PENYELAMAN
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1:
Syarat menyelam diperuntukkan untuk penyelam militer yang paling berat karena
menghadapi darurat perang
Penyelam komersial persyaratannya harus memiliki kondisi fisik yang baik dan
memenuhi syarat kesehatan dan tidak memiliki kontrainindikasi seperti asma aktif,
memiliki penyakit epilepsi dll.
Seorang penyelam harus mengikuti Diklat Ketrampilan Penyelam sesuai
Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Pasal 12 bahwa
Penyelam sekurang-kurangnya memiliki sertifikat kecakapan penyelam kelas III
dan berbadan sehat yang dibulrtikan dengan surat keterangan sehat dari dokter pada
lembaga kesehatan yang memiliki fasilitas hiperbarik
Pemeliharaan kesehatan penyelam
Pemeliharaan Kesehatan penyelam, pada saat seorang penyelam memeriksakan diri akan mendapat
sehelai kartu yang menyatakan apakah penyelam tersebut cakap atau tidak cakap untuk menyelam.
Untuk kapal-kapal dan kesatuan dimana penyelaman dilaksanakan secara rutin, pemeriksaan
kesehatan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.
Untuk tim-tim penyelaman yang melaksanakan operasi dalam jangka panjang, sebagai contoh tim
Clearence Diving , pemeriksaan kesehatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
Untuk penyelaman dalam, lebih dari 165 feet (55 m), pemeriksaan kesehatan dilaksanakan setiap kali
sebelum dan sesudah operasi penyelaman.
Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan apabila seorang penyelam baru selesai menjalani perawatan
medis. Pemeriksaan kesehatan berkala tahunan termasuk pemeriksaan foto rontgen toraks, audiometri
dan foto rontgent.
Penyelidikan kecelakaan bawah air
Penyelidikan kecelakaan bawah air ada 5 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Riwayat kesehatan yang lampau apakah ada Riwayat penyakit asma, pneumothorax dll.
2. Kondisi lingkungan penyelaman meliputi lokasi penyelaman, suhu air, kandungan gas
karena tekanan paru didalam air dan dipermukaan, daya apung, cahaya/ penglihatan
sekitar lingkungan.
3. Profil dan riwayat penyelaman, apakah penyelam sudah memiliki pengalaman atau tidak.
4. Perlengkapan selam
5. Pemeriksaan autopsy.
Pertolongan pertama pada kecelakaan
bawah air
• Pertolongan pertama pada kecelakaan bawah air, tindakan medis pada umumnya
untuk menyelamatkan jiwa dan mencegah komplikasi kecelakaan (resusitasi).
Ada 3 resusitasi, yaitu:
• Resusitasi paru (pulmonaryresucitation),
• Resusitasi jantung (cardiacresucitation), dan
• Resusitasi jantung dan paru (cardio pulmonary resucitation = CPR). Rekompresi
di dalam air maupun recompressionchamber
Gangguan Peredaran Darah (Syok),
tindakan pertolongan:
• Bawa korban ke tempat teduh danaman.
• Tidurkan korban terlentangmendatar.
• Kendorkan pakaian korban, bila perlu pakaian dilepaskan dan ditutup dengan selimut.
• Tenangkan korban dan usahakan agar badannya tetap hangat.
• Jangan diberi minum apabila korban tidak sadar.
• Medikamentosa.
• Bila ada luka dengan perdarahan pasang pembalut cepat dan bila ada patah tulang
pasang bidai.
Kedaruratan penyelaman
Kedaruratan penyelaman yang sering terjadi adalah kondisi dimana kedaaan tanpa udara
didalam air
Persatuan Olah Raga Selam Indonesia memiliki prosedur untuk menghadapi masalah ini
yaitu
Dengan bantuan Oksigen penyelam lain yang masih memiliki tabung oksigen ( Octopus
Assited Ascent)
Bantuan mulut ke mulut (Buddy Breath).
Kedaruratan lainnya adalah panik, cuaca buruk, ombak besar, kedalaman air dan
kerusakan peralatan.
Evakuasi medis kecelakaan penyelaman
Evakuasi medis kecelakaan penyelaman.
• 1) Beri pertolongan bila mampu dan bawa ke tempat yang aman.
• 2) Pertahankan jalan nafas korban.
• 3) Lapor ke penanggung jawab lokasi atau aparat setempat.
• 4) Metode Pertolongan Air
Terdapat lima metode, yaitu R-T-R-G-T (Reach-Throw-
Row- Go-Tow/Carry).