Anda di halaman 1dari 34

ASFIKSIA

DEFINISI
Kekurangan atau ketiadaan oksigen, oksigen sebagai substansi yang
diperlukan untuk memelihara kehidupan yang dialirkan melalui aliran
darah. Pergerakan oksigen akan mengalami kemacetan ketika aliran
darah terhenti sehingga terjadi ketiadaan nadi.
Kekurangan oksigen
• Baik parsial (hipoksia) : Hipoksia adalah istilah umum yang mengacu
pada suplai oksigen ke jaringan yang tidak adekuat atau gangguan
penggunaan oksigen
• Komplit (anoksia) : Sementara itu, istilah anoksia diartikan
sebagai ketiadaan oksigen
Pembagian Asfiksia
Asfiksia internal dapat terjadi dikarenakan gangguan ikatan oksigen-
hemoglobin maupun keracunan dikarenakan karbon monoksia atau
sianida.

Asfiksia eksternal mengacu terutama pada terganggunya suplai oksigen


dari luar, baik terjadinya obstruksi dikarenakan tekanan dari luar pada
saluran pernapasan maupun kekurangan oksigen di dalam ruangan
yang kecil
Berapa lama asfiksia berlangsung?
Asfiksia berlangsung selama tiga sampai lima menit yang dibagi lagi
menjadi beberapa fase didalam patofisiologinya
Etiologi asfiksia secara umum dapat dibagi
menjadi
1) Mekanis
Hal ini mengganggu kelancaran udara dalam traktus respiratorius
melalui berbagai mekanisme. Terjadi penutupan jalur udara oleh
tekanan eksternal pada leher dalam kasus penggantungan diri,
strangulasi, dan pencekikan. Tekanan eksternal pada dada dapat terjadi
pada kasus asfiksia traumatika.

Penyumbatan saluran napas dapat terjadi dikarenakan adanya benda


asing pada kasus tersedak maupun oleh cairan pada kasus
penenggelaman.
2) Patologis
Terjadi apa bila masuknya oksigen ke dalam paru dihalangi oleh suatu
penyakit saluran pernapasan atas seperti edema laryngeal, spasme, tumor,
dan abses

3) Toksik atau kimia


Terhentinya pergerakan saluran pernapasan dikarenakan keracunan dengan
morfin atau barbiturat. Dapat pula terjadi dikarenakan terhalangnya
penggunaan oksigen oleh darah pada keracunan sianida

4) Lingkungan
Terjadi apabila berada pada suatu tempat dengan kadar oksigen yang
rendah atau inhalasi karbon monoksida
5) Traumatik
Adanya trauma tumpul pada dada yang terjadi dalam pneumothorax,
hemathorax, atau emboli pulmonal dapat mengganggu oksigenasi dan
ventilasi

6) Postural
Dikarenakan posisi tubuh yang menghalangi pertukaran udara secara
adekuat
Tanda Asfiksia
Types of mechanical asphyxial mechanisms
1) Pressure to the neck
• manual strangulation
• Ligature strangulation
• Hanging
Mechanism

obstruction impaired venous cyanosis,


of the return of blood
from the head to congestion,
jugular veins
the heart petechiae
obstruction of the If severe, causes
carotid arteries cerebral hypoxia;

stimulation of carotid neurologically mediated


sinus baroreceptors cardiac arrest;

Closing the airway at


elevation of the
the level of the
larynx and tongue
pharynx

Decrease Lack of recognizable Lack of muscle


consciousness respiratory movements
(10 secs) movements (2 mins) (7,5 mins)
2) Vagal inhibition’ or reflex cardiac arrest

Stimulation of the carotid sinus baroreceptors

impulses being transmitted via the carotid sinus nerve to


the nucleus of the tractus solitarius, and vagal nuclei, in the
medulla

Parasympathetic impulses descend to the heart via the


vagus nerve leading to a profound bradycardia and
potentially asystole.
Classification of asphyxia

Non
Mechanical Others
mechanical
• Stangulation • CO poisoning • Drowning
• Hanging • Cyanide
• Choking poisoning
• Compression
asphyxia
• Smothering
Klasifikasi asfiksia
Asfiksia dibagi menjadi tiga klasifikasi besar yaitu sufokasi (suffocation),
Strangulasi (strangulation) dan asfiksia kimiawi.
1. Sufokasi 2. Strangulasi
• Terdapat sufokasi lingkungan • Terdapat strangulasi manual
(environmental suffocation) (manual strangulation),
• Pembekapan (smothering) • Strangulasi dengan pengikat
• Tersedak (choking) (ligature strangulation)
• Penenggelaman (drowning) • Penggantungan (Hanging)
• Asfiksia mekanik (mechanical
asphyxia)
• Gagging
• Sufokasi gas (gases
suffocation)
3. Asfiksia kimiawi (chemical asphyxia)

Oksigen dapat memasuki pembuluh darah namun suatu toxin


mencegah baik transfer oksigen dalam darah maupun penggunaan
oksigen oleh sel sehingga timbul kematian.

Bahan kimia yang sering menjadi penyebab asfiksia kimiawi adalah


karbon monoksida, hidrogen sianida, dan hidrogen sulfide.
Sufokasi (suffocation)
Kematian akibat sufokasi (suffocation) memiliki arti kematian yang
disebabkan oleh ketidakmampuan untuk bernapas atau kesulitan dalam
bernapas.
Sufokasi lingkungan (Environmental
suffocation)
Sufokasi lingkungan terjadi akibat seseorang memasuki lingkungan
dengan kadar oksigen yang berkurang. Faktor yang dapat memengaruhi
kadar oksigen lingkungan adalah tingginya dataran, suhu, kecepatan
angin, dan kelembapan lingkungan.

