Anda di halaman 1dari 35

ASFIKSIA

OLEH :
Dr. GUNAWAN ARSYADI, SpF, SpPA (K)

Asfiksia
Keadaan dimana terjadi gangguan
pertukaran udara pernapasan yang
normal
- Obstruksi saluran pernapasan
Asfiksia Mekanik
- Terhentinya sirkulasi

HIPOKSIA
Sel gagal, untuk dapat melangsungkan
metabolisme secara efisien
- Hipoksik hipoksia,
O2 gagal masuk sirkulasi darah
- Anemik hipoksia
Darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup
untuk metabolisme jaringan
- Stagnan hipoksia
Terjadi kegagalan sirkulasi
- Histotoksik hipoksia
Oksigen yang terdapat dalam darah tidak dapat
dipergunakan oleh jaringan

Histotoksik Hipoksia
A.

Extraseluler
Enzim pernapasan jaringan menderita keracunan
(keracunan CO)
B. Periseluler
Terjadi penurunan permeabilitas membran sel sehingga
O2 tidak dapat masuk (keracunan ether)
C. Substrate
Bahan makanan untuk metabolisme yang efisien tidak
cukup (Hipoglikemia)
D. Metabolik
Hasil akhir dari pernapasan seluler tidak dapat
dieliminasi sehingga metabolisme berikutnya tidak dapat
berlangsung (Uremia, keracunan CO2 )

Tanda tanda yang dapat tentukan


akibat obstruksi saluran napas:
1. Sianosis, kebiruan tampak pada ujung
ujung jari / bibir
2. Kongesti, terjadi bendungan sistemik
(bendungan paru paru & dilatasi jantung
kanan)
3. Darah tetap cair
4. Edema paru ( tidak khas)
5. Tardius Spot

Kematian akibat asfiksia melalui


3 fase:
1. Fase Dyspneu : C02 meningkat
pernapasan cepat dan dalam
2. Fase Konvulsif kejang
3. Fase Apnoe :
- Pernapasan melemah/ jarang
- Kesadaran hilang
- Dilatasi pupil kematian

Mechanical Asphyxia
1. Tercerut
a. Tergantung (hanging)
b. Tercekik dengan tali (strangulation)
c. Tercekik oleh tangan (throttling)
2. Mulut & hidung tertutup (smothering)
3. Sumbatan saluran pernapasan (choking)
4. Tenggelam (drowning)
5. Kompressi

T E N G G E LAM
OLEH :
Dr. GUNAWAN ARSYADI, SpF, SpPA (K)

Drowning (Tenggelam)
Batasan
Suatu jenis suffoction dimana jalan nafas
terhalang oleh air/ cairan sehingga air/
cairan terhisap masuk jalan napas dan
alveoli paru

PENGERTIAN TENGGELAM
(DROWNING)
Tenggelam adalah merupakan akibat dari
terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh
ke dalam cairan. Dimana kematian yang
disebabkan oleh terisinya paru-paru oleh
suatu cairan, yang pada umumnya air,
menyebabkan orang sulit bernapas dan
dapat menyebabkan kematian akibat sesak
napas

PENDAHULUAN
Tenggelam adalah merupakan akibat dari
terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh
ke dalam cairan.Mekanisme kematian pada
tenggelam pada umumnya adalah asfiksia,
inhibisi vagal, dan spasme larynx. Kematian
asfiksia disebabkan karena perubahan
elektrolit dalam darah pada fresh water
drowning dan salt water
drowning.Tenggelam sering merupakan
kecelakaan sedangkan pembunuhan dan
bunuh diri jarang terjadi

MEKANISME TENGGELAM
Korban terbenam oleh gaya gravitasi
berat jenis tubuh lebih kecil dari berat jenis
air, korban akan timbul reaksi awal terjadi
usaha bernapas air akan masuk tertelan/
terinhalasi berat jenis korban > dari BJ
air korban tenggelam.

