Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

menyelam adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air dengan


atau tanpa menggunakan peralatan selam, dengan tujuan mencapai suatu tujuan
tertentu. Dalam kegiatan penyelaman terdapat dua jenis kegiatan selam menurut
kebutuhan dan kelengkapannya, yaitu skin diving dan scuba diving. Skin diving
adalah penyelaman menggunakan alat selam dasar (masker, snorkel, fins).
Sedangkan scuba diving merupakan penyelaman yang menggunakan peralatan
lengkap atau disebut juga peralatan SCUBA (Self Breathing Underwater
Breathing Apparatus) yang biasanya digunakan untuk penyelaman ilmiah,
penyelaman komersial ataupun penyelaman yang dilakukan mariner untuk
kegiatan pertahanan dan keamanan.
Pada hakekatnya dalam penyelaman tidak sekedar memiliki kemampuan
menggunakan alat seperti fin, masker, maupun snorcle kemudian melakukan
penyelaman permukaan (Skin dive) tetapi penyelaman merupakan kegiatan yang
harus dilakukan dengan cara yang benar, aman dan tidak melelahkan. Factor
keamanan dan kenyamana merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh
penyelam (Diver). Untuk mencapainya penyelam (Diver) harus memiliki
pengetahuan dan dasar teori yang benar. Seorang penyelam harus memiliki
kemampaun dalam menggunaan peralatan. Mengetahi faktor – faktor  alam yang
bisa mengganggu keamanan dan kenyamanan penyelaman.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat-alat yang digunakan saat menyelam dan fungsinya

1. Masker

Penglihatan di dalam air sangat buruk, maka diperlukan alat yaitu masker.
Alat tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air, sehingga penglihatan
akan lebih jelas dan dapat melindungi terhadap iritasi air pada mata.
Sewaktu menyelam, masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh
karena itu, pemakaian masker tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan
equalisasi (penyesuaian tekanan) dengan menghembuskan udara ke dalam masker
melalui hidung, maka hidung harus diikutsertakan ke dalam masker. Dengan
alasan inilah kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan untuk
menyelam.
Masker mempunyai kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias
dan indeks bias antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan
terlihat ¡¾2 kali lebih besar dan ¡¾1/2 kali lebih dekat.
Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya,
perlu memperhatikan ciri-ciri masker sebagai berikut:
1. Safety tempered glass
2. Frame terbuat dari bahan anti karat
3. Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
4. Nose pocket/kantung hidung
5. Ikat kepala/strap dilengkapai dengan buckle
6. Katup Kuras 
 Jenis-Jenis Masker
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari kaca:
1. Single
2. Double
3. Triple

2. Snorkel

Snorkel adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi


penyelam di permukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat di
permukaan. Melalui snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa harus
menegakkan kepala keluar dari air saat berada di permukaan, sehingga dapat
bebas mengamati keadaan bawah air. Panjang pipa ¡¾ 30 cm, apabila lebih maka
akan bertambah besar volume ruang udara mati (dead air space) yang dapat
mengurangi udara baru yang masuk ke dalam paru-paru.
Snorkel biasanya digantungkan di sebelah kiri masker pada penyelaman,
namun dapat juga di depan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel.
Teknik napas melalui snorkel dengan menghembuskan udara terlebih dahulu,
kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari adanya air yang masuk
melalui ujung pipa yang terbuka.
Untuk mengetahui ujung pipa snorkel berada diatas permukaan, dapat di
cek dengan dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa sudah masuk
ke dalam air biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel pada telinga
sebelah kiri atau kanan.
 Jenis Snorkel
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari bentuk:
1. J-Shaped
2. L-Shaped
3. Type countour
4. Flexible Hose
3. Fins
Fins digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah
laju pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan kaki
perlahan namun kuat serta santai.
Fin yang diindonesiakan dengan istilah "sirip selam" atau "kaki katak"
diciptakan untuk memberi kekuatan pada kaki dan merupakan piranti penggerak.
Fins bukan dibuat demi menambah kecepatan berenang namun menambah daya
kayuh. Dengan bantuan fins kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih
besar dibanding tanpa menggunakan fins.
Tipe – tipe fin :
 Jenis Full Foot Style /Foot Pocket 
Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih
fleksible, dengan letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak
mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih
repot untuk dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving.
 Jenis Open Heel 
Cocok untuk kegiatan scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kaku dengan
lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar, namun
membutuhkan waktu penyesuaian bagi otot-otot kaki. Open heel fins mempunyai
kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan melepasnya.
 Adjustable Open Heel 
Jenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat
mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki kaki yang memakai boots
(semacam kaos kaki terbuat dari karet), mempunyai lempengan yang lebih lebar
untuk menghasilkan tenaga besar dan biasanya terdapat lobang-lobang  alur air di
bagian atas lempengan tersebut. Lobang alur air ini mengurangi kelelahan kaki
yang disebabkan oleh daerah negatif pada lempengan.
Jenis Fins

Ditinjau dari bahan

a. Neoprene

b. Silicon
4. Rompi Apung
Peralatan ini biasanya dipegunakan untuk keadaan darurat namun di dalam
kegiatan penyelaman dipergunakan untuk:
a. Terapung di permukaan air sambil berenang.
b. Istirahat di permukaan air.
c. Penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
d. Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman. 
Jenis Rompi Apung
a. Life Vest/ Standard Safety Vest.
b. Bouyancy Compensator (BC)
Pemilihan Rompi Apung
Pilihlah sesuai dengan keperluannya dan cocok dengan ukuran badan,
yang umum dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator). 
Perawatan Rompi Apung
Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air, untuk itu tiuplah rompi
apung kemudian balikkan ke arah bawah untuk mengeluarkan air melalu pipa
peniup. Bilas dengan air tawar yang bersih di bagian luar, dan bilas dengan air
hangat pada bagian dalamnya. Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam
keadaan berisi udara.

5. Pakaian Selam
Memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara
pakaian selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun
sengatan kehidupan laut.
Jenis Pakaian Selam
a. Wet suit :bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi air yang
ada antara pakaian selam dan kulit.
b. Dry suit :terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara pakaian
selam luar dan dalam yang berfungsi sebagai insulator.
Pemilihan Pakaian Selam
Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat
penyelaman. Di daerah yang dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena
dapat membuat badan penyelam tetap hangat. 
Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAM
NEOPRENE WET SUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai
gelembung-gelembung busa berudara. Bahan ini tidak menyerap air dan dibuat
dalam berbagai ukuran ketebalan bahan.
Perawatan Pakaian Selam
Untuk wetsuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu
mencuci, cukup direndam dengan deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar
matahari langsung. 
7. Sabuk Pemberat
Tubuh manusia akan mendapat daya apung ke atas di dalam air sebesar ¡¾
6 pound atau lebih. Wet suit yang terbuat dari neoprene akan menambah daya
apung lebih besar 5 sd 25 pound, maka seorang penyelam untuk dapat dengan
mudah masuk ke dalam air membutuhkan pemberat.
Jenis Sabuk Pemberat
a. Weight Belt : Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sesuai kebutuhan.
b. Weight Pack : Jarang digunakan karena tidak dapat dilepas bila terjadi keadaan
darurat
Pemilihan Sabuk Pemberat 
Yang paling mudah umumnya memakai weight belt. Jika memakai wet
suit setebal 3/16 inch biasanya membutuhkan timah seberat 10 % dari berat tubuh.
Weight belt harus dilengkapi dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu suatu
gesper pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt
dipasang paling terakhir dan paling pertama dilepas, jika dalam keadaan darurat.
8. Pisau Selam
Merupakan alat serbaguna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga
sebagai alat pengukur. Terbuat dari logam antikarat, bergerigi pada matanya dan
yang lain dapat berguna memotong tali di dalam air. Di pasang pada betis sebelah
dalam untuk menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan SS.320
atau SS.420 berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan
SS.420.

9. Kompas
Kompas biasanya sudah disatukan dengan regulator dan bagian SPG.
Kompas di dalam air sangat berfungsi terutama pada daerah yang berpasir dimana
penyelam sulit menentukan arah.
GPS (Global Positioning System) biasanya dipakai untuk selam malam
(night dive) atau penyelaman dalam dan lama karena sulit menentukan arah dalam
kegelapan.
10. Senter
Senter digunakan untuk selam malam, sebagai penanda, dan dalam
penyelaman gua. Jika menyelam dilakukan pada sore hari atau pada cuaca yang
kurang bersahabat persiapkanlah senter.

11. Jam Selam


Dalam penyelaman setiap penyelam harus membawa jam atau alat
pengukur waktu lainnya. Hal ini untuk mengetahui waktu-waktu dalam
penyelaman.
Jam selama selain dapat melihat waktu, ada juga yang dikombinasikan
dengan depth meter dan kompas. Hal ini mempermudah penyelaman. Perhatikan
batas water resistant. Untuk penyelaman yang tidak melebihi 7 meter dapat
dipakai jam yang memiliki water resistant 10 bar (misal Q&Q).
12. Kamera Underwater
Keindahan bawah laut yang sangat indah membuat penyelam ingin
mengabadikan momen yang sangat berharga dalam penyelaman baik dengan foto
maupun video. Selama mengambil gambar perhatikanlah keadaan sekitar dan
posisi tubuh agar aman dalam penyelaman.

13. Bag
Sangat berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga atau alat
komunikasi yang tak mungkin di tinggal selama penyelaman. Sebelum
menggunakan cek apakah bag bocor atau tidak.
Perhatikan warna dari bag, warna yang terlalu mengkilat akan menarik
ikan-ikan yang mungkin dapat mendatangkan bahaya.

14. Sarung Tangan


Peralatan ini merupakan tambahan pakaian selam. Berguna untuk
melindungi anggota tubuh yaitu bagian dari tangan dari goresan tangan dan
sebagainya. Tangan penyelam akan menjadi lembut jika terendam dalam air dan
apabila tergores sangat sulit untuk menghentikan pendarahan.
15. Tabung
Tabung scuba dirancang secara khusus dan ditest untuk dapat menampung
udara bertekanan tinggi. Udara yang diisikan dalam tabung adalah udara biasa
yang disaring bukan oksigen murni, yaitu udara yang biasa dihirup setiap hari.
Udara lebih ringan dibandingkan air, pengaruh tersebut dapat berakibat pada
tabung yang berisi udara. Sebuah tabung yang berisi udara penuh mempunyai
daya apung yang lebih besar dibandingkan pada tabung yang tekanannya sudah
berkurang. Ini dapat terasa bila penyelam scuba yang selesai melakukan
penyelaman akan berkurang daya apungnya karena udara tabung sudah berkurang.
Tabung scuba untuk olahraga selam yang dipergunakan dari bahan terbuat dari:
Steel (baja), macam ukuran: 38;50;71,2 cuft
Alluminium alloys, macam ukuran 38;50;71,2;80 dan 100 cuft.

Lapisan luar tabung yang terbuat dari baja lebih baik digalvanisasi untuk
menghindarkan karat, kemudian diberi lapisan vinyl atau diwarnai dengan cat.
Sedangkan untuk tabung yang terbuat dari aluminium tidak membutuhkan
galvanisasi karena adanya oksida aluminium itu sendiri yang merupakan suatu
proteksi. Untuk lapisan tabung baja agar dijaga kelembaban guna menghindarkan
dari karat. Sedangkan untuk tabung aluminium juga dihindarkan dari kelembaban
walaupun dilapisi dengan aluminium oksida. Lakukan tes visual tiap 1 tahun atau
2 kali untuk tabung yang sering dipakai di laut.
Untuk mengetahui tabung terbuat dari bahan apa, dari pabrik mana,
kekuatan penampungan udara, test hidrostatis terakhir, dll, harus membaca sidik-
sidiknya yang terdapat pada leher tabung
16. Katup Tabung
Katub tabung adalah salah satu bagian dari tabung, dipasang pada leher
tabung scuba, bekerja sebagai keran yaitu membuka dan menutup serta sebagai
tempat memasang regulator.
Ada beberapa macam bentuk katub yaitu:
 Katup K/Non Reserve
Yaitu katup tabung yang paling sederhana, mempunyai sebuah lubang
untuk masuk dan keluarnya udara. Kran penutup atau pembuka terletak disisinya.
Tabung dengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan
untuk memonitor seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu
disebut "Submersible Pressure Gauge" atau SPG .

