Anda di halaman 1dari 22

UJIAN TENGAH SEMESTER

(Sport Leisure : Diving)

Mata Kuliah – HPH12

Leisure, Recreation, and Sport Tourism

DOSEN PEMBIMBING

Irawan Budianto, BBA., MBA

DISUSUN OLEH

19180025 - Shania Putri Tjandra

19180027 - Devita Sari

19180034 - Novy Ratna Sari

19180056 - Yeny

19180256 - Keyne Eiliana

PROGRAM STUDI HOSPITALITY DAN PARIWISATA

UNIVERSITAS BUNDA MULIA

2021
ISI

1. Executive Summary
➢ Basic Information :
Diving adalah kegiatan menyelam dengan kedalamannya beragam. Biasanya
kedalamannya mulai dari 200 sampai 300 meter di bawah permukaan laut. Tujuan
dari diving adalah untuk mengamati terumbu karang, ikan, gangga laut, hingga
biota laut lainnya. Untuk menghindari bahaya diving, bisa melakukan pencegahan
seperti membuat rencana menyelam agar terbiasa, selalu melihat dive computer
atau alat yang mirip jam tangan, dan turun ke kedalaman 30 kaki per menit, dan
jangan panik.

➢ Mission :
Memajukan dunia per-divingan di Indonesia serta melestarikan keindahan
bawah laut. Dengan mengadakan event ini, semua peserta akan menyadari dan
meningkatkan kesadaran untuk selalu peduli terhadap alam. Di pulau ini, memiliki
pasir putih dan air laut yang jernih. Sehingga kita dapat melihat terumbu-terumbu
karang yang cantik dan ikan-ikan laut yang berenang bebas karena air laut yang
sangat jernih.

➢ Lokasi :
Tempat yang dipilih untuk tempat diving adalah di Pulau Tabuhan, Banyuwangi.

➢ Budget :
Untuk >10 orang= Rp 800.000/pax
Untuk <10 orang = Rp 250.000/pax
harga yang dibayarkan sudah termasuk biaya jaket pelampung, alat snorkeling, air
minum, perahu dan juga asuransi laut.

[1]
➢ Market Pasar :
Market pasar dan peluang yang ada dalam kegiatan diving di Indonesia ini
cukup banyak diminati karena memang Indonesia dikelilingi oleh wisata alam yang
indah. Dan orang yang boleh melakukan diving ini adalah orang yang sudah
memiliki sertifikat yang telah didapat setelah diver mengikuti pelatihan ilmu
menyelam dan ilmu menyelamatkan diri. Jika tidak memiliki sertifikat, maka harus
ada tenaga professional yang mendampingi.

➢ Kerjasama :
Bentuk kerjasama yang terbentuk dalam kegiatan event ini adalah dengan para
pemerintah dan warga lokal di mana mereka memiliki peran penting di Pulau
Tabuhan ini. Tanpa ijin dari pemerintah dan warga lokal, pastinya event tidak bisa
berjalan. Sehingga ke depannya, wisatawan yang datang dapat dengan mudah
diterima oleh masyarakat, keselamatan wisatawan terjamin, dan memajukan
ekonomi daerah.

2. Latar Belakang

Istilah Diving atau menyelam ada sekitar lebih dari 5000 tahun yang lalu,
dimana penyelaman tersebut belum menggunakan alat apapun didalam air. Pada jaman
dahulu penyelaman ini tentunya tidak dapat dilakukan dengan lama dan dalam, karena
belum menggunakan alat bantu yang saat ini dikenal sebagai SCUBA.

Penyelam jaman dulu mungkin tidak bisa mencapai kedalaman lebih dari 100
meter dibawah permukaan lait. Di masa dahulu penyelaman dilakukan hanya untuk
mengambil biota laut untuk dikonsumsi, mungkin dengan perkembangan jaman
penyelaman pada waktu itu dilakukan untuk megambil harta karun seperti mutiara dan
lain-lain yang diatur oleh hukum dan dijadikan sebagai pekerjaan yaitu sebagai jasa
penyelam.

[2]
Dengan pemikiran untuk mendapatkan waktu yang maksimal dengan kedalaman
yang terdalam, maka datanglah ide untuk pembuatan macam-macam alat selam, yaitu

➢ Selam Pipa Udara


Pada saat dulu penyelam hanya memikirkan bahwa panjangnya pipa udara
adalah sangat penting dalam penyelaman. Maka banyak design yang memakai pipa
panjang yang fleksibel dengan bagian atas mengapung. Tentunya hal ini tidak akan
bekerja dengan baik pada kedalaman 3 feet, karena akan menyebabkan penyelam
kekurangan oksigen dan akan tenggelam. Tekanan air juga meningkat sehingga
menekan pipa dan dada. Hal ini menyebabkan design alat selam yang
menggunakan pipa udara tidak praktis dan sukar dilakukan serta mengganggu
aktifitas penyelam didalam air. Cara menggunakannya yaitu dengan dihubungkan
ke mulut dengan selang yang menuju ke permukaan, untuk kedalaman tergantung
kepada kekuatan orang menahan daya tekan dan minimnya oksigen.

