FISIKA SELAM
Disusun Oleh :
Malfino Dimara (2018 – 30 – 043)
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS PAPUA
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya dalam penyelaman tidak sekedar memiliki kemampuan menggunakan alat
seperti fin, masker, maupun snorcle kemudian melakukan penyelaman permukaan (Skin dive)
tetapi penyelaman merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan cara yang benar, aman
dan tidak melelahkan. Factor keamanan dan kenyamana merupakan hal yang harus
dipertimbangkan oleh penyelam (Diver).
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui alat – alat dasar selam atau skin diving
2. Untuk dapat mengetahui hukum – hukum fisika penyelaman
3. Untuk dapat mengetahui gangguan sewaktu kita selam
4. Untuk dapat mengetahui biota apa saja yang berbahaya bagi penyelam
BAB II
PEMBAHASAN
Menyelam merupakan kegiatan yang dilakukan di bawah air dengan atau tanpa
menggunakan alat bantu seperti fin, snorkel, masker untuk mencapai suatu tujua tertentu.
Selam terbagai kedalam dua katagori, selam permukaan (skin dive) dan SCUBA Diving (Self
Contained Underwater breathing Apparatus), atau menyelam dengan mengunakan bantuan
tabung udara. Perlatan ynag digunakan dalam melakukan skin dive adalah fin, snorcle, dan
masker.
1.2 FISIKA PENYELAMAN
Hukum – hukum fisika yang berhubungan dengan penyelaman perlu kita ketahui karena hal
ini penting sebagai dasar untuk melakukan teknik penyelaman yang aman.
1. HUKUM ARCHIMEDES
Hukum ini berhubungan dengan daya apung. Daya apung (bouyancy) ada 3 macam, yaitu :
1) Daya apung positif ( positif bouyancy ) : bila suatu benda mengapung
2) Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda tenggelam.
3) Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang.
Bouyancy adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam penyelaman. Selama bergerak
dalam air dengan scuba, penyelam harus mempertahankan posisi neutral bouyancy.
2. HUKUM BOYLE
Menurut hukum ini, dimana temperatur dianggap konstan, maka perkalian antara tekanan dan
volume akan tetap konstan. Dari hukum inilah kita dapat mengetahui bagaimana keadaan
rongga-ronga didalam tubuh, seperti paru, sinus dll.
3. HUKUM CHARLES
Menurut Hukum ini dapat dijelaskan mengapa tabung scuba dapat meledak setelah diisi.
Tabung scuba yang telah diisi penuh kita letakkan di atas deck kapal sebelum menyelam dan
terpapar dengan sinar matahari yang lama, maka Volume gas di dalam tabung tsb akan
memuai sehingga tabung bisa meledak
4. HUKUM DALTON
Menurut hukum ini, Tekanan Total suatu gas campuran adalah jumlah dari tekanan parsial
gas-gas di dalam campuran tsb.
5. HUKUM GAY - LUSSAC
Menurut hukum ini, dapat dijelaskan juga tentang ledakan saat mengisi tabung scuba.
Bila kita mengisi tabung scuba, dimana Volume nya konstan, dengan bertambahnya Tekanan
tabung maka Temperaturnya juga meningkat. Hal ini berbahaya karena sebelum mencapai
tekanan yang diinginkan, tabung dapat meledak.
3. HUKUM CHARLES
Menurut Hukum ini dapat dijelaskan mengapa tabung scuba dapat meledak setelah diisi.
Tabung scuba yang telah diisi penuh kita letakkan di atas deck kapal sebelum menyelam dan
terpapar dengan sinar matahari yang lama, maka Volume gas di dalam tabung tsb akan
memuai sehingga tabung bisa meledak
4. HUKUM DALTON
Menurut hukum ini, Tekanan Total suatu gas campuran adalah jumlah dari tekanan parsial
gas-gas di dalam campuran tsb.
5. HUKUM GAY - LUSSAC
Menurut hukum ini, dapat dijelaskan juga tentang ledakan saat mengisi tabung scuba.
Bila kita mengisi tabung scuba, dimana Volume nya konstan, dengan bertambahnya Tekanan
tabung maka Temperaturnya juga meningkat. Hal ini berbahaya karena sebelum mencapai
tekanan yang diinginkan, tabung dapat meledak.
2.2 SINAR DAN KEJERNIHAN AIR
Agar penyelam dapat bekerja dengan baik, maka harus dilengkapi peralatan untuk melihat
sejelas mungkin. Mata manusia memerlukan sinar untuk melihat sesuatu. Apapun yang
dilihat manusia adalah suatu gambaran yang diciptakan oleh pantulan sinar dari benda yang
sedang dilihat.
1) Kekeruhan
2) Suara
3) Transfer panas
4) Efisiensi Gerak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kegiatan penyelaman sangat diperlukan sekali aspek – aspek seperti, peralatan selam,
aspek fisika penyelaman dan yang perlu diwaspadai bagi penyelam. . Oleh sebab itu sebelum
melakukan kegiatan penyelaman kita harus belajar tentang aspek – aspek tersebut, sehingga
tidak menimbulkan hal – hal yang tidak diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Angkatan Laut. 2000 . Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik. Jakarta.
P.B. Persatuan Olahraga selam Seluruh Indonesia, Persyaratan dan Persatuan Dasar Selam
Olahraga Indonesia. Jakarta. 1980