SEJARAH PENYELAMAN
A. Sejarah Penyelaman
Dalam sejarah tidak tercatat siapa orang yang pertama kali menyelam. Diduga
bahwa teknik penyelaman pada zaman dahulu kala tidaklah berbeda dengan cara
yang dilakukan oleh penyelam mutiara alam sekarang. Penyelaman purbakala
mungkin menggunakan batu pemberat agar dapat lebih cepat turun ke dalam air,
tetapi diperkirakan mereka tidak pernah menyelam lebih dari 30 meter dan lamanya
tidak lebih dari 2 menit. Penyelaman pada mulanya digunakan bagi kepentingan
militer dan penyelamatan kapal.
Pada tahun 33 SM, dilaporkan bahwa Alexander yang agung melakukan
penyelaman di dalam sebuah “lonceng penyelaman” (diving bell). Pada peperangan
laut di antara tahun 400 M- 1800 diketahui bahwa penyelam telah berperan secara
aktif.Sejak abad ke 17 penggunaan "Lonceng Penyelaman" (Diving Bell) telah
berhasil dengan memuaskan
Pada sejarah romawi kuno tercatat penggunaan alat selam yang pertama
kalinya, dengan menggunakan pipa udara ke permukaan untuk penyelaman.Alat ini
mungkin berupa alat “snorkel” yang pertama. Penggunaan alat tersebut terbatas
pada penyelaman di dekat permukaan karena adanya “ruang hampa” didalam pipa
yang tidak boleh terlalu panjang.
Leonardo Da Vinci pernah membuat beberapa sketsa pakaian selam. Sejak
tahun 1500 telah banyak dibuat rancangan pakaian selam, akan tetapi kebanyakan
tidak dapat digunakan untuk kedalaman yang melebihi beberapa meter saja.
Pada tahun 1837, Augustus Siebe merancang pakaian selam yang merupakan
cikal bakal dari pakaian selam modern yang ada sekarang.Namun demikian
penemuan alat selam dengan udara nafas yang dibawa sendiri oleh penyelam
tidaklah disertai dengan tersedianya kompresor dan reservoir udara yang cukup
kuat.Pada tahun 1865 Benoist Rouquayrol dan Denayrauze dari Perancis
menemukan regulator yang dapat digunakan pada alat selam SCUBA (Self-
contained Underwater Breathing Apparatus).
Tapi oleh karena belum juga ditemukan kompresor dan reservoir udara yang
baik, penggunaannya masih terbatas untuk penyelaman dengan suplai udara dari
permukaan.Pada tahun 1878 H.A. Fleuss membuat alat selam sirkuit tertutup
dengan oksigen sebagai media nafas. Ia menggunakan pottasium soda untuk
menyerap CO2 yang dikeluarkan dari pernafasan. Penemuannya ini merupakan
dasar dari pembuatan alat selam sirkuit tertutup yang modern.
Penyelaman pada akhir tahun 1800 an mampu mencapai kedalaman melebihi 50
meter, akan tetapi penyakit dekompresi (bends) muncul sebagai problem utama
yang banyak menyebabkan cederanya penyelam. Barulah pada awal abad ke 20 ini
Dr. J.S. Haldane merumuskan tabel dekompresi untuk mengatasi problema
tersebut. Tabel dekompresi didasarkan pada dugaan bahwa penyakit dekompresi
dapat dihindarkan apabila melakukan penghentian untuk dekompresi pada setiap
perbandingan pengurangan tekanan 2 : 1.
Penyelidikan pada tahun 1900 an telah banyak membawa kemajuan pada
bentuk dari alat selam, dan sejak tahun 1940 penggunaan alat selam tersebut
semakin meningkat. Rancangan dari regulator suplai udara dari silinder udara tekan
yang dibawa pada punggung penyelam oleh Cousteau dan Gagnan (1943) belum
banyak mengalami perubahan hingga saat ini, kecuali beberapa modifikasi kecil.Alat
selam sirkuit tertutup yang menggunakan oksigen atau campuran oksigen/nitrogen
sebagai media nafas telah banyak mengalami perubahan sejak pertama kalinya
digunakan oleh penyelam Angkatan Laut Italia pada perang Gibraltar tahun 1941.
Dengan makin bartambah dalamnya penyelaman, satu problem utama dan oleh
karenanya sistem sirkuit tertutup menjadi sangat penting.
Penyelaman ke kedalaman yang melebihi 100 meter tidak hanya memerlukan
alat selam sirkuit tertutup ataupun setengah tertutup yang khusus, tapi juga
campuran dari oksigen atau gas-gas lainnya. Oleh karena efek narotiknya yang
tinggi pada kedalaman yang lebih besar, penggunaan nitrogen telah diganti oleh gas
lainnya seperti helium dan hidrogen. Namun penggunaan kedua jenis gas ini juga
masih menimbulkan komplikasi karena pada prinsipnya semua jenis gas
menyebabkan terjadinya problema fisiologis yang khas.
