia
sesuai dengan hukum fisika.
Tekanan udara di permukaan laut pada suhu O°C pada dasarnya adalah tekanan
yang disebabkan oleh berat atmosfir di atasnya. Tekanan ini konstan yaitu sekitar 760
mm Hg (14,7 Psi) dan dijadikan dasar ukuran satu atmosfir.
Hukum-hukum pada fisika penyelaman diantaranya, hukum boyle, hukum Dalton,
hukum henry dan hukum Charles.

Tugas Mandiri :

1. Jelaskan pengertian fisika penyelaman ?


2. Jekaskan unsur-unsur tekanan pada penyelaman ?
3. Sebutkan dan jelaskan hukum-hukum fisika penyelaman ?
TOPIK III

FISIOLOGI PENYELAMAN

A. Fisiologi Penyelaman
Fisiologi penyelaman mempelajari fungsi-fungsi tubuh di dalam serta bagaimana
reaksi tubuh terhadap lingkunganya.Dalam dunia penyelaman, seorang penyelam
harus beradaptasi terhadap lingkunganya yaitu air dan harus mempelajari batas-
batas kemampuan fisiologinya dalam adaptasi tersebut..
Bila seseorang turun ke dalam laut, tekanan dari sekelilingnya akan meningkat
dengan sangat hebat. Untuk menjaga agar paru tidak kolaps udara yang diberikan
harus bertekanan sangat tinggi agar paru tetap mengembang.Hal ini menyebabkan
darah di dalam paru juga terpajan dengan tekanan gas alveolus yang sangat tinggi,
keadaan ini disebut hiperbarik.

B. Fisiologi Pernafasan
Bernafas itu perlu sekali supaya dapat mensuplai oksigen (O2) ke semua
jaringan tubuh dan untuk mengeluarkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh
darah melalui paru-paru. Udara masuk ke paru-paru melalui system berupa pipa
yang makin menyempit (Bronchi dan Bronchioles) yang bercabang di kedua belah
paru-paru dari saluran udara utama (Trachea). Pipa ini berakhir di gelembung-
gelembung paru-paru (Alveoli) yang merupakan kantong udara terakhir dimana
Oksigen dan Karbon dioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Ada
lebih dari 300 juta kantong seruapa di dalam paru-paru manusia.Ruang udara ini
dipelihara dalam keadaan terbuka oleh bahan kimia semacam deterjen yang dapat
menetralkan kecendrungan Alveoli untuk mengempis.
Pengukuran fungsi pernafasan ada banyak dan bemacam-macam, tetapi ada
beberapa hal yang berhubungan dengan penyelaman :
1. Kapasitas Total Paru-Paru (Total Lung Capacity /TLC)
Jumlah volume gas yang dapat ditampung oleh kedua paru-paru bila terisi
penuh (5-6 liter).
2. Kapasitas Vital (Vital Capacity/VC)
Volume gas maksimal yang dapat dihembuskan keluar setelah dihirup secara
maksimal (4-5 liter).
3. Volume Sisa (Residual Volume/RV)
Jumlah gas yang tertinggal di paru-paru setelah dihembuskan secara
maksimal (1,5 liter).
4. Tidal Volume (TV)
Volume gas yang bergerak masuk dan keluar dari paru-paru selagi suatu
putaran pernafasan sedang istirahat secara normal (0,5 liter).
5. Volume Pernafasan Permenit (Respiration minute Volume/RMV)
Jumlah gas yang bergerak masuk dan keluar dari paru-paru dalam satu
menit, yaitu TV x frekuensi pernafasan = RMV).
6. Kapasitas Vital Sewaktu
Bagian dari vital capacity yang dapat dihembuskan dalam waktu tertentu
biasanya satu detik.Pada orang dewasa yang sehat ini harus melebihi 75% dari
FVC.
Parameter-parameter mekanis ini penting untuk memahami fisiologi pernafasan,
karena secara relative akan dapat memungkinkan ramalam tentang :
a. Resiko barotraumas paru-paru sewaktu naik.
b. Kecepatan dimana penyediaan udara tekan akan terpakai habis.
c. Kedalaman maksimal untuk penggunaan pipa udara (snorkel) yang aman.
d. Terjadinya kelelahan napas dikarenakan alat-alat pernafasan dan peralatan
selam yang kurang lengkap dan kurang berdaya guna.
e. Terjadinya kekurangan oksigen (Hypoxia) yang dikarenakan ventilasi paru-paru
tidak cukup.

C. Fisiologi Peredaran Darah


Peredaran atau suplai darah diberikan pada jaringan-jaringan tubuh, darah
beroksigen dari paru-paru dan mengalirkan sisa berupa CO2 ke paru-paru untuk
dikeluarkan.System ini terdiri dari suatu pompa sentral (jantung) dimana darah vena
yang tidak mengandung O2 dipompakan ke paru-paru.Darah dibawa dari jantung ke
jaringan melalui suatu saluran seperti pipa yang disebut arteri. Arteri ini akan
becabang-cabang dan menjadi lebih kecil (arteriol), kemudian di jaringan dan paru-
paru akan menjadi pembuluh yang halus (kapiler). Pertukaran diparu-paru dan
jaringan terjadi melalui kapiler ini. Kapiler-kapiler meninggalkan jaringan membawa
darah yang tanpa O2 dan masuk ke pembuluh darah kecil yang akan bergabung
membentuk pembuluh darah balik yang lebih besar yang disebut Vena. Vena-vena
membawa darah kembali ke jantung. Istilah pada sirkulasi darah di paru-paru
berbeda dengan jaringan lain, karena disini arteri paru-paru membawa darah yang
mengandung O2 dari paru-paru menuju ke jantung.

D. Pengawasan Pernafasan
Untuk mempertahankan kadar oksigen dan karbon dioksida, volume pernafasan
semenit (adanya ventilasi dari paru-paru) harus seimbang dengan pemakaian
oksigen dan kecepatanya menghasilkan karbon dioksida.
Pernafasan diatur oleh pusat pernafasan terutama dalam hal terjadinya
perubahan kadar CO2 darah, tetapi juga sedikit dipengaruhi oleh sensor di dalam
aorta dan arteri karotis yang mengamati perubahan ketidaksadaran dapat terjadi bila
melakukan hiperventilisasi sebelum penyelaman tahan nafas. Pusat pernafasan
tidak dirangsang oleh kadar CO2 yang telah berkurang oleh hiperventilasi dan gagal
untuk bereaksi dengan baik terhadap bahaya berkurang kadar O2 selama
penyelaman dan sewaktu naik ke permukaan.
Ringkasan :
Fisiologi penyelaman mempelajari fungsi-fungsi tubuh di dalam serta bagaimana
reaksi tubuh terhadap lingkunganya.Beberapa pengaruh penyelaman pada penyelam
diantaranya pernafasan dan peredaran darah.
Macam-macam pengukuran fungsi pernafasan :
1. Kapasitas total paru
2. Kapasitas vital
3. Volume sisa
4. Tidak volume
5. Volume pernafasan semenit
6. Kapasitas vital sewaktu
Parameter-parameter mekanis ini penting untuk memahami fisiologi pernafasan,
karena secara relative akan dapat memungkinkan ramalam tentang :
1. Resiko barotraumas paru-paru sewaktu naik.
2. Kecepatan dimana penyediaan udara tekan akan terpakai habis.
3. Kedalaman maksimal untuk penggunaan pipa udara (snorkel) yang aman.
4. Terjadinya kelelahan napas dikarenakan alat-alat pernafasan dan peralatan
selam yang kurang lengkap dan kurang berdaya guna.
5. Terjadinya kekurangan oksigen (Hypoxia) yang dikarenakan ventilasi paru-paru
tidak cukup.

Tugas Mandiri :

1. Jelaskan pengertian fisiologi penyelaman ?


2. Jelaskan macam-macam pengukuran fungsi pernafasan ?
3. Sebutkan Parameter-parameter mekanis fisiologi pernafasan ?
BAB IV

BINATANG LAUT BERBAHAYA

A. Binatang Laut Berbahaya


Untunglah bahwa kematian penyelam akibat serangan binatang laut jarang
terjadi. Namun demikian, diperairan kita cukup banyak terdapat binatang laut yang
berbahaya dan setiap penyelam harus memiliki pengetahuan tentang akibat yang
utama dari sengatan atau gigitan binatang tersebut, juga cara untuk melakukan
pertolongan pertama yang bermanfaat. Hanya beberapa dari jenis binatang laut
bebahaya yang dapat mengancam kehidupan yang akan diuraikan berikut ini :
1. Hiu
Ikan ini sangat ditakuti. Ia jarang menyerang bila dibandingkan dengan
kepopuleran menyelam dan berenang, akan tetapi bila ada serangan hiu, maka
oleh pers diberitakan secara besar-besaran. Bila kecekalan akibat kendaraan
bermotor diberitakan dengan cara yang sama, pastilah penjualan kendaraan
bermotor akan merosot dengan drastic.
Secara relative belum banyak dilaporkan serangan hiu yang mengakibatkan
kematian ataupun cedera hebat, namun demikian cukup banyak terdapat kasus
yang lolos dari lobang jarum dilaporkan oleh penyelam yang memilih untuk
menyelam di antara atau di sekitar hiu dan mereka yang mengingkan
popularitas.
2. Sea wasp
Nama sebenarnya adalah “chinorex fleckeri” dan merupakan jenis ubur-ubur
yang paling berbahaya. Sungutnya amat panjang dan hamper tak terlihat di
dalam air. Bila bersentuhan dengan kulit korban akan mengeluarkan sengatan
yang amat berbisa.
3. Kerang beracun
Dilaut banyak terdapat berbagai jenis kerang yang berwarna-warni.
Kesemuanya haruslah diperlakukan secara hati-hati dan jangan memegangnya
dengan tangan telanjang.Bagian penyengat dari binatang yang hidup di dalam
kerang dapat mencapai tiap permukaan badan kerang. Racun disuntikan melalui
semacam panah beracun yang amat kecil kepada korban dari organ seperti pipa
yang bergerak
4. Blue Ringed Octopus
Binatang kecil yang indah ini terdapat pada celah-celah karang di tepi pantai.
Jika diganggu, ia akan mengeluarkan cincin berwarna biru-biru pada
permukaanya. Keindahnya inilah yang sering menimbulkan korban, terutama
anak-anak. Luka gigitan biasanya kecil dan tidak sakit, sering diabaikan oleh
korban hingga terjadinya gejala yang serius. Bisa yang masuk ke dalam tubuh
dapat menyebabkan kelumpuhan yang akan menghebat dalam beberapat menit,
yang dapat mengakibatkan berhentinya pernafasan. Kesadaran biasanya tak
terganggu, tapi korban tidak bias berkomunikasi dengan orang-orang di
sekitarnya karena kelumpuhan.
5. Stonefish (Ikan Batu)
Ikan ajaib yang dapat menyamar ini dapat menyuntikan bias melalui tulang
belakangnya yang keras hingga menembus kulit korbannya.
6. Ular Laut
Walaupun sangat beracun, ular ini jarang menyebabkan kematian di
Australia. Serangan biasanya terjadi di beberapa tempat tertentu dan dalam
waktu tertentu pula, akan tetapi pada kenyataanya serangan itu hanyalah
semacam penyelidikan dari ular tersebut. Serangan yang sesungguhnya yang
berupa gigitan amat jarang terjadi.
Ringkasan :
Kematian penyebab akibat serangan binatang laut jarang terjadi, namun di perairan
kita cukup banyak mendapat binatang laut yang berbahaya dan setiap penyelam
diharapkan mampu memiliki pengetahuan tentang akibat yang utama dari serangan
atau gigitan binatang tersebut.
Tetapi hanya beberapa dari jenis binatang laut berbahaya yang dapat mengancam
kehidupan penyelam, diantaranya :
1. Hiu
2. Sea Wasp
3. Kerang beracun
4. Blue Ringed Octopus
5. Stonefish
6. Ular laut.