➢ Selam Breathing Bag


Lukisan Asyiria pada abad 9 SM menggambarkan seorang penyelam
menggunakan tanki udara terbuat dari kulit. Namun penafsiran lain menjelaskan
bahwa itu adalah perenang yang menggunakan tanki udara untuk mengapung di air.
Cara menyelam dengan selam ini diperkirakan dengan cara memasukkan udara dari
permukaan menuju wadah yang berada di tubuhnya baru kemudian dialirkan ke
mulut. Mungkin cara ini sdah menggunakan metode penyaringan udara.

➢ Selam Diving Bell


Sekitar tahun 1500-1800 lonceng selam telah berkembang, sehingga penyelam
dapat menyelam dalam hitungan jam. Lonceng selam adalah peralatan berbentuk
bel dimana dasarnya terbuka di dalam laut / penyelam akan berada dalam wadah
dengan waktu tertentu. Lonceng selam pertama sangat besar sehingga penyelam
dapat menyelam dalam beberapa jam.

[3]
Pada perkembangan lanjut, lonceng selam ini terhubungkan dengan kabel dari
permukaan. Lonceng ini tidak dapat bermanuver dengan baik. Penyelam dapat
tetap didalam atau keluar lonceng sebentar sambil menahan napas. Lonceng selam
pertama dibuat tahun 1513. Pada tahun 1680, petualang bernama William Philip
berhasil mengangkat harta tenggelam sebanyak $200.000 dengan metode ini.
Pada tahun 1690, seorang ahli astronomi Inggris, Edmund Halley
mengembangkan lonceng selam, dengan menenggelamkan tong dengan pemberat.
Bersama 4 temannya ia dapat bertahan 1 1/2 jam dalam kedalaman 60 feet di sungai
Thomas. 26 tahun kemudian, dengan mengembangkan peralatannya menjadi lebih
baik ia dapat bertahan 4 jam dalam kedalaman 66 feet.

➢ Selam Diving Suit


Pada tahun 1715, seorang Inggris bernama John Lethbridge mengembangkan
baju selam. Pertama kali ia menciptakan sebuah tong dari kayu yang dilapisi kulit,
juga dilengkapi dengan kaca di bagian depan, dan lubang untuk lengan. Dengan
menggunakan peralatan ini penyelam bisa melakukan tugasnya. Peralatan ini
diturunkan dari kapal ke dalam air. Baju selam ini cukup berhasil, karena
kedalaman normal operasinya 60 feet dan selama 34 menit. Tapi kelemahannya
hampir sama dengan lonceng selam, yaitu terbatasnya suplai udara.
Pada tahun 1823 John dan Charles Deane, mempatenkan pakaian pemadam
kebakaran. Dengan pakaian tersebut, pemadam kebakaran dapat masuk ke dalam
bangunan yang terbakar. Pada tahun 1828, pakaian tersebut dipatenkan untuk
selam, dimana terdiri dari pakaian yang dapat menahan dingin, helm, dan hose yang
menghubungkan dengan permukaan. Suplai udara berasal dari permukaan dan
dikeluarkan lewat bagian bawah helm, sehingga jika posisi helm terbalik maka
akan cepat terisi air.
Akhirnya oleh Augustus Siebe, helm ini dilengkapi dengan seal di bagian leher
dan katup kuras. Beberapa penemu bekerja sama untuk membuat pakaian selam
yang dilengkapi dengan senjata. Pakaian ini dapat mengatur tekanan sehingga
tekanan udara yang dihirup sama dengan tekanan udara permukaan. Pakaian selam

[4]
ini merupakan pengembangan dari pakaian John Lethbridge. Penggunaan pakaian
ini dipertanyakan, karena bentuknya agak kaku untuk melakukan tugas. Pada tahun
1930 kedalaman yang dicapai 700 feet, tetapi dengan pengembangan sekarang
sudah mencapai 2000 feet air asin (fsw).

➢ Selam Caissons
Pada saat yang sama dalam pengembangan pakaian selam, para penemu bekerja
keras untuk mengembangkan lonceng selam dengan meningkatkan ukuran dan
menambah kapasitas pompa udara sehingga dapat menjaga tekanan udara dan
mengeluarkan air di dalam lonceng.
Caissons merupakan alat yang cukup berkembang pesat. Bentuknya seperti pakaian
astronot. Perkembangan pompa udara yang cepat menambah ukuran ruang yang
cukup luas sehingga beberapa pekerja dapat bekerja dibawah air.
Hal ini bermanfaat terutama dalam pembangunan kaki jembatan atau
terowongan. Ruangan yang diciptakan disebut caissons, dalam bahasa Prancis
berarti kotak besar. Caisson didesain sehingga penyelam dapat mudah mencapai
permukaan. Dengan mengggunakan sistem kunci, tekanan di dalam caisson dapat
diatur saat penyelam masuk dan keluar. Pada akhirnya caisson berkembang cepat.
Tapi dengan pemakaian caisson ini banyak pekerja mengalami penyakit
dekompressi, sehingga penyakit dekompresi disebut juga penyakit caisson.

