Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SELAM

“ Kompetensi Selam Dalam Bidang Oseanografi ’’

Oleh :
Ferdian Agung Baskoro
26050118120025
OSEANOGRAFI – A

Dosen :
Ir. Hariyadi, M.T.
NIP. 195605151991031001

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG    
Menyelam (diving) merupakan kegiatan yang saat ini semakin populer. Kegiatan
penyelaman dilakukan untuk berbagai macam tujuan antara lain olahraga, rekreasi, penelitian,
fotografi bawah air dan tujuan lainnya. Menyelam membutuhkan pelatihan yang intensif,
terkontrol dan berkelanjutan. Dalam hal ini menyelam bukan hanya sekedar menggunakan alat-
alat selam untuk kemudian terjun ke air, namun harus mengikuti aturan-aturan yang benar dan
aman agar risiko dari kegiatan penyelaman dapat diminimalkan. Untuk dapat melakukan
aktivitas penyelaman dengan baik dan benar, dibutuhkan pelatihan selam secara komprehensif
dan berjenjang
Didalam ilmu oseanografi mempelajari tentang semua aspek mulai dari kelautan dunia
hingga samudra, meliputi sifat fisik dan kimia, asal mula dan kerangka geologi serta bentuk
kehidupan yang terdapat dilingkungan laut. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman dan
kemampuan selam yang mumpuni , hal ini di karenakan akan berguna nantinya pada saat
proses pengambilan data penelitian yang dilakukan dilautan

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air dengan atau tanpa
menggunakan peralatan selam, dengan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kegiatan
penyelaman terdapat dua jenis kegiatan selam menurut kebutuhan dan kelengkapannya, yaitu
skin diving dan scuba diving. Skin diving merupakan penyelaman yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan selam dasar (masker, snorkel dan fins). scuba diving merupakan
penyelaman yang menggunakan peralatan selam lengkap atau biasa disebut peralatan SCUBA
(Self Breathing Underwater Breathing Apparatus)
Oseanografi (gabungan kata Yunani oceanos yang berarti "samudra" dan graphos yang
berarti "menulis"), juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan, adalah cabang ilmu Bumi yang
mempelajari samudra atau lautan. Ilmu ini mencakup berbagai topik seperti organisme laut dan
dinamika ekosistem; arus samudra, gelombang, dan dinamika cairan geofisika; tektonik lempengdan
geologi dasar laut, dan arus berbagai zat kimia dan fisika di dalam lautan dan perbatasannya. 

Kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung antara lain
kepada, kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan. Jika kedalaman yang dijadikan
tolok ukur, penyelaman dapat dibedakan menjadi:
 Penyelaman dangkal, yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
 Penyelaman sedang, yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m
 Penyelaman dalam, yaitu Penyelaman dengan kedalaman > 30 m.
Jika didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu, penyelaman bisa
dibedakan menjadi :
Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain:
 Tactical (Combat) diving yaitu penyelaman untuk tugas-tugas tempur
 Submarine Rescue, penyelamatan kapal selam
 Search & Rescue (SAR)
  Inspection & Repair (inspeksi dan perbaikan)
 Ship Salvage

Penyelaman-penyelaman jenis ini pada umumnya dilaksanakan oleh para penyelam Angkatan
Bersenjata.
 Penyelaman komersial, yaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan
konstruksi dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai (Off shore drilling),
salvage, dll.
 Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving), yaitu Penyelaman yang dilakukan untuk
kepentingan ilmiah, antara lain : penelitian biologi, geologi, arkeologi dan kelautan pada
umumnya.
 Penyelaman Olah Raga (Sport Diving, yaitu Penyelaman yang dilakukan untuk
kepentingan mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran
jiwa dan raga.

Ada lima tipe umum selam sesuai metode, yaitu:


1. Breatholding atau Free Diving
Disebut juga skin diving atau snorkeling, merupakan penyelaman yang paling
mudah dan paling tua. Tidak menggunakan suplai udara, sehingga waktu menyelam
tergantung lamanya penyelam dapat menahan napas. Umumnya penyelam
menggunakan masker untuk melihat dalam air, fin untuk mengayuh, dan snorkel untuk
bernapas ketika berenang dengan muka menghadap ke bawah air. Lebih baik lagi
menggunakan baju wet suit, selain menghindari hipotermi, juga dapat menambah daya
apung.

2. Scuba diving
Menggunakan tabung dan regulator tekanan. Penyelam biasanya menggunakan
tabung selam yang berisi 72 atau 90 cubic feet (cuft) dengan tekanan 2200 atau 3300
pound per square inch gauge (PSIG). Seperti snorkeling, penyelam menggunakan
masker, fin, snorkel, pemberat, BC, jam selam, dan depth gauge. Untuk menghindari
hipotermia, penyelam menggunakan wet suit. Jika suhu air < 10 OC, biasanya
menggunakan dry suit. Selain peralatan dasar, peralatan tambahan juga diperlukan
untuk keamanan, navigasi, dan komunikasi.
 
3. Surface Supplied or Tethered diving
Penyelaman ini memerlukan suplai udara dari permukaan secara terus menerus
biasanya untuk tujuan militer atau komersial.
4. Saturation diving
Konsep penyelaman ini adalah bahwa dalam 24 jam pada kedalaman tertentu,
jaringan tubuh telah menyeimbangkan tekanan sehingga waktu  dan profil dekompresi
tetap sama walaupun penyelam berhari-hari dalam air.
Sebelum melakukan penyelaman, biasanya penyelam akan tinggal di dalam
ruang yang bertekanan sama dengan kedalaman, setelah itu baru akan diangkut ke
dalam kapsul atau lonceng selam ke kedalaman yang diinginkan.

5. One Atmosphere diving


Pada penyelaman ini, tekanan udara yang diihrup penyelam diatur supaya sama
dengan permukaan laut (1 ATM). Leonardo Da Vinci telah mendesain gambaran yang
sama dengan model modern (lihat Armored Diving Suit), tetapi baru direalisasikan pada
abad 20.

6. Rebreather diving
Konsepnya yaitu dengan mensirkulasikan kembali udara yang telah dibuang
penyelam, dengan membuang karbondioksida, dan menambah oksigen sebelum masuk
ke dalam tubuh penyelam kembali. Dengan adanya konsep ini, menyelam akan lebih
dalam dan lebih lama, dan gelembung udara tidak ada yang mungkin mengganggu
pandangan. Tetapi peralatan selam ini sangat berbahaya jika tidak digunakan dan
dipelihara dengan baik.

7. Mixed Gas diving


Pada penyelaman ini tidak menggunakan udara bebas, tetapi menggunakan
udara dengan komposisi tertentu. Udara dengan komposisi yang diatur ini dapat
dipergunakan dalam berabagai tipe selam lain.

Ada tiga macam campuran udara yang dipakai dalam penyelaman:


a. Enhanced Nitrox (I,II)
Nitrox adalah campuran gas yang terdiri dari oksigen dan nitrogen. Yang sering
digunakan ada dua, yaitu Nitrox1 (32 % oksigen, 68 % nitrogen) dan Nitrox II (36 %
oksigen, 64 %). Hanya Nitrox I yang boleh digunakan dalam penyelaman olahraga.
Sebenarnya kata Nitrox berarti campuran gas dengan komposisi oksigen < 21 %.
Biasanya dipergunakan dalam selam, dan penyelaman saturasi, dimana efek samping
keracunan oksigen dapat dihindarai. Secara teknis, jika kadar oksigen > 20 % maka
disebut “enrich air nitrox” (EAN) atau “oxygen enrich air” (OEA). Tapi dalam prakteknya
istilah EAN dan Nitrox sering tertukar.
Dengan adanya EAN maka kemungkinan terjadinya penyakit dekompressi
menjadi berkurang, namun efek samping keracunan oksigen akan lebih besar. Untuk
penyelaman rekreasi, penggunaannya masih dalam perdebatan. Penggunaan EAN
pada kedalaman 50-130 fsw:

Keuntungan:
  Menurunkan risiko penyakit dekompresi.
  Menurunkan kejadian keracunan nitrogen.
  Mengurangi waktu nitrogen sisa (residual nitrogen).
  Waktu surface interval lebih pendek.
  Mengurangi waktu dekompresi jika bottom time maksimum terlewati.
  Mengurangi waktu survace interval antara menyelam dan terbang.
Kerugian:
  Memerlukan pelatihan khusus.
  Menggunakan peralatan khusus Nitrox.
  Meningkatkan oksidasi tabung scuba menjadi cepat berkarat.
  Mempercepat kerusakan peralatan.
  Meningkatkan risiko kebakaran.
  Risiko keracunan oksigen lebih besar.

b. Heliox
Selain nitrox, yang sering digunakan adalah heliox, yaitu campuran helium dan
oksigen. Helium merupakan gas inert, yang menggantikan nitrogen. Penggunaannya
menghilangkan efek keracunan oksigen dan menurunkan keracunan oksigen. Heliox
disarankan dalam penyelaman > 130 fsw. Heliox sangat mahal.

c. Trimix
Trimix adalah campuran gas helium, nitrogen dan oksigen. Komposisinya
tergantung dari profil waktu selam yang dipakai. Angkatan Laut AS menggunakan pada
kedalaman > 190 fsw, dan selalu digunakan pada kedalaman ekstrim > 600 fsw.
Yang digunakan dalam penyelaman rekreasi adalah jenis helitrox yaitu trimix
yang diperkaya oksigen. Campuran yang sering digunakan adalah TX 26/17 (26 %
oksigen, 17 % helium, dan 57 % nitrogen). Beberapa kematian penyelam olahraga
berkaitan dengan penggunaan heliox, sehingga penggunaan trimix helitrox untuk
penyelaman rekreasi masih diperdebatkan.
 

Anda mungkin juga menyukai