Sampai sekarang belum ditemukan campuran gas yang benar-benar ideal..
Berkembangnya penyelaman saturasi telah membawa perubahan besar yang cukup
menguntungkan, baik ditinjau dari segi kemampuan bekerja yang lebih efisien di
kedalaman yang dalam, yang dengan sendirinya secara ekonomis lebih
menguntungkan.
Prinsip dari sistem ini adalah tercapainya kejenuhan seluruh jaringan tubuh oleh
gas lembam pada suatu kedalaman tertentu. Apabila kedalaman tersebut telah
tercapai, tubuh tidak akan mampu lagi menyerap gas lembam walaupun untuk
jangka waktu yang lama. Dnegan demikian lamanya penyelaman tidak akan
memperpanjang waktu dekompresi. Cara ini sekarang digunakan pada hamper
semua penyelaman yang membutuhkan waktu lama pada kedalaman melebihi 100
meter.
B. Peralatan Selam
1. Masker (Face Mask)
Bentuk mask ada beberapa macam. Pilihlah salah satu diantaranya yang
sesuai dengan wajah anda sehingga nyaman dipakainya.Untuk menguji
kekedapannya yang sempurna, kenakanlah mask di wajah anda tanpa
mengenakan tali kepala, tarik napas sedikit melalui hidung, jika mask tadi
memiliki kekedapan yang sempurna maka mask harus tetap menempel di wajah.
Kegunaan mask untuk mencegah air masuk ke hidung dan mata serta
melindunginya dari zat yang mengganggu yang dapat menimbulkan radang
(iritasi). Mask juga memungkinkan anda dapat melihat benda di bawah air
dengan jelas. Pilihlah mask dengan "tempered glass", jangan yang dari plastik.
2. Snorkel
Snorkel merupakan alat survival penting yang digunakan oleh seorang skin
maupun scuba diver, karena berfungsi :
a. Membantu penyelam bernafas di permukaan air tanpa mengangkat
kepalanya.
b. Membantu penyelam berenang menuju sasaran penyelaman tanpa harus
menggunakan udara dari tabung scuba.
c. Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah air dengan cara
berenang dan menelungkupkan muka di permukaan air.
PO9 = 2 ATA.
6. Backpack
Back pack adalah alat pemegang scuba agar scuba tetap/enak dipakai
dipung-gung penyelani. Adajuga "back pack" yang langsung dirakit menempel
dengan BCD.
7. Regulator
Regulator adalah alat yang mengatur pengeluaran udara dari tabung
(Aqualung) ke penyelam sehingga keluarnya udara sesuai dengan yang
dibutuhkan.
8. Pressure gauge
Pressure gauge ialah alat pengukur tekanan udara dalam scuba, agar kita
tahu sampai berapa atmosfer/PSI udara yang ada di dalam tabung.
9. Depth gauge
Depth gauge ialah alat untuk mengukur kedalaman, dengan demikian kita
tahu berapa dalam kita menyelam. Hal ini bergu-na sekali untuk penyelani dalam
menghitung adanya dekompresi.
Ringkasan :
Tugas Mandiri :
FISIKA PENYELAMAN
A. Pengertian Penyelaman
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air dengan atau
tanpa menggunakan peralatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Lingkungan penyelaman memiliki berbagai potensial bahaya baik fisik maupunbi
ologi.Secara anatomi tubuh manusia terdiri dari 3 unsur yaitu padat, cair dan
berongga.Jaringan tubuh yang padat seperti tulang, otot, jantung, hati relatif tidak
meneruskantekanan, sedangkan yang berupa cairan dapat meneruskan tekanan
dan yangberongga seperti telinga, sinus, lambung, usus, paru juga saluran nafas
sangat dipengaruhiperubahan tekanan.
Kondisi di lingkungan penyelaman akan mempengaruhi perubahan fisiologi pada
tubuh manusia sesuai dengan hukum fisika yang berlaku, yang beresiko
menimbulkan penyakit yang berakhir pada kecacatan hingga kematian, apabila
penyelaman dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang benar.
Tugas Mandiri :
FISIOLOGI PENYELAMAN
A. Fisiologi Penyelaman
Fisiologi penyelaman mempelajari fungsi-fungsi tubuh di dalam serta bagaimana
reaksi tubuh terhadap lingkunganya.Dalam dunia penyelaman, seorang penyelam
harus beradaptasi terhadap lingkunganya yaitu air dan harus mempelajari batas-
batas kemampuan fisiologinya dalam adaptasi tersebut..
