Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

JUNI 2017

Departemen Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

LAPORAN KASUS

“Keratitis Pungtata Superfisial”


SOEKARNO HATTA (C111 12 046)
Residen : dr. Dian Furqani Ibrahim Supervisor : Dr. dr. Batari Todja Umar, Sp.M(K)
IDENTITAS PASIEN
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 Nama : Tn. Gilbert Ade Putra


 Umur : 20 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 RM : 803181
 Agama : Katolik
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Alamat : Jalan Merdeka No. 69 Makassar
 Tgl. Pemeriksaan : 01-06-2017
 Rumah Sakit : Instalasi Rawat Darurat RS Wahidin
ANAMNESIS
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 Keluhan Utama : Nyeri di kedua mata


 Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 1,5 jam yang lalu sebelum masuk di instalasi
rawat darurat rumah sakit wahidin sudirohusodo, nyeri dirasakan
pada kedua mata dan makin lama makin memberat. Awalnya,
terasa ada yang mengganjal di mata, kemudian digosok dan
menjadi merah. Pasien juga mengeluh silau dan nyeri saat
melihat cahaya sehingga susah untuk membuka kelopak mata.
Keluhan air mata berlebih ada, kotoran mata berlebih tidak
ada, penurunan penglihatan ada.
ANAMNESIS
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 Riwayat habis bekerja menggunakan las tadi pagi dan tidak


menggunakan kacamata pelindung.
 Riwayat menggunakan kacamata sebelumnya tidak ada. Riwayat
penggunaan lensa kontak tidak ada.
 Riwayat penurunan penglihatan sebelumnya tidak ada.
 Riwayat penyakit mata sebelumnya tidak ada. Riwayat keluarga
dengan keluhan yang sama tidak ada.
 Riwayat trauma tidak ada.
 Riwayat alergi makanan dan obat-obatan tidak ada.
 Riwayat mata diteteskan dengan the pekat ada.
 Riwayat hipertensi tidak ada, Riwayat diabetes melitus tidak ada.
 Pasien seorang perokok 1 bungkus tiap hari.
PEMERIKSAAN FISIS
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 STATUS GENERALIS
 Sakit sedang/ Gizi baik/ Compos mentis

 TANDA-TANDA VITAL
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 98 kali/menit
 Pernafasan : 20 kali/menit
 Suhu : 36,8 ‘C
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

INPEKSI OD OS
Palpebra Edema ada Edema ada
Apparatus Lakrimalis Hiperlakrimasi ada Hiperlakrimasi ada
Silia Sekret tidak ada Sekret tidak ada
Konjungtiva Hiperemis ada Hiperemis ada
Bola mata Normal Normal
Mekanisme muscular

Bergerak ke segala arah, nyeri pada Bergerak ke segala arah, nyeri pada
pergerakan bola mata tidak ada pergerakan bola mata tidak ada
Kornea Jernih Jernih
Bilik mata depan VH 4 VH 4
Iris Coklat Coklat
Pupil Bulat, sentral Bulat, sentral
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

PENYINARAN OBLIQUE OD OS

Konjungtiva Hiperemis (+) injectio mix siliar dan Hiperemis (+) injectio mix siliar dan
konjungtiva konjungtiva
Kornea Jernih Jernih

Bilik mata depan Kesan normal Kesan normal

Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)

Pupil Bulat , isokor , RC (+) Bulat , isokor , RC (+)

Lensa Jernih Jernih


PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 Slit Lamp
- SLOD : Palpebra udem (+), konjungtiva hiperemis (+), mixed
injectio siliar dan konjungtiva, kornea kesan jernih,
fluoresensi (+) di seluruh permukaan kornea, BMD VH4, iris
coklat kripte (+), pupil bulat sentral, refleks cahaya (+),
lensa jernih.
- SLOS : Palpebra udem (+), konjungtiva hiperemis (+), mixed
injectio siliar dan konjungtiva, kornea kesan jernih,
fluoresensi (+) di seluruh permukaan kornea, BMD VH4, iris
coklat kripte (+), pupil bulat sentral, refleks cahaya (+),
lensa jernih.
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

