Anda di halaman 1dari 5

JENIS-JENIS PENYELAMAN

Regita Siska Ananda Yusup – 1910211016

 BREATH-HOLD DIVING
Breath-hold diving dapat disebut juga sebagai snorkel diving atau free diving.
Melakukan penyelaman jenis ini, maka penyelam tersebut tidak menggunakan suplai
udara melainkan mengandalkan berapa lama penyelam dapat menahan napas.
Kegiatan menyelam ini biasanya dilakukan oleh para wanita penangkap kerang di
Jepang dan Korea (disebut dengan Ama), the sea-men dari Jepang (disebut dengan
Katsugi), dan para penangkap sponge di Greece, pencari mutiara dari Tuamotu
archipelago dan Bahrain, serta para pejuang bawah laut dari Persia di abad ke 5.
Penyebab dari terjainya kematian pada penyelaman jenis ini adalah :
o Jantung : 30-45%
o Tenggelam di permukaan : 25-45%
o Hipoksia-tenggelam : 15-20%.
Hipoksia dapat disebabkan karena hiperventilasi
o Trauma : 8%
o Faktor lingkungan yang merugikan (arus dan kondisi permukaan berombak) :
15%

Peralatan yang digunakan untuk melakukan free diving diantaranya adalah :

o Masker
Berguna untuk menutupi sebagian wajah, terutama mata dan hidung yang
berfungsi untuk
 Menciptakan kantong udara antara mata penyelam dan air, sehingga
memungkinkan si penyelam melihat benda di bawah air
 Mask mencegah air masuk ke hidung dan mata, sekaligus mencegah
timbulnya iritasi, mask haruslah nyaman, pas dan kedap air. Ia harus
sedemikian rupa mengikuti bentuk wajah si pemakai. Untuk menguji
kedepannya, kenakan mask tersebut di wajah tanpa mengenakan tali
kepala, tarik napas sedikit melalui hidung dan lepaskan tangan yang
memegang mask tersebut. Jika tidak jatuh berarti mask itu cocok untuk
anda. Jika jatuh carilah yang lain.
o Fin
Berfungsi untuk memberi kekuatan pada kaki dan merupakan piranti
penggerak yang berguna untuk menambah kecepatan berenang, namun
menambah daya kayuh
o Snorkel
Berfungsi untuk :
 Membantu penyelam bernafas di permukaan air tanpa mengangkat
kepalanya
 Membantu penyelam berenang menuju sasaran penyelaman tanpa
harus menggunakan udara dari tabung scuba
 Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah air dengan
cara berenang dan menelungkupkan muka di permukaan air
o Baju wet suit
Fungsi dari wet suit ini adalah untuk melindungi penyelam dari goresan
karang dan mengurangi panas tubuh di bawah permukaan air (hanya
mencegah kedinginan, tidak membuat menjadi hangat dan bukan berarti
penyelam menjadi tidak basah)
 SCUBA DIVING
Self-contained underwater breathing apparatus (SCUBA) adalah kegiatan
penyelaman dengan menggunakan alat bantu yang dapat membantu penyelam
bernapas di bawah permukaan air. Alat-alat untuk SCUBA digunakan bersama dengan
alat-alat dasar selam. Alat-alat SCUBA diving diantaranya adalah :
o Bouyancy Compesator Device (BCD)

Berfungsi untuk mengatur udara yang masuk ke dalam dan meningkatkan


daya apung seseorang sehingga daya apung tubuh yang sebelumnya netral
manjadi negatif.
o Sistem pemberat (weight belt)

Daya apung manusia ketika memakai BCD akan berkurang sehingga


dibutuhkan alat untuk teteap menjaga tubuh di bawah air. Umumnya system
pemberat menggunakan sabuk pemberat maka bagian gesper harus berkerja
secara quick realease atau mudah terlepaskan. Untuk berat dari weight sendiri
bervariasi ada yang 2 pound (sekitar 1 kg) dan ada yang 3 pound.
o Tabung SCUBA
Umumnya tabung SCUBA terbuat dari bahan baja dan alumunium Alloys.
Volume dan tekanan dari tabung SCUBA terdiri dari berbagai ukuran anatara
lain dengan volume 50, 71, 80, 100 cuft (cubic feet).
o Regulator

Regulator SCUBA adalah perangkat penyalur aliran udara yang dapat


merubah udara bertekanan tinggi yang ada di tebung selam menjadi udara
bertekanan sesuai dengan kebutuhan penyelam.
o Gauge Instrument (Pressure, deep)

 SURFACE SUPLLLIED or TETHERED DIVING


Penyelaman ini memerlukan suplai udara dari permukaan secara terus menerus. Tipe
penyelaman ini memasok udara tidak terbatas dan dapat dilaksanakan pada kecepatan
arus maksimal 2,5 knots. Digunakan untuk melaksanakan penelitian-penelitian pada
kedalaman lebih dari 60 m selama 40 menit.

 SATURATION DIVING
Konsep penyelaman ini adalah bahwa dalam 24 jam pada kedalaman tertentu,
jaringan tubuh telah menyeimbangkan tekanan sehingga waktu dan profil dekompresi
tetap sama walaupun penyelam berhari-hari dalam air. Sebelum melakukan
penyelaman, biasanya penyelam akan tinggal di dalam ruang yang bertekanan sama
dengan kedalaman, setelah itu baru akan diangkut ke dalam kapsul atau lonceng
selam ke kedalaman yang diinginkan.
 ONE ATMOSFER DIVING
Pada penyelaman ini, tekanan udara yang diihrup penyelam diatur supaya sama
dengan permukaan laut (1 ATM). Leonardo Da Vinci telah mendesain gambaran yang
sama dengan model modern (Armored Diving Suit), tetapi baru direalisasikan pada
abad 20.

 REBREATHING DIVING
Konsepnya yaitu dengan mensirkulasikan kembali udara yang telah dibuang
penyelam, dengan membuang karbondioksida, dan menambah oksigen sebelum
masuk ke dalam tubuh penyelam kembali. Dengan adanya konsep ini, menyelam
akan lebih dalam dan lebih lama, dan gelembung udara tidak ada yang mungkin
mengganggu pandangan. Tetapi peralatan selam ini sangat berbahaya jika tidak
digunakan dan dipelihara dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai