Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam sejarah penyelaman tidak diketahui kapan pertama kali manusia
mulai menyelam. Manusia primitif sudah mulai mencoba melakukan
penyelaman walaupun dengan teori yang paling sederhana. Jadi usaha manusia
melakukan penyelaman telah dimulai sejak zaman purba seumur peradaban
manusia sendiri. Pada mulanya penyelaman dilakukan dengan menahan napas,
tanpa bantuan alat. Keadaan darurat selalu dimungkinkan terjadi pada setiap
penyelaman,walaupun sudah sempurnanya persiapan yang telah dilakukan.
Cukup banyak variabel yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor penyebabnya.
Kondisi penyelaman, perasaan, panik, cuaca, kedalaman, kerusakan peralatan
dan seterusnya. Keadaan ini bila tidak segera ditanggulangi secara tepat dan
cepat sangat potensial menjadi penyebab terjadinya kecelakaan penyelaman.
Sebagian besar kecelakaan penyelaman justru terjadi pada saat seorang
penyelam sudah mulai merasa berpengalaman, merasa cukup mampu menangani
masalah penyelaman. Suatu keadaan yang cenderung membuat orang menjadi
lengah dan ceroboh.

2. Rumusan Masalah
A. Pengertian tentang penyelam
B. Macam-macam kecelakaan saat menyelam
C. Mengetahui alat-alat apa saja yang digunakan saat menyelam
D. Mengetahui kegawatan dalam menyelam
E. Apa saja kecelakaan saat menyelam

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Menyelam
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air,
dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Namun dalam menyelam kita perlu memperhatikan beberapa hal agar supaya
tidak terjadi kecelakaan saat menyelam.

2. Macam-Macam Kecelakaan saat Menyelam


A. Kecelakaan di Laut
Masalah utama yang dihadapi dalam kecelakaan di laut ialah masalah
persediaan air tawar. Orang dapat bertahan hidup sampai beberapa minggu
bahkan bulan tanpa makanan, namun bila kekurangan air minum orang
hanya dapat bertahan beberapa hari saja
B. Kecelakaan di Kolam Renang
Kecelakaan yang terjadi dalam berenang sering disebabkan oleh
pengaruh perubahan tekanan udara di sekitar tubuh atau akibat perubahan
ketinggian atau kedalaman. Saat berada di lingkungan air kita harus waspada
sebab sekalipun seorang pandai berenang, ia tetap dapat mengalami
kecelakaan di kolam renang dengan tanpa diduga.

3. Alat-alat Yang Digunakan saat Menyelam


A. Masker (Face Mask)
Bentuk mask ada beberapa macam dan kegunaan mask untuk
mencegah air masuk ke hidung dan mata serta melindunginya dari zat yang
mengganggu yang dapat menimbulkan radang (iritasi).
B. Snorkel
Snorkel merupakan peralatan survival terpenting yang digunakan
baik oleh skin diver maupun scuba diver. Snor-kel memungkinkan kita
melihat tamasya bawah air dengan cara berenang dan menelungkupkan muka
di permukaan air tanpa harusmengangkat kepala untuk mengambil napas.
Snorkel membantu kita berenang menuju sasaran penyelaman tanpa harus
menggunakan udara dari tabung scuba.
C. Tabung Selam (Aqualung)
Sebuah tabung selam, atau botol udara dibuat untuk menampung
udara yang dimampatkan secara aman. Tabung-tabung masa kini dibuat dari