PROSES TENGGELAM DENGAN


PARU-PARU KERING (dry drowning)
sejumlah air masuk kedalam laring atau
trakea spasme laring (dry drowning)
refleks vagal. Mukus yang kental, busa,
dan buih dapat terbentuk dan menyumbat

air tidak masuk kedalam paru


sehingga hipoksia otak fatal tidak
disebabkan oleh oklusi jalan napas oleh air
tetapi karena spasme laring (dry drowning)

Pemeriksaan otopsi
Pemeriksaan Luar :
a. Tidak ada yang diagnostik
b. Beberapa penemuan dapat memperkuat
diagnosa tenggelam

Tanda- Tanda Intravital Pada


Kasus Tenggelam
Cadaveric spasm
Perdarahan liang telinga tengah
Benda benda air (rumput, lumpur, dsb)
disaluran pencernaan/ napas
Bercak Paltauf
BJ darah jantung kanan berbeda dengan
BJ darah jantung kiri
Diatome (+) dalam paru paru/ sumsum
tulang

PEMERIKSAAN LUAR PADA KASUS


TENGGELAM
Penurunan suhu mayat (algor mortis) berlangsung
cepat, dan Lebam mayat (livor mortis) berwarna
merah terang.
Gambaran kulit angsa ( goose-flesh, cutis anserina)
Washer womans hand
Busa halus putih yang berbentuk jamur ( mush
room-like mass) tampak pada mulut atau hidung
atau keduanya
Perdarahan berbintik (petechial haemmorrhages)
pada kelopak mata terutama bagian bawah.

PEMERIKSAAN LUAR PADA


KASUS TENGGELAM
Pada pria genitalianya dapat mengerut,
ereksi atau semi ereksi, yang tersering
dijumpai semi ereksi.
Pada lidah dapat ditemukan memar atau
bekas gigitan.
Cadaveric Spasme
Luka-luka pada daerah wajah, tangan, dan
tungkai bagian depan akibat persentuhan
dengan benda benda disekitarnya.

PEMERIKSAAN DALAM PADA KASUS


TENGGELAM
Pemeriksaan terutama ditujukan pada
sistem pernapasan.
Benda asing/ busa dalam trakea yang
tampak secara makroskopik dan
mikroskopik.
Pleura dapat berwarna kemerahan dan
terdapat bintik-bintik perdarahan.
Bercak perdarahan yang besar (diameter 3
-5 cm) disebut bercak paltauf.

PEMERIKSAAN DALAM PADA


KASUS TENGGELAM
Kongesti pada laring merupakan kelainan
yang berarti, paru-paru biasanya sangat
mengembang.
Edema dan kongesti paru ( 700 -1000
gram)
Emphysema Aquosum atau Emphysema
Hydroaerique.
Perdarahan telinga tengah.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PADA KASUS TENGGELAM
I. Test Kimiawi pada kasus tenggelam
Gettler, menunjukkan perbedaan kadar Cl darah,
jantung kanan dan kiri.
Durlacher, menentukan perbedaan berat jenis
plasma dari jantung kiri dan kanan.
II. Pemeriksaan getah paru-paru
Secara mikroskopik pada getah paru ditemukan
benda asing seperti kristal silikat, lumpur, telur
cacing, algae dibagian subpleura.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PADA KASUS TENGGELAM
III. Analisa Diatomae dan Isi lambung
Pemeriksaan diatomae (+) : diatomae
5/ LPB pada paru; atau bila dari
sumsum tulang panjang sebanyak 1/ LPB.
Pemeriksaan isi lambung : adanya pasir
atau lumpur dan binatang air

Untuk memeriksa adanya benda asing dalam


paru dilakukan percobaan getah paru
a. Yang diperiksa ialah getah paru subpleural.
b. Alat yang dipakai ialah obyek glass, cover
glass dan mikroskop.
c. Syarat : Paru belum membusuk
d. Yang dicari ialah benda benda asing
yang berasal dalam air setempat,
misalnya: Pasir, lumpur, tanaman air, telur
cacing.