Tugas Mandiri :
1. Jelaskan Pengertian bahaya binatang di laut ?
2. Jelaskan dan sebutkan macam-macam binatang berbahaya dilaut ?
BAB V

INFEKSI DARI PENYELAMAN

A. Infeksi Dari Kegiatan Penyelaman dan Pengobatan


Penyelam bisa menderita infeksi sebagai akibat langsung dari kegiatanya atau
infeksi yang telah ada sebelumnya diperberat oleh penyelaman. Infeksi yang paling
sering terjadi disebutkan terdahulu pada urutan di bawah ini :
1. Tinea Pedis
Merupakan infeksi jamur yang sering terjadi yang mengenai kaki penyelam
dan perenang akibat lingkungan yang lembab yang terdapat pada dermaga yang
basah, lantai pemandian umum dan sebagainya.Biasanya hanya berupa
gangguan ringan kecuali bila terkomplikasi infeksi sekunder. Hampir semua
penyelam pernah merasakan gatal-gatal dan adanya kulit yang kasar dan
bersisik di antara jari kaki. Kelainan ini agak sulit diobati karena kesukaran untuk
menjadikan kaki benar-benar kering.
Pengobatan dilakukan selama tiga minggu sampai semua gejala
hilang.Pengobatan berupa merendam kaki di dalam larutan kalium pemanganat
dan mengoleskan salep anti jamur seperti Tinadeern 3x sehari.
2. Tinea Versicolor (Panu)
Infeksi jamur yang ringan pada kulit ini bisa menyebabkan gatal atau tanpa
gejala sama sekali. Di bawah sinar matahari tampak daerah luas yang warnanya
berbeda dengan kulit disekitarnya.Bila dilihat lebih dekat tampak kulit di daerah
tersebut bersisik. Pengobatan terbaik dengan 20% natrium-tiosulfat atau krim
Tinadern dioleskan 2x sehari.
3. Otitis Externa
Merupakan infeksi yang cukup sering terjadi dan paling menimbulkan
kesulitan pada penyelam.
Terjadi umumnya pada keadaan panas dan lembab atau bila air tertahan di
dalam telinga, terutama setelah menyelam di air kotor. Pertumbuhan tulang kecil
sering di dapatkan pada telinga penyelam atau perenang dan tumbuhan ini
mungkin cukup besar untuk dapat menahan air, kotoran telinga maupun kotoran
lainnya.
Pencegahan dapat dilakukan dengan meneteskan olive oil ke dalam lubang
telinga sebelum menyelam atau meneteskan larutan 5 % asam asetat dalam
85% isopropyl-alkohol setelah menyelam agar telinga jadi kering.
4. Otitis Media
Infeksi ini tak begitu sering pada penyelam dewasa, tapi kadang dapat terjadi
akibat barotraumas telinga tengah. Juga bisa terjadi pada penyelaman yang
tampaknya aman, terutama bila disertai infeksi saluran nafas bagian atas.
Kuman penyebab infeksi kebanyakan masuk telinga melalui tuba Eustachius
yang berjalan dari tenggorokan ke rongga telnga tengah.Kadang robekan
gendang telinga menyebabkan air yang kotor masuk ke rongga telinga tengah.
Secara klinis terlihat sakit telinga, demam, telinga berdengung dan sering
didapatkan ketulian. Bila daun telinga ditarik tidak akan memperberat rasa sakit
dan hal ini membedakannya dengan otitis externa. Pengobatan oleh dokter.
5. Luka Kena Kerang
Kerang sering menyebabkan luka kecil atau lecet pada penyelam. Luka
biasanya akan meradang bila terdapat butiran karang yang tertinggal di dalam
luka, dan menyebabkan rasa nyeri pedih beberapa jam kemudian.
Pengobatan dengan cara pencucian dan pembersihan luka dengan sikat
yang lunak menggunakan antiseptic seperti Salvon dapat mencegah terjadinya
infeksi. Balut luka dengan pemberian serbuk atau salep antibiotika seperti
neomycin atau Neosporin.
6. Infeksi Lain
Titus, paratifus, kolera dan schitosomiasis pernah dilaporkan terjadi setelah
berenang atau mandi di air yang tercemar. Gas gangrene bias timbul pada luka
akibat cidera berat. Hepatitis dapat terjadi setelah menelan kerang yang
tercemar. Semua penderita penyakit tersebut harus dirawat di rumah sakit dan
dapat dicegah dengan tidak berenang menyelam ataupun menelan air serta
binatang atau tumbuhan laut yang tercemar.
Ringkasan :
Penyelam bisa menderita infeksi sebagai akibat langsung dari kegiatanya atau
infeksi yang telah ada sebelumnya diperberat oleh penyelaman. Infeksi yang paling
sering terjadi :
1. Tinea Pedis
Merupakan infeksi jamur yang sering terjadi yang mengenai kaki penyelam dan
perenang akibat lingkungan yang lembab.
2. Tinea Versicolor
Infeksi jamur yang ringan pada kulit ini bisa menyebabkan gatal atau tanpa gejala
sama sekali.
3. Otitis Externa
Merupakan infeksi yang cukup sering terjadi dan paling menimbulkan kesulitan
pada penyelam.
4. Otitis Media
Infeksi ini tak begitu sering pada penyelam dewasa, tapi kadang dapat terjadi
akibat barotraumas telinga tengah.
5. Luka Kena Kerang
Luka biasanya akan meradang bila terdapat butiran karang yang tertinggal di
dalam luka, dan menyebabkan rasa nyeri pedih beberapa jam kemudian.

Tugas Mandiri :

1. Jelaskan dan Sebutkan Infeksi pada saat Penyelaman ?


2. Jelaskan pengobatan infeksi pada saat Penyelaman ?
BAB VI

PENGENALAN RUBT (RUANG UDARA BERTEKANAN TINGGI)

A. Pengertian RUBT
Ruang udara bertekanan tinggi atau RUBT adalah sebuah tabung yang terbuat
dari palat baja atau alluminium alloy dan dibuat sedemikian rupa sehingga mampu
diisi udara dengan tekanan lebih dari 1 ATA (atmosfer absoute).
Ruang udara yang bertekanan tinggi membantu masuknya oksigen murni ke
setiap jaringan sel dalam tubuh dengan cepat untuk proses regenerasi. Proses
regenerasi menjadi proses yang penting karena tubuh secara otomatis dan cepat
memperoleh kekebalan (imunitas) dalam menangkal penyakit.

B. Komponen-komponen RUBT
1. Badan (Hull)
a. Umumnya 2 ruang
b. Medical Look
c. Pintu dilapisi karet
d. Jendela permanen
e. Cat warna terang, tidak dipantulkan cahaya
2. Perabot
a. Tempat duduk lipat
b. Penerangan
c. Tandu dorong
3. System pipa
a. Lubang masuk udara tekan, diredam
b. Lubang masuk – keluar berjauhan – sirkulasi udara
c. Pembuangan jauh dari panel control, listrik
4. Gas pernafasan
a. Kompresor (listrik atau diesel)
b. Oksigen
c. Gas pernafasan ke klep pengatur eksternal
5. Komunikasi
Untuk kedua ruangan dan panel control digunakan telepon atau interoom.
6. Pemadam kebakaran

C. Fungsi RUBT
Pada umumnya RUBT digunakan untuk menunjang kegiatan di bawah air, antara
lain untuk penelitian dan pengobatan penyakit klinis tertentu maupun yang
berhubungan dengan kegiatan di bawah permukaan air.
1. Dukungan kesehatan
1. Uji pemeriksaan kesehatan matra laut terhadap tes kompresi dan kerentakan
terhadap oksigen tekanan tinggi
2. Pengobatan penderita akibat kegiatan operasi di bawah air
2. Pelayanan Kesehatan
1. Pengobatan beberapa kasus klinis, gas gangrene, replantasi dll sebagai
penunjang pengobatan pasca bedah
2. Pusat rujukan kesehatan hiperbarik
3. Bidang pendidikan
1. Pendidikan fungsional kesehatan anggota TNI angkatan laut
2. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dari instansi lain
Ringkasan :

Ruang udara bertekanan tinggi atau RUBT adalah sebuah tabung yang terbuat dari
palat baja atau alluminium alloy dan dibuat sedemikian rupa sehingga mampu diisi
udara dengan tekanan lebih dari 1 ATA (atmosfer absoute).
RUBT digunakan untuk menunjang kegiatan di bawah air, antara lain untuk
penelitian dan pengobatan penyakit klinis tertentu maupun yang berhubungan dengan
kegiatan di bawah permukaan air.
Beberapa komponen-komponen RUBT : Badan (Hull), Perabot, Sistem pipa, gas
pernafasan, komunikasi, pemadam kebakaran.

Tugas Mandiri :

1. Jelaskan pengertian RUBT ?


2. Sebutkan fungsi-fungsi RUBT ?
3. Jelaskan Komponen-Komponen RUBT ?
TOPIK VII

PENGARUH HBO TERAPI TERHADAP OBAT-OBATAN

A. Pengertian Kesehatan Hiperbarik


Hiperbarik berasal dari kata hyper berarti tinggi, bar berarti tekanan. Dengan
kata lain terapi hiperbarik adalah terapi dengan menggunakan tekanan yang tinggi.
Hyperbaric Oxygen Therapy adalah suatu cara pengobatan dimana pasien masuk
ke dalam suatu ruangan tertutup (Chamber) yang disebut RUBT (Ruang Udara 
Bertekanan Tinggi ) kemudian diberi tekanan yang lebih besar dari tekanan udara
normal yaitu lebih dari 1 atm (atmosfer) dan bernafas dengan oksigen murni
(100%). Terapi ini dapat merupakan terapi utama atau terapi penunjang untuk
berbagai pengobatan penyakit dan dapat dikombinasikan dengan terapi medis
konvensional.
Terapi oksigen hiperbarik adalah terapi menggunakan oksigen murni sebagai
media nafas yang diberikan di dalam ruang udara bertekanan tinggi (hyperbaric
chamber), semula terapi ini dikhususkan untuk penyelam yang mengalami kelainan
atau penyakit akibat penyelaman.
Tidak terdapat definisi yang pasti akan tekanan dan durasi yang digunakan
untuk sesi terapi oksigen hperbarik. Umunya tekanan minimal yang digunakan
adalah sebesar 2,4 atm selama 90 menit. Banyaknya sesi terapi bergantung pada
kondisi pasien dengan resntang 1 sesi untuk keracunan karbon monoksida hingga
60 sesi atau lebih untuk diabetic pada kaki.
B. Pengobatan Hiperbarik
Terapi Oksigen hyperbaric berguna untuk pengobatan penyakit antara lain :
1. Terapi Primer
a. Penyakit Dekompresi
b. Emboli Gas
c. Keracunan CO
d. Gas Gangren
e. Osteoradionecrosis
2. Terapi Sekunder
a. Kerusakan jaringan akibat radiasi
b. Akut ischemia dan crush injuries
c. Luka Bakar
d. Anemia Akut
e. Luka Bakar yang sukar sembuh
f. Skin Flap
g. Osteomyelitis
h. Ulcus / Gangren pada diabetes
i. Tuli mendadak + Tinitus
j. Patah tulang
k. Rehabilitasi motilitas sperma pada infertilitas
l. Kebugaran dan estetika

C. Prosedur Terapi Hiperbarik


Sistem kerja TOBH, pasien dimasukkan dalam ruangan dengan tekanan lebih
dari 1 atm, setelah mencapai kedalaman tertentu disalurkan oksigen murni (100%)
kedalam ruang tersebut. Ketika kita bernapas dalam keadaan normal, udara yang
kita hirup komposisinya terdiri dari hanya sekitar 20% adalah oksigen dan 80% nya
adalah nitrogen. Pada TOBH, tekanan udara meningkat sampai dengan 2 kali
keadaan nomal dan pasien bernapas dengan oksigen 100%. Pemberian oksigen
100% dalam tekanan tinggi, menyebabkan tekanan yang akan melarutkan oksigen
ke dalam darah serta jaringan dan cairan tubuh lainnya hingga mencapai
peningkatan konsentrasi  20 kali lebih tinggi dari normal.

D. Program Kerja Terapi Hiperbarik Chamber


1. Terapi OHB untuk kebugaran = 2,4 ATA , 3x30’ , 5à3à2
2. Terapi OHB untuk kecantikan = 2,4 ATA , 3x30’, 5-6 / mingguà24
3. Terapi OHB untuk geriatri = 2,4 ATA , 3x30’, 5-6 / mingguà24

Ringkasan :

Hyperbaric Oxygen Therapy adalah suatu cara pengobatan dimana pasien masuk ke
dalam suatu ruangan tertutup (Chamber) yang disebut RUBT (Ruang Udara 
Bertekanan Tinggi ) kemudian diberi tekanan yang lebih besar dari tekanan udara
normal yaitu lebih dari 1 atm (atmosfer) dan bernafas dengan oksigen murni (100%).

Sistem kerja TOBH, pasien dimasukkan dalam ruangan dengan tekanan lebih dari 1
atm, setelah mencapai kedalaman tertentu disalurkan oksigen murni (100%) kedalam
ruang tersebut.

Program Kerja Terapi Hiperbarik Chamber :

1. Terapi OHB untuk kebugaran = 2,4 ATA , 3x30’ , 5à3à2


2. Terapi OHB untuk kecantikan = 2,4 ATA , 3x30’, 5-6 / mingguà24
3. Terapi OHB untuk geriatri = 2,4 ATA , 3x30’, 5-6 / mingguà24

Tugas Mandiri :

1. Jelaskan pengertian terapi hiperbarik ?


2. Sebutkan program kerja terapi hiperbarik ?
3. Jelaskan prosedur terapi hiperbarik ?
4. Sebutkan pengobatan terapi hiperbarik ?
TOPIK VIII

TERAPI HBO DARI ASPEK FISIKA DAN ASPEK FISIOLOGI

A. Terapi HBO dari Aspek Fisika


Dasar terapi hiperbarik adalah sedikit banyak mengandung prinsip fisika.Untuk
menentukan tekanan udara 1 atm adalah 760 mmHg berdasarkan Teori
Toricelli yang menjelaskan tekanan udara tersebut dalam komposisi unsur-unsur
udara yang terkandung di dalamnya mengandung Nitrogen (N2) 79 % dan Oksigen
(O2) 21%. Terapi hiperbarik juga berdasarkan teori fisika dasar dari hukum-hukum
Dalton, Boyle, Charles dan Henry.
1. Hukum Boyle (Hukum Perubagan Tekanan dan Volume)
Hukum ini menegaskan hubungan antara tekanan dan volume dari suatu
kumpulan gas akan berbanding terbalik dengan tekanan absolute, yaitu :
V = 1/P
PV = K atau P1V1 = P2V2
P = Tekanan
V = Volume
K = Konstan
Ini berarti bahwa bilamana tekanan meningkat, volume dari suatu kumpulan
gas akan berkurang atau sebaliknya. Selama tekanan sebanding dengan
kedalaman, maka volume akan menjadi setengah volume dari semula.
Hubungan ini berlaku terhadap semua gas-gas di dalam ruangan-ruangan
tubuh sewaktu penyelam masuk ke dalam air maupun sewaktu naik ke
permukaan.

2. Hukum Dalton (tekanan Pertial dari Campuran Gas)


Hukum ini berhubungan udara (suatu campuran Nitrogen dan Oksigen) dan
dengan pernafasan gas campuran. Dinyatakan bahwa jumlah tekanan dari suatu
campuran gas-gas adalah jumlah dari tekanan secara tersendiri menempati
seluruh ruang (volume), selama tekanan secara menyeluruh meningkat, tekanan
partial dan tiap-tiap gas akan meningkat.
Karena udara adalah suatu campuran yang terdiri dari kurang lebih 80%
bagian N2 dan 20% bagian O2, maka udara di permukaan terdiri dari :
N2 = 80% dari 1 ATA (780 mm Hg)
= 0,8 ATA (608 mm Hg)
O2 = 20% dari 1 ATA (760 mm Hg)
= 0,2 ATA (152 mm Hg)
Tekanan partial dari suatu gas di dalam campuran diperoleh dengan
mengkalikan persentasi gas dengan tekanan total. Dengan kedalaman tertentu,
peningkatan tekanan partial yang terjadi adalah sebagai berikut :
Permukaan = 1 ATA = 0,8 ATA N2 + 0,2 ATA O2
(PP O2 = 20% x 1 ATA)
10 meter = 2 ATA = 1,6 ATA N2 + 0,4 ATA O2
(PP O2 = 20% x 2 ATA)
30 meter = 4 ATA = 3,2 ATA N2 + 0,8 ATA O2
(PP O2 = 20% x 4 ATA)
40 meter = 5 ATA = 4,0 ATA N2 + 1,0 ATA O2
(PP O2 = 20% x 5 ATA)
Di atas dapat dilihat bahwa pada kedalaman 40 meter (tekanan 5 ATA),
penyelam yang bernafas dengan udara biasa akan menghirup oksigen dengan
tekanan partial yang sama (0,1 ATA) seperti saat ia sedang menghirup 100% O2
di permukaan air. Hukum ini penting untuk mengetahui efek Toksis Gas
Pernafasan pada kedalaman, Penyakit Dekompresi dan Penggunaan Oksigen
maupun Campuran Gas untuk tujuan pengobatan.

3. Hukum Henry (Larutan Gas dan Cairan)


Hal ini berhubungan dengan penyerapan Gas di dalam cairan, dinyatakan
bahwa pada suhu tertentu jumlah gas yang terlarut di dalam suatu cairan
berbanding lurus dengan tekanan partial dari gas tersebut di atas cairan.
Di permukaan laut (1 ATA) dalam tubuh manusia terdapat kira-kira 1 liter
larutan Nitrogen. Apabila seorang penyelam turun sampai kedalaman 10 meter
(2 ATA) tekanan partial dari Nitrogen yang dihirupnya menjadi 2 kali lipat dan
akhirnya yang terlarut dalam jaringan juga menjadi 2 kali lipat (2 liter).