2
baja atau campuran aluminium dan dapat diperoleh dalam beberapa ukuran.
Pada umumnya scuba yang dipakai adalah open circuit scuba yaitu dimana
udara pernapasan langsung dihem-buskan keluar (kedalam air). Adajuga
semi closed circuit scuba dan closed circuit scuba. Pada closed circuit scuba
udara yang dikeluarkan (CO ) tidak dihembus-kan ke luar tetapi lewat proses
kimia tertentu diubah kembali menjadi Oksigen (CL) dan digunakan lagi
untuk bernapas, sehingga gelembung-gelembung udara yang keluar tidak
nampak. Closed circuit scuba sering dipergunakan oleh penyelani militer
dalam operasi intelejen, dan fotografi bawah air yang profesional.
D. Regulator
Regulator adalah alat yang mengatur pengeluaran udara dari tabung
(Aqualung) ke penyelani sehingga keluarnya udara sesuai dengan yang
dibutuhkan.
E. Pressure Gauge
Pressure Gauge ialah alat pengukur tekanan udara dalam scuba, agar
kita tahu sampai berapa atmosfer/PSI udara yang ada di dalam tabung.
F. Depth Gauge
Depth Gauge ialah alat untuk meng-ukur kedalaman, dengan
demikian kita tahu berapa dalam kita menyelam. Hal ini bergu-na sekali
untuk penyelani dalam menghitung adanya dekompresi.
G. Fins (sirip renang)
Sirip renang diciptakan untuk membe-ri kekuatan pada kakidan
merupakan pi-ranti bergerak, sehingga kemampuan renang kita bertambah 10
kali lebih besar, tetapi bukan diciptakan untuk kecepatan renang. Ada 2
macam sirip renang yaitu open heel dan foot pocket.
H. Baju Selam
Ada dua macam baju selam yaitu Wet suit dan Dry suit. Baju selam
ini berguna untuk melindungi tubuh dari dingin-nya air sehingga tubuh kita
tidak terlalu banyak kehilangan panas badan. Di samping itu berguna juga
untuk melindungi diri dari sengatan binatang berbisa dan binatang beracun
serta dapat melindungi kulit dari pergeseran dengan batu karang atau benda
tajam yang lain.

4. Kegawatan dalam Menyelam


Jika manusia bernapas dalam lingkungan udara yang bertekanan di
bawah air, mereka mudah mengalami berbagai bahaya fisik dan biologis, yang
paling unik adalah gangguan yang berhubungan dengan tekanan. Sebagian besar
kegawatan menyelam mudah didiagnosis riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik

3
saja. Riwayat penyakit adalah yang paling penting, dan setidak-nya harus
menentukan jenis penyelaman, alat yang digunakan, lama waktu, kedalaman,
dan jumlah penyelaman dalam 48-72 jam. Sebagian besar kegawatan menyelam
disebabkan oleh pembenntukan gelembung nitrogen di dalam jaringan tubuh
penyelam. Berikut ada hal yang perlu di perhatikan saat menyelam :
A. Barotrauma
Barotrauma terjadi ketika penyelam naik-turun terlalu cepat sambil
menahan napas, sehingga gas dalam telinga tengah dan paru-paru
mengembang sangat cepat. Ini adalah akibat gagalnya menyeimbangkan
perbedaan tekanan drastis antara dalam tubuh dan lingkungan sekitarnya.
Akibatnya, penyelam mengalami sakit telinga parah hingga kerusakan pada
jaringan telinga dan paru-paru. Cedera juga dapat memungkinkan gelembung
udara bebas untuk melarikan diri ke dalam aliran darah. Ini disebut emboli
gas arteri. Emboli gas arteri sering menyebabkan nyeri dada, kesulitan
bernapas, dan masalah neurologis seperti stroke.
B. Vertigo
Vertigo, atau perasaan pusing atau goyah, adalah salah satu gejala
serius barotrauma. Sensasi kepala berputar bisa berbahaya ketika dialami di
bawah air karena dapat dengan mudah menyebabkan disorientasi. Cara
terbaik untuk menghindari situasi berbahaya dalam air ini adalah untuk tidak
menyelam jika Anda memiliki sakit kepala, meriang atau alergi yang belum
terobati. Jika hal itu terjadi, biasanya pengobatan vertigo terkait menyelam
melibatkan istirahat di rumah, meskipun kadang obat sakit kepala juga
diperlukan.
C. Hipotermia
Menggigil adalah respon tubuh Anda untuk menurunkan suhu tubuh
dan salah satu gejala awal hipotermia; Anda harus mengakhiri menyelam
Anda jika Anda mulai menggigil. Cara terbaik untuk mencegah hipotermia
dan sebagian besar risiko kesehatan lain yang terkait dengan scuba diving
adalah dengan menggunakan peralatan yang tepat dan menyelam dengan
pemandu profesional jika Anda seorang penyelam yang belum
berpengalaman. Kenakan baju dan peralatan selam yang tepat, tebal, dan
berkualitas, terutama di perairan dingin. Penutup kepala yang memadai juga
penting karena kepala mewakili daerah tubuh yang berpotensi kehilangan
banyak panas tubuh.

5. Kecelakaan Saat Menyelam

4
Kecelakaan yang berhubungan dengan air, misalnya tenggelam hampir
selalu digolongkan dalam keadaan gawat atau darurat. Hal tersebut karena bila
tidak cepat ditolong dapat menghentikan  pernapasan sampai menyebabkan
kematian akibat adanya air yang masuk ke dalam paru-paru.
Menangani dalam keadaan darurat jika mengalami kesulitan cobalah
tetap tenang. Jika Anda berada di dekat pinggir air, cobalah untuk
menjangkaunya dan keluar dari air. Jika tidak bisa, cari sesuatu yang bisa
dipegang sambil berteriak minta tolong dan melambaikan tangan untuk menarik
perhatian. Jika terjatuh ke air dengan pakaian lengkap, lepaskan semua yang
berat, seperti jaket, mantel, dan sepatu, agar Anda tidak tenggelam semakin
dalam. Pakaian yang ringan dapat membantu menjaga panas tubuh, jadi jangan
dilepas.
A. Penyebab Peristiwa Tenggelam
 Tidak dapat berenang, berada di dalam air yang terlalu dalam dan terlalu
sukar di atasi dengan kemampuan berenang yang dimiliki.
 Olah raga air dan kecelakaan lain. Tidak mematuhi aturan keselamatan di
dalam air seperti tidak memakai pelampung .
 Jatuh ke dalam es ketika memancing atau waktu berski.
 Trauma atau masalah-masalah yang muncul ketika berenang,
 Percobaan bunuh diri.
B. Tanda dan Gejala
 Seseorang di dalam air dengan tanda dalam keadaan kesulitan( sesorang
yang tenggelam sering kali tidak bisa berteriak minta tolong), tidak dapat
bertahan di atas air, berenang kacau, tanda membutuhkan pertolongan/
berteriak minta tolong.
 Bibir atau telinga membiru. Kulit dingin dan pucat.
 Perut gembung, muntah dan tersedak.
 Kebingungan, lesu.
 Korban tidak respon atau tidak dapat bernafas.
C. Cara Menyelamatkan Korban Tenggelam
Yang harus diperhatikan jika ada korban tenggelam / nyaris tenggelam
adalah sebagaimana pada semua pertolongan pertama pada kecelakaan, aturan
utama adalah menyelamatkan korban tanpa membahayakan diri Anda sendiri,
karena korban yang mengalami  peristiwa tenggelam dapat menarik dan
menenggelamkan anda bahkan terhadap perenang yang handal . Air yang kotor
dapat mengandung logam dengan tepi yang tajam, air yang dingin dapat
menyebabkan kram dengan cepat. Berteriak minta tolong dan menyuruh

5
seseorang menelepon bala bantuan/memanggil regu  penyelamat (hubungi
nomor telepon unit gawat darurat terdekat jika mungkin)
Jika aman dan memungkinkan, segera keluarkan korban dari air dengan
mengingat hal sbb :
 Jangan masuk ke air untuk menyelamatkan korban yang bisa diraih dengan
tangan, perahu ban karet atau ban penolong.
 Jangan biarkan korban yang tenggelam mencengkeram tubuh anda, anda
dapat ikut tertarik ke  bawah.
 Jika korban berada dalam jangkauan tangan, berlututlah atau berbaringlah
rata di dekat tepi air. Berpeganglah erat-erat dan raih korban dengan tangan
atau menggunakan alat penolong seperti galah, kayu atau handuk.
 Jika korban terjatuh dalam es buatlah rantai manusia untuk menarik korban
keluar. Setiap orang berbaring rata pada es dengan kaki terbuka lebar dan
masing-masing orang memegang pergelangan kaki orang yang ada di
depannya. Instruksikan agar korban berbaring rata sementara anda
menariknya ke daerah yang aman, jangan bolehkan korban bangun dan
berjalan di atas es.
 Jika korban berada di luar jangkauan, lemparkan benda-benda yang bisa
mengapung seperti  papan atau ban karet ke arahnya dan diikat tali,
instruksikan agar korban memegang benda tersebut dan menendang-
nendangkan kakinya demi keselamatannya.
 Jika korban masih di luar jangkauan, masuklah ke dalam air bila hal itu
cukup aman dan anda merasa cukup kuat. Angsurkan benda penolong ke
arahnya. Anda bisa menariknya atau jika  benda tersebut bisa mengapung
lepaskan dan instruksikan korban untuk menendang-nendang.
 Jika anda harus berenang untuk mendekati korban fokuskan mata pada
tempat di mana anda terakhir melihat korban dan angsurkan benda ke
arahnya agar bisa dipakai pegangan.
 Gunakan alat pelampung untuk si penolong. Capai korban dari belakang
dengan tenang. Pegang pakaian korban, letakkan tangan di bawah dagu
korban. Ketika korban keluar dari air. sokong kepala dan leher . (Suspek
suatu trauma leher khususnya korban penyelaman atau olah raga air)
 Jika ragu dengan kemampuan anda untuk menolong korban dengan aman
panggil bantuan darurat.
D. Tindakan Pertolongan
Cek respon dan ikuti prinsip Resusitasi Kardiopulmoner. (A, B,C)

