Traumtic
Asfiksia disebabkan oleh tekanan dan fiksasi dada dan perut.
Penyebab: Terinjak-injak, Pneumotoraks, Terlindas, Orang tertimpa reruntuhan
Environtment
Tidak tersedianya oksigen di udara menyebabkan asfiksia
Penyebab: Dataran tinggi, Orang yang terjebak di sumur atau lumbung
Asfiksia Mekanik
Asfiksia mekanik merupakan mati lemas yang terjadi bila udara
pernapasan terhalang memasuki saluran pernapasan oleh berbagai
kekerasan.
Pembekapan (Smothering)
● Penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat
pemasukan udara ke paru-paru. Pembekapan menimbulkan
kematian akibat asfiksia
● Penyebab: kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan
Cara-cara kematian:
● Bunuh diri (suicide), kebanyakan pada penderita gangguan jiwa
● Kecelakaan (accidetal smoothering), pada bayi yang baru lahir
terutama premature, anak-anak
● Pembunuhan (homicidal smothering), biasanya terjadi pada
kasus pembunuhan anak sendiri, orang tua tak berdaya,
dilakukan oleh orang terpengaruh obat
● Kekerasan → Luka lecet, goresan kuku, dan luka memar pada
ujung hidup, bibir, pipi, dan dagu yang mungkin terjadi akibat
korban melawan
● Luka memar atau lecet pada bagian/permukaan dalam bibir
akibat bibir yang terdorong dan menekan gigi, gusi, dan lidah
Penyumbatan (gagging dan choking)
Pada gagging sumbatan terdapat dalam orofaring, sedangkan chocking terdapat pada laringofaring.
Mekanisme kematian yang mungkin terjadi adalah asfiksia atau reflex vagal yang menimbulkan inhibisi kerja
jantung dengan akibat cardiac arrest dan kematian
Cara Kematian:
2. Fase Konvulsi
● Akibat kadar CO2 yang naik rangsangan terhadap susunan saraf pusat terjadi konvulsi (kejang) yang
mula-mula berupa kejang klonik tetapi kemudian menjadi kejang tonik, dan akhirnya timbul spasme
opistotonik.
● Pupil mengalami dilatasi, denyut jantung menurun, tekanan darah juga menurun. Efek I ni berkaitan
dengan paralisis pusat yang lebih tinggi dalam otak akibat kekurangan O2.
3. Fase Apnea
Depresi pusat pernapasan menjadi lebih hebat, pernapasan melemah dan dapat berhenti. Kesadaran
menurun dan akibat relaksasi sfingter dapat terjadi pengeluaran cairan sperma, urin dan tinja.
4. Fase Akhir
Terjadi paralisis pusat pernapasan yang lengkap. Pernafasan berhenti setelah kontraksi otomatis otot
pernapasan kecil pada leher. Jantung masih berdenyut saat setelah pernapasan berhenti.
Masa dari saat asfiksia timbul sampai terjadinya kematian sangat bervariasi. Umumnya berkisar
antara 4-5 menit. Fase 1 dan 2 berlangsung lebih kurang 3-4 menit, tergantung dari tingkat
penghalangan oksigen, bila tidak 100% maka waktu kematian akan lebih lama dan tanda-tanda
asfiksia akan lebih jelas dan lengkap.
Pemeriksaan bedah jenazah
● Darah berwarna lebih gelap dan lebih encer, karena fibrinolisin
darah yang meningkat pasca mati
● Busa halus di dalam saluran pernapasan
● Petekie: mukosa usus halus, epikardium pada bagian belakang
jantung daerah aurikuloventrikular, subpleura viseralis paru
terutama di lobus bawah pars diafragmatika dan fisura interlobaris,
kulit kepala sebelah dalam terutama daerah otot temporal, mukosa
epigotis dan daerah subglotis.
● Edema paru sering terjadi pada kematian yang berhubungan dengan
hipoksia
● Kelainan-kelainan yang berhubungan dengan kekerasan, seperti
fraktur laring langsung atau tidak langsung, darahan faring terutama
bagian belakang rawan krikoid ( plekus vena submukosa dengan
dinding tipis).
Asfiksia Traumatic
Kematian akibat asfiksia traumatic terjadi karena penekanan dari luar pada dinding dada yang
menyebabkan dada terfiksasi dan menimbulkan gangguan gerak pernapasan
Misalnya: tertimbun pasir,tanah,runtuhan tembok atau tergencet saat saling berdesakan
Drowning
Definisi
Tenggelam adalah suatu bentuk kematian karena asfiksia dimana terhambatnya
udara masuk ke paru-paru karena perendaman mulut dan lubang hidung ke dalam
air atau media cairan apapun.
Epidemiologi Etiologi
Salt water → masuk nya air ke paru paru menyebabkan adanya perbedaan tekanan osmotik cairan
yang terdapat di sirkulasi berpindah menuju ke alveolar space dan elektrolit(Na,Cl,Mg) berpindah
menuju ke sirkulasi, sehingga menyebabkan : pulmonary edema dan hemokonsentrasi
Dry Drowning
Asfiksia karena vagal inhibition, laryngeal spasm,
shallow water drowning
Immersion Syndrome
● Biokimia
Gettler test: Adanya penurunan klorida di ruang jantung kiri, perbedaan 25mg/100ml klorida antara ruang jantung
kanan dan kiri disebut signifikan
Strontium test: Perbedaan 75 microgram/L dari konsentrasi strontium pada jantung kanan dan kiri
Diatom
Diatom adalah alga uniseluler yang ditemukan di perairan dan adanya cahaya untuk fotosintesis.
Diatom akan ditemukan di otak, ginjal, liver, sumsum tulang, dll.
Tes diatom didasarkan pada prinsip bahwa ketika seseorang yang hidupditenggelamkan dalam air
yang mengandung diatom, maka akan banyak diatom menembus dinding alveolus dan terbawa
menuju organ seperti otak, ginjal, hati, bone marrow dll