4. Hukum Charles (Perubahan Suhu dan Volume)


Hukum ini menyangkut hubungan antara suhu, volume dan
tekanan.Dinyatakan bahwa bila tekanan tetap konstan, volume dari sejumlah gas
tertentu adalah berbanding lurus dengan suhu absolute. Hukum ini ada
hubunganya dengan kompresi dan dekompresi dari gas-gas dan pengaruhnya
terhadap silinder, regulator, chamber dan lain-lain. Serta menerangkan bahwa
perubahan tekanan dapat dilihat bilamana silinder yang berisi udara tekan
terjemur di matahari. Bila volume tetap konstan dan suhu meningkat, tekanan
akan meningkat.

B. Terapi HBO dari Aspek Fisiologi


1. Fisiologi Pernafasan
Bernafas itu perlu sekali supaya dapat mensuplai oksigen (O2) ke semua
jaringan tubuh dan untuk mengeluarkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan
oleh darah melalui paru-paru. Udara masuk ke paru-paru melalui system berupa
pipa yang makin menyempit (Bronchi dan Bronchioles) yang bercabang di
kedua belah paru-paru dari saluran udara utama (Trachea). Pipa ini berakhir di
gelembung-gelembung paru-paru (Alveoli) yang merupakan kantong udara
terakhir dimana Oksigen dan Karbon dioksida dipindahkan dari tempat dimana
darah mengalir. Ada lebih dari 300 juta kantong seruapa di dalam paru-paru
manusia. Ruang udara ini dipelihara dalam keadaan terbuka oleh bahan kimia
semacam deterjen yang dapat menetralkan kecendrungan Alveoli untuk
mengempis.
2. Fisiologi Peredaran Darah
Peredaran atau suplai darah diberikan pada jaringan-jaringan tubuh, darah
beroksigen dari paru-paru dan mengalirkan sisa berupa CO2 ke paru-paru untuk
dikeluarkan. Sistem ini terdiri dari suatu pompa sentral (jantung) dimana darah
vena yang tidak mengandung O2 dipompakan ke paru-paru.Darah dibawa dari
jantung ke jaringan melalui suatu saluran seperti pipa yang disebut arteri. Arteri
ini akan becabang-cabang dan menjadi lebih kecil (arteriol), kemudian di jaringan
dan paru-paru akan menjadi pembuluh yang halus (kapiler). Pertukaran diparu-
paru dan jaringan terjadi melalui kapiler ini. Kapiler-kapiler meninggalkan
jaringan membawa darah yang tanpa O2 dan masuk ke pembuluh darah kecil
yang akan bergabung membentuk pembuluh darah balik yang lebih besar yang
disebut Vena. Vena-vena membawa darah kembali ke jantung. Istilah pada
sirkulasi darah di paru-paru berbeda dengan jaringan lain, karena disini arteri
paru-paru membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru menuju ke
jantung.

Ringkasan :

Dasar terapi hiperbarik adalah sedikit banyak mengandung prinsip fisika.Untuk


menentukan tekanan udara 1 atm adalah 760 mmHg. Terapi hiperbarik juga
berdasarkan teori fisika dasar dari hukum-hukum Dalton, Boyle, Charles dan Henry.
Terapi Hiperbarik Oksigen pada aspek fisiologis diantaranya fisiologis pernafasan
dan fisiologi peredaran darah.

Tugas Mandiri :
1. Jelaskan aspek fisika pada terapi hiperbarik ?
2. Jelaskan hukum-hukum fisika pada hiperbarik ?
3. Jelaskan aspek fisiologis pada terapi hiperbarik ?
TOPIK IX

MANFAAT HBO PADA KASUS KLINIK

A. Manfaat Hiperbarik Oksigen


1. Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan pada
aliran darah yang berkurang
2. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan aliran
darah pada sirkulasi yang berkurang
3. Mampu membunuh bakteri, terutama bakteri anaerob seperti Closteridium
perfingens (penyebab penyakit gas gangren)
4. Mampu menghentikan aktivitas bakteri (bakteriostatik) antara lain
bakteri E.coli dan Pseudomonas sp. yang umumnya ditemukan pada luka-luka
mengganas.
5. Mampu menghambat produksi racun alfa toksin.
6. Meningkatkan viabilitas sel atau kemampuan sel untuk bertahan hidup.
7. Menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 5 jam menjadi 20 menit pada
penyakit keracunan gas CO
8. Dapat mempercepat proses penyembuhan pada pengobatan medis
konvensional
9. Meningkatkan produksi antioksidan tubuh tertentu
10. Memperbaiki fungsi ereksi pada pria penderita diabetes (laporan para ahli
hiperbarik di Amerika Serikat pada tahun 1960)
11. Meningkatkan sensitivitas sel terhadap radiasi
12. Menahan proses penuaan dengan cara pembentukan kolagen yang menjaga
elastisitas kulit

B. Mekanisme Kerja
Mekanisme HBO melalui dua mekanisme yang berbeda.Pertama, bernapas
dengan oksigen murni dalam ruang udara bertekanan tinggi (hyperbaric chamber)
yang tekanannya lebih tinggi dibandingkan tekanan atmosfer, tekanan tersebut
dapat menekan saturasi hemoglobin, yang merupakan bagian dari sel darah merah
yang berfungsi mentransport oksigen yang secara kimiawi dilepaskan dari paru ke
jaringan. Bernapas dengan oksigen 100% pada atmosfer yang normal tidak efek
pada saturasi hemoglobin.
Kedua, di bawah tekanan atmosfer, lebih banyak oksigen gas terlarut dalam
plasma. Meskipun dalam kondisi normal transport oksigen terlarut dalam plasma
jauh lebih signifikan daripada transport oleh hemoglobin, dengan TOBF kontribusi
transportasi plasma untuk jaringan oksigenasi sangat meningkat. Sebenarnya,
menghirup oksigen murni pada tiga kali yang normal atmosfer.
Hasil tekanan dalam peningkatan 15 kali lipat dalam konsentrasi oksigen terlarut
dalam plasma. Itu adalah konsentrasi yang cukup untuk memasok kebutuhan tubuh
saat istirahat bahkan dalam total tidak adanya hemoglobin.

C. Prosedur Terapi
Pasien akan dimasukkan ke dalam sebuah chamber  bertekanan udara dua
hingga tiga kali lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer normal sambil diberikan
pernapasan oksigen murni (100%) selama satu hingga dua jam. Selama proses
terapi pasien diperbolehkan untuk membaca, minum, atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.

D. Indikasi dan Kontraindikasi


Hiperbarik memiliki beberapa manfaat untuk mengobati penyakit-penyakit akibat
penyelaman dan kegiatan kelautan :
1. Penyakit Dekompresi
2. Emboli udara
3. Luka bakar
4. Crush Injury
5. Keracunan gas karbon monoksida (CO)

Terdapat beberapa pengobatan tambahan, yaitu :


1. Gas gangrene
2. Komplikasi diabetes mellitus (gangrene diabeticum)
3. Eritema nodosum
4. Osteomyelitis
5. Buerger’ s diseases
6. Morbus Hansen 
7. Psoriasis vulgaris
8. Edema serebral
9. Scleroderma
10.  Lupus eritematosus (SLE)
11. Rheumatoid arthritis

Terdapat pula pengobatan pilihan, yaitu:


1. Pelayanan kesehatan dan kebugaran
2. Pelayanan kesehatan olahraga
3. Pasien lanjut usia (geriatri)
4. Dermatologi dan kecantikan

Kontraindikasi HOB terdiri dari kontraindikasi absolut dan relatif.


1. Kontraindikasi absolut yaitu penyakit pneumothorax yang belum ditangani.
2. Kontraindikasi relatif meliputi keadaan umum lemah, tekanan darah sistolik lebih
dari 170 mmHg atau kurang dari 90 mmHg, diastole lebih dari 110 mmHg atau
kurang dari 60 mmHg, demam tinggi lebih dari 38 oC, ISPA, sinusitis,
Claustropobhia (takut pada ruangan tertutup), penyakit asma, emfisema dan
retensi CO2, infeksi virus, infeksi kuman aerob seperti TBC, lepra, riwayat
kejang, riwayat neuritis optik, riwayat operasi thorax dan telinga, wanita hamil,
penderita sedang kemoterapi seperti terapi adriamycin, bleomycin.
Ringkasan :
Mekanisme Hiperbarik melalui dua mekanisme yang berbeda. Pertama, bernapas
dengan oksigen murni dalam ruang udara bertekanan tinggi (hyperbaric chamber).
Kedua, di bawah tekanan atmosfer, lebih banyak oksigen gas terlarut dalam plasma.
Meskipun dalam kondisi normal transport oksigen terlarut dalam plasma jauh lebih
signifikan daripada transport oleh hemoglobin, dengan TOBF kontribusi transportasi
plasma untuk jaringan oksigenasi sangat meningkat. Sebenarnya, menghirup oksigen
murni pada tiga kali yang normal atmosfer.
Prosedur terapi hiperbarik yaitu pasien akan dimasukkan ke dalam sebuah chamber
bertekanan udara dua hingga tiga kali lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer normal
sambil diberikan pernapasan oksigen murni (100%) selama satu hingga dua jam.
Hiperbarik memiliki beberapa manfaat untuk mengobati penyakit-penyakit akibat
penyelaman dan kegiatan kelautan :
1. Penyakit Dekompresi
2. Emboli udara
3. Luka bakar
4. Crush Injury
5. Keracunan gas karbon monoksida (CO)

Tugas Mandiri :
1. Jelaskan mekanisme kerja terapi hiperbarik ?
2. Sebutkan manfaat terapi hiperbarik ?
3. Jelaskan indikasi terapi hiperbarik ?
4. Jelaskan Kontraindikasi terapi hiperbarik ?
TOPIK X

PENYAKIT PENYELAMAN BAROTRAUMA

A. Pengertian Barotrauma
Barotrauma adalah kekerasan (pengerutan) akibat tekanan tinggi yang dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.Ini diakibatkan kegagalan tubuh
menyesuaikan tekanan udara/gas yang terdapat pada rongga-rongga udara di
dalam tubuh penyelam, dengan tekanan absolut yang dialami
penyelam.Barotrauma ini dapat terjadi pada saat penyelam berenang turun
(tekanan meninggi, volume udara mengecil) maupun penyelam berenang
kepermukaan (tekanan mengecil, volume udara membesar sesuai hukum Boyle).
Gejala umum barotrauma adalah rasa sakit yang sering diikuti pendarahan
pada / dari rongga udara yang mengalami barotrauma, dimana pendarahan yang
terjadi sering tidak disadari oleh penyelam.Rasa sakit pada telinga adalah indikator
(petunjuk) yang cukup sensitif untuk menunjukkan bahwa tubuh belum berhasil
melaksanakan adaptasi terhadap perubahan tekanan.

