Anda di halaman 1dari 18

HANGING

KELOMPOK 2 :
Hendra Aditama (17360175)
Hendric Hariansyah (17360176)
Irfan Wahyu Widodo (17360177)
Ismi Hanifah (17360178)
PENGERTIAN

Hanging adalah suatu keadaan dimana terjadi konstriksi


dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh
berat badan seluruhnya atau sebagian
Jenis-jenis Hanging

1. Complete : Seluruh tubuh tergantung diatas lantai


Berdasarkan letak
tubuh kelantai 2. Partial : Sebagian dari tubuh tergantung atau tubuh tergantung dengan posisi
duduk, berlutut, tersandar atau telungkup

1. Tipikal : Letak simpul di belakang leher, jeratan berjalan simetris disamping


Berdasarkan letak leher dan dibagian depan leher diatas jakun
simpul/titik gantung
2. Atipikal : Letak simpul bisa di mana saja selain tipikal

1. Suicidal Hanging (gantung diri) : Gantung diri merupakan cara kematian yang
Berdasarkan paling sering dijumpai pada penggantungan, yaitu sekitar 90% dari seluruh kasus
motif daripada 2. Accidental Hanging : Penggantungan yang tidak disengajayang terjadi sewaktu
penggantungan bermain atau bekerja dan sewaktu melampiaskan nafsu seksual yang menyimpang
3. Homicidial Hanging : Pembunuhan dengan metode menggantung korbannya
Fatal Period

Kematian timbul segera sesudah tergantung jika


vertebra servicalis mengalami fraktur.
Kematian akan timbul sesudah 8-10 menit bila hanya
sebagian dari saluran nafas yang tersumbat.
Kematian akan timbul perlahan bila hanya terjadi vena
congestion.
Pada pelaksanaan hukuman gantung, kematian terjadi
dengan seketika.
Gejala / Symptom

kehilangan kemampuan pada sensasi subjektif


kehilangan tenaga
halusinasi penglihatan seperti melihat cahaya
halusinassi pendengaran seperti ada suara ribut-ribut di
telinga
kehilangan kesadaran, keadaan tersebut di ikuti
dengan berfungsinya henti jantung dan pernafasan.
Penyebab kematian pada hanging

1. Asfiksia
Bila pengikat diatas kartilago tiroid maka basis lidah
akan ditolak ke atas dan kebelakang terhadap
posterior faring hingga traktus respiratorius tertutup dan
akhirnya terjadi asfiksia.
Bila pengiktan dibawah kartilago tiroid maka secara
langsung akan menekan laring dan menimbulkan
tanda-tanda asfiksia yang jelas.
2. Venous congestion/ apopleksia : Hal ini disebabkan
karena penekanan vena jugularis secara sempurna
akibat lilitan tali pada leher sehingga terjadi
pembendungan vena di otak
3. Kombinasi dari asfiksia dan apopleksia
4. Iskemia dari otak (anoksia)
5. Syok atau sinkop
6. Fraktur atau dislokasi vertebra servikalis
Aspek Medikolegal
Gantung diri merupakan cara kematian yang paling sering
dijumpai pada penggantungan, yaitu sekitar 90% dari
seluruh kasus, walaupun demikian pemeriksaan yang teliti
tetap harus dilakukan untuk mencegah kemungkinan lain.
1. Apakah kematian disebabkan oleh penggantungan ? Hal
ini dapat diperkirakan melalui pemeriksaan seperti dbawah
ini.
Dengan teliti memeriksa jejas jeratan, baik pada
pemeriksaan luar maupun pada pemeriksaan dalam
Adanya air liur yang mengalir dari sudut bibir
Tanda-tana asfiksia post mortem, seperti penonjolan bola
mata, lidah, dan pendarahan berupa ptekia pada wajah.
2. Apakah penggantungan tersebut merupakan bunuh
diri, pembunuhan atau kecelakaan? Beberapa faktor di
bawah ini dapat dijadikan bahan pertimbangan.
Penggantungan biasanya merupakan tindakan bunuh
diri, kecuali dibuktikan lain
Cara terjadinya penggantungan
Bukti-bukti tidak langsung di sekitar tempat kejadian
Tanda berupa jejas penjeratan
Tanda-tanda kekerasan atau perlawanan
Gambaran Post mortem
Pemeriksaan Luar
a. Sianosis kuku dan bibir karna tekanan
pada leher yang menyebabkan
pada pembuluh darah
b. Penonjolan bola mata karna
sumbatan pada vena namun arteri
tetap bebas
c. Tardieu spots Pada konjungtiva bulbar
dan palpebral yang disebabkan oleh
rurptur vena saat terjadi sumbatan
darah balik vena dikepala sementara
aliran darah arteri masih terjaga
d. Lidah yang terjulur dari mulut dan
ujungnya berwarna gelap
e. Livor mortis pada ekstremitas (terjadi
karna gravitas/atau karna
memgenai/menabrak bendaa tertentu)
f. Saliva yang menetes dari sudut bibir yang
terletak lebih rendah misalnya pada sudut
yang berlawanan dengan lokasi simpul
jeratan.
g. Eskresi urine,feses / sperma yangterjadi pada tahap
relaksasi pada saat asfiksia
h. Jeratan : biasanya berbentuk V , bewarna merah
kecoklatan, kering seperti kertas (parchmentised) dan kulit
disekeliling jeratan terlihat membentuk cekungan
Pemeriksaan dalam
1. Jaringan yang berada di bawah jeratan berwarna putih,
berkilat dan perabaan seperti perkamen karena
kekurangan darah, terutama jika mayat tergantung cukup
lama.
2. Platisma atau otot lain di sekitarnya mungkin memar atau
ruptur pada beberapa keadaan
3. Lapisan dalam dan bagian tengah pembuluh darah
mengalami laserasi ataupun ruptur
4. Fraktur tulang hyoid jarang terjadi. Fraktur ini biasanya
terdapat pada penggantungan yang korbannya
dijatuhkan dengan tali penggantung yang panjang
dimana tulang hyoid mengalami benturan dengan tulang
vertebra
5. Fraktur kartilago tiroid jarang terjadi.
6. Fraktur 2 buah tulang vertebra servikalis bagian atas.
Fraktur ini sering terjadi pada korban hukuman gantung.
Perbedaan antara penggantungan
antemortem dan postmortem
TABEL
Perbedaan penggantungan pada bunuh
diri dan pada pembunuhan

TABEL
Penatalaksanaan pada kasus
penggantungan yang masih hidup
Korbannya diturunkan
Ikatan pada leher dipotong dan jeratan dilonggarkan
Berikan bantuan pernafasan untuk waktu yang cukup lama
Lidah ditarik keluar, lubang hidung dibersihkan jika banyak mengandung sekresi
cairan
Berikan oksigen, lebih baik lagi kalau disertai CO2 5%
Jika tubuh korban dingin maka dihangatkan
Jika korban mengalami kegagalan jantung kongestif, pertolongan melalui
venaseksi mungkin akan membantu untuk mengatasi kegagalan jantung
tersebut.
Awasi pasien 12-20 jam karena gejala relaps bisa terjadi. Dapat timbul efek
sekunder dari kasus hanging pada orang yang sudah sembuh misalnya,
hemiplegic,amnesia, demensia, servikal, selulitis, convulsi epiletiforn, dll.
kesimpulan

Penggantungan ( hanging ) adalah suatu keadaan dimana terjadi


konstriksi dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat
badan seluruhnya atau sebagian. Dengan demikian berarti alat
penjerat sifatnya pasif, sedangkan berat badan sifatnya aktif
sehingga terjadi konstriksi pada leher.
Paling sering disertai dengan penyakit depresi. Mungkin pula terjadi
pada alkoholisme, skizofrenia, gangguan kepribadian atau
ketergantungan obat.
Dalam kasus hanging, harus dapat dibedakan penyebab hanging
dengan melihat ciri khasnya, apakah hanging tersebut terjadi pada
antemortem atau postmortem, ataupun akibat pembunuhan atau
bunuh diri

Anda mungkin juga menyukai