Bila seseorang turun ke dalam laut, tekanan dari sekelilingnya akan meningkat
dengan sangat hebat. Untuk menjaga agar paru tidak kolaps udara yang diberikan
harus bertekanan sangat tinggi agar paru tetap mengembang.Hal ini menyebabkan
darah di dalam paru juga terpajan dengan tekanan gas alveolus yang sangat tinggi,
keadaan ini disebut hiperbarik.
B. Fisiologi Pernafasan
Bernafas itu perlu sekali supaya dapat mensuplai oksigen (O2) ke semua
jaringan tubuh dan untuk mengeluarkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh
darah melalui paru-paru. Udara masuk ke paru-paru melalui system berupa pipa
yang makin menyempit (Bronchi dan Bronchioles) yang bercabang di kedua belah
paru-paru dari saluran udara utama (Trachea). Pipa ini berakhir di gelembung-
gelembung paru-paru (Alveoli) yang merupakan kantong udara terakhir dimana
Oksigen dan Karbon dioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Ada
lebih dari 300 juta kantong seruapa di dalam paru-paru manusia.Ruang udara ini
dipelihara dalam keadaan terbuka oleh bahan kimia semacam deterjen yang dapat
menetralkan kecendrungan Alveoli untuk mengempis.
Pengukuran fungsi pernafasan ada banyak dan bemacam-macam, tetapi ada
beberapa hal yang berhubungan dengan penyelaman :
1. Kapasitas Total Paru-Paru (Total Lung Capacity /TLC)
Jumlah volume gas yang dapat ditampung oleh kedua paru-paru bila terisi
penuh (5-6 liter).
2. Kapasitas Vital (Vital Capacity/VC)
Volume gas maksimal yang dapat dihembuskan keluar setelah dihirup secara
maksimal (4-5 liter).
3. Volume Sisa (Residual Volume/RV)
Jumlah gas yang tertinggal di paru-paru setelah dihembuskan secara
maksimal (1,5 liter).
4. Tidal Volume (TV)
Volume gas yang bergerak masuk dan keluar dari paru-paru selagi suatu
putaran pernafasan sedang istirahat secara normal (0,5 liter).
5. Volume Pernafasan Permenit (Respiration minute Volume/RMV)
Jumlah gas yang bergerak masuk dan keluar dari paru-paru dalam satu
menit, yaitu TV x frekuensi pernafasan = RMV).
6. Kapasitas Vital Sewaktu
Bagian dari vital capacity yang dapat dihembuskan dalam waktu tertentu
biasanya satu detik.Pada orang dewasa yang sehat ini harus melebihi 75% dari
FVC.
Parameter-parameter mekanis ini penting untuk memahami fisiologi pernafasan,
karena secara relative akan dapat memungkinkan ramalam tentang :
a. Resiko barotraumas paru-paru sewaktu naik.
b. Kecepatan dimana penyediaan udara tekan akan terpakai habis.
c. Kedalaman maksimal untuk penggunaan pipa udara (snorkel) yang aman.
d. Terjadinya kelelahan napas dikarenakan alat-alat pernafasan dan peralatan
selam yang kurang lengkap dan kurang berdaya guna.
e. Terjadinya kekurangan oksigen (Hypoxia) yang dikarenakan ventilasi paru-paru
tidak cukup.
D. Pengawasan Pernafasan
Untuk mempertahankan kadar oksigen dan karbon dioksida, volume pernafasan
semenit (adanya ventilasi dari paru-paru) harus seimbang dengan pemakaian
oksigen dan kecepatanya menghasilkan karbon dioksida.
Pernafasan diatur oleh pusat pernafasan terutama dalam hal terjadinya
perubahan kadar CO2 darah, tetapi juga sedikit dipengaruhi oleh sensor di dalam
aorta dan arteri karotis yang mengamati perubahan ketidaksadaran dapat terjadi bila
melakukan hiperventilisasi sebelum penyelaman tahan nafas. Pusat pernafasan
tidak dirangsang oleh kadar CO2 yang telah berkurang oleh hiperventilasi dan gagal
untuk bereaksi dengan baik terhadap bahaya berkurang kadar O2 selama
penyelaman dan sewaktu naik ke permukaan.
Ringkasan :
Fisiologi penyelaman mempelajari fungsi-fungsi tubuh di dalam serta bagaimana
reaksi tubuh terhadap lingkunganya.Beberapa pengaruh penyelaman pada penyelam
diantaranya pernafasan dan peredaran darah.
