Anda di halaman 1dari 29

ASFIKSIA

PPDS I KEDOKTERAN FORENSIK DAN STUDI MEDIKOLEGAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2020
PENGERTIAN
• ASFIKSIA (BAHASA)
• ASFIKSIA (FORENSIK)
• ANOKSIA (HIPOKSIA) : GOLONGAN/JENIS
ANOKSIA.
• MECHANICAL ASFIKSIA/ANOKSIA ANOKSIK
PENGERTIAN
• ASFIKSIA (BAHASA) : absence of pulsation,
cessation of effective respiration. (UNDIP)
• ASFIKSIA (FORENSIK) : suatu keadaan yang
ditandai dengan terjadinya gangguan
pertukaran udara pernafasan, sehingga oksigen
darah berkurang disertai dengan peningkatan
karbon dioksida. (UI)
• ANOKSIA : suatu keadaan di mana tubuh sangat
kekurangan okigen.
PENGERTIAN
• ANOKSIA :
1. Anoksia anoksik : asfiksia mekanik.
2.Anoksia anemik
3.Anoksia stagnan
4.Anoksia histotoksik
Asfiksia mekanik : mati lemas yang terjadi bila udara
pernafasan terhalang memasuki saluran pernafasan
oleh berbagai kekerasan (yang bersifat mekanik)
(UI)
GEJALA KLINIK/STADIUM ASFIKSIA
1.DYSPNEU: tanda sesak napas: buih pada mulut,
hidung, dan saluran napas, biasanya disertai sekret
paru biasanya lebih sedikit dibanding kalo orang
tenggelam
2. KONVULSI
3. APNEU: pengeluaran cairan karena ada relaksasi
sfingter: urin, mani, feses (kalo saluran usus penuh)
4. STADIUM AKHIR
TANDA KHAS ASFIKSIA PADA JENAZAH
1. CYANOSIS :Cyanosis The colour of blood depends upon the absolute
quantity of oxyhaemoglobin and reduced haemoglobin present in the
erythrocytes. Cutaneous cyanosis, however, depends on the absolute amount
of reduced haemoglobin, rather than the proportion of reduced haemoglobin
to oxyhaemoglobin. There must be at least 5 g of reduced haemoglobin per
100 ml blood before cyanosis becomes evident, irrespective of the total
amount of haemoglobin. (Knight)
2. KONGESTI VENA : pelebran pembvuluh darah mata kongesti
sistemik yang terjadi di kulit dan organ selain paru : bintik
perdarahan / Tardieu Spot.
3. EDEMA : wajah tampak sembab biasanya kalo organ ditandai
dengan organ yang lebih berat, kekurangan oksigen –
kerusakan pembuluh darah kapiler – permeabilitas kapiler
meningkat – edema.
PEMERIKSAAN JENAZAH (UI)
PEMERIKSAN LUAR :
SIANOSIS(kuku, bibir , selaput lendir), EDEMA, WARNA LEBAM MAYAT, DISTRIBUSI LEBAM
MAYAT, BUSA HALUS, PEMBENDUNGAN PEMBULUH DARAH PADA MATA.
PATOFISIOLOGI.
PEMERIKSAAN DALAM :
DARAH GELAP DAN ENCER, BUSA HALUS, PEMBENDUNGAN SIRKULASI, PTECHIAE, EDEMA
PARU.
PATOFISIOLOGI.

Pemeriksaan luar ama dalem sih gajauh beda bedanyta Cuma beda lokasi aja kalo dalem
bvisa di saluran napas ato ga saat kita iris paru
Pemeriksaan dalam sianosis.: organ gelap dan darah gelap
Edema luar: sembab, dalam: organ berat
Lebam mayat: penyebaran lebih merata kalo darah lebih encer karena ada linolisin?
Pelebaran pembuluh darah di mata sama otk kan warnanya pyutih jadi bisa berubah
RAJESH BARDALE
JENIS ASFIKSIA
1. STRANGGULASI (GANTUNG, PENJERATAN, CEKIKAN)
2. SUFOKASI
3. PEMBEKAPAN (SMOTHERING)
4. PENYUMPALAN ( CHOKING/GAGING)
5. TENGGELAM (DROWNING)
6. CRUSH ASFIKSIA
GANTUNG
Peristiwa dimana seluruh atau sebagian dari berat tubuh seseorang
ditahan di bagian lehernya oleh sesuatu benda dengan permukaan
yang relatif sempit dan panjang (biasanya tali) sehingga daerah
tersebut mengalami penekanan,. asal kekuatan (tenaga) pada kasus
gantung berasal dari berat badan korban sendiri.

JENIS GANTUNG :
TYPIKAL HANGING : TITIK GANTUNG
ATYPICAL HANGING : TITIK GANTUNG
KOMPLIT : TUMPUAN MASSA TUBUH
IMKOMPLIT : TUMPUAN MASSA TUBUH
GANTUNG
Typical Hanging: When the body is suspended by ligature
with a point of suspension at center of occiput i.e. when
the knot is at the nape of neck, the type of hanging is
called as typical hanging.

