Anda di halaman 1dari 36

Asfiksia

Perseptor : Sani Tanzilah, dr., SpF


Oleh :
Nanthinny
Marcus

Berdasarkan kedokteran forensik, asfiksia sering


dideskripsikan sebagai situasi dimana terdapat
penyumbatan fisik antara mulut dan hidung yang
menghalangi udara menuju alveolus.
Asfiksia dapat dikatakan suatu gangguan pertukaran
udara pernafasan (perfusi).
Bisa disebabkan oleh:
Obstruksi (tersumbatnya) saluran pernafasan
paling penting
Terhentinya sirkulasi
Inti dari 2 kejadian tersebut adalah menurunnya O 2
(hipoksia) dan meningkatnya CO 2 (hiperkapnia)

Klasifikasi
Meka
nis

Penjeratan
Gantung Diri
Tersedak
Tertekan
Pembekaman

NonMeka
nis

Keracunan Karbon Monoksida


Keracunan Sianida

Lainlain

Tenggelam

Fase Asfiksia
Dyspnea
(Peningkatan
RR, Sianosis,
Takikardia)

Konvulsi
(Penurunan
kesadaran,
penurunan
pergerakan
respirasi,
bradikardia)

Pre-Terminal
(Tidak ada
respirasi,
kegagalan
respirasi dan
sirkulasi)

Terminal
( hilangnya
gerakan, dilatasi
pupil)

Gasping
(Refleks
respirasi)

Tanda-tanda Asfiksia
Classic signs

Petekiae pada kulit wajah dan

kelopak mata
Edema dan bendungan pada wajah
Sianosis pada kulit
Bendungan pada wajah

Pada korban yang


hidup

Sakit dan nyeri tekan pada area sekitar leher beserta struktur di sekitarnya
Kerusakan laring
Kerusakan tulang hyoid
Keringnya saliva di sekitar mulut
Sianosis
Bendungan dan Edema
Petekiae
Pendarahan dari mulut, hidung, dan telinga

Terdapat tanda bekas genggaman pada rahang dan leher,


akibat adanya penjeratan manual

Kongesti

Ligature Mark

Tipe Asfiksia (Mekanis)


Penekanan pada leher
1. Penjeratan
2. Pencekikkan
3. Gantung

Mekanisme
. Obstruksi Vena Jugular
. Obstruksi Karotid Arteri
. Stimulasi baroreseptor sinus karotid pada percabangan
common carotid arteries
. Elevasi laring dan lidah, menyebabkan penutupan jalur
nafas

Manual Stragulation
(Pencekikan)
Adalah tindakan penekanan leher dengan

tangan, yang menyebabkan dinding


saluran nafas bagian atas tertekan dan
menyempit sehingga aliran udara untuk
pernafasan terhambat.
Mekanisme kematian pada kematian
adalah :
Asfiksia
Refleks vagal

Tanda pencekikan
Memar dan luka lecet pada

daerah leher. Luka lecet


berbentuk garis/lengkung
(Fingertip pressure dan
fingertip scratches)
Tanda klasik asfiksia (bila
pencekikan terjadi dalam waktu
yang cukup lama)
PD: memar pada otot strap
muscle dileher, injury pada
superior horns dari kartilago
tiroid, injury pada greater horns
tulang hioid, dan pergerakan
dari triticeous kartilago pada
ujung horns kartilago tiroid.