6
 A = Airway : Buka jalan nafas dengan memiringkan sedikit kepala ke
belakang sehingga hidungnya sedikit mendongak (dalam posisi menghirup) /
bila dicurigai ada luka pada leher buka  jalan nafas dengan secara perlahan
menggerakkan rahangnya ke depan sambil menjaga agar tidak memiringkan
atau menggerakkan kepalanya, cek mulut dan mengangkat dagu. Cek
pernafasan sampai 10 detik.
 B = Breathing Support : Bila tidak ada pernafasan dam tindakan pertama
yang harus dilakukan begitu kepala korban keluar dari air adalah dengan
memberikan oksigen dengan penapasan buatan dari mulut ke mulut. Kalau
perlu, sementara badan, korban masih berada dalam air pun pernapasan
buatan sudah dilakukan. Bahkan untuk anak yang sudah tenggelam cukup
lama terutama dalam air dingin. Tindakan mengeluarkan air dari dalam perut
dan paru-paru korban bukan hal yang utama melainkan yang penting adalah
pemberian napas kepada korban. Jangan mengusahakan mengeluarkan air
dari paru-paru dengan kompresi dada dan penekanan pada perut karena
resiko air dalam paru minimal dibanding kompresi dada atau lambung yang
akan meningkatkan risiko tersedak oleh muntahannya sendiri.
 C = Circulation Support : Denyut nadi di lehernya diraba, apabila terhenti
segera lakukan tindakan pernijitan jantung. Kepala tidak boleh lebih tinggi
dari badan karena tekanan yang dihasilkan oleh kempaan tidak mencukupi
untuk menjamin perfusi jaringan otak yang memadai. Jadi pada alas tidur
yang  benar-benar rata

7
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air,
dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Penyelaman telah dimulai sejak zaman purba seumur peradaban manusia sendiri.
Pada mulanya penyelaman dilakukan dengan menahan napas, tanpa bantuan alat.
Penyelaman dapat dibedakan menjadi : Penyelaman dangkal, yaitu penyelaman
dengan kedalaman maksimum 10 m, penyelaman sedang yaitu penyelaman
dengan kedalaman < 10 m s/d 30, penyelaman dalam.

2. Saran
Dari sedikit uraian di atas dapat di-simpulkan bahwa penyelaman cukup
mengandung resiko tinggi. Oleh karenanya diharapkan kepada semua penyelam
hendak-nya mematuhi aturan-aturan yang sudah digariskan (prosedur
penyelaman) dan men-taati semua larangan yang telah ditentukan. Rawatlah
alat-alat selam secara teratur sesuai dengan ketentuan. Pakailah alat selam yang
biasa anda pakai (kalau mungkin milik pribadi). Kenalilah alat selam anda
dengan baik ciri-ciri khasnya, sehingga di dalam air anda menyatu dengan alat
selam yang anda pakai. Bila anda harus menyewa, usahakan menyewa pada satu
tempat agar anda dapat memakai alat yang telah anda kenali dengan baik.
Usahakan untuk mengikuti pendidikan selam sampai tahu apa yang boleh dan
apa yang tidak boleh dilakukan oleh penyelam. Dalam satu unit penyelaman
usahakan minimal seorang penyelam harus menggunakan depth gauge, jam
selam, kompas selam serta tabel dekompresi dan log book.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36134348/Kecelakaan_yang_berhubungan_den
gan_air
http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xvi(4)1-12.pdf

Anda mungkin juga menyukai