Oleh :
Muhammad Imam Syahbana
Muhammad Riska Maulana
Saffanah Dwi Adilah
Sylvia Pratiwi
Dokter pembimbing :
Masa dari saat asfiksia timbul sampai terjadinya kematian sangat bervariasi. Umumnya berkisar
antara 4-5 menit. Fase 1 dan 2 berlangsung lebih kurang 3-4 menit
TANDA KARDINAL (KLASIK) ASFIKSIA
1. Tardieu’s spot (Petechial Hemorrages)
2. Kongesti dan Oedema
3. Sianosis
4. Lebam mayat yang khas
5. Tetap cairnya darah
Pemeriksaan Luar:
1. Sianosis pada bibir, ujung-ujung jari dan
kuku.
2. Pembendungan sistemik maupun pulmoner
dan dilatasi jantung kanan
3. Warna lebam mayat merah-kebiruan gelap
dan terbentuk lebih cepat
4. Terdapat busa halus pada hidung dan mulut
5. Kapiler yang lebih mudah
6. Gambaran pembendungan pada mata
Pemeriksaan Dalam (Autopsi):
1. Darah berwarna lebih gelap dan lebih encer
2. Busa halus di dalam saluran pernapasan
3. Pembendungan sirkulasi pada seluruh organ
dalam tubuh sehingga menjadi lebih berat,
berwarna lebih gelap dan pada pengirisan
banyak mengeluarkan darah
4. Petekie (usus halus, epikardium, subpleura
viseralis paru, kulit kepala dalam, epiglotis dan
sub glotis)
5. Edema paru
6. Kelainan-kelainan yang berhubungan dengan
kekerasan
ASFIKSIA MEKANIK
Asfiksia Mekanik berkaitan dengan hambatan
saluran nafas secara mekanik
PEMERIKSAAN LUAR:
- Tanda kekerasan (luka lecet jenis tekan/geser, jejas jari/kuku
disekitar wajah,dagu,pinggir rahang,hidung,lidah dan gusi
- Luka memar atau lecet pada bagian / permukaan dalam bibir
bibir
- Ujung lidah kadang memar atau cedera
- Lecet atau memar pada otot leher bagian belakang
- Tanda-tanda asfiksia
PEMERIKSAAN DALAM:
- Tetap cairnya darah
- Kongesti ( pembendungan yang sistemik)
- Edema pulmonum
- Petechial haemorrhages
- Busa halus dalam saluran pernafasan
PENYUMBATAN SALURAN NAFAS
(GAGGING DAN CHOKING)
Sumbatan saluran nafas bagian atas oleh benda asing.
TIPE-TIPE:
1. Penjeratan dengan tali
2. Dicekik ( manual
strangulation)
3. Ditekan leher dengan
bahan selain tali ( misalnya
potongan kayu, lengan)
4.Mugging ,leher ditekan
dengan lutut atau siku
Dua jenis diatas sering
didapati.
PENJERATAN DENGAN TALI
Penjeratan dilakukan dalam pembunuhan dan
korban perkosaan.
Bentuk ,jenis tali dan simpul sering tidak
disertakan pada mayat (telah di lepas) , bila
masi ada, tali di putuskan di luar simpul
supaya bisa di rekonstruksi kembali.
POST MORTEM
PEMERIKSAAN LUAR
Bekas jeratan di leher bewarna merah kecoklatan,bersambung
(continous) dibawah atau setentang cartilage thyroid , lecet di
sekitar jeratan karena perlawanan korban , terkadang ada
vesikel halus. Jika tali segera dilepas atau longgar setelah jeratan
terlihat bekas jeratan berwarna kemarahan . jika tetap terjerat
dalam waktu lama di dapati bekas jeratan bewarna kecoklatan
seperti kertas perkamen.
Muka terlihat bengkak dan membiru , mata
melotot , begitu juga lidah menjulur. Bintik perdarahan
pada kening, temporal, kelopak dan bola mata lebih
jelas. Bisa didapati keluar feses dan urine. Karena
strangulasi umumnya karena pembunuhan maka
sering didapati tanda-tanda perlawanan.
PEMERIKSAAN DALAM
Di daerah leher terdapat lebam di setentang dan sekitar
penjeratan. Di jumpai fraktur tulang krikoid dan tulang
rawan trachea lainnya. Mucosa laring dan trachea
menebal dan bewarna merah, kadang disertai perdarahan
kecil. Paru-paru congested dengan tanda-tanda
penbendungan,tardieu’s spot, begitu juga tanda
perbendungan pada organ lain.
PERBEDAAN KASUS GANTUNG DAN
KASUS JERAT
Kasus Gantung (bunuh diri) Kasus Jerat (pembunuhan)
Simpul Simpul hidup Simpul mati
Simpul dapat dikeluarkan melalui Simpul sulit dikeluarkan melalui
kepala(tidak terikat kuat) kepala (terikat kuat)
Jumlah lilitan Bisa lebih dari 1 lilitan Biasanya 1 buah lilitan
penjerat
Arah Serong ke atas Mendatar/horizontal
Lokasi jejas Lebih tinggi Lebih rendah
Jejas jerat Meninggi ke arah simpul Mendatar
Luka - +
perlawanan
Luka lain-lain Biasanya ada, mungkin terdapat Ada, sering di daerah leher
luka percobaan lain
Lebam Pada bagian bawah tubuh Tergantung posisi tubuh korban
mayat
PENCEKIKAN
Pencekikan sering terjadi pada perkelahian.
Penyebab kematiannya lebih sering karena asfiksia.
Tanda post-mortem yang khas adalah didapati
adanya bekas kuku jari tangan pada banyak tempat
di leher korban
Jenis Pencekikan:
• Menggunakan 1 tangan dan pelaku berdiri di depan
korban.
• Menggunakan 2 tangan dan pelaku berdiri di depan
atau di belakang korban.
• Menggunakan 1 lengan dan pelaku berdiri di depan
atau di belakang korban.
PENCEKIKAN