Marilah kita Panjatkan Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. Berkat
rahmat dan inayah-Nya yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Keselamatan di Air ( Water Rescue )
Akhirnya kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Prinsip dasar
1.2 Sistematika Pertolongan Pertama
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kecelakaan Yang Terjadi Di Air.......................................................
2.2 Pertolongan Pada Kecelakaan Air.....................................................
JURNAL KEGIATAN EKSPEDISI
LEMBAR PENGESAHAN
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
Lampiran…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau
kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita
menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih
dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
3. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat,
manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim,
buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
4. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda
lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna
bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-
korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan
pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling
parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
4. Pendarahan.
Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan
kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau
apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka
memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota
tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar,
baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang
lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan
tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami
cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi
setengah duduk.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan
keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak
diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah
dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung
dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau
muntahan.
Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa
atau atlet yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai berikut :
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot
perut.
b. Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian dengkul
(knee joint), persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan (wrist joint),
dan tulang belakang.
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan
dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau
lantai kolam (jika dangkal).
d. Pingsan akibat kelelahan.
e. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab
lainnya, terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnva.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi pun
dapat menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg
memiliki anak kecil harus senantiasa menjaga anaknya ketika bermain air, terutama
jika berada di kolam renang. Secara umum, tenggelam di kolam renang dapat
disebabkan oleh kram kaki atau leher, penurunan kesadaran, bermain di air yang
dalam, tidak bisa berenang, dan jatuh terpeleset. Ditambah lagi, banyak yang tidak
munggunakan alat penyelamat yang lengkap. Jika peristiwa tenggelam atau hampir
tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan anda menguasai keadaan dan cukup
terlatih.
a) Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam
renang, jika tidak bisa menggapainya cobalah dengan tali atau alat bantuan yang lain.
b) Jika anda memutuskan masuk ke dalam air, dekati secara hati-hati dari
belakang. Jangan mendekati korban dari depan, karena ia akan merangkul anda.
Akibatnya, anda pun sulit untuk bergerak.
f) Jika korban berhenti bernafas tau tidak teraba nadinya, lakukan pernafasan
buatan.
g) Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit
otot, segerakan periksa ke dokter.
Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila
kita sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab utama
tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam mencegah
terjadinya panik.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha
ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun
lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan
perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram
mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila open water (danau, sungai, laut) jelas
ini bukan solusi yang baik. Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya
memiliki prinsip yang sama yaitu lakukan peregangan . Langkah-langkah yang harus
dilakukan saat terjadi kram adalah :
Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di ekstremitas bawah),
yaitu :
Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah
punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha bagian
belakang
Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung kaki ke
arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung kaki dan otot
paha bagian depan.
Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit.
Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga
darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya (Morgan, 1993: 63). Memar
ini menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi
pendarahan yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas disebut
hermatoma (Hartono Satmoko, 1993:191). Nyeri pada memar biasanya ringan sampai
sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat.
Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan,
dada, perut dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar
dan memungkinkan luka sayat
2) Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan jaringan-
jaringan lunak yang rusak.
(1) penderita didudukan, batang hidung dijepit sedikit kebawah tulang rawan hidung,
dalam posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari yang lain. Lakuka kurang lebih 5
menit dengan jari tangan. Sementara penderita dianjurkan bernafas melalui mulut
(2) hidung dan mulut dibersihkan dari bekas-bekas darah. Biasanya pendarahan akan
berhasil dihentikan, sebaiknya diberikan kompres dingin disekitar batang hidung.
Sekitar mata hingga pipi.
(3) Kalau pemijatan tidak berhasil, maka atlet harus diberi perlotongan oleh dokter
atau dibawa kerumah sakit.
(4) Kalau pendarahan hidung tidak mau berhenti setelah pertolongan pertama ini,
kemungkinan besar disertai patah tulang, kadang-kadang deformitas dapat terjadi.
(5) Bila terjadi fraktur atau retak pada tulang hidung, maka untuk menghentikan
pendarahan pada hidung tidak boleh dipijit, tetapi hanya diberi kompres dingin saja,
lalu dikirim kerumah sakit. Jangan sekali-kali meniupkan udara dari hidung dengan
paksa untuk mengeluarkan bekuan-bekuan darah, karena ini akan menimbulkan
pendarahan paru.
