- Awalnya Kesepakatan
para dokter di Indonesia
pada Lokakarya VER di
Jakarta 1986
Asfiksia mekanik :
mati lemas
. yng terjadi bila
udara pernapasan terhalang
memasuki sal.napas karena
berbagai kekerasan
{ mekanik} :
-Sal. Napas bagian atas pd
pembekapan {smothering}
dan penyumbatan { gagging
dan choking}
-- Penekanan dinding
sal.napas : penjeratan
{strangulation}, pencekikan
{manual strangulation,
throtling}, kasus gantung
{ hanging
.
-Kasus penekanan
dinding dada dari
luar
-- Saluran napas
terisi air {tenggelam,
drowning}
4 Fase Gejala Asfiksia
Cara kematian :
- Suicide { bunuh diri}
- Kecelakaan {accidental smothering}
- Pembunuhan {homicidal smothering}
TANDA KEKERASAN SMOTHERING
- Tergantung jenis benda yang dipakai :
- Bila benda yg digunakan sangat
lunak, bisa tidak begitu ditemukan
tanda kekerasan perlukaan yang jelas
dilihat (makroskopik), perlukaan pada
daerah hidung dan mulut, untuk itu bisa
dilakukan pemeriksaan penunjang
dengan mengambil sampel jaringan
daerah hidung dan mulut yang dicurigai
untuk pemeriksaan histopatologik
Ada atau tidak adanya tanda kekerasan
yang menunjukkan perlawanan dari
korban :
- Kuku jari korban, kerokan kuku jari bisa
berasal dari tubuh korban sendiri yang
berusaha membebaskan diri dari bekapan,
bisa pula berasal tubuh pelaku yg dicakar
korban.
- Luka memar atau luka lecet pada
bagian/permukaan dalam bibir akibat bibir
terdorong, menekan gigi, gusi dan lidah
GAGGING DAN CHOCKING
- Tanda-tanda Asfiksia
- Dalam rongga mulut ( orofaring atau
laringofaring) ditemukan benda yng
menyumbat spt saputangan, kertas
koran, gigi palsu atau benda lainnya
.
PENCEKIKAN
(MANUALSTRANGULATION)
- Mekanisme kematian :
- Asfiksia
- Refleks vagal
PEMERIKSAAN JENAZAH KASUS
PENCEKIKAN
Benda asing :
Tali, ikat pinggang, stagen, kawat, kabel,
kaos kaki
Dan sebagainya
Penjeratan cara kematiannya :
• Istilah-istilah Drowning :
1. Wet drowning, pada keadaan ini cairan
masuk ke dalam saluran pernapasan setelah
korban tenggelam.
2. Dry drowning, cairan tidak masuk ke
dalam saluran pernapasan, tapi terjadi
spasme laring.
TENGGELAM (DROWNING)
-
• PEMERIKSAAN BEDAH JENAZAH dan
PEMERIKSAAN PENUNJANG KASUS
TENGGELAM:
PEMERIKSAAN DIATOMAE
Diatom adalah :
Alga (ganggang) atau benda hidup dalam
air, bersel satu dengan dinding yang bisa
tahan panas dan asam kuat, dan bisa
dijumpai di air tawar, air laut, air sungai , air
kolam.
PEMERIKSAAN DIATOMAE
- Sampel : terutama jaringan paru
- Mengingat lamanya intravital korban
kasus tenggelam, Diatomae yg masuk paru
bisa masuk ke dalam darah dan sempat
beredar di sirkulasi darah masuk ke dalam
organ dalam tubuh, dilaporkan ditemukan di
jaringan ginjal, otot skelet atau bahkan
sumsum tulang.
- Metoda pemeriksaan :
- Mikroskopik
- Destruksi asam + mikroskopik
Positif bila ditemukan cukup banyak 4-5LPB
Adalah setiap cedera, luka atau penyakit
yang mengakibatkan rangkaian gangguan
fisiologis tubuh yg berakhir dengan
kematian
Misalkan :
Luka tembak di kepala, luka tusuk di dada,
penyakit aterosklerotik koroner, ataupun
tbc paru
MEKANISME KEMATIAN
adalah suatu keadaan fisio-patologis yg
tidak cocok (kompatibel) dengan
kehidupan, yg disebabkan oleh sebab
kematian.
Misalkan : perdarahan, septikemia,
asfiksia, fibrilasi jantung atau aritmia
jantung.
Cara
Kematian?
Cara kematian :
Menjelaskan bagaimana
kematian itu terjadi,
• Apakah oleh sebab yg
alamiah (natural death=mati
wajar), misalkan disebabkan
oleh penyakit.
• Sebab yang tidak alamiah ?
(unnatural death) baik berupa
kesengajaan (pembunuhan
atau bunuh diri maupun
kecelakaan)
• Mekanisme, sebab dan cara
kematian pada jenazah
yang telah membusuk lanjut
kadang-kadang tidak dapat
dipastikan/ditentukan