➢ Selam SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus)


Peralatan selam yang dikembangkan John Deane, Agustus Siebe memang
memberikan penyelam waktu yang lama dalam air, tetapi mobilitas sangat kurang.
Para penemu mencari metode lain tanpa menurunkan tingkat bahaya. Solusi terbaik
adalah menyediakan suatu alat suplai udara yang dapat dibawa. Pada awalnya tidak
berhasil karena terbatasnya kapasitas pompa udara untuk menyimpan udara dalam
tekanan tinggi. Setelah hal ini dapat diatasi, maka udara dapat disimpan dalam suatu
tempat tabung dalam tekanan tinggi sehingga menyediakan suplai udara yang
cukup lama.

[5]
Scuba berkembang dengan cepat sehingga berkembang menjadi 3 macam tipe
dasar :

• Open Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang langsung dikeluarkan ke


lingkungan sekitarnya). Regulatornya dikembangkan oleh Benoist Rouquayrol,
sedangkan sistemnya dikembangkan oleh Jacques-Yves Cousteau dan Emile
Gagnan.
• Closed Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang dimasukkan lagi ke sistem
sehingga dapat di daur ulang). Henry A. Fleuss mengembangkan sistem ini
pada tahun 1876 dan 1878, Fleuss kemudian berhasil menguji peralatannya
pada tahun 1879 dalam tanki air hampir selama 1 jam.
• Semiclosed Circuit Scuba (kombinasi dari keduanya).

Tipe Penyelaman :

Berdasarkan kedalaman penyelaman dapat dibedakan menjadi :

• Penyelaman dangkal, yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m


• Penyelaman sedang, yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m
• Penyelaman dalam, yaitu penyelaman dengan kedalaman > 30 m.

3. Wisata Olahraga “Diving” dan Rekreasi di “Pulau Tabuhan, Banyuwangi”


I. Wisata Olaharaga “Diving”

[6]
Diving atau menyelam adalah salah satu aktivitas olahraga air, dimana
seseorang menyelam untuk melihat keindahan bawah laut dengan atau tanpa alat bantu.
Diving merupakan salah satu olah raga pantai dan air yang cukup populer untuk
mengisi waktu luang saat travelling atau sebagai hobi.

Ada 3 jenis aktivitas “Diving” yang dapat dilakukan. Pertama “Skin Diving”
adalah aktivitas menyelam yang mengndalakan pernapasan paru paru. Dalam aktivitas
“Skin Diving” hanya dilakukan di permukaan saja. Teknik yang harus dikuasi oleh
penyelam “Skin Diving” adalah Duck Dive, istilah untuk menyelam dengan menahan
nafas beberapa detik lalu kembali ke permukaan. Dalam latihanya penyelam dapat
melitihnya di kolam renang dengan didampingin tenaga professional. Aktivitas “Skin
Diving” membuat penyelam dapat melihat keindahan terumbu karang dari dekat.

Kedua “Free Diving” adalah kegiatan menyelam yang dilakukan hanya


mengandalkan nafas selama mungkin di bawah air, tanpa adanya bantuan tabung
oksigen. Aktivitas ini hampir mirip dengan “Free Diving”, yang membedakkan adalah
jarak kedalaman laut yang akan diselami. Dalam melakukan aktivitas “Free Diving”
dibutuhkan kemampuan nafas yang baik dan benar. Seorang freedive memerlukan
latihan selain duck dive untuk dapat menahan nafas lebih lama. Salah satunya adalah
melakukan fins kick yang efisien dan mencapai kedalaman lebih jauh sampai kembali
ke permukaan.

Karena aktivitas “Free Diving” lebih beresiko dari pada “Skin Diving” atau
“Snokeling”, maka sebelum melakukan aktivitas “Free Diving” baiknya seorang
freedive mengambil sertivikat di beberapa lembaga khusus diving. Dalam pengambilan
sertifikasi, kamu akan mempelajari teori mengenai tekanan air, equalization dan
pengetahuan lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung akktivitas “Free Diving”.

Ketiga “Scuba Diving” adalah aktivitas menyelam dengan menggunakan


bantuan tabung oksigen. SCUBA (Self Contain Underwater Breathing Apparatus)
dirancang oleh Jacques Cousteau dimana udara permukaan tinggi dimasukkan ke
dalam tangki kemudian tekanannya dikurangi sehingga dapat digunakan untuk

[7]
bernafas di dalam air. Dalam tabung panjang yang digunakan untuk menyelam
berisikan 78% nitrogen, 25% oksigen dan sisanya adalah gas-gas lainnya. Hal ini
menjadi penyebab setiap penyelam selalu memiliki batas waktu aman untuk berada di
dalam air. Karena semakin banyak pennyelam menghirup udara dengan kadar nitrogen
tinggi akan menyebabkan dekompresi atau nitrogen gas gagal keluar dari permukaan
kulit dan membuat gelembung udara terperangkap dalam aliran darah.