 Katup J/Constant Reserve


Adalah katup yang hampir sama dengan type ¡°K¡±, tetapi mempunyai
sebuah klep cadangan mekanis (reserve). Reserve bekerja apabila tekanan tabung
turun ¡¾ 300 psi, maka secara otomatis klepnya menutup lubang. Dengan
menurunkan cadangan maka masih ada udara sisa ¡¾ 500 psi.
Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam segera naik
ke permukaan. Batang penarik katup cadangan harus selalu pada posisi naik (up
position) walaupun tabung dalam keadaan kosong, hal ini untuk mengendorkan
pegas pada katup cadangan tersebut. Katup cadangan dapat dengan mudah ditarik
ke bawah selama melakukan penyelaman dan hal ini tidak mempengaruhi supply
aliran udara, hanya bila isi tabung dibawah 300 Psi akan ada penghentian aliran
udara.
17. Regulator
Regulator adalah suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara
bertekanan tinggi dari sebuah tabung scuba menjadi udara bertekanan rendah
sesuai dengan kebutuhan penyelam dan hanya memberikan udara yang diperlukan
sesuai dengan tekanan sekelilingnya.
Ada beberapa tipe regulator:
 Pipa udara ganda (Double Hose)
Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri
dari satu bagian yang dipasang di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur
udara napas, mouthpiece dan sebuah pipa buang udara. Pada saat ini biasanya
disebut Two Hose Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu
bagian yang dimasukkan ke dalam mulut.
Jenis dari regulator ini pemakaiannya lebih sukar, karena penyelam harus
menghembus dengan keras bila akan menghirup udara. Pada umumnya digunakan
oleh penyelam komersil. Oleh karena gelembung udara yang dikeluarkan oleh
penyelam keluar di belakang penyelam, maka gelembung tidak mengganggu
pandangan penyelam.
Prinsip kerjanya mempunyai dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage)
dan tingkat kedua (second stage). Pada tingkat pertama udara diturunkan diatas
tekanan sekelilingnya dan tingkat kedua tekanan udara berkurang sesuai yang
dibutuhkan penyelam yaitu sesuai dengan keadaan sekelilingnya. Sisa udara yang
berasal dari mouthpiece akan dikembalikan ke tingkat pertama untuk dibuang
keluar.   
 Pipa udara tunggal (Single Hose)
Yang umum dipakai sekarang adalah pipa udara tunggal terdiri dari dua
tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage) yang
dipasang pada bagian mulut (mouthpiece). Udara pada tingkat pertama menjadi
¡¾ 140 psi diatas tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua dikurangi menjadi
sebesar tekanan yang dibutuhkan. 
Perbedaan utama dengan double hose adalah bahwa kedua tingkatannya
terpisah. Dimana Second Stage terletak dekat mulut penyelam untuk memudahkan
bernapas, oleh karena itu sekat karet berada pada permukaan yang sama dengan
paru-paru dalam posisi berenang biasa.
Single hose juga dilengkapi dengan tombol kuras (purge botton) yaitu
berfungsi membuang sisa air dalam mouthpiece bila ditekan. 
Untuk melindungi bagian first stage dari masuknya air dan debu juga
dilengkapi dengan penutup (cup) dipasang pada bagian first stage jika regulator
tidak dipakai.

Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup pembuang yang
terbuat dari karet, yang terletak di bagian dalam regulator.
Selain dari jumlah hose diatas, regulator juga dapat dibedakan dengan:
- Balance First Stage
- Unbalance First Stage
Balance yang dimaksud adalah first stage sanggup menyesuaikan
outputnya dengan keadaan isi tabung yang akan berubah tekanannya selama
dipakai yaitu ¡¾ 100 psi diatas tekanan udara mouth piece sedangkan tekanan
tabung akan berubah dari beberapa ribu menjadi sekitar 300 psi. 
Selain itu ada juga jenis regulator yang dilengkapi dengan  First Stage
audio yang akan mengeluarkan bunyi bila tekanan tabung kurang dari 350 psi
diatas tekanan sekelilingnya, ini isyarat bahwa tekanan tabung mendekati
cadangan. Bunyi terdengar sampai 60 feet jauhnya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Menyelam adalah suatu kegiatan yang dilakukan dibawah air yang


bertujuan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam menyelam ini terdapat 2 jenis
penyelaman yaitu skin diving dan scuba diving. Skin diving dilakukan dengan
menggunakan alat-alat yang sederhana seperti: masker, snorkel, dan fins.
Sedangka scuba dilakukan biasanya menggunakan alat – alat yang lebh di
khususkan lagi karna scuba menyelam lebih dalam dari pada skin diving oleh
sebab itu scuba perlu alat-alat khusus.

Saran

- Setiap penyelam sebaiknya menggunakan peralatan yang nyaman karna


jika alat itu tidak nyaman ke kita maka akan menimbulkan masalah seperti
melukai tubuh.
- Diharapkan di dalam air disaat menyelam apabila terjadi sesuatu
usahakana tidak panic
- Selalu memeriksa peralatan sebelum digunakan

DAFTAR PUSTAKA

Clinchy, Richard A. : Glen Egstrom, Lou Fead (1992) Jepesen’s Open Water
Sport Driver Manual. Jones & Bartlett Publisher’s.

John Nowman : Scuba Diving & Snorkeling for Dummies. PADI

http://paradiseunpad.blogspot.com/p/peralatan-selam.html

Anda mungkin juga menyukai