Pemeriksaan Getah Paru


Cara:
Permukaan paru dikerok dengan pisau
bersih, lalu dicuci & iris permukaan paru
tadi, getah yang keluar diteteskan pada
objek glass, kemudian ditutup dengan cover
glass, dilihat dibawah mikroskop.

Beberapa kemungkinan kesimpulan dari


Percobaan Getah Paru
1.

Percobaan getah paru


positif tidak ditemukan
sebab kematian

Korban meninggal karena tenggelam

2.

Percobaan getah paru


a. Mungkin meninggal karena tenggelam
positif ditemukan sebab b. Mungkin meninggal karena sebab
kematian yang lain
yang lain tersebut
c. Mungkin meninggal karena tenggelam
dan sebab kematian yang lain tersebut

3.

Percobaan getah paru


negatif

a. Mungkin meninggal dalam air jernih


b. Mungkin meninggal karena vagal
reflex
c. Mungkin meninggal karena
spasmelarynx
d. Mungkin dimasukkan ke dalam air
setelah korban meninggal, dalam hal
ini akan ditemukan sebab kematian
lain

Pemeriksaan Khusus
2.Test destruksi
Cara
Jaringan paru bagian perifer di destruksi
dengan H2SO4, kemudian diberi HNO3
disentrifuge sedimen diobjek glass
dilihat dibawah mikroskop apakah ada
diatome

Syarat pemeriksaan diatome (Test Destruksi)


Paru harus segar
Paru yang diperiksa harus bagian kanan
perifer
Jenis diatome yang ditemukan harus sama
dengan diatome di perairan tersebut
Jumlah diatome di paru paru 5/ LPB
Sumsum tulang 1/ LPB

TENGGELAM DI AIR TAWAR


I.

Tenggelam di air tawar


Mekanisme : air tawar (hipotonis)
diserap secara osmosis
hemodilusi
cairan sirkulasi >>
(K , Na )
fibrilasi ventrikel
anoksia cerebri
kematian (2-3
menit)

TENGGELAM DI AIR TAWAR


Pada pemeriksaan korban tenggelam di air
tawar didapatkan :
Paru besar/ ringan, relatif kering, bentuk
biasa, merah pucat / emfisematous,
Krepitasi ada, Busa banyak, Bila
dikeluarkan dari toraks tidak kempis. Mati
dalam 5 menit (40 ml/ kgBB)

Tenggelam di air tawar


Biasanya mati dalam 5 menit
Terjadi hyperkaliemi fibrilasi ventrikel
Dapat dibarengi oedem paru
Paru
* Relatif kering
* Warna lebih pucat
* Bentuk biasa
* Busa banyak
* Krepitasi (+)
Hemodilusi / BJ menurun

TENGGELAM DI AIR ASIN


II.

Tenggelam di air asin


Mekanisme : Air asin
(hemokonsentrasi)
cairan
sirkulasi tertarik keluar
kejaringan paru-paru (Na , Hmt )
edema pulmonum
anoksia
miokardium dan peningkatan
viskositas darah
payah
jantung

TENGGELAM DI AIR ASIN


Pada pemeriksaan korban tenggelam di air
asin didapatkan :
Paru besar dan berat, Relatif basah, Besar,
biasa overlapping, Ungu biru / permukaan
licin, Krepitasi tidak ada, Busa sedikit,
cairan banyak, Bila dikeluarkan dari toraks
akan mendatar / bila ditekan => cekung,
Mati dalam 5 -10 menit (20 ml / kgBB)

Tenggelam di air laut

Hemokonsentrasi ( BJ meningkat)
Oedem paru
Mati dalam 5 10 menit
Paru
* Tampak basah/ berat
* Besar
* Banyak air, kurang busa
BJ darah : 1.0595 1.060, perbedaan 0.005
sudah bermakna

Cara Kematian pada Tenggelam


Kecelakaan
Bunuh diri (sering badan diikat pada suatu
beban)
Pembunuhan (dapat dijumpai korban terikat
demikian rupa yang tak mungkin dilakukan
korban sendiri)

Anda mungkin juga menyukai