B. Penggolongan Barotrauma
Barotrauma waktu turun :
1. Barotrauma Sinus
Apabil saluran yang normal ke dalam rongga sinus tersumbat pada waktu
turun, udara pernafasan dari hidung dan tenggorokan tidak akan dapat masuk
kedalam ruangan ini untuk mengimbangi tekanan jaringan. Akan terjadi
pembengkakan dan perdarahan dari jaringan, sehingga menempati sebagian
dari rongga udara untuk menyamakan tekanan.
2. Barotrauma Paru waktu turun
Keadaan ini terutama terjadi pada penyelam tahan nafas yang tidak
menggunakan udara tekan untuk mengimbangi tekanan paru dan air. Kerusakan
dari katup searah atau tidak adanya katup tersebut bias mengakibatkan kelainan
ini bila menyelam dengan Scuba. Jika tidak terjadi keseimbangan tekanan
antara tekanan gas pernafasan dengan tekanan air, maka akan terjadi selisih
tekanan antara tekanan air dengan tekanan paru-paru.
3. Barotrauma Tubuh
Komplikasi ini hanya terjadi pada penyelam yang memakai helmet keras
pada alat selam standart. Jika turun terlalu cepat, atau jika ada kegagalan untuk
member volume gas yang cukup kepada penyelam pada waktu turun, pakaian
selam dan isinya mungkin akan tertekan kea rah helmet di mana ruangan sudah
sempit sekali.
4. Barotrauma muka
Cidera ini sekarang jarang terjadi kerna masker dapat menutupi hidung dan
mata, tapi masih dapat terjadi apabila udara tidak dihembuskan ke dalam
masker dari hidung untuk mengimbangi tekanan air diluar.Perbedaan tekanan
yang timbul dapat menghisap jaringan muka yang longgar ke dalam masker.
5. Barotrauma Kulit
Keadaan ini sering terjadi pada pakaian selam kering, tapi dapat pula terjadi
pada pakaian basah yang kurang baik.Kantong kecil udara yang mempunyai
tekanan permukaan, terjebak dalam lipatan pakaian dan volume berkurang
sesuai dengan Hukum Boyle.
6. Barotrauma Gigi
Sering terdapat rongga udara kecil pada akar gigi yang infeksi atau di
sekitar tambalan.Sewaktu turun rongga ini di penuhi oleh jaringan lunak atau
gusi ketika rongga udara mengerut dan terjadi keseimbangan, kadang-kadang
dapat terjadi perdarahan dalam rongga tersebut.
7. Barotrauma telinga
Nyeri yang bervariasi intensitasnya pada telinga yang terkena barotrauma,
perdarahan dari telinga, kadang-kadang dijumpai perdarahan di sekitar hidung
dan mulut, gangguan pendengaran, tinnitus.
Barotrauma Waktu naik
1. Barotrauma paru waktu naik
Karena penyelam menghirup gas sewaktu di dalam air, pada waktu naik
gas-gas ini akan mengembang karena penurunan tekanan air dan tekanan gas.
2. Barotrauma gastrointestinal
Selama suatu penyelaman, udara tekan yang jumlahnya cukup banyak
mungkin tertelan oleh penyelam dan pada waktu kembali ke permukaan gas ini
mengembang dalam usus.
3. Barotrauma gigi
Ini dapat diakibatkan barotrauma gigi waktu turun dengan perdarahan ke
dalam rongga udara di dalam gigi
4. Barotrauma sinus

C. Pengobatan Barotrauma
1. Barotrauma Sinus
a. Bebaskan saluran / sumbatan
b. Anti biotik... Cegah infeksi
c. Analgetik
d. Penyelaman / penerbangan dihentikan
e. Sinar X ( Barotrauma wkt turun sebabkan bengkak dan bayangan cairan dlm
sinus
2. Barotrauma Paru
a. Menghisap Oksigen 100% melalui masker (Tek positip)
b. Pengobatan shock di RS saja ( peralatan lengkap)
3. Barotrauma Wajah
a. Udara hrs dihembuskan dari hidung saat turun
b. Dapat gunakan kontak lens khusus saat menyelam
c. Keadaan ini akan sembuh dengan sendirinya
4. Barotrauma Telinga
a. Bersihkan saluran telinga
b. Telinga hrs dalam kondisi kering
c. Hindari menyelam sampai kondisi baik
d. Pemakaian 20% Hidrogen Peroksida, Cegah komplikasi
e. Hindari pemakaian penutup telinga saat menyelam
f. Hindari penggunaan tutup telinga saat menyelam
g. Pemakaian kerudung telinga dg saluran udara yang baik
5. Barotrauma Paru
a. Berikan 100% Oksigen lewat masker
b. Perawatan jantung dan pernafasan yang memadai di RS
c. Biasanya meninggal sebelum pertolongan medis

Ringkasan :
Barotrauma adalah kekerasan (pengerutan) akibat tekanan tinggi yang dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh. Ini diakibatkan kegagalan tubuh
menyesuaikan tekanan udara/gas yang terdapat pada rongga-rongga udara di dalam
tubuh penyelam, dengan tekanan absolut yang dialami penyelam.
Penggolongan barotrauma waktu turun : sinus, paru-paru, tubuh, muka, kulit, gigi,
telinga. Sedangkan barotrauma naik : paru-paru, saluran pencernaan, gigi, sinus dan
telinga.

Tugas Mandiri :
1. Jelaskan pengertian barotrauma ?
2. Sebutkan dan jelaskan penggolongan barotrauma turun ?
3. Sebutkan dan jelaskan penggolongan barotrauma naik ?
4. Sebutkan dan jelaskan pengobatan barotrauma ?
BAB XI

PENYAKIT PENYELAMAN DEKOMPRESI

A. Pengertian Penyakit Dekompresi


Penyakit penyelaman akibat naik ke permukaan dengan cepat sesuai dengan
hukum Henry.Hukum Henry menyatakan bahwa banyaknya gas yang larut dalam
cairan adalah sebanding dengan tekanan gas tersebut di atas air. Semakin dalam
kita menyelam, kelarutan gas dalam cairan tubuh semakin tinggi, sehingga bila
peselam naik ke permukaan terlalu cepat, gas yang larut dalam cairan tubuh akan
mengembang dengan cepat membentuk gelembung gas nitrogen yang akan
menyebabkan penyumbatan (pembuluh darah, otot, otak, tulang, dll).

B. Gambaran Klinis Penyakit Dekompresi


Berdasarkan Gejala Klinisnya, penyakit dekompressi dibagi menjadi 2 (dua) tipe
menurut gejala klinisnya, yaitu:
1. Tipe 1 (Pain Only Bends)
Gejala Utama: Nyeri di daerah persendian dan otot-otot sekitarnya.
Gejala lainnya: Kelelahan berlebihan setelah menyelam, mengantuk / pusing
ringan, gatal-gatal pada kulit (skin bends).
2. Tipe 2 (Serious Decompression Sickness)
Penyakit dekompresi serius yang menyerang sistem saraf pusat.
Gejala neurologis: Penglihatan kabur sampai menurun, Hemiplegia/hemiparese,
Apasia motorik/ sensorik, penurunan sampai kehilangan kesadaran, terjadi
gangguan keseimbangan, gangguan bicara, tremor, vertigo dan tinitus.
Gejala paru dan jantung: Gangguan pernafasan, sesak nafas, nyeri dada
(chokes).
Gejala gastroIntestinal: Mual, kehilangan napsu makan, muntah, kejang usus
dan diare kasus lebih berat dapat terjadi muntah dan berak darah.
Gejala Bends Shock: Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan
hemokonsentrasi, Hiperkoagulasi, hiperagregasi tombosit, lekositosis.
C. Pengobatan Penyakit Dekompresi
Pengobatan penyakit dekompresi adalah melawan efek hipoksia pada jaringan.
Pada prinsipnya merupakan gabungan tiga tingkatan yaitu :
1. Pengobatan kedaruratan di tempat kejadian
a. Anamnesa dan pemeriksaan fisik dengan teliti dan cepat untuk menentukan
diagnosa.
b. Pemberian oksigen 100 %
c. Bila jauh dari fasilitas RUBT sementara dapat dilakukan rekompresi dalam
air sedalam 9 meter dengan pemberian oksigen 100 % lewat full face
maskselama 30 menit, jika ada perbaikan dapat diteruskan sampai 90
menit. Kecepatan naik 1 meter setiap 12 menit. Apabila cara ini tidak
berhasil penderita segera dirujuk ke pusat RUBT terdekat.
2. Pengobatan kedaruratan pada waktu evakuasi
a. Inhalasi oksigen 100 %
b. Pemberian obat-obatan suportif dan rehidrasi
c. Segera menghubungi fasilitas RUBT terdekat
d. Transportasi sebaiknya lewat darat, tetapi bila jarak terlalu jauh maka di
evakuasi dengan helikopter ketinggian yang ditempuh 240-300 meter di atas
permukaan air.

D. Pengertian Disbaric Osteonecrosis


Osteonekrosis Dysbaric adalah manifestasi akhir dari penyakit dekompresi.Ini
adalah bentuk berbahaya dari nekrosis tulang aseptik yang disebabkan oleh
eksposur yang lama atau berulang erat ke daerah bertekanan (biasanya pada orang
yang bekerja di udara terkompresi dan komersial mendalam ketimbang penyelam
rekreasi). Kerusakan bahu dan pinggul permukaan artikular dapat menyebabkan
rasa sakit kronis dan cacat berat

E. Gejala-gejala terjadinya Disbaric Osteonecrosis


Gambaran Klinis :
1. Gejala awal rasa nyeri dan kekauan pada tulang dan sendi yang terserang
2. Pada pemeriksaan X Foto tampak ada kerusakan tulang dan permukaan sendi
3. Kasus lanjutOsteo Artritis dan sendi tdk dapat difungsikan lagi

Ringkasan :
Penyakit penyelaman akibat naik ke permukaan dengan cepat sesuai dengan
hukum Henry. Hukum Henry menyatakan bahwa banyaknya gas yang larut dalam
cairan adalah sebanding dengan tekanan gas tersebut di atas air.
Berdasarkan Gejala Klinisnya, penyakit dekompressi dibagi menjadi 2 (dua) tipe
menurut gejala klinisnya, yaitu:Tipe 1 (Pain Only Bends) dan Tipe 2 (Serious
Decompression Sickness).
Sedangkan, Osteonekrosis Dysbaric adalah manifestasi akhir dari penyakit
dekompresi. Ini adalah bentuk berbahaya dari nekrosis tulang aseptik yang disebabkan
oleh eksposur yang lama atau berulang erat ke daerah bertekanan (biasanya pada
orang yang bekerja di udara terkompresi dan komersial mendalam ketimbang penyelam
rekreasi).
Gambaran Klinis pada osteonecrosis disbarik adalah :
1. Gejala awal rasa nyeri dan kekauan pada tulang dan sendi yang terserang
2. Pada pemeriksaan X Foto tampak ada kerusakan tulang dan permukaan sendi
3. Kasus lanjut Osteo Artritis dan sendi tdk dapat difungsikan lagi

Tugas Mandiri :
1. Jelaskan pengertian penyakit dekompresi pada penyelaman ?
2. Jelaskan pengertian penyakit osteonecrosis disbarik pada penyelaman ?
3. Jelaskan gambaran klinis penyakit dekompresi ?
4. Jelaskan gambaran klinis penyakit osteonecrosis disbarik ?
5. Jelaskan pengobatan penyakit dekompresi ?
TOPIK XII

PEKERJAAN BAWAH AIR / PEKERJAAN PENYELAMAN

A. Macam-macam Pekerjaan Penyelaman


Macam-macam kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
tergantung kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan :
1. Penyelaman dangkal
Yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
2. Penyelaman sedang
Yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s.d 30 m
c. Penyelaman dalam
Yaitu penyelaman dengan kedalaman > 30 m
Jika didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu,
penyelaman bisa dibedakan menjadi :
a. Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan Negara
b. Penyelaman komersial
Yaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan konstruksi
dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai.
c. Penyelaman ilmiah
Yaitu penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah, penilitian biologi,
geologi.

B. Cara intervensi bawah air


Ditinjau dari jenis teknik dasar penyelaman ada 3 cara yang dipergunakan yaitu :
1. Penyelaman tahan napas (Breath Hold Diving, Skin Diving)
Penyelaman tahan napas ada 2 macam yakni :
a. "Goggling" adalah penyelanian tahan na-pas dengan menggunakan kaca
mata renang. Biasanya, banyak dilakukan oieh penyelam alam dan para
nelayan untuk mencari mutiara, teripang, menembak ikan, memasang dan
mengambil bubudll. Dengan goggling ini penyelam sulit untuk melakukan
ekualisasi, akibatnya mudah terkena squeeze mata dan baro-trauma teiinga
yang dapat menyebab-kan kesulitan bagi penyelam.
b. "Snorkelling" adalah penyelaman tahan napas dengan menggunakan masker
kaca (face mask) yang menutupi mata dan hidung, serta pipa napas
(Snorkell). Cara dan kegunaannya untuk menyelam sama dengan goggling,
namun sedikit lebih menguntungkan karena penyelam mudah melakukan
ekualisasi dan dapat berenang di permukaan tanpa mengang-kat kepala
apabila hendak bernapas.
2. Penyelaman SCUBA (Scuba Diving)
Penyelaman SCUBA dilakukan pada kedalaman 18 - 39 m atau kurang dari
itu tergantung pada kebutuhannya, dan dise-suaikan dengan kecepatan arus
(maksimal 1 knot). Dalam keadaan normal penyelam-an SCUBA dilakukan pada
kedalaman 18 m selama 60 menit, sedangkan maksi-malnya dilakukan pada
kedalaman 39 m selama 10 menit. SCUBA digunakan untuk melakukan tugas
penyelaman di air dangkal yang memerlukan mobilitas tinggi, tetapi dapat
diselesaikan dalam waktu relatif singkat.Penyelaman SCUBA sering dilaku-kan
untuk melakukan pemeriksaan, penca-rian benda-benda, penelitian, pengamatan
pertumbuhan biota laut, perbaikan atau perawatan ringan pada kapal.
3. Penyelaman SSBA (Surfased Supply Breathing Apparatus Diving).
Penyelaman SSBA ini memerlukan du-kungan logistik yang lebih komplek
serta dukungan peralatan dan anggota dalam jumlah yang cukup besar.Gerak
penyelaman dalam bidang vertikal sukar dilakukan. Namun demikian
penyelaman SSBA ini memasok udara tidak terbatas dan dapat dilaksanakan
pada kecepatan arus maksimal 2,5 knots.

C. Peralatan Penyelaman
1. Masker (Face Mask)
Bentuk mask ada beberapa macam. Pilihlah salah satu diantaranya yang
sesuai dengan wajah anda sehingga nyaman dipakainya.Untuk menguji
kekedapannya yang sempurna, kenakanlah mask di wajah anda tanpa
mengenakan tali kepala, tarik napas sedikit melalui hidung, jika mask tadi
memiliki kekedapan yang sempurna maka mask harus tetap menempel di wajah.
Kegunaan mask untuk mencegah air masuk ke hidung dan mata serta
melindunginya dari zat yang mengganggu yang dapat menimbulkan radang
(iritasi). Mask juga memungkinkan anda dapat melihat benda di bawah air
dengan jelas. Pilihlah mask dengan "tempered glass", jangan yang dari plastik.
2. Snorkel
Snorkel merupakan alat survival penting yang digunakan oleh seorang skin
maupun scuba diver, karena berfungsi :
a. Membantu penyelam bernafas di permukaan air tanpa mengangkat
kepalanya.
b. Membantu penyelam berenang menuju sasaran penyelaman tanpa harus
menggunakan udara dari tabung scuba.
c. Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah air dengan cara
berenang dan menelungkupkan muka di permukaan air.
3. Sabuk pemberat (Weight Belt)
Sabuk pemberat dibuat agar mudah dibuka, sehingga dalam keadaan
darurat sabuk pemberat dengan mudah dan cepat dilepas.Biasanya penyelam
scuba memakai beberapa pemberat untuk keseimbangan sesuai dengan
kebutuhan. Pemberat biasanya terbuat dari timah atau logam lain. Kenakan
sabuk pemberat sehingga mudah dibuka dengan satu tangan sesuai dengan
kebiasaan setiap kali memakai sabuk.
4. Peralatan apung atau "Buoyance con trol divice" (BCD)
"Buoyancy vest" atau peralatan apung adalah perlengkapan penting yang
digunakan seorang penyelani. Alat ini berfungsi dalam 4 keperluan utama
sebagai berikut
a. Untuk memberikan daya apung positiv (positive buoyance) selama berenang
di permukaan air.
b. Untuk niemberikan daya apung guna istirahat atau menyangga seorang
penyelam yang mengalami kecelakaan.
c. Untuk memberikan daya apung netral (neutral buoyance) terkendali dalam
air diakibatkan hilangnya daya apung dari baju selam (wet suit) atau tas
koleksi (collecting bag) yang berat.
d. Untuk mendapatkan kemampuan dalam memeberikan pertolongan, baik
untuk diri sendiri maupun untuk menolong oranglain.

5. Tabung Selam (Aqualung)


Sebuah tabung selam atau botol udara dibuat untuk menampung udara yang
dimampatkan secara aman.Tabung-tabung masa kini dibuat dari baja atau
campuran aluminium dan dapat diperoleh dalam beberapa ukuran.Pada
umumnya scuba yang dipakai adalah "open circuit scuba" yaitu dimana udara
pernapasan langsung dihem-buskan keluar (kedalam air). Adajuga "semi closed
circuit scuba" dan "closed circuit scuba". Pada "closed circuit scuba" udara yang
dikeluarkan (CO ) tidak dihembuskan ke luar tetapi lewat proses kimia terten-tu
diubah kembali menjadi Oksigen (CL) dan digunakan lagi untuk bernapas,
sehingga gelembung-gelembung udara yang keluar tidak nampak. "Closed circuit
scuba" sering dipergunakan oleh penyelani militer dalamoperasi intelejen, dan
fotografi bawah air yang profesional. Penyelaman dengan "closed circuit scuba"
hanya dilakukan sampai kedalaman 10 meter dan maksimum 14 meter (PO2 =
2,4 ATA). Hal ini untuk menghindari kera-cunan gas oksigen sebab pada sistem
ini digunakan oksigen murni. Keracunan oksi-gen biasanya mulai terjadi pada

PO9 = 2 ATA.

6. Backpack
Back pack adalah alat pemegang scuba agar scuba tetap/enak dipakai
dipung-gung penyelani. Adajuga "back pack" yang langsung dirakit menempel
dengan BCD.
7. Regulator
Regulator adalah alat yang mengatur pengeluaran udara dari tabung
(Aqualung) ke penyelani sehingga keluarnya udara sesuai dengan yang
dibutuhkan.
8. Pressure gauge
Pressure gauge ialah alat pengukur tekanan udara dalam scuba, agar kita
tahu sampai berapa atmosfer/PSI udara yang ada di dalam tabung.