PALPASI OD OS
Tensi okuler Tn Tn
Nyeri tekan (-) (-)
Massa tumor (-) (-)
Glandula periaurikuler Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

Visus VOD :20/40


VOS :20/40
Campus visual Tidak dilakukan pemeriksaan

Color sense Tidak dilakukan pemeriksaan

Light sense OD : RC (+)/ RCTL (+)


OS : RC (+)/ RCTL (+)
Oftalmoskopi Tidak dilakukan pemeriksaan
RESUME
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 Seorang laki-laki 20 tahun masuk ke IRD RS Wahidinsudirohusodo dengan


keluhan nyeri pada oculi dextra et sinistra yang dialami sejak 1,5 jam yang lalu
dan berlangsung progresif perlahan. Fotofobia ada, blefarospasme ada,
hiperlakrimasi ada. Riwayat menggosok-gosok mata setelah kejadian ada.
 Riwayat bekerja menggunakan las dengan tidak menggunakan kacamata
pelindung ada. Riwayat meneteskan teh pekat pada mata ada. Pasien seorang
peokok. Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus tidak ada.
 Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD : 20/40 VOS: 20/40
- SLOD : Palpebra udem (+), konjungtiva hiperemis (+) , mixed injectio siliar dan
konjungtiva, kornea kesan jernih, fluoresensi (+) di seluruh permukaan
kornea, BMD VH4, iris coklat kripte (+), pupil bulat sentral, refleks
cahaya (+), lensa jernih.
DIAGNOSIS & TATALAKSANA
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 DIAGNOSIS  TERAPI
 Oculus Dextra Sinistra Keratitis  Terapi Non-Farmakologis
Superfisial Pungtata
 Bebat mata
 Edukasi pasien untuk menghindari paparan
 DIAGNOSA BANDING debu
 Konjungtivitis  Edukasi agar pasien tidak mengucek mata
jika terasa gatal
 Uveitis
 Edukasi untuk memakai alat pelindung (APD)
 Keratomikosis
seperti kacamata yang tertutup saat
melakukan aktivitas (bekerja)
 Terapi topikal
 Repithel EDMD 1 gtt/4 jam/ODS
 Polygran EDMD 1 gtt/4 jam/ODS
PROGNOSIS
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

PROGNOSIS
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad sanationem : bonam
 Quo ad visam : bonam
 Quo ad kosmeticum : bonam
LAPORAN KASUS
JUNI 2017

Departemen Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

DISKUSI

“Keratitis Pungtata Superfisial”


SOEKARNO HATTA (C111 12 046)
Residen : dr. Dian Furqani Ibrahim Supervisor : Dr. dr. Batari Todja Umar, Sp.M(K)
ANATOMI & FISIOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017
DEFINISI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 Keratitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada kornea


atau infiltrasi sel radang pada kornea yang akan
mengakibatkan kornea menjadi keruh sehingga tajam
penglihatan menurun

 Peradangan terjadi pada salah satu dari kelima lapisan kornea atau
dapat juga melibatkan lebih dari satu lapisan kornea

 Terjadi di epitel, membran Bowman, stroma, membran Descemet,


ataupun endotel.
ETIOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

Infeksi bakteri,
jamur, virus,
alergi

Kurangnya
Penggunaanle produksi air
nsa kontak mata
KERATITIS

Reaksi
konjungtivitis Traumatik
menahun
PATOFISIOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

Kornea Stroma Macrofag


(Avascular) Kornea Injeksi
Infiltrasi :
 Sel Leukosit
 Sel PMN
Peradangan  Sel Plasma