Dalam prakteknya untuk melakukan “Scuba Diving”, penyelam harus


mempunyai sertifikat atau tidak harus ditemani dengan yang profesional. Sertifikat
“Scuba Diving” akan berguna untuk memberi kejelasan seberapa dalam penyelam
dapat menyelam atau mengeksplorasi laut. Biasanya untuk yang tidak memiliki
sertifikat, maka hanya dapat menyelam di keladaman 5-7 meter dibawah laut, jika ingin
menyelam lebih ke dalam maka penyelam harus meggunakan sertifikat yang biasanya
dikeluakan oleh lembaga berstandar internasional seperti PADI (Professional
Association of Diving Instructors) atau SSI (Scuba Schools International).

Dalam melakukan aktivitas “Diving” ada beberapa alat pendukung yang harus
digunakan oleh penyelam, antara lain :

1. Tabung Oksigen: Untuk menyimpan udara


2. Regulator: Selang untuk menyalurkan dari tabung ke mulut

[8]
3. Oktopus: Sambungan selang regulator dan mulut
4. Deep Gauges: Alat pengukur kedalaman
5. Presure Gauges: Alat untuk mengukur tekanan / kapasitas udara dalam tabung
6. BCD (Bouyancy Compensation Device): Alat berbentuk rompi yang berguna
untuk menempelkan tabung ke badan
7. Weight belt: Sabuk untuk menambah berat kita supaya dapat tenggelam
8. Wetsuit: Baju selam yang menutupi rapat tubuh kita
9. Masker dan Snorkel: Untuk melihat dalam air
10. Fin: Alat bantu yang sering disebut kaki katak
11. Dive Booties: Sepatu karet untuk menyelam
12. Dive Computer: Penunjuk lamanya penyelaman berlangsung
13. Gauge: Indikator udara oksigen yang masih ada dalam tabung. Selain itu juga
menunjukkan kedalaman, tekanan, suhu dan penunjuk arah.
14. Torch: Senter untuk menerangi di bawah laut
15. Alternate Air Source: Alat yang terintegrasi dengan power inflator, dengan alat
ini penyelam dapat membantu penyelam lain yang kehabisan udara.
16. Octopus Regulator: Berfungsi sebagai secondary regulator, yang lebih panjang
daripada regulator biasanya. Dengan alat ini penyelam dapat membantu
penyelam lain yang kehabisan udara, sambil pelan-pelan melakukan ascending
bersama.

Dari semua alat yang disebutkan tidak semua akan digunakan oleh penyelam,
tergantung seberapa dalam penyelam akan melakukan aktivitas menyelam di bawah
permukaan air.

Manfaat yang didapat dari aktivitas “Diving” :

1. Melatih kelenturan otot, dalam melakukan aktivitas “Diving” seluruh tubuh kita
bergerak untuk menjangkau lokasi penyelaman dengan lincah dan luwes.

[9]
2. Melancarkan sirkulasi darah, otot yang bergerak secara konstan saat menyelam
membuat sistem peredaran darah bekerja penuh untuk menyuplai oksigen dari
darah dan membuat kinerja jantung lebih baik.
3. Sistem pernafasan lebih lancar, “Diving” melatih kita bernafas secara konstan
sehingga melatih otot-otot pada paru kita.
4. Menurunkan berat badan ideal, dalam air pergerakan tubuh lebih sulit dari pada
di darat, sehingga tubuh lebih membutuhkn usaha dalam bergerak. Pergerakan
dalam air akan membakat kurang lebih 500 kalori dalam satu jam, tergantung
tinggkat kedalaman, kesulitan, dan pengalaman.
5. Menghilangkan stress, peredaran darah yang lancar dan sistem pernafasan
teratur membuat kita lebih rileks. Serta suasana alam bawah laut yang tenang,
dan keadaan mengapung di air memberikan rasa damai dan tenang.

Dalam setiap olahgara memili resiko tersendiri, begitu juga dengan olah raga “Diving”.
Berikut beberapa resoki yang akan timbul dalam olahraga “Diving” :

➢ Luka yang timbul akibat tergores terumbu karang atau tanaman laut yang tajam.
➢ Tekanan air pada telinga, tekanan air pada telinga akan menyebabkan telinga
berdengung. Semakin dalam seorang menyelam maka tekanan yang diterima
semakin besar.
➢ Barotrauma pada telinga bagian dalam, kondisi yang terjadi ketika ada tekanan
yang tidak seimbang pada telinga. Bisa disebabkan dari penyelam yang naik ke
permukaan telalu cepat. Gelajalanya antara lain pusing, mual, sakit, dan suara
berdenging pada telinga.
➢ Barotrauma pada paru-paru, kondisi yang terjadi Ketika penyelam salah
mengambil teknik bernapas atau peyelam sedang dalam kondisi menderita
infeksi saluran pernapasan. Gejalanya antara lain sesak napas, sakit di bagian
dada, sampai pingsan.
➢ Penyakit dekompresi, kondisi dimana nitrogren mengumpal menjadi
gelembung sehingga menyumbat pembuluh darah dan jaringan organ.
Dekonpresi muncul ketika penyelam naik ke permukaan air dengan laju terlalu

[10]
cepat. Gelajanya natara lain sakit dada, nyeri sendi, kesulitan bernapas, dan
masalah buang air kecil. Pada kondisi parah, penderita bisa mengigau dan
mengalami kelumpuhan akibat adanya kerusakan pada saraf tulang belakang,
otak, serta paru-paru.