Macam-macam pengukuran fungsi pernafasan :
1. Kapasitas total paru
2. Kapasitas vital
3. Volume sisa
4. Tidak volume
5. Volume pernafasan semenit
6. Kapasitas vital sewaktu
Parameter-parameter mekanis ini penting untuk memahami fisiologi pernafasan,
karena secara relative akan dapat memungkinkan ramalam tentang :
1. Resiko barotraumas paru-paru sewaktu naik.
2. Kecepatan dimana penyediaan udara tekan akan terpakai habis.
3. Kedalaman maksimal untuk penggunaan pipa udara (snorkel) yang aman.
4. Terjadinya kelelahan napas dikarenakan alat-alat pernafasan dan peralatan
selam yang kurang lengkap dan kurang berdaya guna.
5. Terjadinya kekurangan oksigen (Hypoxia) yang dikarenakan ventilasi paru-paru
tidak cukup.
Tugas Mandiri :
Tugas Mandiri :
1. Jelaskan Pengertian bahaya binatang di laut ?
2. Jelaskan dan sebutkan macam-macam binatang berbahaya dilaut ?
BAB V
Tugas Mandiri :
A. Pengertian RUBT
Ruang udara bertekanan tinggi atau RUBT adalah sebuah tabung yang terbuat
dari palat baja atau alluminium alloy dan dibuat sedemikian rupa sehingga mampu
diisi udara dengan tekanan lebih dari 1 ATA (atmosfer absoute).
Ruang udara yang bertekanan tinggi membantu masuknya oksigen murni ke
setiap jaringan sel dalam tubuh dengan cepat untuk proses regenerasi. Proses
regenerasi menjadi proses yang penting karena tubuh secara otomatis dan cepat
memperoleh kekebalan (imunitas) dalam menangkal penyakit.
B. Komponen-komponen RUBT
1. Badan (Hull)
a. Umumnya 2 ruang
b. Medical Look
c. Pintu dilapisi karet
d. Jendela permanen
e. Cat warna terang, tidak dipantulkan cahaya
2. Perabot
a. Tempat duduk lipat
b. Penerangan
c. Tandu dorong
3. System pipa
a. Lubang masuk udara tekan, diredam
b. Lubang masuk – keluar berjauhan – sirkulasi udara
c. Pembuangan jauh dari panel control, listrik
4. Gas pernafasan
a. Kompresor (listrik atau diesel)
b. Oksigen
c. Gas pernafasan ke klep pengatur eksternal
5. Komunikasi
Untuk kedua ruangan dan panel control digunakan telepon atau interoom.
6. Pemadam kebakaran
C. Fungsi RUBT
Pada umumnya RUBT digunakan untuk menunjang kegiatan di bawah air, antara
lain untuk penelitian dan pengobatan penyakit klinis tertentu maupun yang
berhubungan dengan kegiatan di bawah permukaan air.
1. Dukungan kesehatan
1. Uji pemeriksaan kesehatan matra laut terhadap tes kompresi dan kerentakan
terhadap oksigen tekanan tinggi
2. Pengobatan penderita akibat kegiatan operasi di bawah air
2. Pelayanan Kesehatan
1. Pengobatan beberapa kasus klinis, gas gangrene, replantasi dll sebagai
penunjang pengobatan pasca bedah
2. Pusat rujukan kesehatan hiperbarik
3. Bidang pendidikan
1. Pendidikan fungsional kesehatan anggota TNI angkatan laut
2. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dari instansi lain
Ringkasan :
Ruang udara bertekanan tinggi atau RUBT adalah sebuah tabung yang terbuat dari
palat baja atau alluminium alloy dan dibuat sedemikian rupa sehingga mampu diisi
udara dengan tekanan lebih dari 1 ATA (atmosfer absoute).
RUBT digunakan untuk menunjang kegiatan di bawah air, antara lain untuk
penelitian dan pengobatan penyakit klinis tertentu maupun yang berhubungan dengan
kegiatan di bawah permukaan air.
Beberapa komponen-komponen RUBT : Badan (Hull), Perabot, Sistem pipa, gas
pernafasan, komunikasi, pemadam kebakaran.
Tugas Mandiri :
Ringkasan :
Hyperbaric Oxygen Therapy adalah suatu cara pengobatan dimana pasien masuk ke
dalam suatu ruangan tertutup (Chamber) yang disebut RUBT (Ruang Udara
Bertekanan Tinggi ) kemudian diberi tekanan yang lebih besar dari tekanan udara
normal yaitu lebih dari 1 atm (atmosfer) dan bernafas dengan oksigen murni (100%).
Sistem kerja TOBH, pasien dimasukkan dalam ruangan dengan tekanan lebih dari 1
atm, setelah mencapai kedalaman tertentu disalurkan oksigen murni (100%) kedalam
ruang tersebut.
Tugas Mandiri :
Ringkasan :
Tugas Mandiri :
1. Jelaskan aspek fisika pada terapi hiperbarik ?
2. Jelaskan hukum-hukum fisika pada hiperbarik ?
3. Jelaskan aspek fisiologis pada terapi hiperbarik ?
TOPIK IX
B. Mekanisme Kerja
Mekanisme HBO melalui dua mekanisme yang berbeda.Pertama, bernapas
dengan oksigen murni dalam ruang udara bertekanan tinggi (hyperbaric chamber)
yang tekanannya lebih tinggi dibandingkan tekanan atmosfer, tekanan tersebut
dapat menekan saturasi hemoglobin, yang merupakan bagian dari sel darah merah
yang berfungsi mentransport oksigen yang secara kimiawi dilepaskan dari paru ke
jaringan. Bernapas dengan oksigen 100% pada atmosfer yang normal tidak efek
pada saturasi hemoglobin.
Kedua, di bawah tekanan atmosfer, lebih banyak oksigen gas terlarut dalam
plasma. Meskipun dalam kondisi normal transport oksigen terlarut dalam plasma
jauh lebih signifikan daripada transport oleh hemoglobin, dengan TOBF kontribusi
transportasi plasma untuk jaringan oksigenasi sangat meningkat. Sebenarnya,
menghirup oksigen murni pada tiga kali yang normal atmosfer.
Hasil tekanan dalam peningkatan 15 kali lipat dalam konsentrasi oksigen terlarut
dalam plasma. Itu adalah konsentrasi yang cukup untuk memasok kebutuhan tubuh
saat istirahat bahkan dalam total tidak adanya hemoglobin.
C. Prosedur Terapi
Pasien akan dimasukkan ke dalam sebuah chamber bertekanan udara dua
hingga tiga kali lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer normal sambil diberikan
pernapasan oksigen murni (100%) selama satu hingga dua jam. Selama proses
terapi pasien diperbolehkan untuk membaca, minum, atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.
Tugas Mandiri :
1. Jelaskan mekanisme kerja terapi hiperbarik ?
2. Sebutkan manfaat terapi hiperbarik ?
3. Jelaskan indikasi terapi hiperbarik ?
4. Jelaskan Kontraindikasi terapi hiperbarik ?
TOPIK X
A. Pengertian Barotrauma
Barotrauma adalah kekerasan (pengerutan) akibat tekanan tinggi yang dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.Ini diakibatkan kegagalan tubuh
menyesuaikan tekanan udara/gas yang terdapat pada rongga-rongga udara di
dalam tubuh penyelam, dengan tekanan absolut yang dialami
penyelam.Barotrauma ini dapat terjadi pada saat penyelam berenang turun
(tekanan meninggi, volume udara mengecil) maupun penyelam berenang
kepermukaan (tekanan mengecil, volume udara membesar sesuai hukum Boyle).
Gejala umum barotrauma adalah rasa sakit yang sering diikuti pendarahan
pada / dari rongga udara yang mengalami barotrauma, dimana pendarahan yang
terjadi sering tidak disadari oleh penyelam.Rasa sakit pada telinga adalah indikator
(petunjuk) yang cukup sensitif untuk menunjukkan bahwa tubuh belum berhasil
melaksanakan adaptasi terhadap perubahan tekanan.
B. Penggolongan Barotrauma
Barotrauma waktu turun :
1. Barotrauma Sinus
Apabil saluran yang normal ke dalam rongga sinus tersumbat pada waktu
turun, udara pernafasan dari hidung dan tenggorokan tidak akan dapat masuk
kedalam ruangan ini untuk mengimbangi tekanan jaringan. Akan terjadi
pembengkakan dan perdarahan dari jaringan, sehingga menempati sebagian
dari rongga udara untuk menyamakan tekanan.
2. Barotrauma Paru waktu turun
Keadaan ini terutama terjadi pada penyelam tahan nafas yang tidak
menggunakan udara tekan untuk mengimbangi tekanan paru dan air. Kerusakan
dari katup searah atau tidak adanya katup tersebut bias mengakibatkan kelainan
ini bila menyelam dengan Scuba. Jika tidak terjadi keseimbangan tekanan
antara tekanan gas pernafasan dengan tekanan air, maka akan terjadi selisih
tekanan antara tekanan air dengan tekanan paru-paru.
3. Barotrauma Tubuh
Komplikasi ini hanya terjadi pada penyelam yang memakai helmet keras
pada alat selam standart. Jika turun terlalu cepat, atau jika ada kegagalan untuk
member volume gas yang cukup kepada penyelam pada waktu turun, pakaian
selam dan isinya mungkin akan tertekan kea rah helmet di mana ruangan sudah
sempit sekali.
4. Barotrauma muka
Cidera ini sekarang jarang terjadi kerna masker dapat menutupi hidung dan
mata, tapi masih dapat terjadi apabila udara tidak dihembuskan ke dalam
masker dari hidung untuk mengimbangi tekanan air diluar.Perbedaan tekanan
yang timbul dapat menghisap jaringan muka yang longgar ke dalam masker.
5. Barotrauma Kulit
Keadaan ini sering terjadi pada pakaian selam kering, tapi dapat pula terjadi
pada pakaian basah yang kurang baik.Kantong kecil udara yang mempunyai
tekanan permukaan, terjebak dalam lipatan pakaian dan volume berkurang
sesuai dengan Hukum Boyle.
6. Barotrauma Gigi
Sering terdapat rongga udara kecil pada akar gigi yang infeksi atau di
sekitar tambalan.Sewaktu turun rongga ini di penuhi oleh jaringan lunak atau
gusi ketika rongga udara mengerut dan terjadi keseimbangan, kadang-kadang
dapat terjadi perdarahan dalam rongga tersebut.
7. Barotrauma telinga
Nyeri yang bervariasi intensitasnya pada telinga yang terkena barotrauma,
perdarahan dari telinga, kadang-kadang dijumpai perdarahan di sekitar hidung
dan mulut, gangguan pendengaran, tinnitus.
Barotrauma Waktu naik
1. Barotrauma paru waktu naik
Karena penyelam menghirup gas sewaktu di dalam air, pada waktu naik
gas-gas ini akan mengembang karena penurunan tekanan air dan tekanan gas.
2. Barotrauma gastrointestinal
Selama suatu penyelaman, udara tekan yang jumlahnya cukup banyak
mungkin tertelan oleh penyelam dan pada waktu kembali ke permukaan gas ini
mengembang dalam usus.
3. Barotrauma gigi
Ini dapat diakibatkan barotrauma gigi waktu turun dengan perdarahan ke
dalam rongga udara di dalam gigi
4. Barotrauma sinus
C. Pengobatan Barotrauma
1. Barotrauma Sinus
a. Bebaskan saluran / sumbatan
b. Anti biotik... Cegah infeksi
c. Analgetik
d. Penyelaman / penerbangan dihentikan
e. Sinar X ( Barotrauma wkt turun sebabkan bengkak dan bayangan cairan dlm
sinus
2. Barotrauma Paru
a. Menghisap Oksigen 100% melalui masker (Tek positip)
b. Pengobatan shock di RS saja ( peralatan lengkap)
3. Barotrauma Wajah
a. Udara hrs dihembuskan dari hidung saat turun
b. Dapat gunakan kontak lens khusus saat menyelam
c. Keadaan ini akan sembuh dengan sendirinya
4. Barotrauma Telinga
a. Bersihkan saluran telinga
b. Telinga hrs dalam kondisi kering
c. Hindari menyelam sampai kondisi baik
d. Pemakaian 20% Hidrogen Peroksida, Cegah komplikasi
e. Hindari pemakaian penutup telinga saat menyelam
f. Hindari penggunaan tutup telinga saat menyelam
g. Pemakaian kerudung telinga dg saluran udara yang baik
5. Barotrauma Paru
a. Berikan 100% Oksigen lewat masker
b. Perawatan jantung dan pernafasan yang memadai di RS
c. Biasanya meninggal sebelum pertolongan medis
Ringkasan :
Barotrauma adalah kekerasan (pengerutan) akibat tekanan tinggi yang dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh. Ini diakibatkan kegagalan tubuh
menyesuaikan tekanan udara/gas yang terdapat pada rongga-rongga udara di dalam
tubuh penyelam, dengan tekanan absolut yang dialami penyelam.
Penggolongan barotrauma waktu turun : sinus, paru-paru, tubuh, muka, kulit, gigi,
telinga. Sedangkan barotrauma naik : paru-paru, saluran pencernaan, gigi, sinus dan
telinga.
Tugas Mandiri :
1. Jelaskan pengertian barotrauma ?
2. Sebutkan dan jelaskan penggolongan barotrauma turun ?
3. Sebutkan dan jelaskan penggolongan barotrauma naik ?
4. Sebutkan dan jelaskan pengobatan barotrauma ?
BAB XI
Ringkasan :
Penyakit penyelaman akibat naik ke permukaan dengan cepat sesuai dengan
hukum Henry. Hukum Henry menyatakan bahwa banyaknya gas yang larut dalam
cairan adalah sebanding dengan tekanan gas tersebut di atas air.
Berdasarkan Gejala Klinisnya, penyakit dekompressi dibagi menjadi 2 (dua) tipe
menurut gejala klinisnya, yaitu:Tipe 1 (Pain Only Bends) dan Tipe 2 (Serious
Decompression Sickness).
Sedangkan, Osteonekrosis Dysbaric adalah manifestasi akhir dari penyakit
dekompresi. Ini adalah bentuk berbahaya dari nekrosis tulang aseptik yang disebabkan
oleh eksposur yang lama atau berulang erat ke daerah bertekanan (biasanya pada
orang yang bekerja di udara terkompresi dan komersial mendalam ketimbang penyelam
rekreasi).