4 tahap
Sikatriks Infiltrat
Infiltrasi, ulserasi aktif, regresi, dan sikatrisasi
Fase akhir: lokal dan sembuh, penetrasi lebih dalam, atau menyebar cepat
tergantung virulensi patogen, mekanisme defensif, tatalaksana
KLASIFIKASI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 Morfologi:
 Ulseratif (lokasi, purulensi, hipopion, kedalaman, pengelupasan)

 Non-ulseratif (superfisial, profunda)

 Etiologi :

 Infeksi

 Alergi

 Traumatik
KLASIFIKASI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017
MANIFESTASI KLINIS
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

SYMPTOM SIGN TRIAS KERATITIS


•Sensasibendaasing • Injeksi • Blefarospasme
•Mataberair • Fotofobia
• Fluorosein (+)
•Silau
• Infiltrat • Lakrimasi
•Penglihatankabur
•Matamerah
•Nyer
DIAGNOSIS
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

 Diagnosis ditegakkan berdasarkan :


o anamnesis,
o gejala klinik
o hasil pemeriksaan mata

 DIAGNOSIS BANDING:

o Konjungtivitis

o Uveitis

o Glaukoma Akut
DIAGNOSIS BANDING
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

No. Konjungtivitis Keratitis Uveitis Glaukoma akut


1. Sakit ringan Sedang Sedang sampai hebat Hebat dan
menyebar
2. Kotoran Sering purulen Hanya refleks Ringan (-)
Epifora
3. Fotofobia Ringan Ringan-Sedang Hebat Sedang
4. Kornea Jernih & terang Keruh ; Fluoresein +++/- K.P Edema epitel

7. Penglihatan N <N <N <N


9. Suar/flare (-) (-)/(+) ++ (-)
10. Pupil ‘fixed oval N <N <N >N
11. Tekanan N N <N> >N +++
12. Vaskularisasi a.konjungtivs Siliar Pleksus siliar Episklera
posterior
13. Injeksi Konjungtiva Siliar Siliar Episklera
14. Pengobatan Antibiotic Antibiotika sikloplegik Steroid Miotika diamox
Sikloplegik Bedah
15. Uji Bakteri Sensibilitas Infeksi fokal Tonometri
Fluoresin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien keratitis :

• Pemulasan fluorescein

• Kerokan kornea yang kemudian dipulas dengan pulasan gram atau giemsa.

• Kultur untuk bakteri dan fungi.

• Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 10% terhadap kerokan kornea

• Pemeriksaan sekret ditemukan eosinofilia

• Tes kulit terhadap alergen yg didudaga menunjukan hasil (+)


PENATALAKSANAAN
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

Virus • idoxuridine,trifluridinatauacyclovir Artificial tears

• Gram(+) :cafazolin,penisilinGatauvancomisin
• Gram(-) :tobramisin,gentamisinataupolimixinB
Sikloplegik
Bakteri

Jamur • natamisin,amfoterisinataufluconazol
Analgetik
PROGNOSIS
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

Keratitis dapat •ditangani dengan tepat


•tidak diobati dengan baik dapat menimbulkan
sembuh dengan ulkus yang akan menjadi sikatriks dan dapat
baik mengakibatkan hilang penglihatan selamanya.

Prognosis visual
•Virulensi organisme
tergantung pada •Luas dan lokasi keratitis
beberapa faktor, •Hasil vaskularisasi dan atau deposisi kolagen
tergantung dari:
KOMPLIKASI
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
LAPORAN KASUS| JUNI 2017

• Gangguan refraksi

• Jaringan parut

• Ulkus kornea

• Perforasi kornea

• Glaukoma sekunder
LAPORAN KASUS
JUNI 2017

Departemen Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

TERIMA KASIH

“Keratitis Pungtata Superfisial”


SOEKARNO HATTA (C111 12 046)
Residen : dr. Dian Furqani Ibrahim Supervisor : Dr. dr. Batari Todja Umar, Sp.M(K)

Anda mungkin juga menyukai