9. Depth gauge
Depth gauge ialah alat untuk mengukur kedalaman, dengan demikian kita
tahu berapa dalam kita menyelam. Hal ini bergu-na sekali untuk penyelani dalam
menghitung adanya dekompresi.

10. Pisau selam


Pisau selam bukan merupakan senjata bagi penyelani tetapi alat sangat
penting untuk keperluan seperti memotong tali, menggali, memotong sisa-sisa
jaring nelayan yang mengganggu penyelani, mengumpil dll.Jangan memegang
pisau sambil berenang, simpanlah pisau pada sarungnya dan letak-kan disalah
satu kaki di bawah lutut demi keamanan kit a sendiri. Banyak ragam ukur-an dan
bentuk pisau selam.

11. Fins (sirip renang)


Sirip renang diciptakan untuk membe-ri kekuatan pada kaki dan merupakan
piranti bergerak, sehingga kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih
besar, tetapi bukan diciptakan untuk kecepatan renang.Ada 2 macam sirip
renang yaitu "open heel" dan "foot pocket".

12. Baju selam

Ada dua macam baju selam yaitu "Wet suit" dan "dry suit".Baju selam ini
berguna untuk melindungi tubuh dari dingin-nya air sehingga tubuh kita tidak
terlalu banyak kehilangan panas badan. Di samping itu berguna juga untuk
melindungi diri dari sengatan binatang berbisa dan binatang beracun serta dapat
melindungi kulit dari pergeseran dengan batu karang atau benda tajam yang
lain.
Ringkasan :

Macam-macam kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis


tergantung kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan :
a. Penyelaman dangkal
Yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
b. Penyelaman sedang
Yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s.d 30 m
c. Penyelaman dalam
Yaitu penyelaman dengan kedalaman > 30 m
Peralatan yang di gunakan pada saat penyalaman diantaranya, masker (mask),
snorkel, sabuk pemberat, peralatan apung, tabung selam, backpack, regulator,
pressure gauge, depth gauge, pisau selam, sirip renang, baju selam
Ditinjau dari jenis teknik dasar penyelaman ada 3 cara yang dipergunakan yaitu :
1. Penyelaman tahan napas (Breath Hold Diving, Skin Diving)
2. Penyelaman SCUBA (Scuba Diving)
3. Penyelaman SSBA (Surfased Supply Breathing Apparatus Diving).

Tugas Mandiri :

1. Jelaskan macam-macam kegiatan menyelam tergantung kedalaman ?


2. Sebutkan 3 teknik dasar penyelaman ?
3. Sebutkan peralatan yang dipersiapkan untuk penyelaman ?
TOPIK XIII

KESEHATAN KAPAL SELAM

A. Pengenalan Kapal Selam


Kapal selam merupakan kapal yang bergerak di bawah permukaan air,
umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar
Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan
populasinya masing-masing negara berbeda.
Meskipun kapal selam bisa mengapung dengan mudah. Tapi kapal ini juga
mampu menyelam ke dasar samudera dan tetap berada dalam laut sampai
berbulan-bulan lamanya. Rahasia kehebatan kapal selam ini terletak pada
kontruksinya yang khas dibagian dinding rangkap kapal.
Begitu juga dengan ruang-ruang khusus kedap air atau tangki pemberat antara
bagian dinding luar dengan dinding dalam yang dapat diisi air laut. Sehingga
meningkatkan bobot keseluruhan dan juga bisa mengurangi kemampuan
mengapungnya. Dinding dalam pada kapal selam terbuat dari baja, sehingga
mampu menahan tekanan yang sangat berat di dasar laut. Setelah berada di bawah
air, kapal selam mempertahankan posisinya dengan bantuan tangki-tangki
pemberat.
Sedangkan untuk naik kepermukaan, kapal selam akan mengeluarkan air dari
tangki pemberat. Selama kapal selam sedang mengapung, kapal selam dikatakan
berdaya apung positif. Sedangkan ketika menyelam, kapal selam memperoleh daya
apung negatif karena udara di tangki pemberat dikeluarkan.

B. Fungsi Kapal Selam


1. Melaksanakan Pengintaian Taktis & Strategis
2. Menyelenggarakan Peperangan Anti Kapal Permukaan & Anti Kapal Selam
3. Melaksanakan Raid Amfibi
4. Penyebaran Ranjau
5. Meluncurkan Perenang Tempur
6. Sebagai Alat Angkut Terbatas
C. Persiapan Berlayar dan Tugas-tugas Waktu Berlayar
1. Perhatikan Faktor Mikro Klimat
2. Perhatikan Perubahan Fisik & Mental Anggota
3. Perhatikan & Awasi Bahan Makanan Dan Minum
4. Laks Penkes Untuk Awak Ks
5. Dalam Keadaan Darurat Di Mana Kapal Tidak Bisa Timbul, Pakes Ikut Lakukan
Penyelamatan

D. Tugas-tugas Selesai Berlayar


Rehab Seluruh Awak Ks Yang Alami Kelainan Fisik / Mental
1. Laks/ Awasi Istirahat Terpimpin Sehabis Layar Lama
2. Buat Lapgiat Laksbin Kesehatan Awak Kapal Selam

E. Syarat Kesehatan Wak Kapal Selam


1. Psikiatri
a. Mengajukan diri secara sukarela
b. Mempunyai taraf intelegensi yang normal/tinggi
c. Mempunyai kepribadian yang stabil, dapat bekerja sama dengan orang lain
d. Tidak ada klaustrofobia, yaitu takut berada di ruangan sempit dan tertutup
2. Penglihatan
a. Tidak buta warna
b. Visus 6/6
3. Hidung dan tenggorokan
a. Tidak ada obstruksi saluran napas
b. Tidak ada deviasi berat saluran napas
c. Tidak ada peradangan kronis seperti sinusitis (radang rongga sinus), hipertrofi
tonsil (pembesaran kelenjar anak tekak)
4. Gigi
a. Tidak ada penyakit di rongga mulut
b. Tidak ada gigi yang tidak terawat
c. Tidak ada infeksi fokal (di salah satu/ beberapa titik di rongga mulut)
5. Sistem pernapasan
a. Tidak ada infeksi kronik (menahun)
b. Tidak ada alergi dan asma
6. Sistem kardiovaskulair
a. Tekanan darah sistolik tidak melebihi 145 mmHg, diastolic tidak melebihi 90
mmHg
b. Tidak menderita persistence tachycardia, arrhythmia atau kelainan
jantung/pembuluh darah yang lain
7. Sistem Gastrointestinal
Pada riwayat sakitnya tidak menderita penyakit-penyakit colitis, ulcuspepticum,
obstipasi, konstipasi, atau diare yang terlalu sering.
8. Penyakit kelamin
Tidak menderita penyakit-penyakit kelamin yang aktif dalam berbagai bentuk.
Ringkasan :
Kapal selam merupakan kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya
digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Beberapa Fungsi Kapal
Selamdiantaranya :
1. Melaksanakan Pengintaian Taktis & Strategis
2. Menyelenggarakan Peperangan Anti Kapal Permukaan & Anti Kapal Selam
3. Melaksanakan Raid Amfibi
4. Penyebaran Ranjau
5. Meluncurkan Perenang Tempur
6. Sebagai Alat Angkut Terbatas
Syarat Kesehatan Wak Kapal Selam :
1. Psikiatri
2. Penglihatan
3. Hidung dan tenggorokan
4. Gigi
5. Sistem pernapasan
6. Sistem kardiovaskulair
7. Sistem Gastrointestinal
8. Penyakit kelamin

Tugas Mandiri :

1. Jelaskan pengertian kapal selam ?


2. Sebutkan fungsi kapal selam ?
3. Jelaskan syarat kesehatan awak kapal selam ?
4. Sebutkan tugas-tugas sebelum berlayar dan sesudah berlayar ?
TOPIK XIV

PENYAKIT AKIBAT GAS

A. Keracunan Oksigen
Oksigen bersifat toksik dalam tekanan parsial yang tinggi, akan tetapi keracunan
oksigen sangat jarang terjadi pada penyelaman menggunakan udara normal. Ini
disebabkan threshold untuk terjadinya keracunan oksigen akut (sekitar 1,6 atm
absolute, ATA) terjadi pada kedalaman 66 meter, dimana nitrogen narcosis lebih
mungkin menyebabkan masalah. Namun hal ini tentunya berbeda dengan
penyelaman memakai Nitrox.Keracunan Oksigen akut terutama mempengaruhi
saraf pusat, mengakibatkan gangguan penglihatan, pendengaran, twitching otot
(terutama muka dan diafragma), mual dan kejang.Ini bisa terjadi tanpa peringatan
sebelumnya dan bisa berakibat fatal. Bila seorang penyelam mengalami gejala ini,
dia harus berhenti bergerak, naik atau mengganti tabung yang mengandung
campuran gas dengan kadar oksigen yang lebih rendah.

B. Keracunan Karbon Dioksida (CO2)


Karbon Dioksida (CO2) adalah produk utama yang dikeluarkan dalam
pernafasan.Penyelam yang bekerja keras menghemat udara dari tanki atau
memakai alat scuba yang kualitasnya tidak baik mempunyai resiko terkena
ini.Gejala hiperkapnia biasanya ialah sakit kepala, rasa pusing, palpitasi, rasa
ngantuk. Kadang juga hiperkapnia bisa menyebabkan sesak nafas, akan tetapi ini
sangat jarang pada penyelaman, dikarenakan sensasi sesak nafas di dihambat oleh
tekanan parsial oksigen yang tinggi. Ketika di ari penyelam harus berhenti bergerak
dan menghentikan penyelaman bila gejala tidak menghilang cepat. Di permukaan
gejala akan cepat menghilang ketika penyelam tersebut bernafas dengan udara
segar atau oksigen.

C. Keracunan Karbon Monoksida (CO)


Keracunan Karbon Monoksida (CO) sudah jarang terjadi, terutama sejak para
penyelam sadar akan bahaya pengisian udara lewat kompresor. Hal ini terjadi bila
pipa penyedot udara terlalu dekat dengan pipa hasil pembakaran mesin kompresor
tersebut.Gejala biasanya muncul di kedalaman seperti disorientasi, lupa waktu,
inkoordinasi, sakit kepala, dan muntah.Penanganan dengan pemberian oksigen
100%, namun bila gejala menetap maka diperlukan penanganan di ruang
rekompressi.

D. Keracunan Nitrogen Narcosis (N2)


Tekanan parsial nitrogen yang tinggi mempunyai efek yang hampir sama dengan
obat-obatan anastesi, menyebabkan penglihatan tunnel (tunnel vision), euphoria,
tinnitus, ketidakmampuan mengerjakan tugas yang komplek, kehilangan koordinasi,
rasa mengantuk dan mungkin hilang kesadaran. Hiperkapnia (peningkatan CO2
dalam darah) dan kerja berat biasanya memperberat gejala yang bisa bervariasi
pada setiap penyelam dan tempat penyelaman yang berbeda (lebih berat pada
lokasi yang dingin, gelap dan visibility yang jelek).Gejala biasanya menghilang bila
penyelam naik, yang menjadi masalah adalah pengaruhnya pada performace
penyelam, yang mengakibatkan DCI atau near drowning.

E. Hipoksia
Hipoksia atau kekurangan oksigen sangat jarang terjadi. Hipoksia akan
mengakibatkan kehilangan kesadaran tanpa peringatan sebelumnya. Penyelam
dalam (deep diver) yang menggunakan campuran gas dengan kadar oksigen kurang
dari 12% di kedalaman, bila dipakai di permukaan akan mengakibatkan hipoksia.
Ringkasan :

Terdapat beberapa penyakit akibat gas, diantaranya :


1. Keracunan oksigen
Oksigen bersifat toksik dalam tekanan parsial yang tinggi, akan tetapi keracunan
oksigen sangat jarang terjadi pada penyelaman menggunakan udara normal.
2. Keracunan karbon dioksida
Karbon Dioksida (CO2) adalah produk utama yang dikeluarkan dalam pernafasan.
Penyelam yang bekerja keras menghemat udara dari tanki atau memakai alat
scuba yang kualitasnya tidak baik mempunyai resiko terkena ini.
3. Keracunan karbon monoksia
Keracunan Karbon Monoksida (CO) sudah jarang terjadi, terutama sejak para
penyelam sadar akan bahaya pengisian udara lewat kompresor. Hal ini terjadi bila
pipa penyedot udara terlalu dekat dengan pipa hasil pembakaran mesin kompresor
tersebut
4. Keracunan nitrogen narcosis
Tekanan parsial nitrogen yang tinggi mempunyai efek yang hampir sama dengan
obat-obatan anastesi, menyebabkan penglihatan tunnel (tunnel vision), euphoria,
tinnitus, ketidakmampuan mengerjakan tugas yang komplek, kehilangan koordinasi,
rasa mengantuk dan mungkin hilang kesadaran.
5. Hipoksia
Hipoksia atau kekurangan oksigen sangat jarang terjadi. Hipoksia akan
mengakibatkan kehilangan kesadaran tanpa peringatan sebelumnya

Tugas Mandiri :
1. Jelaskan dan sebutkan penyakit akibat gas pada saat penyelaman ?
BAB XV

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HBO

A. Pengkajan
Identitas : Nama, alamat, pekerjaan, pendidikan, dsb
Keluhan Utama : DCS, Klinis, Kebugaran
Riwayat Penyakit Sekarang :
1. DCS (Penyelaman dilakukan dimana,dikedalaman berapa, pasien menunjukkan
gejala pada kedalaman brp, pingsan berapa lama, menyelaman menggunakan
apa, dan pertolonganapa yang sdh dilakukan)
2. Klinis : Riwayat penyakit s/d dilakukan terapi HBO
3. Kebugaran
Riwayat Penyakit yang Pernah di Derita :
Penelusuran terhadap penyakit yang menjadi kontraindikasi terapi HBO, diantaranya
Mutlak :
1. Pneumotorax
2. Pasien yang mendapatkan obat kemoterapi (doxorubicin atau cisplatin) untuk
kanker
Relatif :
1. Infeksi saluran pernapasan bagian atas
2. Sinusitis kronis
3. Gangguan kejang
4. Emfisema dengan retensi CO2
5. Demam tinggi yang tidak terkontrol
6. Riwayat pneumotoraks spontan
7. Riwayat pembedahan dada
8. Riwayat bedah rekonstruksi telinga
9. Paru lesi pada rutin x-ray atau ct scan
10. Infeksi virus
Pemeriksaan Fisik :
1. Observasi TTV : mencakup suhu, detak jantung, tekanan darah, suara paru.
2. Kepala, mata, hidung, telinga, tenggorokan
3. Neurologis
4. Pernafasan
5. Kardiovaskuler
6. Pencernaan
7. Perkemihan
8. Musculoskeletal
9. Integument

B. Pengkajan Pra HBO


1. Observasi TTV
2. Evaluas tanda-tanda pilek atau flu
3. Auskultasi paru-paru
4. Observasi cedera orthopedic umum dalam luka trauma
5. Tes pada pasien keracunan CO atau Oksigen
6. Uji ketajaman penglihatan
7. Mengkaji tingkat nyeri
8. Lakukan uji gula darah pada pasien IDDM
9. Penilaian status nutrisi
10. Setelah pasien dipemeriksaan fisik untuk pengobatan di ruangan hiperbarik,
pasien harus diperlakukan secara aman

C. Pengkajian Intra HBO


1. Mengamati tanda-tanda dan gejala barotraumas, keracunan oksigen, efek
samping ditemui dalam HBOT
2. Mendorong pasien untuk menggunakan teknik atau kombinasi teknik yang
paling efektif dan nyaman
3. Pasien perlu diingatkan bahwa maneuver valsava hanya untuk digunakan
selama dekompresi dan mereka perlu bernafas normal selama terapi
4. Jika pasien mengalami nyeri ringan sampai berat, hentikan dekompresi hingga
nyeri reda
5. Untuk mencegah barotraumas GI, ajarkan pasien bernafas secara normal, dan
menghindari makan besar atau makanan yang memproduksi gas
6. Monitor pasien selama dekompresi terutama selama dekompresi darurat untuk
tanda-tanda pneumotorax.

D. Pengkajian Pasca HBO


1. Untuk pasien dengan tanda-tanda barotraumas, uji ontologisharus dilakukan.
2. Tes gula darah pada pasien IDDM.
3. Pasien dengan iskemia trauma akut, sindrom kompartemen,nekrosis dan pasca
implantasi harus dilakukan penilaian statusneurovaskular dan luka.
4. Pasien dengan keracunan CO mungkin memerlukan tespsikometri atau tingkat
carboxyhemoglobin.
5. Pasien dengan insufisiensi arteri akut retina memerlukan hasilpemeriksaan
pandangan yang luas.
6. Pasien dirawat karena penyakit dekompresi, emboli gas arteri,atau edema
cerebral harus dilakukan penilaian neurologis.
7. Pasien yang mengkonsumsi obat anti ansietas dilarangmengemudikan alat
transportasi atau menghidupkan mesin.
8. Lakukan pendokumentasian pasien pasca HBOT untuk alasan medis / hukum.

E. Diagnosa
1. Kecemasan b/d defisit pengetahuan tentang terapi oksigenhiperbarik dan
prosedur perawatan.
2. Resiko tinggi cidera yang berkaitan dengan pasien transfer in/out dari ruang,
ledakan peralatan, kebakaran, dan/atau peralatandukungan medis.
3. Resiko tinggi barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gasemboli
serebral b/d perubahan tekanan udara di dalam ruangoksigen hiperbarik.
4. Resiko tinggi toksisitas oksigen yang b/d pemberian oksigen 100% &
padatekanan atmosfir meningkat.
5. Resiko tinggi untuk pengiriman gas tidak memadai terapi yang b/d system
pengiriman dan kebutuhan pasien/ keterbatasan.
6. Kecemasan dan ketakutan yang berhubungan dengan perasaankecemasan
kurungan terkait dengan ruang oksigen hiperbarik

Tugas Mandiri :

1. Buatlah asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit penyelaman dari


pengkajian sampai intervensi !
DAFTAR PUSTAKA

Apredi, (2013). Kapal Selam.http://www.academia.edu/8652425/Makalah_kapal_selam

Dinas Kesehatan Angkatan Laut, (2010). Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik.
Jakarta

Endang Sunarni, (2014). Kesehatan matra penyelaman dan hiperbarik.


https://dokumen.tips/documents/kesehatan-matra-penyelaman-dan-hiperbarik-
561edbcf83e4a.html. Di akses 18 Maret 2016.

Perhimpunan Kesehatan Hiperbarik Indonesia, (2000). Pengantar Ilmu Kesehatan


Penyelaman. Jakarta

Ragam, (2015). Jurnal AsiaPengenalan Penyakit Barotrauma.


http://www.jurnalasia.com/ragam/pengenalan-penyakit-barotrauma/.

Rifa, (2018). Fungsi Kapal Selam untuk Sebuah Negara dan Dunia Kemiliteran.  
http://produktekno.com/fungsi-kapal-selam-untuk-sebuah-negara-dan-dunia-
kemiliteran/ . Diakses 30 Januari 2018

Rusman Hadi, (2017). Peranan Terapi Oksigen Hiperbarik.


https://www.scribd.com/document/340096635/Peranan-Terapi-Oksigen-Hiperbarik
. Diakses Februari 2017.

Susan, (2012). Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja Karena Pajanan Hiperbarik.


http://hyperbaricmedicineconsultant.blogspot.com/2012/09/tatalaksana-penyakit-
akibat-kerja.html. Diakses 26 September 2012.

Anda mungkin juga menyukai