Gambaran Klinis pada osteonecrosis disbarik adalah :
1. Gejala awal rasa nyeri dan kekauan pada tulang dan sendi yang terserang
2. Pada pemeriksaan X Foto tampak ada kerusakan tulang dan permukaan sendi
3. Kasus lanjut Osteo Artritis dan sendi tdk dapat difungsikan lagi
Tugas Mandiri :
1. Jelaskan pengertian penyakit dekompresi pada penyelaman ?
2. Jelaskan pengertian penyakit osteonecrosis disbarik pada penyelaman ?
3. Jelaskan gambaran klinis penyakit dekompresi ?
4. Jelaskan gambaran klinis penyakit osteonecrosis disbarik ?
5. Jelaskan pengobatan penyakit dekompresi ?
TOPIK XII
C. Peralatan Penyelaman
1. Masker (Face Mask)
Bentuk mask ada beberapa macam. Pilihlah salah satu diantaranya yang
sesuai dengan wajah anda sehingga nyaman dipakainya.Untuk menguji
kekedapannya yang sempurna, kenakanlah mask di wajah anda tanpa
mengenakan tali kepala, tarik napas sedikit melalui hidung, jika mask tadi
memiliki kekedapan yang sempurna maka mask harus tetap menempel di wajah.
Kegunaan mask untuk mencegah air masuk ke hidung dan mata serta
melindunginya dari zat yang mengganggu yang dapat menimbulkan radang
(iritasi). Mask juga memungkinkan anda dapat melihat benda di bawah air
dengan jelas. Pilihlah mask dengan "tempered glass", jangan yang dari plastik.
2. Snorkel
Snorkel merupakan alat survival penting yang digunakan oleh seorang skin
maupun scuba diver, karena berfungsi :
a. Membantu penyelam bernafas di permukaan air tanpa mengangkat
kepalanya.
b. Membantu penyelam berenang menuju sasaran penyelaman tanpa harus
menggunakan udara dari tabung scuba.
c. Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah air dengan cara
berenang dan menelungkupkan muka di permukaan air.
3. Sabuk pemberat (Weight Belt)
Sabuk pemberat dibuat agar mudah dibuka, sehingga dalam keadaan
darurat sabuk pemberat dengan mudah dan cepat dilepas.Biasanya penyelam
scuba memakai beberapa pemberat untuk keseimbangan sesuai dengan
kebutuhan. Pemberat biasanya terbuat dari timah atau logam lain. Kenakan
sabuk pemberat sehingga mudah dibuka dengan satu tangan sesuai dengan
kebiasaan setiap kali memakai sabuk.
4. Peralatan apung atau "Buoyance con trol divice" (BCD)
"Buoyancy vest" atau peralatan apung adalah perlengkapan penting yang
digunakan seorang penyelani. Alat ini berfungsi dalam 4 keperluan utama
sebagai berikut
a. Untuk memberikan daya apung positiv (positive buoyance) selama berenang
di permukaan air.
b. Untuk niemberikan daya apung guna istirahat atau menyangga seorang
penyelam yang mengalami kecelakaan.
c. Untuk memberikan daya apung netral (neutral buoyance) terkendali dalam
air diakibatkan hilangnya daya apung dari baju selam (wet suit) atau tas
koleksi (collecting bag) yang berat.
d. Untuk mendapatkan kemampuan dalam memeberikan pertolongan, baik
untuk diri sendiri maupun untuk menolong oranglain.
PO9 = 2 ATA.
6. Backpack
Back pack adalah alat pemegang scuba agar scuba tetap/enak dipakai
dipung-gung penyelani. Adajuga "back pack" yang langsung dirakit menempel
dengan BCD.
7. Regulator
Regulator adalah alat yang mengatur pengeluaran udara dari tabung
(Aqualung) ke penyelani sehingga keluarnya udara sesuai dengan yang
dibutuhkan.
8. Pressure gauge
Pressure gauge ialah alat pengukur tekanan udara dalam scuba, agar kita
tahu sampai berapa atmosfer/PSI udara yang ada di dalam tabung.
9. Depth gauge
Depth gauge ialah alat untuk mengukur kedalaman, dengan demikian kita
tahu berapa dalam kita menyelam. Hal ini bergu-na sekali untuk penyelani dalam
menghitung adanya dekompresi.
Ada dua macam baju selam yaitu "Wet suit" dan "dry suit".Baju selam ini
berguna untuk melindungi tubuh dari dingin-nya air sehingga tubuh kita tidak
terlalu banyak kehilangan panas badan. Di samping itu berguna juga untuk
melindungi diri dari sengatan binatang berbisa dan binatang beracun serta dapat
melindungi kulit dari pergeseran dengan batu karang atau benda tajam yang
lain.