II. Pulau Tabuhan, Banyuwangi

Pulau Tabuhan adalah pulau kecil di Banyuwangi yang berada di tengah Laut
Selat Bali dengan luas pulau sekitar 5-6 Ha. Pulau ini terletak di tengah Laut Selat Bali
dan termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi. Tepatnya berada di Desa
Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Pulau Tabuhan pertama kali dikenal pada 9-10 Agustus 2014 dalam sebuah
event Festival Kitesurfing. Kitesurfing adalah olahraga ekstrim yang memadukan
selancar dengan paralayang. Oleh karena itu, olahraga ini membutuhkan angin yang
kuat untuk mendorong layang-layang sehingga bisa menggerakkan papan selancar.
Selain untuk melaksanakan Kitesurfing, tujuan lain dari pelasanaan event ini agar
Pulau Tabuhan dapat dikenal oleh masyarakat internasional sehingga meningkatkan
pariwisata Banyuwangi.

[11]
Pulau Tabuhan memiliki beberapa daya tarik yang tidak dapat ditolak, antara
lain pemandangan pantai pasir putih dan air laut yang sangat jernih. Karena berada di
tengah selat Bali, Pulau Tabuhan dikelilingi deretan pasir di seluruh pantai. Disisi
pantai juga dikelilingi air laut yang berwarna biru sebening kristal, sehingga
pemandangan bawah laut terlihat jelas dari atas air.

Dari Pulau Tabuhan, wisatawan juga disuguhkan pemandangan Gunung Ijen,


dari sebelah barat pulai ini. Selain pemandangan yang menarik di pulai ini wisatawan
juga disuguhkan beberapa atraksi wisata, antara lain snorkeling, kite surfing, dan
diving. Dengan air yang jernih membuat wisatawan ingin menyelam untuk melihat
keindahan bawah laut Pulau Tabuhan ini.

Untuk mencapai Pulau Tabuhan, wisatawan dapat menyewa di beberapa tempat


seperti Grand Watudodol, Bunder Bangsring, dan Kampe. Harga utuk menyewa 1
kapal dengan kapasitas kurang lebih 10 orang adalah 500.000 - 800.000 per kapal.

4. Perkembangan dan Permasalahan “Diving” di Indonesia.


I. Sejarah

Diving / menyelam saat ini merupakan olahraga yang populer, tetapi juga
dilakukan sebagai aktivitas rekreasi. Dengan banyaknya pemberitaan media tentang
keindahan dunia bawah laut Indonesia, semakin banyak orang yang menganggap
menyelam sebagai hobi.

Menurut Rendra Hertiadhi, seorang penyelam profesional dan salah satu


anggota penjelajah bawah laut di seluruh dunia.yang lebih sering dipanggil Ronny, Ia
berkata bahwa menyelam masuk ke Indonesia melalui militer. Sejak Perang Dunia
Kedua, penyelaman telah dibawa ke Indonesia oleh tentara kita. Pada 1960-an, TNI
mulai memiliki markas Korps Katak, dan menyelam adalah bagian dari pelatihannya.
Kemudian pada 1980-an, menyelam mulai berkembang menjadi olahraga dan rekreasi.

[12]
Di era ini, klub menyelam seperti POPAL (Navy Ocean Sports Association)
muncul. Dengan semakin banyaknya penyelam yang terus menjelajahi lokasi
menyelam di Indonesia, menyelam menjadi semakin populer sebagai aktivitas rekreasi.
Kemudian pada tahun 1980-an lembaga pelatihan selam asing seperti PADI dan NAUI
mulai bergabung, kemudian POSSI (Persatuan Olahraga Selam Indonesia) aktif
melakukan kegiatan sebagai wadah olah raga selam di Indonesia. Selain periode ini,
dengan munculnya berbagai klub menyelam di sekolah dan perguruan tinggi,
menyelam menjadi semakin populer.

Dengan semakin populernya kegiatan menyelam di Indonesia, banyak


perkembangan yang terjadi pada peralatan selam. Keterbatasan peralatan selam di masa
lalu membuat kegiatan ini relatif mahal. Dulu, selain pengetahuan teknis tentang
menyelam, penyelam juga dituntut memiliki kemampuan renang dan kekuatan fisik
yang prima, karena mereka hanya mengandalkan kayuhan kaki untuk menyesuaikan
kedalaman. Pada 1970-an dan 1980-an, perangkat kompensasi apung (BCD) dikenal
luas, dan ini adalah perubahan yang paling signifikan. Alat ini digunakan untuk
membantu penyelam mengapung di air layaknya ikan, sehingga tidak perlu repot
mengatur kedalaman air dengan kakinya.

