Anda di halaman 1dari 36

UPAYA KESEHATAN KERJA

NELAYAN

DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LATAR BELAKANG
 Indonesia sebagai negara bahari dan merupakan
negara kepulauan yang terbesar nomor 4 di dunia,
terdiri dari sekitar 17.000 pulau dengan 70%
terdiri dari laut dengan luas sekitar 5,8 juta km2.
 Pekerjaan di bidang perikanan terdiri dari nelayan
tangkap, penyelam, petambak dan pengolah
merupakan salah satu penopang utama mata
pencaharian masyarakat Indonesia
 Untuk mengelola kekayaan alam melimpah
tersebut, dibutuhkan PEKERJA yang SEHAT, KUAT
dan TANGGUH melalui UPAYA KESEHATAN KERJA
PENINGKATAN DAN PERLUASAN
PROGRAM PRO RAKYAT
KEBIJAKAN PRO RAKYAT
Sumber: Kemenko Kesra

Keppres
Perpres No. 13/2009 dilanjutkan Perpres No. 15/2010 No. 10/2011

KLUSTER 1 KLUSTER 2 KLUSTER 3 KLUSTER 4


KLUSTER 1

Bantuan dan
Pemberdayaan Pemberdayaan Program
Perlindungan
Bantuan dan Masyarakat Usaha Mikro Murah
Sosial Berbasis
Perlindungan dan Kecil Untuk Rakyat
Keluarga
Sosial Berbasis
Keluarga

Me  tabungan Memberikan
Mengurangi Me  kemam- “sesuatu” dgn
beban masya- puan masya- dan menjamin
Mengurangi harga murah,
rakat keberlanjutan
bebanmiskin
masya- rakat miskin sebagian diban-
berusaha
rakat miskin tu pemerintah
PROGRAM PRO RAKYAT
MASTER PLAN EKONOMI

KLUSTER 1 KLUSTER 2 KLUSTER 3


Peningkatan
1. Bea siswa
miskin PROGRAM KREDIT USAHA Kesejahteraan
2. Jamkesmas PEMBERDA- RAKYAT Masyarakat, serta
3. Raskin YAAN (KUR) Perluasan dan
4. PKH Peningkatan
MASYARAKAT
5. BLT (Bila
diperlukan) (PNPM) Kesempatan
6. Dan lain-lain Kerja

KLUSTER 4 Pengurangan
1. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH Angka
2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH Kemiskinan
3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT
4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT
5. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN
6. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
MISKIN PERKOTAAN Sumber: Bappenas
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
PROGRAM
KLUSTER IV PRO RAKYAT
Keppres Nomor 10 tahun 2011
TIM KOORDINASI PENINGKATAN DAN
PERLUASAN PROGRAM PRO RAKYAT

PROGRAM NO. 5
Ketua : Menteri Kelautan dan Perikanan
Anggota :
Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan,
Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Koperasi dan
UKM, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
Kesehatan, Menteri Perumahan Rakyat, Menteri
Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Badan
Pertahanan Nasional, Kepala Badan Pusat Statistik,
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
BAB XII Kesehatan Kerja
PASAL 164
Ayat 1
Upaya kesehatan kerja ditujukkan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang disebabkan oleh
pekerjaan
Ayat 2
Upaya kesehatan kerja, sebagaimana yan dimaksudkan
dalam ayat (1), meliputi pekerja disektor formal dan
informal
PASAL 166
Ayat 3
Pemerintah memberikan dorongan dan bantuan untuk
perlindungan pekerja, sebagaimana dimaksud di atas
DATA KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA
(BPS, FEB 2011)