Ringkasan :
Tugas Mandiri :
Tugas Mandiri :
A. Keracunan Oksigen
Oksigen bersifat toksik dalam tekanan parsial yang tinggi, akan tetapi keracunan
oksigen sangat jarang terjadi pada penyelaman menggunakan udara normal. Ini
disebabkan threshold untuk terjadinya keracunan oksigen akut (sekitar 1,6 atm
absolute, ATA) terjadi pada kedalaman 66 meter, dimana nitrogen narcosis lebih
mungkin menyebabkan masalah. Namun hal ini tentunya berbeda dengan
penyelaman memakai Nitrox.Keracunan Oksigen akut terutama mempengaruhi
saraf pusat, mengakibatkan gangguan penglihatan, pendengaran, twitching otot
(terutama muka dan diafragma), mual dan kejang.Ini bisa terjadi tanpa peringatan
sebelumnya dan bisa berakibat fatal. Bila seorang penyelam mengalami gejala ini,
dia harus berhenti bergerak, naik atau mengganti tabung yang mengandung
campuran gas dengan kadar oksigen yang lebih rendah.
E. Hipoksia
Hipoksia atau kekurangan oksigen sangat jarang terjadi. Hipoksia akan
mengakibatkan kehilangan kesadaran tanpa peringatan sebelumnya. Penyelam
dalam (deep diver) yang menggunakan campuran gas dengan kadar oksigen kurang
dari 12% di kedalaman, bila dipakai di permukaan akan mengakibatkan hipoksia.
Ringkasan :
Tugas Mandiri :
1. Jelaskan dan sebutkan penyakit akibat gas pada saat penyelaman ?
BAB XV
A. Pengkajan
Identitas : Nama, alamat, pekerjaan, pendidikan, dsb
Keluhan Utama : DCS, Klinis, Kebugaran
Riwayat Penyakit Sekarang :
1. DCS (Penyelaman dilakukan dimana,dikedalaman berapa, pasien menunjukkan
gejala pada kedalaman brp, pingsan berapa lama, menyelaman menggunakan
apa, dan pertolonganapa yang sdh dilakukan)
2. Klinis : Riwayat penyakit s/d dilakukan terapi HBO
3. Kebugaran
Riwayat Penyakit yang Pernah di Derita :
Penelusuran terhadap penyakit yang menjadi kontraindikasi terapi HBO, diantaranya
Mutlak :
1. Pneumotorax
2. Pasien yang mendapatkan obat kemoterapi (doxorubicin atau cisplatin) untuk
kanker
Relatif :
1. Infeksi saluran pernapasan bagian atas
2. Sinusitis kronis
3. Gangguan kejang
4. Emfisema dengan retensi CO2
5. Demam tinggi yang tidak terkontrol
6. Riwayat pneumotoraks spontan
7. Riwayat pembedahan dada
8. Riwayat bedah rekonstruksi telinga
9. Paru lesi pada rutin x-ray atau ct scan
10. Infeksi virus
Pemeriksaan Fisik :
1. Observasi TTV : mencakup suhu, detak jantung, tekanan darah, suara paru.
2. Kepala, mata, hidung, telinga, tenggorokan
3. Neurologis
4. Pernafasan
5. Kardiovaskuler
6. Pencernaan
7. Perkemihan
8. Musculoskeletal
9. Integument
E. Diagnosa
1. Kecemasan b/d defisit pengetahuan tentang terapi oksigenhiperbarik dan
prosedur perawatan.
2. Resiko tinggi cidera yang berkaitan dengan pasien transfer in/out dari ruang,
ledakan peralatan, kebakaran, dan/atau peralatandukungan medis.
3. Resiko tinggi barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gasemboli
serebral b/d perubahan tekanan udara di dalam ruangoksigen hiperbarik.
4. Resiko tinggi toksisitas oksigen yang b/d pemberian oksigen 100% &
padatekanan atmosfir meningkat.
5. Resiko tinggi untuk pengiriman gas tidak memadai terapi yang b/d system
pengiriman dan kebutuhan pasien/ keterbatasan.
6. Kecemasan dan ketakutan yang berhubungan dengan perasaankecemasan
kurungan terkait dengan ruang oksigen hiperbarik
Tugas Mandiri :
Dinas Kesehatan Angkatan Laut, (2010). Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik.
Jakarta
Rifa, (2018). Fungsi Kapal Selam untuk Sebuah Negara dan Dunia Kemiliteran.
http://produktekno.com/fungsi-kapal-selam-untuk-sebuah-negara-dan-dunia-
kemiliteran/ . Diakses 30 Januari 2018