(1) hentikan pendarahan dari bibir atau gusi dengan penekenan secara langsung dan
kompres dingin.
(2) Bila gigi goyang atau fraktur, jangan mencabutnya. Kirim ke dokter gigi untuk
penanganan lebih lanjut.
(1) Bersihkan luka terlebih dahulu dengan obat yang mengandung antiseptik.
(2) setelah luka kering lalu diberi obat yang mengandung antiseptik seperti betadine,
apabila luka sobek lebih dari satu cm sebaiknya di jahit, apabila lepuh dan robek,
potonglah sisa-sisa kulitnya kemudian dibersihkan dan bebatlah dengan bahan yang
tidak melekat.
Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih atau tim medis menurut Hardianto
Wibowo (1995:21) adalah sebagai berikut:
a) Bersihkan terlebih dahulu luka tersebut, karena dikhawatirkan akan timbul infeksi.
Cara membersihkan luka pada kulit yaitu dibersihkan atau dicuci dengan Hidrogen
peroksida (H202) 3% yang bersifat antiseptik (membunuh bibit penyakit), Detol atau
betadine, PK (kalium permangat) kalau tidak ada bisa dengan sabun. Setelah luka
dikeringkan lalu diberikan obat-obatan yang mengandung antiseptik juga, misalnya:
obat merah, yodium tingtur, larutan betadine pekat. Apabila luka robek lebih dari
1cm, sebaiknya dijahit.
Sebelum kecelakaan air tersebut terjadi alangkah baiknya Anda mengetahui beberapa
tips mencegah kecelakaan air :
1. Lakukan Peregangan
Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan air adalah karena kaki keram. Mungkin
saja seseorang sedang berenang di kolam yang dalam namun tiba – tiba kakinya
keram dan tidak bisa digerakkan sama sekali. Mungkin saja kemudian orang tersebut
tenggelam lalu meninggal dunia karena kehabisan nafas.
Ukurlah kemampuan Anda. Jika Anda tidak begitu pandai berenang, maka pilihlah
kolam yang dangkal. Namun jika anda mampu berenang dengan baik ya silakan anda
pilih kolam yang mana saja.
Keram perut juga salah satu penyebab kecelakaan air dimana korban akan merasakan
rasa keram campur nyeri di bagian perut hingga tubuhnya tidak mampu digerakkan.
Untuk mencegah terjadinya keram perut diantaranya adalah dengan melakukan
peregangan pada pinggang sebelum Anda masuk ke dalam air dan jangan lupa ...
makanlah makanan apapun sebelum Anda berenang. Yang jelas pencernaan anda
tidak boleh dalam keadaan kosong saat berenang untuk mencegah terjadinya keram
perut.
Jika anda pandai berenang, apa salahnya jika anda belajar bagaimana caranya
menyelamatkan orang lain yang mengalami kecelakaan air? Setidaknya Anda harus
mampu menolong orang yang tenggelam. Yah ... lumayanlah orang – orang juga akan
berpendapat bahwa Anda adalah seseorang yang berjiwa heroik
5. Jangan Sendirian
Jika anda merasa anda belum pandai berenang, maka jangan pernah berenang
sendirian. Mintalah rekan anda yang pandai berenang untuk mengawasi anda. Siapa
tahu tiba – tiba anda tenggelam, setidaknya nyawa Anda dapat terselamatkan.
JURNAL KEGIATAN EKSPEDISI
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman
dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
6. Tindakan P3K
DAFTAR PUSTAKA
http://evenfisika.blogspot.com/2013/02/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-
p3k_2250.html
http://vhaasayankdaii.blogspot.com/2010/10/penanganan-perawatan-cedera-
olahraga.html
MAKALAH
DI SUSUN OLEH :
LAMPIRAN
LEMBAR PENGESAHAN
WATER RESCUE
Disusun oleh :
IQBAL MUNADI
Teknisi Penulisan
Penguasaan Materi
Etika
MAKALAH
WATER RESCUE
Di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menjadi anggota UNIT SAR 0914
Di susun oleh :
IQBAL MUNADI