Klasifikasi
Meka
nis
Penjeratan
Gantung Diri
Tersedak
Tertekan
Pembekaman
NonMeka
nis
Lainlain
Tenggelam
Fase Asfiksia
Dyspnea
(Peningkatan
RR, Sianosis,
Takikardia)
Konvulsi
(Penurunan
kesadaran,
penurunan
pergerakan
respirasi,
bradikardia)
Pre-Terminal
(Tidak ada
respirasi,
kegagalan
respirasi dan
sirkulasi)
Terminal
( hilangnya
gerakan, dilatasi
pupil)
Gasping
(Refleks
respirasi)
Tanda-tanda Asfiksia
Classic signs
kelopak mata
Edema dan bendungan pada wajah
Sianosis pada kulit
Bendungan pada wajah
Sakit dan nyeri tekan pada area sekitar leher beserta struktur di sekitarnya
Kerusakan laring
Kerusakan tulang hyoid
Keringnya saliva di sekitar mulut
Sianosis
Bendungan dan Edema
Petekiae
Pendarahan dari mulut, hidung, dan telinga
Kongesti
Ligature Mark
Mekanisme
. Obstruksi Vena Jugular
. Obstruksi Karotid Arteri
. Stimulasi baroreseptor sinus karotid pada percabangan
common carotid arteries
. Elevasi laring dan lidah, menyebabkan penutupan jalur
nafas
Manual Stragulation
(Pencekikan)
Adalah tindakan penekanan leher dengan
Tanda pencekikan
Memar dan luka lecet pada
Ligature Strangulation
(Penjeratan)
Adalah penekanan leher dengan mengikatkan
Hanging
Penekanan benda
Tanda gantung:
ke bagian simpul.
Resapan darah pada
jaringan bawah kulit dan
otot
Patah tulang, yaitu os hyoid
& cartilago cricoid
Lebam mayat (Pada bagian
bawah leher)
Jika posisi tali dibawah
cartilago thyroid maka
lidah akan terlihat menjulur
keluar dan berwarna lebih
gelap akibat proses
pengeringan.
Hanging
Mekanisme kematian:
Kerusakan pada
Typical Hanging
Atypical Hanging
Suffocation
Suffocation merupakan suatu keadaan asfiksia
Pembekapan (smothering)
Suatu keadaan
dimana terjadi
penutupan pada
daerah hidung
dan mulut yang
menghambat
pemasukan udara
ke paru-paru.
Biasanya pada
bayi (Infanticide)
Choking
laringofaring
Cafe coronary: sudden collapse
caused by choking.
Autoerotic Asphyxia
Terjadi pada kasus deviasi seksual
Tenggelam (drowning)
Tenggelam merupakan akibat terbenamnya seluruh
atau sebagian tubuh ke dalam cairan.Tenggelam juga
merupakan proses masuknya cairan ke dalam saluran
nafas yang mengakibatkan gangguan pertukaran udara
alveoli, dan dapat menjadi mati lemas.
Kematian pada korban tenggelam dapat terjadi akibat :
Asfiksia akibat spasme laring
Asfiksia karena dagign dan choking
Refleks Vagal
Fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)
Edema pulmoner (dalam air asin)
Mekanisme Tenggelam
Air Tawar
Air Asin
Pemeriksaan Luar
1.
2.
Lebam mayat (livor mortis), akan tampak jelas pada dada bagian depan,
leher, dan kepala. Lebam mayat akan berwarna merah terang jika
dibandingkan dengan keracunan CO.
3.
4.
5.
Washers woman hand (telapak kaki dan tangan berwarna putih dan
berkeriput).
6.
Cadaveric Spasm.
7.
Luka luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat gesekan
pada benda benda di dalam air.
8.
9.
Bila seorang dewasa ditemukan mati pada tempat yang dangkal maka
dipikirkan unsur pidana, dimana korban sengaja dibuang untuk
mengacaukan penyidikan.
10.
Pemeriksaan Dalam
Busa halus dan benda benda asing (pasir, tumbuhan air) dalam saluran
Pemeriksaan Laboratorium
Test Kimiawi pada kasus tenggelam
Gettlet menunjukkan adanya adanya perbedaan klorida pada darah
yang diambil dari jantung kanan dan kiri
Durlacher menyatakan tes yang lebih dipercaya adalah menentukan
perbedaan berat jenis plasma dari jantung kiri dan kanan.
Polson dan Gee berpendapat bahwa keduanya dapat dipakai sebagai
data konfirmatif pada kasus tenggelam dengan catatan bahwa
keduanya dilakukan dalam beberapa jam setelah tenggelam. 1
Pemeriksaan Diatom
Pemeriksaan diatom merupakan pemeriksaan untuk melihat apakah
terdapat mikroskopik alga yang disebut diatoms. Pada kasus
tenggelam alga yang terdapat di air akan masuk ke alvoli dan bisa
menyebar lewat darah ke otak, ginjal, sumsum tulang jika jantung
masih bekerja. Meningkatnya jumlah diatom pada organ internal
menunjukkan bahwa korban kasus tenggelam.
Daftar Pustaka
1. Dr.Abdul muin Idries.Pedoman Ilmu Kedokteran
2.
3.
4.
5.