PENDUDUK USIA KERJA : 171,02 JUTA


INDONESIA ANGKATAN KERJA : 119,39 JUTA
234,2 JUTA BUKAN ANGKATAN KERJA : 51,63 JUTA

PENGANGGUR
BEKERJA  111,28 JUTA 8,11 JUTA
• FORMAL  32,13 JUTA (28.8%)
• INFORMAL  67,89 JUTA (61.2%)
SITUASI KESEHATAN PEKERJA
 Hasil Studi Depkes, 2005
“ Profil Masalah Kesehatan Pekerja di Indonesia” 
40.5% dari pekerja informal memiliki keluhan gangguan
kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaannya:
 16% Muskulo Skeletal Diseases
 8% Kardiovaskuler
 6% Gangguan Syaraf
 3% Respiratori Diseases
 1,5% Gangguan THT
 1,3% Gangguan Kulit
 Hanya 20% pekerja formal terlindungi pembiayaan
kesehatan dan hanya 1% pekerja informal
terlindungi
MASALAH KESEHATAN NELAYAN
Hasil penelitian Martina dan Lestari (2006)
Dilakukan pada nelayan Lombok:
• 80% gangguan kulit seperti timbul bintik hitam di
kulit
• 59% gangguan persendian berupa sakit pinggang
• 51% gangguan mata berupa iritasi dan pterigium
(selaput di bola mata)
• 50% gangguan abdomen berupa gastritis
• 38% gangguan pernapasan berupa ISPA dan
• 28% gangguan pendengaran berupa telinga
berdenging, tuli mendadak pada penyelam
• Masalah lainnya berupa kebiasaan sosial budaya
seperti merokok, minum alkohol
KESEHATAN KERJA DALAM PENINGKATAN
KEHIDUPAN NELAYAN

PEKERJA YANG SEHAT

SEMANGAT KERJA MENINGKAT

PRODUKTIVITAS MENINGKAT

PENGHASILAN MENINGKAT

KELUARGA SEJAHTERA
UPAYA KESEHATAN KERJA
UPAYA KES MASY UPAYA KES PERORANGAN

REHABILI
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF TATIF

SEHAT PAK DAN KAK


UPAYA KESEHATAN KERJA NELAYAN
 Kesehatan kerja adalah peningkatan dan pemeliharaan
derajat kesehatan pekerja, pencegahan terhadap gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
pemeriksaan kesehatan dan pemulihan serta penempatan
pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan
dengan kondisi fisik pekerja dan jabatannya
 PRINSIP DASAR
1. Kapasitas kerja (Jenis kelamin, Usia, Gizi, Kebugaran)
2. Beban Kerja (lama bekerja, jenis pekerjaan, beban
berat yang harus diangkat)
3. Lingkungan Kerja
 UPAYA KESEHATAN KERJA
Penyerasian KAPASITAS-BEBAN-LINGKUNGAN KERJA agar
pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan
diri sendiri dan lingkungan sehingga diperoleh
PRODUKTIVITAS KERJA optimal
LANGKAH
UPAYA KESEHATAN KERJA NELAYAN

 IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA


(mengetahui dan memahami)
1. BAHAYA FISIK
2. BAHAYA KIMIA
3. BAHAYA BIOLOGI
4. BAHAYA ERGONOMI
5. BAHAYA PSIKOSOSIAL
6. KECELAKAAN KERJA
 PENGENDALIAN RISIKO
No FAKTOR RISIKO
MASALAH KESEHATAN
FISIK
1. PANAS KELELAHAN, DEHIDRASI
(matahari, mesin) (KURANG CAIRAN), IRITASI
KULIT
2. CAHAYA PUSING, IRITASI MATA, KATARAK

3. RADIASI SINAR UV IRITASI KULIT (gatal, koreng),


MATAHARI KANKER KULIT

4. BISING MESIN PENURUNAN PENDENGARAN,


TULI
5. GETARAN MESIN KESEMUTAN

6. UDARA/ANGIN LAUT KATARAK

7. TEKANAN TINGGI TULI MENDADAK, KELUMPUHAN,


/HIPERBARIK PADA DEKOMPRESI
PENYELAM
NO. FAKTOR RISIKO
MASALAH KESEHATAN
KIMIA
1. BAHAN PENGAWET MUAL, MUNTAH, KERACUNAN
MAKANAN

2. DEMPUL IRITASI KULIT (GATAL,BENTOL)

3. DEBU KAYU IRITASI KULIT, SESAK NAFAS,


BATUK, IRITASI MATA
NO. FAKTOR RISIKO
MASALAH KESEHATAN
BIOLOGI
1. JAMUR PENYAKIT KULIT (KULIT
TERBAKAR, DERMATITIS, PANU,
KUTU AIR)
2. BAKTERI INFEKSI KULIT, ISPA, DIARE, TBC

3. PARASIT MALARIA

4. VIRUS DEMAM BERDARAH


5. BINATANG LAUT INFEKSI KULIT, KERACUNAN, LUKA,
(BULU BABI, ULAR, UBUR- LUMPUH
UBUR, BIOTA LAUT)
NO. FAKTOR RISIKO
MASALAH KESEHATAN
ERGONOMI
1. POSISI KERJA YANG SALAH SAKIT SENDI, TULANG DAN OTOT
(MEMBUNGKUK, MENARIK, (PINGGANG, KAKI, TANGAN, DLL) ,
MEMIKUL, MENGANGKAT, KESEMUTAN
DLL)

2. ALAT KERJA YANG TIDAK SAKIT OTOT DAN TULANG


SESUAI

3. POSISI KERJA MONOTON SAKIT PADA TUNGKAI (TANGAN DAN


(TETAP DAN LAMA) KAKI), SAKIT PINGGANG
NO. FAKTOR RISIKO
MASALAH KESEHATAN
PSIKOSOSIAL
1. TANGKAPAN IKAN YANG SEDIKIT STRESS, DEPRESI

2. CUACA BURUK STRESS, DEPRESI

3. HUBUNGAN ANTAR NELAYAN DAN STRESS, DEPRESI


MAJIKAN
NO.
KECELAKAAN MASALAH KESEHATAN
KERJA
1. TERJATUH, KESELEO, PATAH TULANG
TERPELESET

2. BENDA TAJAM LUKA TUSUK, LUKA POTONG,


LUKA SAYAT

3 GIGITAN BINATANG LUKA SOBEK, PERDARAHAN


BUAS

4. TENGGELAM PNEUMONIA, HENTI NAFAS,


MENINGGAL
PENGENDALIAN RISIKO
 Istirahat yang cukup selama bekerja
 Pemeliharaan alat-alat kerja secara berkala
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
setelah bekerja dan sebelum/sesudah makan
 Mandi dengan sabun dan air besih 2x sehari
 Pakailah pakaian kerja (baju lengan panjang,
bahan menyerap keringat)
 Gunakan alat bantu saat mengangkut (pikulan,
gerobak, tuas)
 Penggunaan alat kerja yang sesuai
 Penggunaan alat pelindung diri yang sesuai dan
benar (sumbat telinga, topi lebar, masker, sarung
tangan, sepatu boot dan lain-lain)
Tujuan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan kerja

Meningkatkan Hasil yg diharapkan


kemampuan
masyarakat pekerja
Meningkatnya dalam memelihara
pengetahuan, dan meningkatkan
sikap dan derajat
perilaku setiap kesehatannya
anggota sendiri Kemandirian dalam
pekerja dalam hidup sehat dan
bidang Mewujudkan bekerja
kesehatan pelembagaan
kerja upaya kesehatan
kerja untuk
masyarakat
pekerja di
lapangan (Pos Hasil yg diharapkan
UKK)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEKERJA INFORMAL
• Berisiko untuk terkena
 Berdiri sendiri/
PAK dan KK
membentuk
• minim akses pelayanan
kelompok kecil,
kesehatan kerja
 Berpindah-
pindah
 Bekerja dengan
berbagai
keterbatasan
(modal, Diberdayakan dalam bidang
penguasaan kesehatan kerja sehingga
teknologi, mereka dapat hidup sehat
pengetahuan) dan selamat serta produktif
dalam bekerja

POS UKK
STRATEGI UPAYA
KESEHATAN KERJA

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PEKERJA
(DARI, UNTUK DAN
OLEH MASYARAKAT)

POS UKK

Salah satu bentuk UKBM bagi kelompok pekerja diutamakan


untuk pekerja sektor informal
PENGERTIAN POS UKK

 Bentuk pemberdayaan masyarakat di


kelompok pekerja informal utamanya di
dalam upaya promotif, preventif, untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan
 Prinsip  dari, oleh, untuk Masyarakat
Pekerja Informal/Nelayan
MANFAAT POS UKK
NELAYAN KADER KESEHATAN
• MASALAH KESEHATAN KERJA • MENDAPAT INFORMASI
DIKETAHUI SEJAK DINI TENTANG KESEHATAN KERJA
• NELAYAN DAPAT MENJANGKAU LEBIH AWAL
PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PUSKESMAS SEKTOR LAIN


