OLEH
Dr.Asan Petrus,Mked(for),SpF
Definisi
Asfiksia adalah kegagalan masuknya udara ke dalam alveoli
paru atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan persediaan
oksigen dalam jaringan atau darah atau keduanya berkurang
sampai suatu tingkat tertentu dimana kehidupan tidak
mungkin berlanjut.
2. Stadium kejang
Berupa gerakan klonik yang kuat hamoir seluruh otot tubuh,
kesadaran hilang dengan cepat, spinkter mengalami relaksasi sehingga
faeces dan urine dapat keluar spontan. Denyut nadi dan tekanan darah
masih tinggi, sianosis makin jelas.
3. Stadium apnoe
Korban kehabisan nafas karena depresi pusat
pernafasan, otot-otot menjadi lemah, hilangnya refleks,
dilatasi pupil, tekanan darah turun, pernafasan dangkal dan
semakin memanjang, akhirnya berhenti bersamaan dengan
lumpuhnya pusat-pusat kehidupan.
Asfiksia mekanik
Asfiksia mekanik di bidang forensik yang sering dijumpai:
1. Pembekapan (smothering)
2. Penyumbatan saluran nafas (gagging dan choking)
3. Tekanan di daerah leher
4. Tersumbat oleh cairan (tenggelam, drowning)
5. Gangguan gerakan pernafasan (dada ditekan, traumatic
asphyxia)
1. Pembekapan (smoothering)
Adalah asfiksia yang terjadi karena ditutupnya saluran nafas bagian
luar yaitu hidung dan mulut korban sekaligus
Tanda post mortem:
Dijumpai tanda-tanda pembendungan, muka bengkak (congested),
bintik perdarahan pada bola dan kelopak mata (Tardeu’s spot), mata melotot
dan sianose pada bagian akral tubuh dan hematom karena tekanan di bagian
dalam bibir.
Simpul
Ada 2 jenis simpul yaitu simpul hidup (running noose) dan simpul mati.
Tanda post mortem
Kematian terutama akibat sumbatan pada saluran pernafasan maka dijumpai tanda-
tanda asfiksia, respiratory distress, sianose.
Bila kematian karena tekanan pembuluh darah vena, maka sering didapati tanda-
tanda perbendungan dan perdarahan (ptechial) di konjungtiva bulbi, okuli, wajah
dan otak.
Pemeriksaan Luar
Pada pemeriksaan luar penting diperiksa bekas jeratan di leher yaitu:
1. Bekas jeratan (ligature mark) berparit, bentuk oblik seperti V terbalik, tidak
bersambung, terletak di bagian atas leher.
2. Kita dapat memastikan letak simpul dengan menelusuri bekas jeratan.
3. Leher bisa didapati sedikit memanjang karena lama tergantung.
4. Bila korban lama diturunkan dari gantungan, lebam mayat didapati di kaki dan
tangan bagian bawah.
Pemeriksaan dalam
Pada pemeriksaan dalam perlu diperhatikan
1. Jaringan otot setentang jeratan didapati hematom, saluran
pernafasan congested. Terdapat Tardeu’s spot di
permukaan paru-paru, jantung dan otak.
2. Patah tulang lidah (os hyoid) sering didapati
3. Didapati adanya robekan melintang berupa garis berwarna
merah (red line) pada tunica intima dari arteri carotis
interna.
4. Penjeratan (strangulation)
Adalah terhalangnya udara masuk ke saluran pernafasan akibat adanya
tenaga dari luar.
Terdapat beberapa tipe
1. Penjeratan dengan tali
2. Dicekik (manual strangulation)
3. Ditekan leher dengan bahan selain tali
4. Mugging, leher ditekan dengan lutut atau siku
Pemeriksaan dalam
Paling penting pemeriksaan daerah leher dimana terdapat
lebam setentang dan sekitar penjeratan. Dijumpai fraktur tulang
krikoid dan tulang rawan trachea lainnya.
5. Tenggelam (drowning)
Tenggelam adalah bentuk kematian akibat asfiksia karena
terhalangnya udara masuk ke dalam saluran pernafasan disebabkan
tersumbat oleh cairan.
Beberapa tipe tenggelam:
1. Dry drowning, mati tenggelam tanpa ada air di saluran pernafasan
2. Wet drowning, tenggelam dalam pengertian sehari-hari baik di air tawar
maupun air asin
3. Immersion syndrome, mati tenggelam karena masuk ke air dingin yang
menyebabkan inhibisi vagal
4. Secondary drowning, tidak sesungguhnya mati tenggelam, tetapi mati
sesudah dirawat akibat tenggelam.
Tanda post mortem
Pemeriksaan luar
Tanda-tanda asfiksia seperti sianose pada kuku, bibir. Mata merah karena perdarahan
subconjungtiva. Dari mulut dan hidung terdapat buih halus yang sukar pecah.
Bila didapati kejang mayat (cadaveric spasme) tangan menggenggam rumput/kayu
merupakan bukti kuat korban masih hidup waktu masuk ke air. Bila korban lama di dalam air,
dapat dijumpai telapak tangan dan kaki putih mengkerut (washer woman’s hand). Kadang didapati
kulit kasar seperti kulit bebek (cutis anserine)
Pemeriksaan dalam
Penting memeriksa adanya lumpur, pasir halus dan benda asing lainnya dalam mulut dan
saluran nafas, lumen laring, trachea dan bronchus sampai ke cabang-cabangnya.
Paru-paru tampak lebih besar voluminous dan oedematous. Oesefagus dan lambung bisa
terisi cairan sesuai dengan tempat korban tenggelam, mungkin mengandung lumpur, pasir, dan
lain-lain.