Januari 2018
NON HEMORRHAGIC STROKE
(NHS)
OLEH:
Khusnul Khatima C 111 13 041
Insani Nanda Wahyuni C 111 13 042
Nurul Fadhilah C 111 13 044
Muhammad Rezky Juini C 111 13 045
SUPERVISOR PEMBIMBING :
Keluhan Utama :
Kelemahan anggota gerak sebelah kanan
Riwayat Penyakit :
Lemah separuh badan dialami sejak 1 hari sebelum masuk
Rumah Sakit. Secara tiba-tiba saat bangun tidur di pagi
hari, Pasien merasa kesulitan menggerakkan anggota
gerak sebelah kanan dan disertai bicara pelo, riwayat
nyeri kepala hebat tidak ada, tidak ada penurunan
kesadaran. mual dan muntah tidak ada. Buang air kecil
dan buang air besar kesan lancar. Riwayat trauma kepala
disangkal.
Anamnesis
Riwayat Psikososial
Pasien adalah pegawai negeri sipil golongan IVA dan merupakan seorang
guru agama di tingkat sekolah menengah atas. Tinggal dengan seorang
istri yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil golongan IVA dan
merupakan pegawai di Kantor Urusan Agama Kabupaten Pinrang. Pasien
memiliki tiga orang anak yang masih dalam usia sekolah.
Pemeriksaan Fisik
Status pasien
Keadaan umum : Sakit Ringan / Compos Mentis
Gait : sulit dinilai / Postur : sulit dinilai
Tanda vital
Tekanan Darah : 150/90mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 37,0oC
Index barthel
Index barthel : 10 (ketergantungan sedang)
Pemeriksaan Fisik
Head & Neck : Konjungtiva anemis tidak ada
Thorax : Cor : Dalam batas normal
: Pulmo : Dalam batas normal
Abdomen : Liver/Spleen : Tidak ada pembesaran
Extremitas :
Ekstremitas atas :
Inspeksi : Deformitas (-), Atrofi (-)
Palpasi : Stiffness (-), nyeri tekan (-)
Ekstremitas bawah :
Inspeksi : Deformitas (-), Atrofi (-)
Palpasi : Stiffness (-), nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Muskuloskeletal
ROM MMT
Cervical
Flexion Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Extension Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Lateral Flexion Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rotation Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Trunk
Flexion Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Extension Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Lateral Flexion Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rotation Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Shoulder ROM MMT
Flexion 0/Full (0-1800) 2/5
Extension 0/Full (0-600) 2/5
Abduction 0/Full (0-1800) 2/5
Adduction 0/Full (0-450) 2/5
Ext. Rotation 0/Full (0-700) 2/5
Int. Rotation 0/Full (0-900) 2/5
Elbow
Flexion 0/Full (0-1350) 2/5
Extention 0/Full (135-00) 2/5
Forearm Supination 0/Full (0-900) 2/5
Forearm Pronation 0/Full (0-900) 2/5
Wrist ROM MMT
Flexi 0/Full (0-800) 2/5
Extension 0/Full (0-700) 2/5
Radial Deviation 0/Full (0-200) 2/5
Ulnar Deviation 0/Full (0-350) 2/5
Fingers
Flexion
MCP 0/Full (0-900) 2/5
PIP 0/Full (0-1000) 2/5
DIP 0/Full (0-900) 2/5
Extension 0/Full (0-300) 2/5
Abduction 0/Full (0-200) 2/5
Adduction 0/Full (200-00) 2/5
Thumbs ROM MMT
Flexion
MCP 0/Full (0-900) 2/5
IP 0/Full (0-800) 2/5
Extension 0/Full (0-300) 2/5
Abduction 0/Full (0-700) 2/5
Adduction 0/Full (50-00) 2/5
Opposition 0 2/5
Hip
Flexion 0/Full (0-1200) 2/5
Extension 0/Full (0-300) 2/5
Abduction 0/Full (0-450) 2/5
Adduction 0/Full (0-200) 2/5
Ext. Rotation 0/Full (0-450) 2/5
Int. Rotation 0/Full (0-450) 2/5
Knee ROM MMT
Flexion 0/Full (0-1350) 2/5
Extension 0/Full (135-00) 2/5
Ankle
Plantar Flexion 0/Full (0-200) 2/5
Dorsi Flexion 0/Full (0-500) 2/5
Inversion 0/Full (0-1500) 2/5
Eversion 0/Full (0-350) 2/5
Toes
Flexion
MTP 0/Full (0-300) 2/5
IP 0/Full (0-500) 2/5
Extension 0/Full (0-800) 2/5
Pemeriksaan Muskuloskletal
Big Toe ROM MMT
Flexion
MTP 0/Full (0-250) 2/5
IP 0/Full (0-250) 2/5
Extension 0/Full (0-800) 2/5
Pemeriksaan Neurologis
Nervus cranialis :
- Parese N VII dan N XII Dextra, tipe sentral
- Disartria
kesan :
infark cerebri
sinistra regio
tempora
Diagnosis :
Hemiparese dextra tipika
Hipertensi on treatment grade II
Diagnosis Fungsional :
Impairment : - Hemiparese dextra
-hemihipestesia dextra
- disartria
Disability : - Gangguan transfer
- Gangguan ADL
- Gangguan berkomunikasi
Handicap : pasien tidak dapat melakukan pekerjaan
sebagai Pegawai Negeri
Daftar Masalah
R1 (Ambulasi)
Terdapat gangguan ambulasi dan transfer
R2 (Activity Daily Living)
Ketergantungan sedang
R3 (Komunikasi dan Feeding)
Kesulitan berkomunikasi akibat disartria
R4 (Psikologis)
Cemas terhadap dampak dari penyakit yang dideritanya.
R5 (Vokasional)
Terdapat kesulitan untuk kembali bekerja sebagai guru agama.
R6 (Sosial-Ekonomi-Kultural)
Terdapat gangguan ekonomi karena pasien tidak dapat bekerja optimal seperti
sebelumnya
R7 (lain-lain)
Tidak Terdapat Gangguan
Daftar Masalah
Jangka Pendek
Tujuan : Memperbaiki keadaan umum dan Mempertahankan fungsi
yang masih ada
Terapi :Proper Bed Positioning, ROM Pasif,Psikoterapi
Jangka Menengah
Tujuan : Mempersiapkan fungsi motorik untuk mencapai kemandirian
fungsional dan perbaikan fungsi komunikasi
Terapi : Electrical Stimulation, IRR (Infra Red Radiation), Reedukasi
motorik dengan Bobath, Latihan stimulasi oral motor, Latihan disartrik,
Resensitasi sensoris
Jangka Panjang
Tujuan : Mencapai kemandirian fungsional dalam mobilisasi dan
aktifitas
Terapi : kegiatan sehari hari, Terapi Latihan Transfer Aktif, ADL Dasar
Daftar Pustaka
Arteri Basilaris
Arteri Serebri Anterior Tetraplegi
• Kelemahan kontralateral lebih Gangguan kesadaran
besar pada tungkai. Gangguan Gangguan pupil
sensorik kontralateral.
• Demensia, refleks
Kebutaan
mencengkeram Vertigo
Pemeriksaan standar:
a. CT scan kepala (atau MRI) Pemeriksaan lain (sesuai indikasi):
b. EKG (elektrokardiografi) a. Foto toraks
c. Kadar gula darah b. Tes faal hati
d. Elektrolit serum c. Saturasi oksigen, analisis gas
e. Tes faal ginjal darah
d. Toksikologi
f. Darah lengkap
g. Faal hemostasis e. Kadar alkohol dalam darah
f. Pungsi lumbal (pada
perdarahan subaraknoid)
g. TCD (transcranial Doppler)
h. EEG (elektro-ensefalografi)
Penatalaksanaan
Pertolongan pertama pada pasien stroke akut.
1. Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
2. Menjaga jalan nafas agar tetap adekuat
3. Memberikan oksigen bila diperlukan
4. Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-and-trunk up) 20-30
derajat
5. Memantau irama jantung
6. Memasang cairan infus salin normal atau ringer laktat (500 ml/12 jam)
7. Mengukur kadar gula darah (finger stick)
8. Memberikan Dekstrose 50% 25 gram intravena (bila hipoglikemia berat)
9. Menilai perkembangan gejala stroke selama perjalanan ke rumah sakit
layanan sekunder
10. Menenangkan penderita
Rencana Tindak Lanjut
1. Memodifikasi gaya hidup sehat
a) Memberi nasehat untuk tidak merokok atau menghindari lingkungan
perokok
b) Menghentikan atau mengurangi konsumsi alkohol
c) Mengurangi berat badan pada penderita stroke yang obes
d) Melakukan aktivitas fisik sedang pada pasien stroke iskemik atau TIA.
Intensitas sedang dapat didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang cukup
berarti hingga berkeringat atau meningkatkan denyut jantung 1-3 kali
perminggu
2. Mengontrol faktor risiko
e) Tekanan darah
f) Gula darah pada pasien DM
g) Kolesterol
h) Trigliserida
i) Jantung
Penatalaksanaan