Selain BCD, kualitas tangki selam juga banyak mengalami peningkatan. Dulu
tangki scuba diving biasanya terbuat dari besi, namun sekarang ada tangki alumunium
dengan daya apung (buoyancy) yang lebih netral dan lebih tahan terhadap korosi air
laut. Pengatur pernapasan sekarang lebih rumit karena mereka dapat menyeimbangkan
tekanan berdasarkan kedalaman air. Selain itu, penggunaan pernafasan ulang menjadi
semakin umum sekarang, karena memungkinkan penyelam bertahan di air lebih lama
dan tidak mengeluarkan gelembung, jadi ikan tidak akan takut mendekati Anda! Lebih
mahir lagi adalah sekarang instruktur selam menggunakan komputer selam lho!

“Dengan menggunakan Dive Computer untuk membantu penyelam


merencanakan dan memantau penyelaman, perkembangan teknologi selam semakin
maju. Dulu, kami masih harus menulis dengan bebas di atas kertas untuk melakukan
perhitungan dekompresi.” Kata Ronny yang memulai menyelam 1984. Bagi Rendra

[13]
"Ronny" Hertiadhi, menyelam merupakan media untuk mengapresiasi ciptaan Tuhan.
Setiap kali Anda menyelam, tempat menyelam akan memiliki suasana yang berbeda,
yang menciptakan waktu terbaik bagi para penyelam.

“Dive spot Indonesia adalah yang terbaik di dunia, karena setiap tempat
penyelaman memiliki keunikan dan daya tariknya masing-masing. Kecuali kita
membuat klasifikasi khusus, sulit untuk menentukan mana yang terbaik. Misalnya
untuk kategori keutuhan biota laut. Raja Ampat adalah yang terbaik.Dalam hal
penjernihan air, Manado dan Wakatobi masih merupakan pilar s mid-stream. Pada saat
yang sama, dari perspektif menggabungkan hiburan selam, hiburan dan non-
penyelaman, Bali mungkin yang terbaik.

Menyelam tidak hanya bisa menggunakan peralatan selam, tapi juga menyelam
gratis. Tentunya dalam free diving, unsur olahraganya lebih tinggi dari scuba diving,
dan memiliki kesenangan yang sama. Syarat usia untuk mulai menyelam adalah 12
tahun. Jika Anda mulai belajar menyelam dan menjadi bersemangat sejak usia tersebut,
Anda bisa menjadi penyelam profesional antara usia 17-18 tahun.

Orang sering mengatakan bahwa menyelam adalah aktivitas yang mahal. Ini
tidak selalu terjadi. Belajar menyelam di klub selam di universitas adalah cara yang
murah untuk belajar menyelam. Peralatan selam tidak sepenuhnya diperlukan, dan
sekarang banyak persewaan peralatan selam yang sangat membantu, sehingga semakin
banyak orang yang bisa belajar dan menikmati menyelam.

Saat menyelam pada malam hari, sangat mudah untuk melihat ikan dari jarak
dekat karena mereka sedang tidur. Saat ini, fotografi bawah air dan perekaman video
sangat mudah dan murah dengan bantuan kamera digital. Sangat menarik untuk
mengabadikan keindahan bawah laut melalui foto dan video.

Menyelam, baik scuba diving maupun free diving, merupakan kegiatan rekreasi
yang sangat menarik, namun disisi lain juga memiliki banyak resiko. Saat kami belajar
dan mendapatkan sertifikat penyelam, kami akan menguraikan risiko yang akan kami
hadapi.

[14]
“Belajar dan praktekkan apa yang diajarkan dengan benar, lalu menyelam akan
sangat aman. Saat belajar menyelam pastikan untuk mengikuti instruksi instruktur.
Jangan pernah meremehkannya, karena instruktur mengatakan semuanya berkaitan
dengan keselamatan hidupmu.” Ronnie mengatakan itu catatan menyelamnya termasuk
Australia, Amerika Serikat, Maladewa dan Afrika.

Menurut Ronny, penyelam harus belajar lebih banyak tentang perlindungan


lingkungan, khususnya di lautan. Penyelam berada di garis depan pertahanan
lingkungan laut. Untuk menjaga kelestarian ekosistem laut, banyak hal yang bisa
dilakukan. Mulai dari tidak membuang sampah ke laut, tidak menyentuh atau bahkan
merenggut biota laut, hingga mengayunkan sirip dengan hati-hati agar tidak merusak
terumbu karang.

II. Permasalahan “Diving” di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai surga bawah laut didunia, tetapi masih ada orang
yang belum mengetahui bahwa Raja Ampat berada di Indonesia. Lalu Indonesia
termasuk destinasi menyelam yang mahal dikarenakan kurangnya infrastruktur yang
belum memadai sehingga memerlukan perjalanan yang lama , menghabiskan tenaga
dan dengan biaya yang tidak sedikit.