Ligature Strangulation
(Penjeratan)
Adalah penekanan leher dengan mengikatkan

benda-benda seperti tali, ikat pinggang, kawat,


kabel, kaos kaki dan sebagainya, sehingga saluran
pernafasan terhambat.
Manner: homisidal, suisidal atau kecelakaan
Mekanisme
Asfiksia
Refleks vaso-vagal

Tanda klasik asfiksia (+)


Constricting Ligature: berbentuk horizontal

mengelilingi leher, berwarna coklat


Terdapat memar dan luka lecet di leher

Hanging
Penekanan benda

asing yang berupa


benda panjang
melingkari leher
dengan tekanan
tenaga yang
berasal dari berat
badan korban
sendiri

Tanda gantung:

Jejas jerat yang meninggi

ke bagian simpul.
Resapan darah pada
jaringan bawah kulit dan
otot
Patah tulang, yaitu os hyoid
& cartilago cricoid
Lebam mayat (Pada bagian
bawah leher)
Jika posisi tali dibawah
cartilago thyroid maka
lidah akan terlihat menjulur
keluar dan berwarna lebih
gelap akibat proses
pengeringan.

Hanging

Mekanisme kematian:

Kerusakan pada

batang otak dan


medulla spinalis
karena dislokasi atau
fraktur vertebra ruas
leher
Asfiksia, akibat
terhambatnya aliran
udara pernapasan.
Iskemia otak akibat
terhambatnya aliran
arteri-arteri leher.
Refleks vagal

Typical Hanging

Titik gantung di depan


atau dagu.

Atypical Hanging

Posisi korban saat gantung diri:

Suffocation
Suffocation merupakan suatu keadaan asfiksia

yang disebabkan oleh berkurangnya


konsentrasi oksigen yang terkandung di dalam
udara untuk bernafas.

Pembekapan (smothering)
Suatu keadaan

dimana terjadi
penutupan pada
daerah hidung
dan mulut yang
menghambat
pemasukan udara
ke paru-paru.
Biasanya pada
bayi (Infanticide)

Dapat ditemukannya tanda

kekerasan pada daerah belakang


kepala, hidung, pipi, bibir dan lidah
berupa memar, luka lecet atau
keduanya.
Tergantung dari kekuatan, jenis

benda, dan ada tidaknya


perlawanan.

Gagging dan Choking


Gagging

Choking

sumbatan terdapat lebih dalam pada


sumbatan terdapat dalam orofaring

laringofaring
Cafe coronary: sudden collapse

caused by choking.

Tanda Asfiksia (+)


Ditemukannya benda yang menyumbat

Kompresi asfiksia/ Traumatik


Asfiksia
Suatu keadaan dimana terjadi penekanan

dari luar pada dinding dada dan perut,


sehingga terfiksasi dan menghalangi gerak
pernapasan.
Tanda-tanda klasik asfiksia (+)
Postural asphyxia

Autoerotic Asphyxia
Terjadi pada kasus deviasi seksual

yang menggunakan cara gantung atau


jerat untuk mendapatkan kepuasan.
Penggunaan alat dengan tujuan
tersebut dapat menyebabkan
penekanan pada leher sehigga terjadi
hipoksia otak dan dapat menyebabkan
kematian.

Tenggelam (drowning)
Tenggelam merupakan akibat terbenamnya seluruh
atau sebagian tubuh ke dalam cairan.Tenggelam juga
merupakan proses masuknya cairan ke dalam saluran
nafas yang mengakibatkan gangguan pertukaran udara
alveoli, dan dapat menjadi mati lemas.
Kematian pada korban tenggelam dapat terjadi akibat :
Asfiksia akibat spasme laring
Asfiksia karena dagign dan choking
Refleks Vagal
Fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)
Edema pulmoner (dalam air asin)

Mekanisme Tenggelam
Air Tawar

Air Asin

Pemeriksaan Luar
1.

Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur dan


benda benda asing lain

2.

Lebam mayat (livor mortis), akan tampak jelas pada dada bagian depan,
leher, dan kepala. Lebam mayat akan berwarna merah terang jika
dibandingkan dengan keracunan CO.

3.

Busa halus pada hidung dan mulut.

4.

Kutis anserine (gambaran kulit angsa) pada kulit.

5.

Washers woman hand (telapak kaki dan tangan berwarna putih dan
berkeriput).

6.

Cadaveric Spasm.

7.

Luka luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat gesekan
pada benda benda di dalam air.

8.

Bila korban teggelam adalah bayi maka dipastikan kasusnya adalah


kasus pembunuhan.

9.

Bila seorang dewasa ditemukan mati pada tempat yang dangkal maka
dipikirkan unsur pidana, dimana korban sengaja dibuang untuk
mengacaukan penyidikan.

10.

Bila bunuh diri maka perlu dipikirkan apakah kematianya akibat


benturan keras sehingga bisa ditemukan kerusakan pada tulang kepala

Pemeriksaan Dalam
Busa halus dan benda benda asing (pasir, tumbuhan air) dalam saluran

pernafasan (trachea dan cabang)


Paru-paru akan membesar, lebih berat dan dapat mencapai berat 700-1000
gr, dimana normalnya hanya 250-300 gram. Dan pada paru-paru akan banya
keluar cairan.
Terdapat bercak Paltauf (ungu , berbatas tegas) akibat alveoli yang pecah
pada permukaan paru-paru.
Obtruksi pada paru-paru akan menyebabkan distensi pada jantung kanan,
dan pembuluh vena besar. Keduanya akan penuh berisi darah berwarna
merah gelap dan cair, tidak ada bekuan.,
Pada pemeriksaan getah paru akan ditemukan diatom, alga, plankton dan
lain-lain.
Paru-paru pucat diselingi bercak merah diantara warna kelabu, pada
pengirisan tampak cairan merah kehitaman bercampur buih keluar dari
penampang tersebut. Pada paru normal keluarnya cairan dengan buih
tesebut hanya akan terjadi jika dipijat dengan dua jari. Hal ini dikenal dengan
Emphysema aquosum dan ditemukan pada 80% kasus tenggelam. Adanya
kelainan ini bukti kuat kalau penyebab kematianya adalah tenggelam.

Pemeriksaan Laboratorium
Test Kimiawi pada kasus tenggelam
Gettlet menunjukkan adanya adanya perbedaan klorida pada darah
yang diambil dari jantung kanan dan kiri
Durlacher menyatakan tes yang lebih dipercaya adalah menentukan
perbedaan berat jenis plasma dari jantung kiri dan kanan.
Polson dan Gee berpendapat bahwa keduanya dapat dipakai sebagai
data konfirmatif pada kasus tenggelam dengan catatan bahwa
keduanya dilakukan dalam beberapa jam setelah tenggelam. 1
Pemeriksaan Diatom
Pemeriksaan diatom merupakan pemeriksaan untuk melihat apakah
terdapat mikroskopik alga yang disebut diatoms. Pada kasus
tenggelam alga yang terdapat di air akan masuk ke alvoli dan bisa
menyebar lewat darah ke otak, ginjal, sumsum tulang jika jantung
masih bekerja. Meningkatnya jumlah diatom pada organ internal
menunjukkan bahwa korban kasus tenggelam.

Diagnosa kematian dapat di lakukan dengan:


Pemeriksaan Luar
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan Laboratorium yang berupa,
destruksi jaringan, dan berat jenis serta
kadar elektrolit darah, pemeriksaan diatom.

Daftar Pustaka
1. Dr.Abdul muin Idries.Pedoman Ilmu Kedokteran
2.
3.
4.

5.

Forensik. edisi pertama. Binarupa Aksara 1997.


Shepherd R. Simpson's Forensic Medicine. edisi
12. Arnold: London. 2003
J,
Payne-James
dkk.
Simpsons
Forensic
Medicine. edisi 13. Arnold: London. 2011
Budiyanto.A,Widiatmaka,W.Sudiono,S.Winardi,T.I
dries,AM.,Sidhi,DKK.Ilmu
Kedokteran
Forensik.Bagian kedokteran Forensik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 1994
Saukko P, Knight B. Knights Forensic Pathology.
Arnold: London. 2001

Anda mungkin juga menyukai