Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“RENANG PERTOLONGAN”
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Renang
III

Dosen Pesmbimbing
SETYO PURWANTO, M.Pd

Disusun Oleh
ZAYN DIVAJUMAN QOLBI
(1601620060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban


dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan
perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah
tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh
dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang
disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat.
Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat
berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.
Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan
terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu
kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis
bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan
kita tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip
pertolongan terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam
materi ini kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, aka kita dituntut kreatif dan
mampu menguasai setiap keadaan.

A.  Prinsip Dasar


Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut
diantaranya:

1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang
berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong
korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan
sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun
sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang
matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda
lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila
penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

B.  Sistematika Pertolongan Pertama


Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-
korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan
pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling
parah tapi masih mungkin untuk ditolong.

2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.


Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan
lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat
lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya.
Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau
memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.


Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.

4.    Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam
waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan
tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju,
ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu.
Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari
bagian tubuh.

5. Perhatikan tanda-tanda shock.


Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak
anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah
sadar Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan
jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak
diusung terlebih dahulu pendarahan harus, baringankan telungkup dengan letak
kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan
untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau
air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan
penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.

6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.


dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban
usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan
sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.


Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke
sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa
pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan,
bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau
tenaga medis yang berkompeten
BAB II
PEMBAHASAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI AIR

A.  Kecelakaan Yang Terjadi Di Air


Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnya di sungai atau di kolam renang
adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini diasebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan
pemahaman, keterampilan, kehati-hatian, lalai atau lengah, ceroboh, atau keadaan fisik dan
mental yang kurang sehat.
Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam renang antara lain disebabkan
sebagai berikut.
a.Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan berenang.
b.Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
c.Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
d.Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
e.Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.
f.Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang (sebaiknya 2 jam sebelum
berenang arus sudah makan).
g. Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai, dan lain sebagainya.

Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa atau atlet
yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai berikut.
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot perut.
b. Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian dengkul (knee
joint), persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan (wrist joint), dan tulang
belakang
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan
sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam
(jika dangkal).
d. Pingsan akibat kelelahan.
e. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab lainnya,
terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnva.
B.  Pertolongan Pada Kecelakaan Air
1.    Pertolongan Pertama Pada Korban Tenggelam

Tenggelam adalah penyebab kematian keempat akibat kecelakaan. Setiap tahu ada
4000 orang tenggelam, dan sepertiganya anak anak dibawah usia 14 tahun. Kematian yang
disebabkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga otak kekurangan
oksigen. Belum lagi, tenggelam sering disertai benturan di kepala dan leher yang
mengakibatkan fatal.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi pun dapat
menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg memiliki anak kecil
harus senantiasa menjaga anaknya ketika bermain air, terutama jika berada di kolam
renang. Secara umum, tenggelam di kolam renang dapat disebabkan oleh kram kaki atau
leher, penurunan kesadaran, bermain di air yang dalam, tidak bisa berenang, dan jatuh
terpeleset. Ditambah lagi, banyak yang tidak munggunakan alat penyelamat yang lengkap. 
Jika peristiwa tenggelam atau hampir tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan anda
menguasai keadaan dan cukup terlatih.

a) Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam
renang, jika tidak bisa menggapainya cobalah dengan tali atau alat bantuan yang
lain.
b) Jika anda memutuskan masuk ke dalam air, dekati secara hati-hati dari belakang.
Jangan mendekati korban dari depan, karena ia akan merangkul anda. Akibatnya,
anda pun sulit untuk bergerak.
c) Bicaralah dan tenangkan korban saat anda mendekat. Tanyakan apakah
semuanya baik-baik saja.
d) Raihlah pakaiannya atau tangkupkan satu tangan ke dagu korban dan tarik
korban dari belakang hingga ke tempat aman.
e) Katakan pada korban untuk menjauhkan tangannya dari anda. Teruskan
menenangkan korban.
f) Jika korban berhenti bernafas  tau tidak teraba nadinya, lakukan pernafasan
buatan.
g) Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit
otot, segerakan periksa ke dokter.

2.    Pertolongan Pertama Saat Kram Dalam Air


Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila kita
sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab utama
tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam mencegah terjadinya
panik.

Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke tepi,
sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan
yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam
renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus,
namun bila open water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi yang baik.

Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu
lakukan peregangan . Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram adalah :

1. Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi


2. Tarik napas dalam dan tahan
3. Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram
4. Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun badan kita
tenggelam)
5. Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi
6. Ulangi sampai nyerinya reda
7. Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot yang
tadi kram
8. Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman
9. Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di ekstremitas
bawah), yaitu :
1. Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah
punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha
bagian belakang
2. Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung
kaki ke arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung
kaki dan otot paha bagian depan.

3.    Pertolongan Pertama Saat Pingsan Di Dalam Air


Pingsan bisa berlangsung dikarenakan kelelahan waktu berenang atau dikarenakan
mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. pertolongannya yaitu seperti
berikut, siswa dibaringkan di area yang safe, teduh serta kering. posisi tubuh terlentang
pada dimiringkan baju renang dikendurkan di bagian yang menghalangi pernapasan serta
pada pernapasannya diberikan minyak cologne. pertolongan pertama pada korban yang
tenggelam yaitu seperti berikut :

1. Baringkan tubuh korban didalam posisi terlentang dan kepala menghadap ke


belakang
2. Berikanlah napas buatan dengan meniupkan hawa napas pada mulut korban.
3. Miringkan kepala korban serta buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda
4. Didalam posisi miring periksa denyut nadi korban di bagian leher
5. Periksa mata korban
6. Kerjakan napas buatan yang ke-2 dengan menghimpit tulang rusuk dada sisi
bawah berkali-kali.
7. Jika napas korban telah normal, ganti posisi terlentang jadi telungkup kepala
dimiringkan.
8. Jika PPPK yang anda kerjakan belum juga sukses, segera bawa ke dokter atau
rumah sakit paling dekat.

4.    Pertolongan Pertama Saat Memar Ketika Berenang

Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan
di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan
cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya (Morgan, 1993: 63). Memar ini
menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan
yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas disebut hermatoma (Hartono
Satmoko, 1993:191). Nyeri pada memar biasanya ringan sampai sedang dan
pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat.
Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada,
perut dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar dan
memungkinkan luka sayat
Penanganan pada cedera memar adalah sebagai berikut:
1. Kompres dengan es selama 12-24 jam untuk menghentikan pendarahan
kapiler.
2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan
jaringan-jaringan lunak yang rusak.
3. Hindari benturan di daerah cedera pada saat latihan maupun pertandingan
berikutnya.

5.    Petolongan Pertama Saat Perdarahan Di Dalam Air

Perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma
pukulan atau terjatuh. Kemungkinan pendarahan yang terjadi pada cabang olahraga renang
ialah pendarahan pada hidung, mulut dan kulit. Perawatan yang dapat dilakukan oleh
pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah sebagai berikut:

A) Pendarahan Pada Hidung

1) penderita didudukan, batang hidung dijepit sedikit kebawah tulang rawan hidung,
dalam posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari yang lain. Lakuka kurang lebih 5
menit dengan jari tangan. Sementara penderita dianjurkan bernafas melalui mul
2) hidung dan mulut dibersihkan dari bekas-bekas darah. Biasanya pendarahan akan
berhasil dihentikan, sebaiknya diberikan kompres dingin disekitar batang hidung.
Sekitar mata hingga pipi.
3) Kalau pemijatan tidak berhasil, maka atlet harus diberi perlotongan oleh dokter atau
dibawa kerumah sakit.
4) Kalau pendarahan hidung tidak mau berhenti setelah pertolongan pertama ini,
kemungkinan besar disertai patah tulang, kadang-kadang deformitas dapat terjadi.
5) Bila terjadi fraktur atau retak pada tulang hidung, maka untuk menghentikan
pendarahan pada hidung tidak boleh dipijit, tetapi hanya diberi kompres dingin saja,
lalu dikirim kerumah sakit. Jangan sekali-kali meniupkan udara dari hidung dengan
paksa untuk mengeluarkan bekuan-bekuan darah, karena ini akan menimbulkan
pendarahan paru.

B) Pendarahan Pada Mulut


1)entikan pendarahan dari bibir atau gusi dengan penekenan secara langsung dan
kompres dingin.
2)Bila gigi goyang atau fraktur, jangan mencabutnya. Kirim ke dokter gigi untuk
penanganan lebih lanjut.

C) Pendarahan Pada Kulit

(1) Bersihkan luka terlebih dahulu dengan obat yang mengandung antiseptik.
(2) setelah luka kering lalu diberi obat yang mengandung antiseptik seperti betadine,
apabila luka sobek lebih dari satu cm sebaiknya di jahit, apabila lepuh dan robek
potonglah sisa-sisa kulitnya kemudian dibersihkan dan bebatlah dengan bahan
yang tidak melekat.

6.    Pertolongan Pertama Saat Luka Di Dalam Air

Menurut Hartono Satmoko (1993:187), luka didefinisikan sebagai suatu


ketidaksinambungan dari kulit dan jaringan dibawahnya yang mengakibatkan pendarahan
yang kemudian dapat mengalami infeksi. Luka dapat dibagi menjadi (1) Luka lecet
(Abrasi): cedera goresan pada kulit. (2) Lepuh: cedera gesekan pada kulit. Seluruh tubuh
mempunyai kemungkinan besar untuk mengalami luka, karena setiap perenang akan
melakukan kontak langsung pada saat latihan dan bisa juga luka karena peralatan yang
dipakai.
Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo
(1995:21) adalah sebagai berikut:
a) Bersihkan terlebih dahulu luka tersebut, karena dikhawatirkan akan timbul infeksi.
Cara membersihkan luka pada kulit yaitu dibersihkan atau dicuci dengan Hidrogen
peroksida (H202) 3% yang bersifat antiseptik (membunuh bibit penyakit), Detol atau
betadine, PK (kalium permangat) kalau tidak ada bisa dengan sabun. Setelah luka
dikeringkan lalu diberikan obat-obatan yang mengandung antiseptik juga, misalnya: obat
merah, yodium tingtur, larutan betadine pekat. Apabila luka robek lebih dari 1cm,
sebaiknya dijahit.
b) Bila lepuhnya robek, potonglah sisa-sisa kulitnya. Kemudian bersihkanlah dan
bebatlah dengan bahan yang tidak melekat. Bila lepuh utuh dan tidak mudah robek,
biarkan atau letakkan bebat untuk lepuh diatasnya. Bila lepuhnya tegang, nyeri atau terlihat
akan pecah, bersihkan dan kemudian tusuklah dengan jarum steril. Kemudian tutuplah
dengan bebat yang bersih.

C.    Cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan Di Dalam Air

Sebelum kecelakaan air tersebut terjadi alangkah baiknya Anda mengetahui beberapa
tips mencegah kecelakaan air :
1. Lakukan Pereganga Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan air adalah karena
kaki keram. Mungkin saja seseorang sedang berenang di kolam yang dalam namun
tiba – tiba kakinya keram dan tidak bisa digerakkan sama sekali. Mungkin saja
kemudian orang tersebut tenggelam lalu meninggal dunia karena kehabisan nafas.
2. Ukur Kemampuan Anda Ukurlah kemampuan Anda. Jika Anda tidak begitu pandai
berenang, maka pilihlah kolam yang dangkal. Namun jika anda mampu berenang
dengan baik ya silakan anda pilih kolam yang mana saja.
3. Jangan Lupa Makan Keram perut juga salah satu penyebab kecelakaan air dimana
korban akan merasakan rasa keram campur nyeri di bagian perut hingga tubuhnya
tidak mampu digerakkan. Untuk mencegah terjadinya keram perut diantaranya
adalah dengan melakukan peregangan pada pinggang sebelum Anda masuk ke
dalam air dan jangan lupa ... makanlah makanan apapun sebelum Anda berenang.
Yang jelas pencernaan anda tidak boleh dalam keadaan kosong saat berenang untuk
mencegah terjadinya keram perut
4. Belajar Cara Menyelamatkan Orang Lain Jika anda pandai berenang, apa salahnya
jika anda belajar bagaimana caranya menyelamatkan orang lain yang mengalami
kecelakaan air? Setidaknya Anda harus mampu menolong orang yang tenggelam.
Yah ... lumayanlah orang – orang juga akan berpendapat bahwa Anda adalah
seseorang yang berjiwa heroik
5. jangan Sendirian Jika anda merasa anda belum pandai berenang, maka jangan
pernah berenang sendirian. Mintalah rekan anda yang pandai berenang untuk
mengawasi anda. Siapa tahu tiba – tiba anda tenggelam, setidaknya nyawa Anda
dapat terselamatkan.
BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik.
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap
membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan
memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
           Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan :
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman
dari bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang
lebih aman dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban
baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K
DAFTAR PUSTAKA

http://evenfisika.blogspot.com/2013/02/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-
p3k_2250.html
http://vhaasayankdaii.blogspot.com/2010/10/penanganan-perawatan-cedera-
olahraga.html

Anda mungkin juga menyukai