Terdapat permasalahan lain yang membuat khawatir para penyelam Indonesia


yaitu banyaknya sampah yang berada dilautan dan rusaknya terumbu karang yang
disebabkan oleh ulah manusia. Seharusnya pemerintah lebih peduli terhadap pulau
kecil di Indonesia karena wisata alam di Indonesia merupakan potensi yang cukup
besar dalam mendatangkan turis baik dari mancanegara ataupun turis luar negeri. Dan
dikarenakan kurangnya personil dive master maka dari itu Menteri Pariwisata Arief
Yahya berjanji akan menambah personel dive master atau instruktur selam di berbagai
titik di Indonesia. Tujuannya, menjadikan Indonesia sebagai pusat destinasi selam
dunia.

[15]
Permasalahan paling baru yang berdampak pada pariwisata Indonesia adalah
Pandemi Covid-19 yang membuat seluruh negara didunia melakukan lockdown yang
akhirnya berdampak pada sector pariwisata bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh
dunia. Di Indonesia sendiri untuk beberapa kota yang ekonominya bergantung pada
pariwisata sangat berdampak dapat dipastikan pendapatan pariwisata Indonesia pada
tahun 2020 mengalami penurunan dibandingka tahun sebelumnya.

5. Marketing Mix (Marketing Plan).


I. Tabuhan Island Banyuwangi

Keadaan diving di Pulau Tabuhan Banyuwangi saat ini

Keadaan Pulau Tabuhan saat ini masih suka ditemukan sampah bertebaran
padahal pulau tersebut adalah pulau tidak berpenghuni Hal ini dikarenakan kurangnya
kesadaran dari masyarakat dan dan wisatawan yang datang untuk berlibur

Ada baiknya melakukan perjalanan wisata sambil edukasi masyarakat maupun


wisatawan agar tidak merusak lingkungan maupun ekosistem laut dan sekitarnya.
Sekarang sudah tersedia Tempat untuk latihan diving dan berlisensi di pulau 1000
untuk para wisatawan dari Jakarta

Untuk biaya diving sendiri dipatok dari harga 2,5 juta sampai 5 juta harga
tersebut belum termasuk dengan kursus diving untuk kursus diving sendiri dipatok
harga 2,5 juta sampai 5 juta

II. Marketing Mix 4P


➢ Produk
Pulau Tabuhan yang terletak di Selat Bali merupakan tempat wisata
under water yang bisa snorkeling maupun diving. Pulau Tabuhan menyiapkan
Perahu dari pantai bangsring, Selain itu Pulau Tabuhan juga menyiapkan tour
guide untuk membantu menyelam.

[16]
Keindahan bawah laut yang bisa didapatkan di kedalaman 10-15meter
ini juga sudah sangat memanjakan mata. Pulau Tabuhan yang masih jarang
disentuh oleh orang yang sangat memungkinkan kalian merasa seperti Pulau
pribadi. Tentu untuk datang ke sana kalian dapat mengunjungi Jawa Timur
Banyuwangi dengan menggunakan pesawat maupun kapal. Pulau Tabuhan juga
dekat dengan pantai dan juga Kawah Ijen yang menjadi salah satu destinasi
yang wajib dikunjungi saat ke Banyuwangi.

➢ Place
Terletak di dekat Selat Bali menjadikan Pulau Tabuhan sebagai the next
Bali dan lokasi yang dekat dengan pulau Jawa memudahkan Pulau Tabuhan
untuk dijual di masyarakat karena letaknya cukup dekat membuat harga jual
dari Pulau Tabuhan cenderung lebih murah.
Kalian dapat datang yang melalui pesawat dan juga kapal yang nantinya
berjalan dari pantai bangsring ke Pulau Tabuhan dengan menggunakan kapal
dikarenakan Pulau Tabuhan merupakan pulau tersendiri dan tidak ada ada
kehidupan maka tidak dapat dilakukan menginap dan harus pulang hari.
Kami akan menjual Pulau Tabuhan ke para pecinta diving maupun
snorkeling dan juga untuk kawasan Bali dan Banyuwangi serta para milenial
dan juga generasi Z. Kalian dapat membeli paket wisata Pulau Tabuhan di
travelagent maupun aplikasi online maupun datang langsung ke pantai
bangsring.

➢ Price
Untuk harga yang dikeluarkan cukup Rp250.000 saja dengan minimal
10 orang yang sudah termasuk biaya jaket pelampung, alat snorkeling, air
minum, Perahu dan juga asuransi laut. Untuk harga semakin banyak semakin
murah Namun apabila kalian hanya pergi berdua kalian akan dipatok harga
Rp800.000 per orang dan harga tersebut masih cukup murah dikarenakan kalian
akan merasakan wisata private.

[17]
Kalian dapat melakukan pembelian paket wisata melalui travelagent
online maupun datang langsung ke tempat. Untuk pembelian sendiri masih
sangat jarang sehingga hanya bisa dilakukan secara cash maupun Transfer
belum bisa kredit maupun debit di tempat. Harga yang ditawarkan oleh Pulau
Tabuhan termasuk murah dibandingkan diving maupun snorkeling di pulau
pulau lainnya
Untuk diving sendiri dipatok sekitar Rp500.000 per orang namun dalam
melakukan diving dibutuhkan lisensi yang memakan biaya cukup mahal untuk
dapat diving di kedalaman palung yang curam. Dikarenakan jarak bibir pantai
yang mencapai 100 meter sehingga terdapat turunan yang cukup curam untuk
dapat diving hanya dapat dilakukan oleh professional

➢ Promotion
Mengapa harus Pulau Tabuhan karena Pulau Tabuhan dekat dengan
pulau Jawa dan pulau Bali dan juga Pulau Tabuhan tidak terkenal pulau-pulau
lainnya di pulau Jawa sehingga bisa menjadi the next Bali berikutnya
Lokasi yang cukup dekat dengan harga yang terjangkau pastinya akan
membuat pelanggan ingin merasakan keindahan dari Pulau Tabuhan ini dan
juga destinasi wisata di sekitarnya
Melakukan promosi di media sosial maupun secara cara manual ke
orang-orang di sekitar Banyuwangi maupun Pulau Bali.

Tambahan

Event yang akan diadakan adalah event penerbangan lampion saat tahun baru
dan juga pengibaran bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus untuk event khusus
lainnya tidak diadakan karena pulau di di Selat Bali cukup deras karena adanya
pertemuan mata air.

[18]
KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

Sport tourism “Diving” adalah salah satu wisata olahraga yang cukup diminati
saat ini. Dengan jenis yang beragam membuat wisatawan dapat memilih cara wisata
“Diving” yang dinginkan. Indonesia yang kaya akan pulau membuka peluang besar
bagi wisata olahraga “Diving” semakin berkembang. Salah satu tempat untuk
melaksanakan wisata olah raga “Diving” adalah Pulau Tambunan.

Pulau Tambunan menjadi salah satu destinasi wisata yang tepat untuk
melaksanakan “Snorkeling” atau “Diving” bagi wisatawan domestik maupun
mancanegara. Pulau Tambunan kaya akan keindahan alamnya muali dari pasir yang
putih, laut yang jernih, pepohonan, hingga pemandangannya.

Dikarenakan Pulau Tabuhan masih kurang dikenal masyarakat maka perlu


diadakan event untuk menarik perhatian wisatawan seperti event lampion tahun baru
maupun event pengibaran bendera merah putih saat 17 Agustus dan penjualan untuk
paket wisata di sekitar Banyuwangi sehingga wisatawan tidak merasa rugi hanya
datang untuk mengunjungi Pulau Tabuhan saja.

Masih ditemukannya masyarakat yang tidak merawat Pulau Tabuhan sehingga


masih banyak ditemukan sampah padahal pulau tersebut tidak berpenghuni.

II. Saran
Seharusnya lebih banyak dilakukan sosialisasi maupun event untuk menarik
perhatian pengunjung dan juga mengedukasi para pengunjung untuk tidak
membuang sampah sembarangan sehingga Pulau Tabuhan bisa menjadi pulau yang
berkelanjutan.
Perlu diadakan pembangunan di Pulau Tabuhan untuk menambah Spot foto
ataupun lokasi wisata yang ada.

[19]
Edukasi bukan hanya dilakukan untuk para wisatawan tapi juga bisa dilakukan
untuk masyarakat agar lingkungan lebih terjaga.
Dalam pengembanganya Pulau Tambunan masih memerlukan banyak
perhatian dari pemerintah, masyarakat sekitar, maupun pengurus. Akan lebih baik
jika pengembangan Pulau Tambunan lebih diperhatikan lagi.

[20]
REFERENSI

https://tentangoseanografi.wordpress.com/2014/08/30/apa-perbedaan-snorkeling-
diving/

https://makanyadiving.com/beda-snorkeling-free-diving-dan-scuba-diving/

https://www.femina.co.id/health-diet/seluk-beluk-scuba-diving-dari-persiapan-
manfaat-sampai-peringatan

https://scubadiver.co.id/current-news/tips-and-trick/alternate-air-sources

https://phinemo.com/perbedaan-snorkeling-dan-diving/

https://hellosehat.com/kebugaran/olahraga-lainnya/manfaat-scuba-diving/

https://www.lautanberkat-diveshop.com/choose-the-right-color-for-your-logo-design/

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160331140742-269-120772/batu-
sandungan-indonesia-sebagai-destinasi-selam-dunia

https://travel.detik.com/travel-news/d-2463222/ini-masalah-masalah-pengembangan-
wisata-selam-di-indonesia

https://www.mongabay.co.id/2020/05/12/hancurnya-industri-wisata-selam-indonesia-
di-tengah-wabah-corona/

https://www.tagar.id/nikmati-surga-biota-laut-indonesia-saat-pandemi-tak-masalah

https://www.tribunnewswiki.com/2020/03/06/pulau-tabuhan-banyuwangi

https://backpackerjakarta.com/pulau-tabuhan-banyuwangi/

https://www.pedomanwisata.com/indonesia/jawa-timur/pulau-tabuhan-di-
banyuwangi-lokasi-yang-tepat-untuk-snorkeling-diving-hingga-kiteboarding

https://www.sehatq.com/artikel/scuba-diving-ini-yang-perlu-anda-ketahui-sebelum-
mencobanya

[21]

Anda mungkin juga menyukai