Atypical hanging: In this type of hanging, the point of


suspension is not at occiput i.e. the knot is not at nape of
neck. Thus when knot in hanging is at other than nape of
neck, it is called as atypical hanging.

(rajesh bardale)
GANTUNG

(rajesh bardale)

Totol hanging temhaj itu tipikkal


Kalo complete ya kaki melahyang kalo incomplete itu ya masih ada kaki
yanhg turun
PENJERATAN
Penekanan benda asing berupa tali, ikat pinggang, rantai, stagen, kawat,
kabel, kaos kaki dan sebagainya melingkari atau mengikat leher yang makin
lama makin kua, sehingga saluran pernafasan tertutup, kekuatan jeratan
berasal dari luar. perbedaan jejas jerat dan gantung ( pembunuhan dan
bunuh diri).
PERBEDAAN GANTUNG DAN JERAT
 Jejas jerat pada leher biasanya mendatar, melingkari leher dan terdapat lebih rendah
daripada jejas jerat pada kasus gantung. Jejas gantung, lebih tinggi, tidak mendatar
melainkan meninggi di bagian simpul.
 Pada gantung diri , semua arteri di leher mungkin tertekan sedangkan pada
penjeratan, arteri vertebralis biasanya tetap paten.
 Mekanisme kematian pada penjeratan : asfiksia atau refleks vagal. Mekanisme
kematian pada gantung : asfiksia, refleks vagal, kerusakan batang otak, ischemia otak.

 Kalo gantung itu arahnya ke atas kalo jerat itu mendatar


 Secara teori gantung itu bisa penuh kalo tali itu mepet biasa semua arteri kena jadi ga
sembab kalo penjeratan baisa arteri paten
PENCEKIKAN
Penekanan leher dengan tangan, sehingga menyebabkan dinding
saluran nafas bagian atas tertekan dan terjadi penyempitan
saluran nafas sehingga udara pernafasan tidak dapat lewat.
SUFOKASI
1. Peristiwa sufokasi terjadi jika oksigen yang ada di udara lokal
kurang memadai, seperti misalnya tempat kurang ventilasi,
runtuhan pertambangan.
2. Keracunan CO2
PEMBEKAPAN
Penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat
pemasukan udara ke paru-paru, dapat dengan tangan atau
benda seperti bantal.

Biasanya memar di mulut, hidung, dan bekas gigi di selaput


hidung
CHOKING/GAGING
1. Blokade/sumbatan jalan nafas oleh benda asing yang datang
dari luar ataupun dari dalam tubuh.
2. Gaging : orofaring
3. Choking : laringofaring
4. Kematian dengan mekanisme vagal refleks : café coronaries
CRUSH ASPHYXIA
Terjadi akibat dada dan perut mendapat tekanan secara
bersamaan oleh suatu kekuatan, sehingga akibat tekanan
tersebut terjadi kompresi pada dada dan perut sehingga
diafragma terfiksir sehingga gerakan pernafasan tidak dapat
terjadi.
TENGGELAM
1. Kematian akibat mati lemas yang disebab kan masuknya cairan ke
dalam saluran pernafasan (sampai dengan alveolus)
2. jenis tenggelam (mekanisme tenggelam) :
vagal refleks /tipe 1 (dry drowning)
spasme laring / tipe 1 (dry drowning)
wet drowning (air tawar/air asin) / tipe 2
Secondary drowning= survival tengeleam dia masih hidup dan mati
karna aspirasi pneumonia
Immersion Syndrome (UI)
TENGGELAM
Pemeriksaan Luar Jenazah : (UI)
1. Busa halus pada hidung dan mulut,kadang berdarah.
2. Kutis Anserina= tampak buih berbintik2 kaya orang
merinding kaya goosebump
3. Cadaveric Spasme: kekakuan pada mayat dia mirip sama cold
tiffening ato ga kaku mayat = cadaveric spasm biasanyq
kekakuan sebagian otot
4. Mayat basah
5. Washer woman hand
6. Luka-luka

Nah itu yg ditandai itu yang utama


TENGGELAM
Pemeriksaan Dalam Jenazah (UI) :
1. Busa halus dan benda asing pada saluran pernafasan
2. Lambung dapat besar berisi air, lumpur,dll
3. Paru besar seperti balon, berat, berisi air : air laut
4. Paru biasa : air tawar
5. Bercak Paltauff (robek penyekat alveoli)
6. Otak, ginjal, hati, limfa perbendungan.
TENGGELAM
TENGGELAM
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. PRMERIKSAAN GETAH PARU (LONGSAP PROOF)
2. TES DESTRUKSI ASAM (DIATOME): paling sering
3. PEMERIKSAAN DARAH JANTUNG (ELEKTROLIT DAN BERAT JENIS)
4.ANALISA ISI LAMBUNG
5.HISTOPATOLOGI JARINGAN PARU
TENGGELAM
TENGGELAM
prinsipnbya ambil di banyak organ kaya otak, ginjal,
tulang selain paru
diatom dapat dipakai untuk melihat asal air saat
tenggelem di indo belom ada biasanya diliat
kemiripan diatom pada air mayat ditemukan kalo
perbedaan ya berarti mati di tempat lain
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai