Anda di halaman 1dari 170

TRY OUT

81
Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan lemas, mudah lelah dan cepat
mengantuk. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan konjungtiva pucat dan spoon nail. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 g/dl. Dokter menganjurkan untuk transfusi darah
dan menjelaskan terlebih dahulu tentang indikasi, efek samping dan prinsip transfusi darah.
Setelah itu, dokter baru meminta persetujuan pasien. Prinsip bioetik apakah yang diterapkan
oleh dokter tersebut?
a. Justice

b. Altruism

c. Autonomy

d. Beneficence

e. Non-maleficence
81
Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan lemas, mudah lelah dan cepat
mengantuk. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan konjungtiva pucat dan spoon nail. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 g/dl. Dokter menganjurkan untuk transfusi darah
dan menjelaskan terlebih dahulu tentang indikasi, efek samping dan prinsip transfusi darah.
Setelah itu, dokter baru meminta persetujuan pasien. Prinsip bioetik apakah yang diterapkan
oleh dokter tersebut?
a. Justice

b. Altruism

c. Autonomy

d. Beneficence

e. Non-maleficence
C. AUTONOMY
82
Pablo adalah dokter yang baru saja selesai internship dan ingin
membuka praktek. Pablo bertanya kepada temannya mengenai
kepengurusan STR dan SIP. Siapa yang berhak mengeluarkan
STR?
a. Dinas kesehatan kota
b. Dinas kesehatan provinsi
c. IDI
d. KKI
e. Pemerintah pusat
82
Pablo adalah dokter yang baru saja selesai internship dan ingin
membuka praktek. Pablo bertanya kepada temannya mengenai
kepengurusan STR dan SIP. Siapa yang berhak mengeluarkan
STR?
a. Dinas kesehatan kota
b. Dinas kesehatan provinsi
c. IDI
d. KKI
e. Pemerintah pusat
D. KKI
83
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke rumah sakit setelah
menjalani operasi amputasi pada kaki sebelah kanan 2 hari
yang lalu. Tetapi setelah diperiksa kaki yang mengalami
masalah adalah kaki kiri, hal ini disebabkan karena dokter tidak
memperhatikan rekam medis sebelum operasi. Kelalaian yang
dilakukan oleh dokter adalah…
a. Malfeasance
b. Misfeasance
c. Nonfeasance
d. Sentinel event
e. Latent error
83
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke rumah sakit setelah
menjalani operasi amputasi pada kaki sebelah kanan 2 hari
yang lalu. Tetapi setelah diperiksa kaki yang mengalami
masalah adalah kaki kiri, hal ini disebabkan karena dokter tidak
memperhatikan rekam medis sebelum operasi. Kelalaian yang
dilakukan oleh dokter adalah…
a. Malfeasance
b. Misfeasance
c. Nonfeasance
d. Sentinel event
e. Latent error
B. MISFECEANCE
Medical Error
Suatu kekeliruan, suatu peristiwa yang tidak diduga atau tidak dikehendaki dalam
pemberian pelayanan medis yang dapat mengakibatkan (kejadian yang tidak
diinginkan/adverse event) atau tidak sampai mengakibatkan luka (near miss) pada
pasien

Klasifikasi Medical Error:


1. Malfeasance (Comission): Tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat/layak
(unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan medis tanpa indikasi yang
memadai
2. Misfeasance: Melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan
dengan tidak tepat (improper performance), yaitu misalnya melakukan tindakan medis
dengan menyalahi prosedur
3. Nonfeasance (Omission): Tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban
baginya.
Kegagalan medis berdasarkan kontribusinya:
1. Latent Error
Kesalahan yang terjadi di luar operator garis depan,
2. Active Error
Kesalahan terjadi pada tingkat/lingkup operator garis depan
84
Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa ke rumah sakit dengan penurunan kesadaran
setelah meminum kopi bersama teman-temannya di kafe. Pada pemeriksaan tidak
didapatkan nadi dan napas, kulit pasien tampak merah cerah. Terdapat bau almond dari
mulut pasien. Tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh dokter adalah…
a. Melapor ke polisi

b. Mengambil darah untuk pemeriksaan toksikologi

c. Melakukan pemeriksaan dalam pada jenazah

d. Membuat surat kematian jenazah

e. Melakukan resusitasi jantung paru


84
Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa ke rumah sakit dengan penurunan kesadaran
setelah meminum kopi bersama teman-temannya di kafe. Pada pemeriksaan tidak
didapatkan nadi dan napas, kulit pasien tampak merah cerah. Terdapat bau almond dari
mulut pasien. Tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh dokter adalah…
a. Melapor ke polisi

b. Mengambil darah untuk pemeriksaan toksikologi

c. Melakukan pemeriksaan dalam pada jenazah

d. Membuat surat kematian jenazah

e. Melakukan resusitasi jantung paru


E. MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU
Hak dan Kewajiban Dokter (UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51)
HAK :
1. perlindungan hukum;
2. memberi pelayanan;
3. mendapat informasi imbalan dari pasien;
KEWAJIBAN:
1. memberi pelayanan medis dan pertolongan darurat;
2. merujuk pasien dan menjaga rahasia pasien;
3. mengikuti perkembangan ilmu

Hak dan Kewajiban Pasien (UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 52 dan 53)
HAK:
1. mendapat penjelasan penyakit dan informasi rekam medis;
2. meminta second opinion dari dokter lain
3. mendapat atau menolakpelayanan medis;
KEWAJIBAN:
1. memberi informasi yang lengkap dan imbalan jasa ke dokter ;
2. mematuhi nasihat dokter;
85
Seorang perempuan usia 30 tahun ditemukan meninggal di
kamar tidurnya. Pada pemeriksaan ditemukan lebam mayat di
seluruh tubuh bagian belakang berwarna merah gelap, hilang
dengan penekanan. Ditemukan juga luka lecet tekan melingkari
leher secara mendatar. Bibir dan ujung jari tampak kebiruan.
Penyebab kematian korban adalah…
a. Smothering
b. Strangulation by ligature
c. Choking
d. Hanging
e. Compression
85
Seorang perempuan usia 30 tahun ditemukan meninggal di
kamar tidurnya. Pada pemeriksaan ditemukan lebam mayat di
seluruh tubuh bagian belakang berwarna merah gelap, hilang
dengan penekanan. Ditemukan juga luka lecet tekan melingkari
leher secara mendatar. Bibir dan ujung jari tampak kebiruan.
Penyebab kematian korban adalah…
a. Smothering
b. Strangulation by ligature
c. Choking
d. Hanging
e. Compression
B. STRANGULATION BY LIGATURE

Mechanical Non-mechanical Miscellaneous


Strangulation Carbon monoxide Drowning
poisoning
Hanging Cyanide poisoning
Chocking
Compression asphyxia
Smothering
86
Seorang jenazah laki-laki dibawa ke IGD rumah sakit. Pada
pemeirksaan didapatkan luka tembak di kepala. Luka pertama
berbentuk bulat, terdapat kelim jelaga dan kelim api di sekitar luka.
Ditemukan juga luka kedua berbentuk bulat berukuran lebih besar
dengan bentuk tidak beraturan dan tidak ditemukan kelim. Jenis luka
pertama adalah…
a. Luka tembak masuk sangat dekat
b. Luka tembak masuk jarak dekat
c. Luka tembak masuk jarak sedang
d. Luka tembak masuk jarak jauh
e. Luka tembak keluar
86
Seorang jenazah laki-laki dibawa ke IGD rumah sakit. Pada
pemeirksaan didapatkan luka tembak di kepala. Luka pertama
berbentuk bulat, terdapat kelim jelaga dan kelim api di sekitar luka.
Ditemukan juga luka kedua berbentuk bulat berukuran lebih besar
dengan bentuk tidak beraturan dan tidak ditemukan kelim. Jenis luka
pertama adalah…
a. Luka tembak masuk sangat dekat
b. Luka tembak masuk jarak dekat
c. Luka tembak masuk jarak sedang
d. Luka tembak masuk jarak jauh
e. Luka tembak keluar
A. LUKA TEMBAK MASUK SANGAT DEKAT

Tempel Sangat dekat Dekat Jauh Sangat jauh


Jejas laras Kelim api
Kelim jelaga Kelim jelaga
Kelim tatto Kelim tatto Kelim tatto
Kelim lecet +/- Kelim lecet +/- Kelim lecet +/- Kelim lecet +/-
kelim minyak kelim minyak kelim minyak kelim minyak
< 15 cm 15 – 30 cm 30 – 60 cm > 60 cm
Luka tembak tempel Luka tembak sangat dekat
Luka tembak dekat

Luka tembak sangat jauh


87
Diperkotaan besar akhir-akhir ini banyak kasus abortus yang
dilakukan oleh petugas kesehatan yang tidak bertanggung
jawab. Jika kasus ini menimpa seorang dokter sangsi apakah
yang bisa dikenakan kepada dokter tersebut ?
a. Perdata
b. Pidana
c. Etik
d. Administrasi
e. Disiplin
87
Diperkotaan besar akhir-akhir ini banyak kasus abortus yang
dilakukan oleh petugas kesehatan yang tidak bertanggung
jawab. Jika kasus ini menimpa seorang dokter sangsi apakah
yang bisa dikenakan kepada dokter tersebut ?
a. Perdata
b. Pidana
c. Etik
d. Administrasi
e. Disiplin
Abortus
• Pasal 346 :
Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
• Pasal 347 :
1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
tanpa persetujuan wanita itu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2) Bila perbuatan itu mengakibatkan wanita itu meninggal, ia diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun

• Pasal 348 :
1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
dengan persetujuan wanita itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun
enam bulan.
2) Bila perbuatan itu mengakibatkan wanita itu meninggal, ia diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun
• Pasal 349 :
 Bila seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
tersebut dalam pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana
yang ditentukan dalam pasal-pasal itu dapat ditambah sepertiga dan dapat
dicabut haknya untuk menjalankan pekerjaannya dalam mana kejahatan itu
dilakukan.
88
An. Yugi, 18 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan jatuh dari
skateboard dengan posisi menumpu pada telapak tangan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, tidak
ada luka terbuka, dan didapatkan nyeri pada dorsum manus serta
dinner fork deformity. Diagnosis penyakit diatas adalah
a. Fraktur Smith
b. Fraktur Montegia
c. Fraktur os. Ulna
d. Fraktur Colles
e. Fraktur green stick
88
An. Yugi, 18 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan jatuh dari
skateboard dengan posisi menumpu pada telapak tangan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, tidak
ada luka terbuka, dan didapatkan nyeri pada dorsum manus serta
dinner fork deformity. Diagnosis penyakit diatas adalah
a. Fraktur Smith
b. Fraktur Montegia
c. Fraktur os. Ulna
d. Fraktur Colles
e. Fraktur green stick
D. FRAKTUR COLLES
Fraktur Colles’
A transverse fracture of the radius just above
the wrist, with dorsal displacement of the
distal fragment
d. Pil mini

The ‘dinner-fork’ deformity, with prominence on the back of the wrist and a depression in front
Force is applied in the length of the forearm with the wrist in extension
Fraktur Smith’s
A transverse fracture of the radius just above
the wrist, with the distal fragment is
displaced anteriorly (ventral)

Called as “Reversed Colles” with ‘Garden spade’ deformity


It is caused by a fall on the back of the hand
Monteggia fracture-dislocation Galeazzi fracture-dislocation
89
Laki laki 30 tahun dibawa ke IGD setelah jatuh dari sepeda 3 jam yang
lalu. Pasien mengeluh kesakitan di tungkai kanan. TD 120/80 mmHg,
Nadi 100 kali/menit. Pada status lokalis ditemuka fraktur terbuka tibia
dekstra dengan panjang > 1 cm dengan kerusakan jaringan minimal.
Neovaskularisasi distal baik. Derajat fraktur terbuka pada kasus tersebut
menurut Gustillo Anderson adalah:
a. Grade I
b. Grade II
c. Grade IIIa
d. Grade IIIb
e. Grade IIIc
89
Laki laki 30 tahun dibawa ke IGD setelah jatuh dari sepeda 3 jam yang
lalu. Pasien mengeluh kesakitan di tungkai kanan. TD 120/80 mmHg,
Nadi 100 kali/menit. Pada status lokalis ditemuka fraktur terbuka tibia
dekstra dengan panjang > 1 cm dengan kerusakan jaringan minimal.
Neovaskularisasi distal baik. Derajat fraktur terbuka pada kasus tersebut
menurut Gustillo Anderson adalah:
a. Grade I
b. Grade II
c. Grade IIIa
d. Grade IIIb
e. Grade IIIc
B. GRADE II
Type I The wound is usually a small, clean puncture through which a bone spike has
protruded. There is little soft-tissue damage with no crushing and the fracture is not
comminuted (low-energy fracture)
Type II The wound is more than 1 cm long, but there is no skin flap. There is not much
soft-tissue damage and no more than moderate crushing or
comminution of the fracture (low to moderate-energy fracture)
Type III There is a large laceration, extensive damage to skin and underlying soft tissue and,
in the most severe examples, vascular compromise (high-energy fracture)
III A The fractured bone can be adequately covered by soft tissue despite the
laceration
III B There is extensive periosteal stripping and fracture cover is not possible without
use of local or distant flaps
III C There is an arterial injury that needs to be repaired, regardless of the
amount of other soft-tissue damage
90
Wanita 28 tahun mengeluh nyeri punggung. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan punggung asimetri dan tulang belikat kanan lebih
menonjol. Pada foto roentgen didapatkan punggung mengalami
deviasi 30 derajat ke arah kanan. Diagnosis kasus di atas adalah...
a. Spondilitis
b. Kifosis
c. Lordosis
d. Skoliosis
e. Spondilosis
90
Wanita 28 tahun mengeluh nyeri punggung. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan punggung asimetri dan tulang belikat kanan lebih
menonjol. Pada foto roentgen didapatkan punggung mengalami
deviasi 30 derajat ke arah kanan. Diagnosis kasus di atas adalah...
a. Spondilitis
b. Kifosis
c. Lordosis
d. Skoliosis
e. Spondilosis
D. SKOLIOSIS
91
Pria berusia 25 tahun dibawa ke UGD oleh polisi karena kesadaran
menurun setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu.
Pasien sempat sadar, lalu kesadaran pasien mulai turun sampai tidak
sadar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/90 mmHg,
nadi 120x/menit, napas 28x/menit, dan suhu 36oC. Pada pemeriksaan
neurologis didapatkan GCS E2V2M5, pupil anisokor. Pada CT-Scan
kepala didapatkan area bikonveks hiperdens pada duramater area
frontotemporal sebelah kiri. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Subdural hematoma
b. Intracranial hematoma
c. Epidural hematoma
d. Concussion
e. Cerebral contusion
91
Pria berusia 25 tahun dibawa ke UGD oleh polisi karena kesadaran
menurun setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu.
Pasien sempat sadar, lalu kesadaran pasien mulai turun sampai tidak
sadar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/90 mmHg,
nadi 120x/menit, napas 28x/menit, dan suhu 36oC. Pada pemeriksaan
neurologis didapatkan GCS E2V2M5, pupil anisokor. Pada CT-Scan
kepala didapatkan area bikonveks hiperdens pada duramater area
frontotemporal sebelah kiri. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Subdural hematoma
b. Intracranial hematoma
c. Epidural hematoma
d. Concussion
e. Cerebral contusion
Traumatic Brain Injury

Classification GCS
Mild TBI 15 – 14
Moderate TBI 13 – 9
Severe TBI ≤8
• Concussion
– a complex pathophysiological process affecting the brain resulting in alteration
of brain function, that is induced by non-penetrating biomechanical forces,
without identifiable abnormality in standard structural imaging

• Cerebral contusion
– A surface bruise of the brain
consists of varying degrees of
petechial hemorrhage, edema,
and tissue destruction
• Diffuse axonal injury
– A special type of deep white
matter lesion consists of
widespread mechanical
disruption, or shearing, of axons
at the time of impact
Subdural hematoma Epidural hematoma Subarachnoid hematoma
92
Tn. Afgan usia 36 tahun dibawa ke UGD setelah dadanya dipukul oleh
istrinya karena ketahuan selingkuh. Pasien sadar dan tampak sesak
nafas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 HR 120x/menit dan
RR 42x/menit. Deviasi trakea ke sebelah kiri. Perkusi hipersonor dan
suara nafas menghilang pada hemithorax kanan. Tindakan selanjutnya
yang anda lakukan sebagai dokter jaga adalah
a. Memberikan oksigen
b. torakotomi
c. Pasang chest tube
d. Dekompresi jarum
e. Rontgen thorax
92
Tn. Afgan usia 36 tahun dibawa ke UGD setelah dadanya dipukul oleh
istrinya karena ketahuan selingkuh. Pasien sadar dan tampak sesak
nafas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 HR 120x/menit dan
RR 42x/menit. Deviasi trakea ke sebelah kiri. Perkusi hipersonor dan
suara nafas menghilang pada hemithorax kanan. Tindakan selanjutnya
yang anda lakukan sebagai dokter jaga adalah
a. Memberikan oksigen
b. torakotomi
c. Pasang chest tube
d. Dekompresi jarum
e. Rontgen thorax
Klasifikasi
Berdasarkan mekanisme kejadian:
1. Pneumotoraks spontan
a. Pneumotoraks spontan primer
b. Pneumotoraks spontan sekunder
2. Pneumotoraks traumatik
a. Pneumotoraks traumatik iatrogenik
b. Pneumotoraks traumatik non iatrogenik

Sumber : Henry M, Arnold T, et al. BTS guideline for the management of spontaneous pneumothorax. Thorax. 2003;58(Suppl
II):ii39-ii52.
SIMPLE PNEUMOTHORAX

Sumber : Max L. Ramenofsky MD, FACS, Richard M. Bell MD, FACS. Advanced Trauma Life Support. Student Course Manual. 9 ed. Chicago:
American College of Surgeons; 2012.
TENSION PNEUMOTHORAX NEEDLE DECOMPRESSION

Sumber : Max L. Ramenofsky MD, FACS, Richard M. Bell MD, FACS. Advanced Trauma Life Support. Student Course Manual. 9 ed. Chicago:
American College of Surgeons; 2012.
OPEN PNEUMOTHORAX STERILE OCCLUSIVE DRESSING

Sumber : Max L. Ramenofsky MD, FACS, Richard M. Bell MD, FACS. Advanced Trauma Life Support. Student Course Manual. 9 ed. Chicago:
American College of Surgeons; 2012.
93
Laki-laki usia 19 tahun datang ke IGD karena nyeri tiba-tiba di kantung
buah zakar setelah bermain bola 2 jam lalu. Dari pemeriksaan fisik
genetalia didapatkan testis kiri lebih tinggi dan horizontal. Prehn’s sign
(-). Tatalaksana awal yang tepat adalah...
a. Detorsi manual
b. Orkidektomi
c. Observasi
d. Pasang kateter
e. Vasektomi
93
Laki-laki usia 19 tahun datang ke IGD karena nyeri tiba-tiba di kantung
buah zakar setelah bermain bola 2 jam lalu. Dari pemeriksaan fisik
genetalia didapatkan testis kiri lebih tinggi dan horizontal. Prehn’s sign
(-). Tatalaksana awal yang tepat adalah...
a. Detorsi manual
b. Orkidektomi
c. Observasi
d. Pasang kateter
e. Vasektomi
A. Detorsi Manual
• Testicle twists around the spermatic
cord  cut off of venous blood flow
 venous congestion  testicle
ischemic
• Diagnosis : Doppler ultrasound
(93% sensitivity, 100% specificity)
• Treatment :
– Definitive : surgical detorsion within
6 hours of symptom onset
– Manual detorsion (if surgical Clinical manifestations :
delayed)
• Abrupt pain
– Necrosis  orchiectomy • Angel sign (+)
• Prehn’s sign (-)
• Cremasteric reflex (-)
94
Tn. Bayu, 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan tidak bisa
berkemih. Pasien baru saja mengalami kecelakaan sepeda motor 4
jam yang lalu. Tampak darah segar keluar dari orifisium uretra, tidak
ada memar di sekitar genitalia maupun abdomen bawah. Pada
pemeriksaan RT diperoleh prostat melayang. Diagnosisnya adalah...
a. Ruptur buli
b. Ruptur ureter
c. Ruptur ginjal
d. Ruptur uretra posterior
e. Ruptur uretra anterior
94
Tn. Bayu, 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan tidak bisa
berkemih. Pasien baru saja mengalami kecelakaan sepeda motor 4
jam yang lalu. Tampak darah segar keluar dari orifisium uretra, tidak
ada memar di sekitar genitalia maupun abdomen bawah. Pada
pemeriksaan RT diperoleh prostat melayang. Diagnosisnya adalah...
a. Ruptur buli
b. Ruptur ureter
c. Ruptur ginjal
d. Ruptur uretra posterior
e. Ruptur uretra anterior
Renal Trauma
• Clinical manifestations :
– Gross hematuria or
microscopic hematuria
with SBP < 90 mmHg
– Significant flank
ecchymosis
– Rib fracture
– Penetrating injury of
abdomen, flank, or lower
chest
• Diagnosis : IV contrast
enhanced CT
• Treatment : open surgery
or angioembolization
Ureteral Trauma
• Rare, accounting 1% of urologic injuries
• Tend to be iatrogenic
• Diagnosis : IV contrast enhanced CT with 10
minutes delayed
• Treatment : definitive surgical repair; in
unstable patient, temporary urinary drainage
followed by delayed definitive management
Bladder Trauma
Intraperitoneal Extraperitoneal
30% 60%
Gross hematuria Gross hematuria
Blow-out injuries Associated with pelvic fracture
Require surgical repair Urinary drainage with urethral catheter
(uncomplicated)

Diagnosis : Retrograde cystography


D. Ruptur Uretra Posterior
Anterior Posterior

Blunt (straddle injury) or Associated with pelvic-


penetrating injury fracture
Blood at the urethral meatus, Blood at the urethral meatus,
inability to urinate inability to urinate
Perineal/genital ecchymosis High-riding prostate

Primary urinary drainage Primary urinary drainage


with SPT with SPT

• Diagnosis : Retrograde urethrogram


95
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD
dengan keluhan penisnya ereksi terus dan tidak dapat
berhenti sejak 5 jam yang lalu. Keluhan disertai nyeri.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Trauma penis
b. Priapismus
c. Striktur uretra
d. Peyronie’s disease
e. Rupture uretra
95
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD
dengan keluhan penisnya ereksi terus dan tidak dapat
berhenti sejak 5 jam yang lalu. Keluhan disertai nyeri.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Trauma penis
b. Priapismus
c. Striktur uretra
d. Peyronie’s disease
e. Rupture uretra
B. Priapismus
• A penile erection that persists for 4 h or longer and is
unrelated to sexual activity
Ischemia (low flow, veno- Non-ischemia (arterial,
occlusive) high flow)
Urological emergency Non emergency
Etiology : pharmacology, Etiology : trauma
hemoglobinopathy
Severe pain Less pain
Tumescent, tenderness Partially tumescent, absent
of tenderness
96
An. Dia, 6 tahun diantar ibunya ke IGD karena nyeri pada kemaluan.
Pasien sebelumnya mencoba menarik kulit penis namun tidak dapat
kembali. Pada pemeriksaan fisik tampak prepusium tertarik ke korona
glandis dan menjepit penis. Tatalaksana terbaik untuk kasus di atas
adalah...
a. Injeksi kortikosteroid
b. Bedah detorsion
c. USG doppler
d. Sirkumsisi elektif
e. Sirkumsisi cito
96
An. Dia, 6 tahun diantar ibunya ke IGD karena nyeri pada kemaluan.
Pasien sebelumnya mencoba menarik kulit penis namun tidak dapat
kembali. Pada pemeriksaan fisik tampak prepusium tertarik ke korona
glandis dan menjepit penis. Tatalaksana terbaik untuk kasus di atas
adalah...
a. Injeksi kortikosteroid
b. Bedah detorsion
c. USG doppler
d. Sirkumsisi elektif
e. Sirkumsisi cito
Phymosis - Paraphimosis
Phymosis Paraphimosis
Preputium tidak dapat ditarik ke belakang Preputium yang terretraksi tidak dapat
dikembalikan ke posisi anatomi normal

Non-emergency Emergency
Ujung penis menggelembung Edema dan kongesti glans penis, edema
preputium
Sirkumsisi Reduksi manual
Dorsum slit  sirkumsisi
Komplikasi : balanitis Iskemik glans penis
97
By Kamu 2 hari dibawa orang tuanya ke dokter dengan keluhan selalu
memuntahakn ASI. Ketika diperiksa didapatkan mata cekung, ubun-ubun
cekung, dan anak tampak lemas, akral hangat. Kemudian dokter
mencoba memasukkan NGT namun tidak bisa. Dari pemeriksaan thorax
didapatkan gambaran NGT tidak masuk ke gaster. Diagnosis penyakit
pasien diatas adalah
a. Atresia esofagus
b. Stenosis esofagus
c. Achalasia
d. Hipertrofi stenosis pilorus
e. Hischprung
97
By Kamu 2 hari dibawa orang tuanya ke dokter dengan keluhan selalu
memuntahakn ASI. Ketika diperiksa didapatkan mata cekung, ubun-ubun
cekung, dan anak tampak lemas, akral hangat. Kemudian dokter
mencoba memasukkan NGT namun tidak bisa. Dari pemeriksaan thorax
didapatkan gambaran NGT tidak masuk ke gaster. Diagnosis penyakit
pasien diatas adalah
a. Atresia esofagus
b. Stenosis esofagus
c. Achalasia
d. Hipertrofi stenosis pilorus
e. Hischprung
A. Atresia Esofagus

• Clinical manifestations :
– Abundant salivation
– Episodes of cyanosis and suffocation during
breastfeeding
98
Laki-laki, usia 55 tahun, datang dengan keluhan darah menetes sesudah
BAB dan nyeri pada bokong sejak seminggu. Pasien mengaku malas
makan sayur dan senang mengonsumsi makanan pedas. Pada PF
didapatkan benjolan di anus yang tidak bisa masuk meskipun dicoba
dimasukkan. Pasien mengaku sebelumnya juga pernah teraba benjolan
tetapi masih bisa dimasukkan kembali. Tatalaksana yang tepat untuk
kasus ini adalah:
a. Terapi diet
b. Sitz bath
c. Skleroterapi
d. Hemoroidektomi
e. Rubber band ligation
98
Laki-laki, usia 55 tahun, datang dengan keluhan darah menetes sesudah
BAB dan nyeri pada bokong sejak seminggu. Pasien mengaku malas
makan sayur dan senang mengonsumsi makanan pedas. Pada PF
didapatkan benjolan di anus yang tidak bisa masuk meskipun dicoba
dimasukkan. Pasien mengaku sebelumnya juga pernah teraba benjolan
tetapi masih bisa dimasukkan kembali. Tatalaksana yang tepat untuk
kasus ini adalah:
a. Terapi diet
b. Sitz bath
c. Skleroterapi
d. Hemoroidektomi
e. Rubber band ligation
D. Hemoroidektomi

Rectal anatomy
Grading of internal hemorrhoid
99
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah sejak 8 jam SMRS. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati kemudian
menjalar ke bagian kanan bawah. Keluhan disertai mual dan muntah, dan tidak
nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak kesakitan, TD
110/80 mmHg, nadi 90 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 38,7C, nyeri tekan
McBurney (+), nyeri alih (+), nyeri tekan lepas (-). Hasil pemeriksaan laboratorium
leukosit 15.000, neutrofil segmen 75% dan batang 10%. Berapakah skor Alvarado
pada kasus tersebut?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
99
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah sejak 8 jam SMRS. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati kemudian
menjalar ke bagian kanan bawah. Keluhan disertai mual dan muntah, dan tidak
nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak kesakitan, TD
110/80 mmHg, nadi 90 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 38,7C, nyeri tekan
McBurney (+), nyeri alih (+), nyeri tekan lepas (-). Hasil pemeriksaan laboratorium
leukosit 15.000, neutrofil segmen 75% dan batang 10%. Berapakah skor Alvarado
pada kasus tersebut?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
D. 9
• Appendicitis : inflamasi pada Tanda pada appendicitis :
appendix vermiformis • Blumberg sign : nyeri tekan lepas
• Gejala klinis : pada titik McBurney
• Rovsing sign : nyeri kuadran kanan
– Nyeri yg berpindah dari sekitar bawah akibat penekanan pada
umbilicus ke regio abdomen
kuadran kiri bawah
kanan bawah (titik McBurney)
• Psoas sign : nyeri kuadran kanan
– Demam bawah saat hip diekstensikan
– Mual muntah • Obturator sign : nyeri kuadran kanan
– Anoreksia bawah saat fleksi dan rotasi internal
– Nyeri tekan lepas hip
Diagnosis dan Tatalaksana

• Anamnesis, pemeriksaan fisik, scoring


• Pemeriksaan laboratorium
• USG abdomen (sensitivitas 83.7%,
spesifisitas 95.9%)
• CT scan abdomen (sensitivitas 98.5%,
spesifisitas 98%)

Terapi
• Preoperatif : antipiretik, simptomatik dan
Discharge Observation Surgery antibiotik
• Operatif : appendectomy
100
Seorang pria 20 tahun dibawa ke UGD karena tersengat listrik.
Pasien tidak sadarkan diri dan ditemukan luka bakar pada
kedua ekstremitas atas dan sebagian dadanya. Beberapa bula
telah pecah dengan dasar luka putih kemerahan dan basah.
Seberapa besar derajat luka pasien?
a. Luka bakar grade 2 sebesar 27 persen
b. Luka bakar grade 3 sebesar 18 persen
c. Luka bakar grade 2 sebesar 18 persen
d. Luka bakar grade 4 sebesar 18 persen
e. Luka bakar grade 3 sebesar 27 persen
100
Seorang pria 20 tahun dibawa ke UGD karena tersengat listrik.
Pasien tidak sadarkan diri dan ditemukan luka bakar pada
kedua ekstremitas atas dan sebagian dadanya. Beberapa bula
telah pecah dengan dasar luka putih kemerahan dan basah.
Seberapa besar derajat luka pasien?
a. Luka bakar grade 2 sebesar 27 persen
b. Luka bakar grade 3 sebesar 18 persen
c. Luka bakar grade 2 sebesar 18 persen
d. Luka bakar grade 4 sebesar 18 persen
e. Luka bakar grade 3 sebesar 27 persen
A. Luka Bakar Derajat 2 Sebesar 27%

First-degree burns (e.g., sunburn) are


characterized by erythema, pain, and the absence of
blisters.

Partial-thickness burns are characterized by a red


or mottled appearance with associated swelling and
blister formation. The surface can have a weeping, wet
appearance and is painfully hypersensitive, even to air
current.

Full-thickness burns usually appear dark and leathery.


The skin also may appear translucent or waxy white.
The surface is painless and generally dry
Parkland formula : 4 cc/kg/%TBSA (50% in the
first 8 hours; remaining 50% in the subsequent 16
hours
101
Seorang wanita 40 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan adanya
benjolan di payudara kiri yang dirasakan sejak 3 bulan terakhir. Benjolan
awalnya sebesar kelereng makin lama membesar seperti bola tenis.
Pasien juga merasakan penurunan BB. TTV dalam batas normal, status
lokalis payudara nipple retraksi, peau d’orange, nyeri tekan, pembesaran
kelenjar limfe aksila (+). Penanda tumor marker pada kasus diatas adalah
a. CA 125
b. CA 19-9
c. PSA
d. AFP
e. CEA
101
Seorang wanita 40 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan adanya
benjolan di payudara kiri yang dirasakan sejak 3 bulan terakhir. Benjolan
awalnya sebesar kelereng makin lama membesar seperti bola tenis.
Pasien juga merasakan penurunan BB. TTV dalam batas normal, status
lokalis payudara nipple retraksi, peau d’orange, nyeri tekan, pembesaran
kelenjar limfe aksila (+). Penanda tumor marker pada kasus diatas adalah
a. CA 125
b. CA 19-9
c. PSA
d. AFP
e. CEA
A. Ca-125
102
Seorang wanita berusia 60 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak
napas sejak 2 hari yang lalu. pasien mempunyai riwayat kencing manis sejak
10 tahun yang lalu dan tidak rutin kontrol serta minum obat. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD 110/65 mmHg, nadi 70x/menit, frekuensi napas 30x/menit,
dan Tax 36,5oC. dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,4 gr/dL,
eritrosit 4,5 juta/μL, leukosit 15.000/μL, trombosit 210.000/μL, dan GDS 480
mg/dL. Hasil pemeriksaan analisis gas darah: pH 7,20, PaO2 88 mmHg,
PaCO2 30 mmHg, dan HCO3 18 mmol/L. Keadaan apakah yang dialami oleh
pasien saat ini?
a. Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian
b. Asidosis respiratorik terkompensasi sempurna
c. Asidosis respiratorik dan metabolic
d. Asidosis metabolic terkompensasi sebagian
e. Asidosis metabolic terkompensasi sempurna
102
Seorang wanita berusia 60 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak
napas sejak 2 hari yang lalu. pasien mempunyai riwayat kencing manis sejak
10 tahun yang lalu dan tidak rutin kontrol serta minum obat. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD 110/65 mmHg, nadi 70x/menit, frekuensi napas 30x/menit,
dan Tax 36,5oC. dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,4 gr/dL,
eritrosit 4,5 juta/μL, leukosit 15.000/μL, trombosit 210.000/μL, dan GDS 480
mg/dL. Hasil pemeriksaan analisis gas darah: pH 7,20, PaO2 88 mmHg,
PaCO2 30 mmHg, dan HCO3 18 mmol/L. Keadaan apakah yang dialami oleh
pasien saat ini?
a. Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian
b. Asidosis respiratorik terkompensasi sempurna
c. Asidosis respiratorik dan metabolic
d. Asidosis metabolic terkompensasi sebagian
e. Asidosis metabolic terkompensasi sempurna
D. Asidosis metabolik terkompensasi sebagian
103
An. Gon, 10 tahun masuk RS dengan keluhan mual muntah sejak 1 hari
yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri perut dan demam tinggi. BAK
kuning pekat, BAB dempul (-). Pasien ada riwayat jajan di tempat
sembarangan dan teman sekolahnya ada yang memiliki keluhan yang
sama. Pada PF didapatkan TD 110/70, HR 120, RR 18 dan suhu 38.9°C.
Mata tampak kuning, nyeri pada perut kanan atas. Pada pemeriksaan
serologis didapatkan IgM anti HAV (+), IgG anti HAV (-), HBsAg (-).
Apakah diagnosis pasien diatas?
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
c. Hepatitis C
d. Abses hepar
e. Kolesistitis
103
An. Gon, 10 tahun masuk RS dengan keluhan mual muntah sejak 1 hari
yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri perut dan demam tinggi. BAK
kuning pekat, BAB dempul (-). Pasien ada riwayat jajan di tempat
sembarangan dan teman sekolahnya ada yang memiliki keluhan yang
sama. Pada PF didapatkan TD 110/70, HR 120, RR 18 dan suhu 38.9°C.
Mata tampak kuning, nyeri pada perut kanan atas. Pada pemeriksaan
serologis didapatkan IgM anti HAV (+), IgG anti HAV (-), HBsAg (-).
Apakah diagnosis pasien diatas?
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
c. Hepatitis C
d. Abses hepar
e. Kolesistitis
Hepatitis A

• Tatalaksana :
– Simptomatik

Antigen Interpretasi

Anti-HAV IgM Infeksi akut

Anti-HAV IgG Pernah terinfeksi sebelumnya


104
An. Leorio, 2 tahun datang diantar orang tuanya dengan keluhan BAB
cair sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tampak tidak rewel dan cenderung
tenang. Dalam pemeriksaan ditemukaan mata cekung, kulit bokong
keriput, turgor kulit lambat. Nadi 120 x/menit dan capillary refill time >2
detik. Apakah tatalaksana segera yang tepat untuk kasus An. Leorio?
a. RL 30 cc/kgbb/jam
b. RL 30 cc/kgbb/30 menit
c. RL 70 cc/kgbb/jam
d. Oralit 50 ml tiap diare
e. Oralit saat pasien mau
104
An. Leorio, 2 tahun datang diantar orang tuanya dengan keluhan BAB
cair sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tampak tidak rewel dan cenderung
tenang. Dalam pemeriksaan ditemukaan mata cekung, kulit bokong
keriput, turgor kulit lambat. Nadi 120 x/menit dan capillary refill time >2
detik. Apakah tatalaksana segera yang tepat untuk kasus An. Leorio?
a. RL 30 cc/kgbb/jam
b. RL 30 cc/kgbb/30 menit
c. RL 70 cc/kgbb/jam
d. Oralit 50 ml tiap diare
e. Oralit saat pasien mau
Diare Akut
5 pilar tatalaksana diare
Diare akut tanpa dehidrasi
• Keadaan umum baik • Cairan rehidrasi 5-10
• Turgor abdomen baik, bising usus
ml/kgBB setiap diare cair,
normal
atau
• Ubun-ubun besar tidak cekung,
mata tidak cekung, air mata ada, • < 1 tahun : 50-100 ml/diare
mukosa mulut dan bibir basah • > 1 tahun : 100-200 ml/diare
• Akral hangat
• ASI tetap diberikan
Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
• Keadaan umum gelisah/cengeng • Cairan rehidrasi oral 75
• Turgor kulit kurang
ml/kgBB dalam 3 jam + 5-10
• Ubun-ubun besar sedikit cekung,
ml/kgBB setiap diare
mata sedikit cekung, air mata
kurang, mukosa mulut dan bibir • Cairan parenteral diberikan
kering bila anak muntah setiap diberi
• Akral hangat minum
Diare akut dengan dehidrasi berat
• Keadaan umum lemah, letargi, • Cairan rehidrasi parenteral 100

atau koma ml/kgBB:

• Turgor sangat kurang • < 12 bulan : 30 ml/kgBB 1 jam pertama

+ 70 ml/kgBB 5 jam berikutnya


• Ubun-ubun sangat cekung, mata
sangat cekung, air mata tidak ada, • > 12 bulan : 30 ml/kgBB ½ jam

mukosa mulut dan bibir kering pertama + 70 ml/kgBB 2½ jam

berikutnya
• Akral dingin
Zync
Zync diberikan selama 10/hari
Usia <6 bulan : 10mg
Usia >6 bulan : 20mg/hari

Nutrisi
ASI dan makanan yg sama ketika anak sehat tetap diberikan untuk mencegah kehilangan BB
dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang. Makanan yg diberikan sedikit-sedikit tapi sering
(kurang lebih 6x sehari), rendah serat.

Antibiotik
Antibotik diberikan bila ada indikasi
Dan tidak boleh diberikan obat anti-diare

Edukasi
Orang tua diminta membawa kembali anaknya bila demam, BAB berdarah, makan atau
minum sedikit, sangat haus, diare makin sering atau belum membaik selama 3 hari.
105
An. Kilua, 1 tahun diantar ibunya berobat ke praktik klinik dokter umum
karena sesak yang memberat sejak 2 jam yang lalu. Ia juga batuk dan
pilek sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik diperoleh HR 150
x/menit, RR 60 x/menit, suhu 38.5oC, tampak pernapasan cuping hidung,
retraksi sela iga dan bentuk dada tampak hiperinflasi. Pada auskultasi
didapatkan wheezing pada kedua hemitoraks. Etiologi tersering untuk
keluhan di atas adalah...
a. Bordetella pertusis
b. Streptococcus pneumoniae
c. Mycobacterium tuberculosis
d. Respiratory Syncytial Virus
e. Corynebacterium diphtheriae
105
An. Kilua, 1 tahun diantar ibunya berobat ke praktik klinik dokter umum
karena sesak yang memberat sejak 2 jam yang lalu. Ia juga batuk dan
pilek sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik diperoleh HR 150
x/menit, RR 60 x/menit, suhu 38.5oC, tampak pernapasan cuping hidung,
retraksi sela iga dan bentuk dada tampak hiperinflasi. Pada auskultasi
didapatkan wheezing pada kedua hemitoraks. Etiologi tersering untuk
keluhan di atas adalah...
a. Bordetella pertusis
b. Streptococcus pneumoniae
c. Mycobacterium tuberculosis
d. Respiratory Syncytial Virus
e. Corynebacterium diphtheriae
d. Respiratory Syncytial Virus
Bronchiolitis
Inflamasi bronkioli pada anak < 2 tahun
Etiologi : Respiratory Synctial Virus (paling sering)

Pemfis :
- Napas cepat
- Retraksi dinding dada
- Bentuk dada tampak hiperinflasi
- Wheezing

Terapi :
Suportif
106
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan mudah lelah sejak beberapa bulan terkahir. Pasien dulunya
sering mengalami radang tenggorokan saat kecil dan pernah dirawat di
RS karena demam dan nyeri sendi yang berpindah-pindah. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan murmur sistolik di apex. Pemeriksaan
penunjang apakah yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis
pasien diatas?
a. Urinalisis
b. Titer ASTO
c. Profil lipid
d. Kultur darah
e. Biopsy endokardium
106
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan mudah lelah sejak beberapa bulan terkahir. Pasien dulunya
sering mengalami radang tenggorokan saat kecil dan pernah dirawat di
RS karena demam dan nyeri sendi yang berpindah-pindah. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan murmur sistolik di apex. Pemeriksaan
penunjang apakah yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis
pasien diatas?
a. Urinalisis
b. Titer ASTO
c. Profil lipid
d. Kultur darah
e. Biopsy endokardium
PATHOGENESIS
TREATMENT
• Antibiotik :
– Phenoxymethyl penicillin 500 mg (250 mg untuk anak ≤ 27
kg)/12 jam/oral
– Amoxicillin 50 mg/kg (max. 1 gr)/hari, selama 10 hari
– Benzathine penicillin G 1,2 juta unit (600,000 unit untuk anak ≤
27 kg)/IM/single dose
• Salisilat dan NSAID
– Aspirin 4-8 gr/hari pada dewasa (80-100 mg/kg/hari pada anak)
– Naproxen 10-20 mg/kg/hari
107
Anak Kurapika 7 tahun datang ke UGD dengan keluhan lemas dan
sering mimisan sejak 1 minggu terakhir. Hb 6, trombosit 120.000 dan
leukosit 54.000 serta sel blast 40% dan didapatkan gambaran auer
rod. Apa diagnosis pasien diatas?
a. Chronic lymphocytic leukemia
b. Acute lymphoblastic leukemia
c. Acute myeloid leukemia
d. Chronic myeloid leukemia
e. Anemia aplastic
107
Anak Kurapika 7 tahun datang ke UGD dengan keluhan lemas dan
sering mimisan sejak 1 minggu terakhir. Hb 6, trombosit 120.000 dan
leukosit 54.000 serta sel blast 40% dan didapatkan gambaran auer
rod. Apa diagnosis pasien diatas?
a. Chronic lymphocytic leukemia
b. Acute lymphoblastic leukemia
c. Acute myeloid leukemia
d. Chronic myeloid leukemia
e. Anemia aplastic
Acute Myeloid Leukemia
Chronic Myeloid Leukemia
Acute Lymphoblastic Leukemia
Chronic Lymphocytic Leukemia
108
By. Asta, 6 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan muntah-
muntah setelah mimun susu formula. Keluhan disertai dengan kemerahan
di seluruh kulitnya. Anak tampak rewel. Keluhan diare dan demam
disangkal. Ayah pasien menderita asma sejak kecil. Pada pemeriksaan
didapatkan urtikaria generalisata. Diagnosis bayi Asta adalah?
a. Intoleransi laktosa
b. Alergi susu sapi
c. Food poisoning
d. Meteorismus
e. Necrotizing enterocolitis
108
By. Asta, 6 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan muntah-
muntah setelah mimun susu formula. Keluhan disertai dengan kemerahan
di seluruh kulitnya. Anak tampak rewel. Keluhan diare dan demam
disangkal. Ayah pasien menderita asma sejak kecil. Pada pemeriksaan
didapatkan urtikaria generalisata. Diagnosis bayi Asta adalah?
a. Intoleransi laktosa
b. Alergi susu sapi
c. Food poisoning
d. Meteorismus
e. Necrotizing enterocolitis
B. ALERGI SUSU SAPI

Adverse Reaction to Food


• Adverse reactions to foods consist of any
untoward reaction following the ingestion of a
food or food additive and are divided into :
– Food intolerances (e.g., lactose intolerance ), which
are adverse physiologic responses
– Food allergies, which are adverse immunologic
responses and can be immunoglobulin (Ig)E-mediated
or non–IgE-mediated
Alergi susu sapi
• Definisi :
– Reaksi simpang terhadap protein susu sapi yang diperantarai
reaksi imunologi
• Berdasarkan perantara:
– Diperantarai IgE
• Hipersensitivitas I
• Biasanya mengenai saluran cerna, kulit, dan saluran napas
– Tidak diperantarai IgE
• Dimediasi oleh sel T
• Mengenai saluran cerna
Gejala Klinis
• Edema dan gatal pada mukosa
Saluran cerna • Muntah dan/atau diare
• Konstipasi kronik

• Dermatitis atopi
Kulit • Urtikaria dan angioedema

• Rhinitis kronik berulang


Saluran napas • Otitis media
• Batuk dan mengi

Hematologi • Anemia akibat perdarahan mikro


109
An. Yuno, usia 8 tahun, dibawa ibunya ke dokter karena kesulitan
membaca. Ia membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami
tulisan. Tidak ada gangguan perkembangan lain. Apa gambaran yang
ditunjukkan oleh anak ini?
a. Disgrafia
b. Disfonia
c. Retardasi mental
d. Disleksia
e. Diskalkulia
109
An. Yuno, usia 8 tahun, dibawa ibunya ke dokter karena kesulitan
membaca. Ia membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami
tulisan. Tidak ada gangguan perkembangan lain. Apa gambaran yang
ditunjukkan oleh anak ini?
a. Disgrafia
b. Disfonia
c. Retardasi mental
d. Disleksia
e. Diskalkulia
D. DISLEKSIA
110
An. Kurapika, 10 tahun. Dibawa ke UGD RS dengan keluhan sesak
napas 2 jam SMRS. Keluhan disertai muntah dan bau napas seperti
aseton. Pasien diketahui menderita DM sejak 5 tahun dan rutin
menggunakan insulin. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum
lemah, TD 80/50 mmHg, HR 125x/menit, RR 30x/menit, dan suhu 37,5oC.
Hasil laboratorium menunjukkan GDS 500 mg/dL, analisis gas darah pH
7,20, HCO3 < 19 mEq/L, PaCO2 36 mmHg, anion gap 20 mEq/L. Apakah
komplikasi yang terjadi pada kasus di atas?
a. Hiperglikemia hyperosmolar
b. Cushing Syndrome
c. Ensefalopati diabetikum
d. Ketoasidosis Diabetikum
e. Ensefalopati Hepatikum
110
An. Kurapika, 10 tahun. Dibawa ke UGD RS dengan keluhan sesak
napas 2 jam SMRS. Keluhan disertai muntah dan bau napas seperti
aseton. Pasien diketahui menderita DM sejak 5 tahun dan rutin
menggunakan insulin. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum
lemah, TD 80/50 mmHg, HR 125x/menit, RR 30x/menit, dan suhu 37,5oC.
Hasil laboratorium menunjukkan GDS 500 mg/dL, analisis gas darah pH
7,20, HCO3 < 19 mEq/L, PaCO2 36 mmHg, anion gap 20 mEq/L. Apakah
komplikasi yang terjadi pada kasus di atas?
a. Hiperglikemia hyperosmolar
b. Cushing Syndrome
c. Ensefalopati diabetikum
d. Ketoasidosis Diabetikum
e. Ensefalopati Hepatikum
D. KETOASIDOSIS DIABETIKUM
• Diabetes mellitus  gangguan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya
• DM tipe 1  kerusakan sel beta pankreas 
defisiensi insulin absolut
• Etiologi :
– Autoimun
– Idiopatik
Diagnosis
• Anamnesis :
– Polidipsi, poliuri, polifagi
– Penurunan BB yang nyata dalam 2-6 minggu
– Mudah lelah
• Pemeriksaan penunjang :
– Kadar GDS ≥ 200 mg/dL
– Kadar GDP ≥ 126 mg/dL
– Kadar GD2PP ≥ 200 mg/dL
– Kadar C-peptide
Tatalaksana
Prinsip pengobatan Pemberian insulin
• Pengobatan seumur hidup • Tentukan jenis insulin yang
• Pemberian INSULIN digunakan
• Pengaturan makan • Dosis awal berkisar 0,7-1,0
• Olahraga U/kg/hari
• Edukasi • Dapat menggunakan basal
• Self monitoring blood bolus atau premix
glucose
Ketoasidosis Diabetik
• Merupakan kedaruratan pada DM tipe 1
akibat defisiensi insulin
• Secara biokimia KAD ditegakkan bila :
– Hiperglikemi, kadar gula > 200 mg/dL
– pH darah vena < 7,3 atau bikarbonat < 15 mmol/L
– Ketonemia atau ketonuria
Tatalaksana
111
An. Luffy, 8 tahun, diantar ibunya ke Puskesmas dengan keluhan prestasi belajar
pasien yang sangat kurang bila dibanding dengan teman-temannya di sekolah
meskipun sudah belajar setiap hari. Pasien juga terlihat lebih pendek dari teman-
teman seusianya. Pemeriksaan IQ di sekolahnya menunjukkan hasil 50. Pada
pemeriksaan didapatkan TB 105 cm, BB 23 kg, kulit pasien tampak kering dan
lidah tampak besar dan menjulur sedikit keluar. Saat hamil, ibu pasien
mengeluhkan berat badan yang semakin kurus, sering berkeringat dan berdebar-
debar lalu diberikan obat oleh dokter. Apakah diagnosis dan etiologi yang
mendasari keluhan pada pasien tersebut?
a. Kretinisme ec defisiensi growth hormon
b. Dwarfism ec defisiensi hormone tiroid
c. Kretinisme ec hipertiroid kongenital
d. Dwarfism ec defisiensi growth hormon
e. Kretinisme ec hipotiroid kongenital
111
An. Luffy, 8 tahun, diantar ibunya ke Puskesmas dengan keluhan prestasi belajar
pasien yang sangat kurang bila dibanding dengan teman-temannya di sekolah
meskipun sudah belajar setiap hari. Pasien juga terlihat lebih pendek dari teman-
teman seusianya. Pemeriksaan IQ di sekolahnya menunjukkan hasil 50. Pada
pemeriksaan didapatkan TB 105 cm, BB 23 kg, kulit pasien tampak kering dan
lidah tampak besar dan menjulur sedikit keluar. Saat hamil, ibu pasien
mengeluhkan berat badan yang semakin kurus, sering berkeringat dan berdebar-
debar lalu diberikan obat oleh dokter. Apakah diagnosis dan etiologi yang
mendasari keluhan pada pasien tersebut?
a. Kretinisme ec defisiensi growth hormon
b. Dwarfism ec defisiensi hormone tiroid
c. Kretinisme ec hipertiroid kongenital
d. Dwarfism ec defisiensi growth hormon
e. Kretinisme ec hipotiroid kongenital
E. Kretinisme ec. Hipotiroid Kongenital

Dwarfism Cretinism
• Hipopituitarism • Hipotiroid
• Penurunan GH • Penurunan T4 dan T3
• Bagian tubuh proporsional, • Perawakan pendek, tubuh
perawakan pendek tidak proporsional
• IQ normal • IQ rendah
• Sexual infantilism • Sexual infantilism
• Fertile • Small gonad
• Infertile
Dwarfism Cretinism
112
An. Zorro, usia 16 bulan datang dengan keluhan sering menabrak
apabila berjalan pada sore hari. Anak jarang makan sayur dan buah,
kulit kering. Pada pemeriksaan mata didapatkan keratinisasi.
Tatalaksana pada pasien ini adalah...
a. Kapsul Vit. A merah, hari 1, 2, 14
b. Kapsul Vit. A merah, hari 2, 7, 14
c. Kapsul Vit. A biru, hari 1, 2, 14
d. Kapsul Vit. A biru, hari 2, 7, 14
e. Kapsul Vit. A biru, hari 1, 7, 14
112
An. Zorro, usia 16 bulan datang dengan keluhan sering menabrak
apabila berjalan pada sore hari. Anak jarang makan sayur dan buah,
kulit kering. Pada pemeriksaan mata didapatkan keratinisasi.
Tatalaksana pada pasien ini adalah...
a. Kapsul Vit. A merah, hari 1, 2, 14
b. Kapsul Vit. A merah, hari 2, 7, 14
c. Kapsul Vit. A biru, hari 1, 2, 14
d. Kapsul Vit. A biru, hari 2, 7, 14
e. Kapsul Vit. A biru, hari 1, 7, 14
A. Kapsul Vit. A Merah Hari 1,2,14
113
Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan dibawa ke UGD
dengan keluhan muka sembab, ascites, rambut mudah patah dan
kemerahan, mata sembab, dan pitting edema. Pengukuran
antropometri didapatkan BB 7 kg dan TB 85 cm. Diagnosis yang
paling tepat untuk penyakit diatas adalah?
a. Kwashiorkor
b. Marasmus
c. Marasmus-kwashiorkor
d. Obesitas
e. Gizi cukup
113
Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan dibawa ke UGD
dengan keluhan muka sembab, ascites, rambut mudah patah dan
kemerahan, mata sembab, dan pitting edema. Pengukuran
antropometri didapatkan BB 7 kg dan TB 85 cm. Diagnosis yang
paling tepat untuk penyakit diatas adalah?
a. Kwashiorkor
b. Marasmus
c. Marasmus-kwashiorkor
d. Obesitas
e. Gizi cukup
A. Kwashiorkor
114
An. Sanji dibawah ke UGD RS dengan keluhan air kencing seperti air
cucian daging sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya pasien juga
mengalami batuk pilek dan demam selama seminggu. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TTV 140/80, nadi 90x/menit dan RR
18x/menit dan suhu 36.8°C. Juga tampak edema palpebra bilateral.
Pemeriksaan paling tepat untuk menegakkan diagnosis diatas adalah
a. Anti dsDNA
b. ASTO
c. PSA
d. Kultur urin
e. CT-SCAN abdomen
114
An. Sanji dibawah ke UGD RS dengan keluhan air kencing seperti air
cucian daging sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya pasien juga
mengalami batuk pilek dan demam selama seminggu. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TTV 140/80, nadi 90x/menit dan RR
18x/menit dan suhu 36.8°C. Juga tampak edema palpebra bilateral.
Pemeriksaan paling tepat untuk menegakkan diagnosis diatas adalah
a. Anti dsDNA
b. ASTO
c. PSA
d. Kultur urin
e. CT-SCAN abdomen
Pendahuluan
• Definisi :
– Inflamasi pada glomerulus yang menyebabkan
perubahan permeabilitas, perubahan struktur, dan
fungsi glomerulus
• Etiologi :
– Streptococcus grup A β hemolyticus
Diagnosis
Klinis Laboratorium
• Riwayat faringitis atau infeksi kulit • Peningkatan titer ASTO
sebelumnya
• Hematuri • Kadar C3 menurun
• Pyuria • LED meningkat
• Edema
• Hipertensi • Anemia
• Oliguria • Hipoproteinemia,
• Malaise
proteinuria
• Anoreksia
Terapi
• Tirah baring
• Antibiotik :
– Golongan penisilin :
• Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis selama 10 hari
• Eritromisin 30 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis
• Diuretik
• Anti hipertensi
115
Anak Usop 8 tahun dibawa ibunya ke UGD RS dengan bengkak seluruh
badan sejak 2 hari yang lalu, awalnya bengkak hanya di kelopak mata
lalu menyebar ke seluruh tubuh. Dari pemeriksaai fisik didapatkan TTV
stabil, edema anasarka (+). Dari hasil pemeriksaan lab didapatkan
albumin rendah, kolesterol total meningkat serta proteinuria +3. Diagnosis
penyakit diatas adalah?
a. GNAPS
b. Sindrom Nefrotik
c. Tumor Wilms
d. Chronic Heart Failure
e. Hipoalbuminemia
115
Anak Usop 8 tahun dibawa ibunya ke UGD RS dengan bengkak seluruh
badan sejak 2 hari yang lalu, awalnya bengkak hanya di kelopak mata
lalu menyebar ke seluruh tubuh. Dari pemeriksaai fisik didapatkan TTV
stabil, edema anasarka (+). Dari hasil pemeriksaan lab didapatkan
albumin rendah, kolesterol total meningkat serta proteinuria +3. Diagnosis
penyakit diatas adalah?
a. GNAPS
b. Sindrom Nefrotik
c. Tumor Wilms
d. Chronic Heart Failure
e. Hipoalbuminemia
B. Sindrom Nefrotik
• Edema anasarka
• Hiperkolesterolemia (>200 mg/dL)
• Proteinuria masif (≥2+)
• Hipoalbuminemia (<2,5 mg/dL)
• Imunodefisiensi
• Hiperkoagulasi
• Hipotiroid (keadaan lanjut)
Terapi
• Prednison :
– Tiap harinya : 60 mg/m2/hari atau 2 mg/kg BB dibagi
dalam 3 dosis
– Intermiten : 40 mg/m2/hari atau 2/3 dosis awal dibagi
dalam 3 dosis tiga hari berturut-turut dalam 7 hari
atau dengan dosis alternate (selang sehari) dosis
tunggal pada pagi hari.
• Siklofosfamid : 2 - 3 mg/kg/hari selama tidak
lebih dari 6 minggu sampai 8 minggu
Terapi
116
By. Ny. F, usia 0 hari dirujuk oleh bidan ke UGD RS karena ada
benjolan di punggung saat lahir. Saat lahir bayi segera
menangis namun ekstremitas bawah tidak bergerak. Bayi lahir
normal, cukup bulan dan BBLR. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan massa di punggu L2-L3 terbungkus kulit. Diagnosis
yang paling mungkin adalah?
a. Meningocele
b. Meningoenchepalocele
c. Meningomielocele
d. Kista lumbal
e. Spina bifida occult
116
By. Ny. F, usia 0 hari dirujuk oleh bidan ke UGD RS karena ada
benjolan di punggung saat lahir. Saat lahir bayi segera
menangis namun ekstremitas bawah tidak bergerak. Bayi lahir
normal, cukup bulan dan BBLR. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan massa di punggu L2-L3 terbungkus kulit. Diagnosis
yang paling mungkin adalah?
a. Meningocele
b. Meningoenchepalocele
c. Meningomielocele
d. Kista lumbal
e. Spina bifida occult
C. MENINGOMIELOCELE
Spina bifida adalah defek yg terjadi pada bayi baru
lahir dimana tulang belakang dan spinal tidak
terbentuk secara sempurna pada trimester pertama.
Riwayat ibu kekurangan asam folat
117
A.n Aci 11 tahun demam sejak 4 hari lalu dan riwayat mimisan 1 hari
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien apatis, gelisah, TTV
80/60, nadi 110x/menit lemah angkat, suhu 39°C, BB 30kg. Lab
leukosit 5.500, trombosit 45.000. Tatalaksan cairan yang tepat untuk
pasien diatas adalah
a. Kristaloid 6-7cc/kgbb
b. Kristaloid 10-20cc/kgbb
c. Kristaloid 20-30/kgbb
d. Dextrose 5% 10cc/kgbb
e. Dextrose 5% 20cc/kgbb
117
A.n Aci 11 tahun demam sejak 4 hari lalu dan riwayat mimisan 1 hari
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien apatis, gelisah, TTV
80/60, nadi 110x/menit lemah angkat, suhu 39°C, BB 30kg. Lab
leukosit 5.500, trombosit 45.000. Tatalaksan cairan yang tepat untuk
pasien diatas adalah
a. Kristaloid 6-7cc/kgbb
b. Kristaloid 10-20cc/kgbb
c. Kristaloid 20-30/kgbb
d. Dextrose 5% 10cc/kgbb
e. Dextrose 5% 20cc/kgbb
118
Tn. Irvin, 70 tahun, dibawa keluarga karena suka marah-marah dan suka berbicara sendiri. Keluhan
memberat sejak 6 bulan yang lalu, sampai lupa nama anaknya. Suka jalan-jalan keluar rumah dan
tidak bisa tidur. Akhir-akhir ini pasien banyak minum alkohol dan merokok lebih banyak. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Neurologis GCS E4M6V4, tidak ada rangsang meningeal ataupun
kelemahan motorik. Pemeriksaan refleks dalam batas normal, inkontinensia urin (+). Apa
kemungkinan lobus yang terkena?

a. Frontooksipital

b. Temporooksipital

c. Frontotemporal

d. Temporoparietal

e. Frontoparietal
118
Tn. Irvin, 70 tahun, dibawa keluarga karena suka marah-marah dan suka berbicara sendiri. Keluhan
memberat sejak 6 bulan yang lalu, sampai lupa nama anaknya. Suka jalan-jalan keluar rumah dan
tidak bisa tidur. Akhir-akhir ini pasien banyak minum alkohol dan merokok lebih banyak. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Neurologis GCS E4M6V4, tidak ada rangsang meningeal ataupun
kelemahan motorik. Pemeriksaan refleks dalam batas normal, inkontinensia urin (+). Apa
kemungkinan lobus yang terkena?

a. Frontooksipital

b. Temporooksipital

c. Frontotemporal

d. Temporoparietal

e. Frontoparietal
C. FRONTOTEMPORAL

Dementia. EL. Cunningham et al. Ulster Med J 2015;84(2):79-87


119
Wanita usia 21 tahun datang ke dokter karena kedua kelopak matanya sulit dibuka sejak 3 bulan
yang lalu. Mata tidak sembab atau kemerahan, keluhan bisa sembuh sendiri namun muncul kembali
apabila pasien kelelahan. Pasien sering merasakan lemas pada tungkai dan lengan saat sedang
berolahraga atau beraktivitas berat tetapi membaik bila ia beristirahat. Pada pemeriksaan fisik dan
neurologis tidak didapatkan kelainan. Kemungkinan patogenesis terjadinya penyakit tersebut
adalah...

a. Ensefalitis virus

b. Antibodi terhadap reseptor nikotinik asetilkolin

c. Penurunan reseptor asetilkolin

d. Perubahan kalsium channel pada celah prasinaps

e. Blokade pada neuron motoric junction


119
Wanita usia 21 tahun datang ke dokter karena kedua kelopak matanya sulit dibuka sejak 3 bulan
yang lalu. Mata tidak sembab atau kemerahan, keluhan bisa sembuh sendiri namun muncul kembali
apabila pasien kelelahan. Pasien sering merasakan lemas pada tungkai dan lengan saat sedang
berolahraga atau beraktivitas berat tetapi membaik bila ia beristirahat. Pada pemeriksaan fisik dan
neurologis tidak didapatkan kelainan. Kemungkinan patogenesis terjadinya penyakit tersebut
adalah...

a. Ensefalitis virus

b. Antibodi terhadap reseptor nikotinik asetilkolin

c. Penurunan reseptor asetilkolin

d. Perubahan kalsium channel pada celah prasinaps

e. Blokade pada neuron motoric junction


B. ANTIBODI TERHADAP RESEPTOR NIKOTINIK ASETILKOLIN
TERAPI MG
• Immunoglobulin Intravena (IVIg)
• Plasma Exchange (PE)
• Kortikosteroid diberikan bersama IVIg dan PE
• Inhibitor Asetilkolinesterase, khususnya
Pyridostigmine oral, dapat dimulai kembali
setelah ekstubasi
120
Tn. Trump, 66 tahun, datang karena bicara meracau 3 jam SMRS. Pasien
mengeluh sakit kepala sejak 1 hari lalu. Pasien riwayat hipertensi namun
jarang mengonsumsi obat. TD 210/140 mmHg. Saat di UGD pasien kejang.
Setelah kejang teratasi, tatalaksana yang paling tepat untuk menurunkan TD
adalah...
a. Captopril

b. Aspirin

c. Nitrogliserin

d. Nifedipin

e. Nicardipin
120
Tn. Trump, 66 tahun, datang karena bicara meracau 3 jam SMRS. Pasien
mengeluh sakit kepala sejak 1 hari lalu. Pasien riwayat hipertensi namun
jarang mengonsumsi obat. TD 210/140 mmHg. Saat di UGD pasien kejang.
Setelah kejang teratasi, tatalaksana yang paling tepat untuk menurunkan TD
adalah...
a. Captopril

b. Aspirin

c. Nitrogliserin

d. Nifedipin

e. Nicardipin
E. NICARDIPIN

Anda mungkin juga menyukai