Tanda : Peningkatan suhu tubuh korban


Pembekapan (Smothering)

Pembekapan didefinsikan menjadi tiga hal yang saling berkaitan yaitu obstruksi
pada hidung dan mulut, obstruksi jalur napas eksternal, dan juga obstruksi saluran
napas atas. Pembekapan dapat dilakukan dengan menggunakan suatu bahan,
bantal atau tangan pelaku.

Tanda :
Terkadang sulit ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kalaupun ada kemungkinan luka
jenis luka lecet tekan atau geser dan luka memar pada area hidung, pipi, dagu dan
leher akibat perlawanan korban. Terdapat memar pada bibir bagian dalam
berhadapan denagan gigi dan rahang
Tersedak (choking) dan gagging
Tersedak obstruksi jalur napas internal, serta obstruksi pada laring,
trakea dan bronkus. Sering kali tersedak terjadi secara insidental atau
ketidaksengajaan. Pada anak-anak sering terjadi aspirasi dari benda
mainan sementara pada dewasa biasanya disebabkan oleh gigi palsu
atau makanan.

Gagging terjadi ketika suatu bantalan atau jenis pakaian dimasukkan ke


dalam mulut. Gagging tidak hanya menyumbat bagian mulut tetapi
juga pemasukan udara melalui lubang hidung.
Tersedak (choking), dan gagging

Penyumbatan tersebut akan mengalami pelembapan oleh saliva


disertai napas yang terengah-engah (gasping) sehingga dapat
menimbulkan obstruksi komplit

Tanda :
Didapatkan adanya bukti benda asing dalam saluran nafas
Penenggelaman (drowning)
Penenggelaman didefinisikan sebagai kematian yang disebabkan oleh
perendaman dalam air atau cairan lainnya sehingga korban tidak
mampu bernapas. Terdapat istilah lain yaitu perendaman (submersion)
atau pencelupan (immersion) yang diartikan sebagai suatu tindakan
menempatkan seseorang dalam air.

Asfiksia mekanis
Asfiksa mekanis ditandai dengan fiksasi mekanis pada rongga dada
(kompresi toraks) misalnya dengan pencegahan pergerakan respirasi
oleh dada dengan adanya tekanan dari luar pada dada atau perut
bagian atas. Asfiksia mekanis dapat terbagi menjadi dua yaitu asfiksia
traumatis dan posisional.
Strangulasi (strangulation)
Strangulasi atau penjeratan adalah bentuk asfiksia berupa penutupan
pembuluh darah dan/atau jalur napas pada leher akibat tekanan
eksternal pada leher.

Terdapat beberapa jenis penjeratan yaitu :


• Strangulasi manual (manual strangulation),
• Stranulasi dengan pengikat (ligature strangulation),
• Penggantungan (hanging).
Strangulsai Manual (manual strangulation)
Tekanan paksa pada leher oleh tangan atau lengan yang disebut dengan
arm-lock. Kulit leher korban sering memperlihatkan tanda kekerasan,
memar, lecet, dan bekas kuku jari. Pada saat autopsi, didapati adanya
fraktur pada tulang hyoid atau kartilago tiroid

Tanda :
• Adanya luka lecet berbentuk bulan sabit yang disebabkan oleh
tekanan kuku pelalku, dimana distribusi luka lecet tersebut dapat
diketahui korban dicekik dengan tangan kiri atu keduanya
• Adanya tanda kekerasan pada area sekitar wajah, resapan darah di
bagian dalam leher, fraktur os hyoid, kartilago dan cricoid
Strangulasi dengan pengikat (ligature
strangulation)
Tekanan yang digunakan pada strangulasi dengan pengikat adalah selain masa
tubuh. Tanda bekas (scar) alat pengikat biasanya melingkari leher secara
transversal sering kali diatas laring dan trakea bagian atas. Struktur internal
leher pada umumnya intak namun dapat ditandai dengan adanya temuan
hemoragik subkutan.

Tanda :
• Jejas membentuk mendatar, mengitari leher. Bila benda yang digunakan
keras dan kasar maka akan tampak luka lecet tekan dan terasa kaku.
Disekitar jejas jerat juga disertai luka lecet akibat kuku tangan korban yang
berusaha membuka jeratan (garis Yoshikawa).
Penggantungan (hanging)
Penggantungan merupakan salah satu kematian akibat asfiksia dimana tekanan pada
struktur leher diperketat oleh gaya gravitasi seluruh atau sebagian masa tubuh.

Tanda :
• Jejas berupa lekukan mengitari leher, baik secara penuh atau sebagian disekitarnya
ada bendungan. Arah jejas relative lebih tinggi pada leher dan tidak mendatar
melainkan meninggi ke arah simpul.
• Fraktur os hyoid, kartilago tiroid dan cricoid
• Lebam mayat pada bagian tubuh bawah, telapak tangan, telapak kaki dan genital
(pada wanita labium membesar dan pria skrotum membesar). Penis akan terlihat
seperti ereksi akibat terakumulasi darah, semen akan keluar akibat relaksasi otot
sphincter.

Anda mungkin juga menyukai