• PERLUAS JANGKAUAN PELAYANAN • PEMBERDAYAAN DAPAT
• MENGOPTIMALKAN FUNGSI DILAKSANAKAN LEBIH
PUSKESMAS TERUTAMA EFEKTIF DAN EFISIEN
PEMBERDAYAAN • MENGINTERGRASIKAN
DENGAN KEGIATAN SEKTOR
UTAMA YANG BERKAITAN
DENGAN KESEJAHTERAAN
LOKASI

Pos UKK dapat dibentuk di lokasi kelompok


pekerja dengan jumlah pekerja minimal 10
sampai paling banyak 50 pekerja dan
diutamakan dari jenis pekerjaan yang sama

Contoh: kelompok pertanian, nelayan,


perkebunan, kaki lima, pasar tradisional,
kawasan dan sentra industri, perajin,
transportasi, industri rumah tangga dsb
TAHAPAN PEMBENTUKAN POS UKK
1. Pertemuan awal bertujuan untuk meningkatkan
kepedulian masyarakat pekerja terhadap
pentingnya kesehatan bagi pekerja dengan
melibatkan perangkat desa, pekerja,
pengusaha, lintas sektor terkait, LSM, Ormas dll
2. Survey Mawas Diri (SMD) bertujuan untuk
melakukan identifikasi masalah kesehatan
pekerja
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bertujuan
untuk menetapkan prioritas masalah dan
menetapkan rencana pemecahan masalah
4. Pelatihan Kader Pos UKK (dilakukan oleh
puskesmas) bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan kader dalam
pelayanan kesehatan kerja
5. Pembentukan Pos UKK bila langkah 1-4 sudah
dilakukan
6. Pembinaan Pos UKK
PERAN DAN FUNGSI POS UKK
 Identifikasi masalah kesehatan di lingkungan kerja dan
sumber daya pekerja
 Menyusun rencana pemecahan masalah kesehatan di
lingkungan kerja
 Melaksanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja
melalui promosi kesehatan kerja
 Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam upaya
kesehatan di lingkungan kerja
 Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar
 Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko
dan masalah kesehatan pekerja
 Melaksanakan rujukan ke Puskesmas
 Pencatatan dan pelaporan
PELAKSANA
KADER KESEHATAN KERJA
Yaitu anggota masyarakat/kelompok pekerja yang:
• Dipilih dari dan oleh masyarakat setempat
• Dapat membaca dan menulis huruf latin
• Tinggal di desa tempat kerja tersebut
• Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat pekerja di
lingkungannya secara sukarela
• Masih mempunyai cukup waktu untuk bekerja bagi
masyarakat pekerja disamping usahanya mencari nafkah
• Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip kesehatan kerja
• Dibina oleh dewan kelurahan, Badan perwakilan desa
atau LSM, PPL (Petugas Penyuluh Lapangan), petugas
sektor terkait dan petugas Puskesmas
PERAN KADER
 Melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi tentang
kesehatan dan keselamatan kerja
 Melaksanakan P3K (pengobatan sederhana), P3P dan
rujukan kasus
 Koordinator penyediaan fasilitas APD
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

Pelayanan kesehatan di Pos UKK dapat


dimanfaatkan oleh:
• Setiap pekerja yang menjadi anggota kelompoknya
• Setiap pekerja yang sehat maupun yang sakit atau yang
mendapat kecelakaan kerja
• Semua anggota keluarga pekerja dan masyarakat umum
yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar atau P3K
HUBUNGAN KERJASAMA
LINTAS SEKTOR

 Mengadakan pertemuan/saresehan secara berkala


dengan anggota dan jika diperlukan pertemuan
dengan petugas Puskesmas, LMD dan PPL untuk
membahas masalah yang dihadapi dan memperoleh
kesepakatan pemecahan masalah

 Membantu menyelesaikan masalah kesehatan kerja


yang dihadapi anggota kelompok pekerja.
PEMBINAAN POS UKK

1. Aspek Kesehatan  petugas


Puskesmas/kesehatan yang terlatih
2. Aspek kelembagaan  perangkat
desa/kelurahan
3. Aspek teknis yang berhubungan dengan
pekerjaan  lintas sektor terkait (Petugas
Penyuluh Lapangan/PPL, LSM, Swasta dan
lain-lain)
Aktivitas Pos UKK
POS UKK BAHARI LESTARI

Anda mungkin juga menyukai