Anda di halaman 1dari 21

ASFIKSIA

Lipur Riyantiningtyas
DEFINISI
 Bahasa Yunani artinya “berhenti berdenyut”
 Suatu keadaan ditandai dengan gangguan
pertukaran udara pernapasan O2
darah berkurang (hipoksia) peningkatan
CO2 (hiperkapnea), organ tubuh
kekurangan oksigen (hipoksia hipokasik)
kematian
PATOFISIOLOGI
 PRIMER (akibat langsung dari asfiksia)
Kekurangan oksigen ditemukan di seluruh tubuh,
tidak tergantung pada tipe asfiksia. Sel-sel otak
sangat sensitive terhadap kekurangan O2. Sel-sel
otak (serebrum, serebelum dan ganglia basalis)
mati digantikan jaringan glial organ
tubuh lain perubahan akibat kekurangan O2
secara langsung atau primer
PATOFISIOLOGI
 SEKUNDER (berhubungan penyebab dan
usaha kompensasi dari tubuh)
Jantung kompensasi keadaan tekanan oksigen
yg rendah outputnya tekanan arteri dan
vena . Karena oksigen dalam darah berkurang
terus dan tidak cukup untuk kerja jantung
gagal jantung dan kematian berlangsung
dengan cepat
CONTOH PATOFISILOGI SEKUNDER
 Pembekapan (penutupan mulut & hidung)
 Obstruksi jalan napas seperti mati gantung diri
penjeratan, pencekikan, corpus alienum dalam saluran
napas atau pada tenggelam karena cairan menghalangi
udara masuk ke paru-paru
 Gangguan gerakan pernapasan karena terhimpit atau
berdesakan (traumatic asphyxia)
 Penghentian primer dari pernapasan akibat kegagalan
pada pusat pernapasan, misalnya pada luka listrik dan
beberapa bentuk keracunan
PENYEBAB
 Hipoksia hipoksik (anoksia anoksik)
Rendahnya tekanan parsial oksigen dalam darah arteri
disebabkan kurangnya oksigen yg masuk paru-paru
oksigen tidak dapat mencapai darah & gagal masuk
dalam sirkulasi darah. Disebabkan
sumbatan/obstruksi di saluran pernapasan
alamiah (misalnya penyakit seperti laryngitis sifter,
status asmatikus, carcinoma bronchonenik, dsb),
trauma/kekerasan mekanik seperti tercekik,
penggantungan, tenggelam, dsb
PENYEBAB
 Hipoksia anemic (anoksia anemic)
PO2 darah arteri normal tetapi jumlah hemoglobin
yang tersedia untuk mengangkut oksigen kurang,
contoh : keracunan karbon monoksida

 Hipoksia histotonik (anoksia histotoksik)


Jumlah oksigen yg mencapai sel-sel normal tetapi
sel tidak dapat efektif menggunakan oksigen
karena kerusakan enzim fosforilasi oksidatif,
contoh : pengaruh minuman beralkohol
PENYEBAB
 Hipoksia stagnan (anoksia stagnan)
Ada pembatasan lokal aliran darah beroksigen
ke jaringan. Oksigen diberikan ke seluruh
tubuh tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan jaringan, contoh : iskemia otak,
jantung iskhemik, hipoksia intraurine
Jenis Asfiksia mekanik
 Penutupan saluran pernapasan
• Suffocation : kekurangan oksigen akibat
ketidakmampuan menghirup oksigen, cont : di
ruangan yg berdesakan, tambang yg runtuh, terjebak
dalam ruangan tertutup

• Smothering (pembekapan) : penutupan lubang


mulut dan hidung

• Gangging & Choking : sumbatan benda di saluran


napas
Jenis Asfiksia mekanik
 Penekanan dinding saluran pernapasan
• Strangulation (penjeratan),
Mekanisme : tertutupnya jalan napas hingga asfiksia atau
tertutupnya vena hingga anoksia otak atau reflek vagal atau
tertutupnya arteri karotis sehingga otak kekurangan oksigen
• Manual Strangulation/throttling (pencekikan). Mekanisme :
asfiksia atau reflek vagal akibat rangsang pada reseptor nervus
vagus pada corpus caroticus di percabangan arteri karotis interna
dan eksterna
• Hanging (penggantungan)
Mekanisme : asfiksia, gangguan sirkulasi darah ke otak, reflek
vagal atau kerusakan medulla spinalis akibat dislokasi/fraktur
vertebra cervicalis (sendi atlantoaxial)
Jenis Asfiksia mekanik
 Penekanan dinding dada dari luar
Penekanan terus-menerus pada dada dan
abdomen dada terfiksasi gangguan
pernapasan asfiksia

 Saluran napas terisi air (tenggelam)


Gejala asfiksia
 Dispnue
• Durasi 4 menit : nafas cepat dalam, tekanan darah naik, nadi
cepat, sianosis terutama muka dan tangan
• Rangsangan pusat pernapasan di medulla oblongata karena
kurangnya oksigen pada sel darah merah disertai penumpukan
kadar CO2

 Konvulsi
• Durasi 2 menit, klonik n tonik

• Rangsangan SSP akibat peningkatan CO2, kejang klonik tonik,


epistotonus, pupil dilatasi, denyut nadi menurun, tensi turun
Gejala asfiksia
 Apnue
• Durasi 1 menit, napas sangat lemah atau berhenti, tak
sadar, mengeluarkan feses, urin & sperma
• Depresi pusat napas sampai berhent, kesadaran
menurun, relaksasi spinter

 Stadium akhir
• Paralise total, napas henti setelah kontraksi otot
pernapasan kecil ada leher
TANDA ASFIKSIA
 Tanda klasik :
• sianosis,

• kongesti vena,

• edema
TANDA ASFIKSIA
 Tanda spesifik, berhubungan dengan penyebab
asfiksia
• Pembekapan :

 benda lunak kurang jelas,

 luka lecet tekan/geser,

 goresan kuku atau luka memar pada ujung hidung,

 bibir dan dagu yg mengkin terjadi karena korban melawan,

 luka memar/lecet bagian/permukaan dalam bibir akibat bibir


terdorong dan menekan gigi, gusi dan lidah
TANDA ASFIKSIA
• Penggantungan :

 jejas jerat,

 resapan darah, fraktur os hyoid (pada cornu majus) dan cartilago crycoid,

 lebam mayat,

 lidah menjulur (di bawah cartilage thyroid)

• Penjeratan :

 jejas jerat,

 luka/memar pada tubuh yg lain,

 buih halus kemerahan di jalan napas,

 resapan darah sub cutis


TANDA ASFIKSIA
• Pencekikan :

 luka memar di leher berbentuk kuku,


 resapan darah di bagian dalam leher terutama di
belakang kerongkongan, dasar lidah dan kelenjar
thyroid.
 Fraktur tulang rawan thyroid, crycoid dan hyoid.
 Buih halus lubang mulut dan hidung
TANDA ASFIKSIA
 Tenggelam
• Edema paru dengan buih pada trakea dan bronchus
• Paru kongesti
• Dilatasi pembuluh darah

• Petekie pada konjungtiva dan jaringan lunak pada


obstruksi jalan napas bagian atas
• Sianosis
The example of signs of asphyxia

Ptechie Cyanosis
Congestion in the Congestion in the brain
face
thank
you

Anda mungkin juga menyukai