“RENANG PERTOLONGAN”
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Renang
III
Dosen Pesmbimbing
SETYO PURWANTO, M.Pd
Disusun Oleh
ZAYN DIVAJUMAN QOLBI
(1601620060)
PENDAHULUAN
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang
berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong
korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan
sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun
sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang
matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda
lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila
penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
4. Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam
waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan
tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju,
ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu.
Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari
bagian tubuh.
Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa atau atlet
yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai berikut.
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot perut.
b. Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian dengkul (knee
joint), persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan (wrist joint), dan tulang
belakang
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan
sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam
(jika dangkal).
d. Pingsan akibat kelelahan.
e. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab lainnya,
terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnva.
B. Pertolongan Pada Kecelakaan Air
1. Pertolongan Pertama Pada Korban Tenggelam
Tenggelam adalah penyebab kematian keempat akibat kecelakaan. Setiap tahu ada
4000 orang tenggelam, dan sepertiganya anak anak dibawah usia 14 tahun. Kematian yang
disebabkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga otak kekurangan
oksigen. Belum lagi, tenggelam sering disertai benturan di kepala dan leher yang
mengakibatkan fatal.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi pun dapat
menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg memiliki anak kecil
harus senantiasa menjaga anaknya ketika bermain air, terutama jika berada di kolam
renang. Secara umum, tenggelam di kolam renang dapat disebabkan oleh kram kaki atau
leher, penurunan kesadaran, bermain di air yang dalam, tidak bisa berenang, dan jatuh
terpeleset. Ditambah lagi, banyak yang tidak munggunakan alat penyelamat yang lengkap.
Jika peristiwa tenggelam atau hampir tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan anda
menguasai keadaan dan cukup terlatih.
a) Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam
renang, jika tidak bisa menggapainya cobalah dengan tali atau alat bantuan yang
lain.
b) Jika anda memutuskan masuk ke dalam air, dekati secara hati-hati dari belakang.
Jangan mendekati korban dari depan, karena ia akan merangkul anda. Akibatnya,
anda pun sulit untuk bergerak.
c) Bicaralah dan tenangkan korban saat anda mendekat. Tanyakan apakah
semuanya baik-baik saja.
d) Raihlah pakaiannya atau tangkupkan satu tangan ke dagu korban dan tarik
korban dari belakang hingga ke tempat aman.
e) Katakan pada korban untuk menjauhkan tangannya dari anda. Teruskan
menenangkan korban.
f) Jika korban berhenti bernafas tau tidak teraba nadinya, lakukan pernafasan
buatan.
g) Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit
otot, segerakan periksa ke dokter.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke tepi,
sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan
yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam
renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus,
namun bila open water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi yang baik.
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu
lakukan peregangan . Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram adalah :
Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan
di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan
cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya (Morgan, 1993: 63). Memar ini
menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan
yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas disebut hermatoma (Hartono
Satmoko, 1993:191). Nyeri pada memar biasanya ringan sampai sedang dan
pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat.
Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada,
perut dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar dan
memungkinkan luka sayat
Penanganan pada cedera memar adalah sebagai berikut:
1. Kompres dengan es selama 12-24 jam untuk menghentikan pendarahan
kapiler.
2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan
jaringan-jaringan lunak yang rusak.
3. Hindari benturan di daerah cedera pada saat latihan maupun pertandingan
berikutnya.
Perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma
pukulan atau terjatuh. Kemungkinan pendarahan yang terjadi pada cabang olahraga renang
ialah pendarahan pada hidung, mulut dan kulit. Perawatan yang dapat dilakukan oleh
pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah sebagai berikut:
1) penderita didudukan, batang hidung dijepit sedikit kebawah tulang rawan hidung,
dalam posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari yang lain. Lakuka kurang lebih 5
menit dengan jari tangan. Sementara penderita dianjurkan bernafas melalui mul
2) hidung dan mulut dibersihkan dari bekas-bekas darah. Biasanya pendarahan akan
berhasil dihentikan, sebaiknya diberikan kompres dingin disekitar batang hidung.
Sekitar mata hingga pipi.
3) Kalau pemijatan tidak berhasil, maka atlet harus diberi perlotongan oleh dokter atau
dibawa kerumah sakit.
4) Kalau pendarahan hidung tidak mau berhenti setelah pertolongan pertama ini,
kemungkinan besar disertai patah tulang, kadang-kadang deformitas dapat terjadi.
5) Bila terjadi fraktur atau retak pada tulang hidung, maka untuk menghentikan
pendarahan pada hidung tidak boleh dipijit, tetapi hanya diberi kompres dingin saja,
lalu dikirim kerumah sakit. Jangan sekali-kali meniupkan udara dari hidung dengan
paksa untuk mengeluarkan bekuan-bekuan darah, karena ini akan menimbulkan
pendarahan paru.
(1) Bersihkan luka terlebih dahulu dengan obat yang mengandung antiseptik.
(2) setelah luka kering lalu diberi obat yang mengandung antiseptik seperti betadine,
apabila luka sobek lebih dari satu cm sebaiknya di jahit, apabila lepuh dan robek
potonglah sisa-sisa kulitnya kemudian dibersihkan dan bebatlah dengan bahan
yang tidak melekat.
Sebelum kecelakaan air tersebut terjadi alangkah baiknya Anda mengetahui beberapa
tips mencegah kecelakaan air :
1. Lakukan Pereganga Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan air adalah karena
kaki keram. Mungkin saja seseorang sedang berenang di kolam yang dalam namun
tiba – tiba kakinya keram dan tidak bisa digerakkan sama sekali. Mungkin saja
kemudian orang tersebut tenggelam lalu meninggal dunia karena kehabisan nafas.
2. Ukur Kemampuan Anda Ukurlah kemampuan Anda. Jika Anda tidak begitu pandai
berenang, maka pilihlah kolam yang dangkal. Namun jika anda mampu berenang
dengan baik ya silakan anda pilih kolam yang mana saja.
3. Jangan Lupa Makan Keram perut juga salah satu penyebab kecelakaan air dimana
korban akan merasakan rasa keram campur nyeri di bagian perut hingga tubuhnya
tidak mampu digerakkan. Untuk mencegah terjadinya keram perut diantaranya
adalah dengan melakukan peregangan pada pinggang sebelum Anda masuk ke
dalam air dan jangan lupa ... makanlah makanan apapun sebelum Anda berenang.
Yang jelas pencernaan anda tidak boleh dalam keadaan kosong saat berenang untuk
mencegah terjadinya keram perut
4. Belajar Cara Menyelamatkan Orang Lain Jika anda pandai berenang, apa salahnya
jika anda belajar bagaimana caranya menyelamatkan orang lain yang mengalami
kecelakaan air? Setidaknya Anda harus mampu menolong orang yang tenggelam.
Yah ... lumayanlah orang – orang juga akan berpendapat bahwa Anda adalah
seseorang yang berjiwa heroik
5. jangan Sendirian Jika anda merasa anda belum pandai berenang, maka jangan
pernah berenang sendirian. Mintalah rekan anda yang pandai berenang untuk
mengawasi anda. Siapa tahu tiba – tiba anda tenggelam, setidaknya nyawa Anda
dapat terselamatkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik.
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap
membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan
memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan :
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman
dari bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang
lebih aman dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban
baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K
DAFTAR PUSTAKA
http://evenfisika.blogspot.com/2013/02/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-
p3k_2250.html
http://vhaasayankdaii.blogspot.com/2010/10/penanganan-perawatan-cedera-
olahraga.html